Anda di halaman 1dari 14

SISTEM PENCERNAAN

Disusun Oleh :
Kelompok 4
Annisa Fajria (P031913411044)
Nur Angraini (P031913411062)
Eria Nursyafitri (P031913411053)
Rossi Tri Ayuma (P031913411071)
DOSEN PEMBIMBING : DR. LAUDE
D3 GIZI
POLTEKKES KEMENKES RIAU
 Pengertian sistem pencernaan

 Pencernaan adalah sebuah proses


metabolisme di mana suatu makhluk hidup
memproses sebuah zat, dalam rangka untuk
mengubah secara kimia atau mekanik
sesuatu zat menjadi nutrisi. Pencernaan
terjadi pada organisme multi sel, sel, dan
tingkat sub-sel, biasanya pada hewan
 Organ sistem pencernaan

 Saluran cerna(saluran gastrointestinal/GI), merupakan


saluran panjang dilalaui makanan atau minuman dan terdiri
atas :mulut,esofagu,lambung,usus halus,usus besar,rectum
,saluran anus.
 Kelenjar aksesori, merupakan kelenjar yang melapisi organ
yang terdiri atas 3 pasang kelenjar ludah, pancreas, hati, dan
saluran empedu.
BAGIAN-BAGIAN ORGAN PENCERNAAN
1. Mulut
Rongga mulut dilapisi membrane
mukosa yang terdiri atas epitelium
skuamosa berlapis yang berisi sedikit
kelenjar penyekresi mucus. Bagian
mulut di antara gusi dan pipi adalah
vestibula dan sisanya adalah rongga
mulut. Platum membentuk langit-
langit mulut dan terdiri atas palatum
durum (langit-langit keras) di bagian
anterior dan palatum molle (langit-
langit lunak) di bagian posterior. Uvula
adalah lipatan otot melengkung yang
ditutupi membran mukosa dan berada
tergantung di tenah ujung bebas
palatum molle.
 Anatomi mulut

Proses Pencernaan :
Makanan masuk kedalam tubuh melalui mulut. Di dalam rongga mulut
terdapat gigi, lidah, dan air ludah (air liur).Ketiga komponen itu berperan
untuk mencerna makanan di dalam mulut. Gigi dan lidah mencerna
makanan secaram ekanis.Air ludah mencerna makanan secara kimiawi.
2. ESOFAGUS/KERONGKONGAN
• Panjang esofagus sekitar 25 cm dan diameternya
sekitar 2 cm serta di bidang median toraks di
dean kolum vertebra yang berada di belakang
trakea dan jantung. Esofagus berada di antara
serat otot diafragma di belakang tendon sentral
pada vertebra torask ke-10. Ujung atas dan
bawah esofagus ditutupi oleh sfingter.
• Kerongkongan dibagi menjadi 3 bagian yaitu:
-Bagian inferior yang terdiri dari otot polos.
-Bagian tengah yang terdiri dari campuran otot
rangka (otot lurik) dan otot polos.
-Bagian superior yang sebagian besar terdiri
dari otot rangka.
• Proses pencernaan :
Esofagus berfungsi sebagai jalan bagi makanan
yang telah dikunyah dari mulut menuju
lambung. Jadi, pada esofagus tidak terjadi proses
pencernaan.
3. Lambung
• Bagian saluran cerna yang berbentuk
huruf J melebar dan berada di region
epigastrik, umbilical, dan hpokondriak
kiri rongga abdomen. Letak lambung
berada di bawah sekat rongga badan.
• Organ yang berbatasan dengan lambung
-Anterior: lobus kiri hari dan dinding
abdoeman anterior
-Posteror : aorta abdominal, pancreas,
Proses Pencernaan :
limpa, ginjal kiri dan kelenjar adrenal Di dalam lambung terjadi pencernaan kimiawi dengan
-superior : diafragma, esofagus, dan lbus menggunakan asam lambung (HCl), enzim lipase, enzim renin dan
kri hati enzim pepsin. Pencernaan secara kimiawi dibantu oleh getah
lambung. getah ini dihasilkan oleh kelenjar yang terletak pada
-inferor : kolon transversum dan usus
dinding lambung di bawah fundus, sedangkan bagian dalam
halus dinding lambung menghasilkan lendir yang berfungsi melindungi
-kiri : diafragma dan limpa dinding lambung pengikisan keinginanm lambung, dan dapat
-kanan : hati dan duodenum beregenerasi bila cpandangan barura. getah lambung ini dapat
dihasilkan hasil rangsangan bolus ketika masuk ke lambung. getah
lambung mengandung bermacam-macam zat kimia, yang sebagian
besar terdiri atas air
4. USUS HALUS
Usus halus berbentuk tabung tipis sekitar satu
inci dengan panjang sekitar 10 meter. Usus halus
terletak hanya lebih rendah daripada lambung dan
memakan sebagian besar ruang di rongga perut.
Seluruh usus halus digulung seperti selang dan
permukaan bagian dalamnya penuh dengan
banyak tonjolan dan lipatan. Lipatan ini
digunakan untuk memaksimalkan pencernaan
Proses pencernaan :
makanan dan penyerapan nutrisi. Pada saat
Usus halus merupakan tempat penyerapan sari-
makanan meninggalkan usus halus, sekitar 90
sari makanan. Disini juga terjadi proses
persen dari semua nutrisi telah diekstraksi dari
pencernaan kimiawi dengan bantuan enzim lipase,
makanan yang masuk ke dalamnya. Usus halus
enzim erepsin, enzim disakarase dan enzim
terdiri dari tiga bagian, yaitu duodenum (usus 12
tripsin. Sari-sari makanan diserap melalui jonjot-
jari), jejunum (bagian tengah melingkar), dan
jonjot usus yang disebut vili. Seluruh sari makanan
ileum (bagian terakhir).
kecuali gliserol dan asam lemak diangkut melalui
vena porta menuju ke hati. Sedangkan gliserol dan
asam lemak diangkut melalui pembuluh limfa.
5. USUS BESAR
Usus besar adalah usus yang terbesar. makanan yang tidak
dicerna di usus halus, misalnya selulosa, bersama dengan
lendir akan menuju ke usus besar menjadi feses. Di dalam
usus besar terdapat bakteri Escherichia coli. Bakteri ini
membantu dalam proses pembusukan sisa makanan
menjadi feses. Selain membusukkan sisa makanan, bakteri
E. coli juga menghasilkan vitamin K. Vitamin K berperan
penting dalam proses pembekuan darah.

Jadi sebagian besar yang masuk ke dalam usus besar adalah


sisa-sisa makanan yang tidak dapat dicerna atau diserap dan
air. Karena tubuh memerlukan air, maka sebagian besar air
diserap kembali ke usus besar. Penyerapan kembali air
merupakan fungsi penting dari usus besar. Usus besar
terdiri dari bagian yang naik, yaitu mulai dari usus buntu
(apendiks), Kolon aseden (kolon naik), Kolon transversum
(kolon datar), Kolon desenden (kolon turun), Rektum
(Tempat menyimpan feses sebelum dikeluarkan melalui
anus) dan berakhir pada anus. Untuk lebih jelasnya, dapat
dilihat pada gambar berikut ini:
6. ANUS
Anus merupakan lubang tempat pembuangan feses
dari tubuh. Sebelum dibuang lewat anus, feses
ditampung terlebih dahulu pada bagian rektum.
Apabila feses sudah siap dibuang maka otot sphinkter
rektum mengatur pembukaan dan penutupan anus.
Otot sphinkter yang menyusun rektum ada 2, yaitu
otot polos dan otot lurik. Jadi, proses defekasi (buang
air besar) dilakukan dengan sadar, yaitu dengan
adanya kontraksi otot dinding perut yang diikuti
dengan mengendurnya otot sfingter anus dan
kontraksi kolon serta rektum. Akibatnya feses dapat
terdorong ke luar anus. Untuk lebih jelasnya, dapat
dilihat pada gambar berikut ini.

Anda mungkin juga menyukai