Presentasi Novel Kelompok 4
Presentasi Novel Kelompok 4
ADIT YA ARIVAL K
ATTALAH BAGUS W
BENING SARI P
DYANA WIKASARI
HESICA AGNES
MUHAMMAD FAZRI
SEKAR ZALFA A
TRIA MULYA U.F
PENGERTIAN
Novel Dewasa, merupakan novel yang berisi tentang cerita orang dewasa.
UNSUR INTRINSIK
1 . Tema
Tema merupakan pokok-pokok permasalahan yang
terdapat dalam sebuah cerita dalam novel yang terlah dibuat
oleh pengarang.
2. Penokohan
Penokohan merupakan pemberian watak atau karakter
kepada setiap pelaku dalam sebuah cerita. Para tokoh bisa
diketahui karakternya dari ciri fisik, lingkungan tempat tinggal,
dan cara bertindaknya.
3. Alur
Alur merupakan rangkaian-rangkaian peristiwa yang
membentuk jalannya suatu cerita dalam novel. Alur dibedakan
menjadi dua bagian, yaitu alur maju dan alur mundur.
Alur maju merupakan peristiwa yang bergerak secara bertahap
berdasarkan urutan kronologis menuju alur cerita.
Alur mundur merupakan rangkaian peristiwa yang terjadi
karena ada kaitannya dengan peristiwa yang sedang
berlangsung.
4. Gaya Bahasa
Gaya bahasa merupakan alat utama pengarang untuk menjelaskan atau
menggambarkan serta menghidupkan cerita secara estetika. Jenis-jenis gaya bahasa antara
lainnya adalah :
Personafikasi : Merupakan gaya bahasa yang medeskripsikan macam-macam benda
mati dengan cara memberikan berbagai macam sifat-sifat seperti manusia.
Simile (Perumpamaan) : Merupakan suatu gaya bahasa yang mendeskripsikan sesuatu
dengan pengibaratan atau perumpamaan.
Hiperbola : Merupakan suatu gaya bahasa yang mendeskripsikan sesuatu dengan cara
berlebihan dengan maksud memberikan efek yang berlebihan.
Dll.
6. Sudut Pandang
Sudut pandang merupakan penempatan diri pengarang dan juga cara pengarang
dalam melihat berbagai macam kejadian atau peristiwa dalam cerita yang di paparkannya
kepada para pembaca.
7. Amanat
Amanat merupakan pesan yang disampaikan, yang terdapat dalam cerita dalam
sebuah novel.
UNSUR EKSTRINSIK
Biografi Pengarang
b. Tokoh Bawahan
Nenek Rasus, memiliki sifat penyayang, sabar dan pikun.
Sakar ya, (kakek srintil) sifat kolot, keras, dan penyayang.
Nyai Sakar ya, (nenek srintil) yang mempunyai sifat penyayang,
penyabar dan peduli kepada orang lain (tetangga).
Ki Kertareja, sifat kolot, keras, penyayang, dan licik.
Nyai Kertareja, materialistis, pandai membujuk dan licik.
Goder, anak angkat srintil.
Tamir, laki-laki hidung belang
Bajus, bujang tua yang baik kepada srintil namun licik.
Darman, aparat kepolisian yang membantu maksud dan tujuan Marsuni
kepada Srintil demi satu truk kayu bakar.
Pak Blengur, lelaki petualang cinta dari satu perempuan ke perempuan
lainnya
Lurah Pecikalan (kepala desa), bijaksana dan peduli akan penduduknya.
Kepala Bangsal Rumah Sakit Jiwa, orang yang menerima Srintil saat masuk
ke rumah sakit jiwa.
Babah Gemuk, orang yang membagikan uang ganti rugi kepada masyarakat
Dukuh Paruk karena terkena gusuran pembuatan jalan.
Latar Tempat
1. Dukuh Paruk. Hal ini dibuktikan dengan petikan berikut “Konon, moyang
semua orang Dukuh Paruk adalah Ki Secamenggala,…..”.
2. Pasar Dawuan terlihat dari petikan berikut “Akan terbukti nanti, pasar
Dawuan merupakan tempat melarikan diri yang tepat.
Latar Waktu
Sudut Pandang
Sudut pandang pengarang dalam novel ini adalah sebagai orang pertama serba
tahu, karena tokoh Rasus yang dibuat seolah tahu semua hal yang terjadi pada
semua tokoh lainnya yang terdapat dalam novel ini
Amanat
1.Sebagai seorang wanita harus dapat menjaga kesuciannya atau
keperawanannya sebelum menikah.
2.Manusia hendaknya percaya akan adanya Tuhan dan jangan percaya pada hal-
hal yang negatif atau tahayul.
3.Keterbatasan hanya pada satu pemahaman tidak akan membuat kemajuan yang
lebih pada kehidupan.
4.Selalu tabah dalam menjalani hidup dengan ikhlas
PERBANDINGAN NOVEL