Anda di halaman 1dari 34

ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA II

“SISTEM REPRODUKSI
MANUSIA”

Dosen Pengampu : Dr. Meiriza Djohari M.Kes, Apt.


I

KELOMPOK 4

Cindy Patika Sari 1801049


Dewi Fitriani 1801050
E. Kalilah Dzakira Falindy 1801052
Miftahul Jannah M 1801060
Mutiara Septiani 1801062
Yolanda Ulmi Sadila 1801080
Laki-laki
Sistem
Reproduksi
Manusia
Perempuan
Sistem Reproduksi Pria

Organ reproduksi pria tidak terpisah dari saluran uretra dan


sejajar dengan kelamin luar, terletak di bagian ginjal, membentuk
kelenjar reproduksi berisi sel benih, dan membentuk struktur
sekelilingnya
Organ genetalia luar
1. Penis
Penis terletak menggantung di
depan skrotum. Bagian ujung
disebut glans penis, bagian
tengah korpus penis, bagian
pangkal radiks penis. Kulit
pembungkus amat tipis, tidak
berhubungan dengan bagian
permukaan dalam dari organ
dan tidak mempunya jaringan
adipose.
2. Skrotum

Skrotum adalah sepasang kantong yang menggantung


didasar pelvis. Didepan skrotum terdapat penis dan
dibelakang terdapat anus. Skrotum atau kandung buah pelir
berupa kantong terdiri dari kulit tanpa lemak dan memiliki
sedikit jaringan otot.
Organ genetalia dalam

Testis
Testis berjumlah sepasang
dan terletak di dalam
kantung skrotum,
menghasilkan hormone
testosterone yang
menimbulkan sifat
kejantanan setelah masa
pubertas dan penghasil
sperma, disamping itu
follicle stimulating hormone
(FSH) dan luteine hormone
(LH).
Testis dibungkus oleh:

1. Fasia spermatika eksterna

2. Lapisan kremasterika

3. Fascies spermatika interna


Saluran pada organ reproduksi Pria

1. Epididimis 2. Vas deferens

Vas deferens atau duktus


Saluran di dalam skrotum
deferens adalah sebuah
yang menempel pada
tabung yang berfungsi
bagian belakang testis yang
untuk menyalurkan sperma
memiliki fungsi utama, yaitu
dari epididimis menuju
mengangkut dan
vesikula seminalis saat
pematangan dan
ejakulasi dan tempat
menyimpan sperma yang
penyimpanan sperma
diproduksi oleh testis.
sebelum dikeluarkan
melalui penis.
KELENJAR AKSESORIS
1. Vesika Seminalis

Vesika seminalis bergabung dengan duktus deferens, penggabungan ini


disebut duktus ejakulatorius. Sekresi vesika seminalis merupakan
komponen pokok dari air mani yang menghasilkan cairan yang disebut
semen sebagai pelindung spermatozoa. Selama ejakulasi, vesika
seminalis mengosongkan isisnya ke dalam duktus ejakulatorius sehingga
menambah semen ejakulasi serta mukosa.
2. Glandula Prostata

Fungsi kelenjar prostat


mengeluarkan cairan alkali yang
encer seperti susu yang
mengandung asam sitrat yang
berguna melindungi spermatozoa
terhadap tekanan pada uretra.
Basis prostat menghadap keatas
berhubungan dengan permukaan
inferior .
3. Kelenjar Bulbouretral
4.Uretra
\dan juga
Dihasilkan untuk
cairan eksresi.
semen berwarna jernih
dan semen yang dihasilkan berfungsi Merupakan saluran terakhir tempat
untuk menetralisasi saluran uretra yang keluarnya untuk sistem reproduksi
sebelumnya sempat dilewati atau ada dan juga untuk eksresi.
urine yang melewati uretra.

3. Kelenjar Bulbouretralis
Ejakulasi
Ejakulasi adalah suatu refleks spinal dua
tahap yang melibatkan emisi, pergerakan
semen ke dalam uretra, terdorongnya semen
keluar uretra pada saat orgasme. Ejakulasi
disertai orgasme merupakan titik kulminasi
aksi seksual pada laki-laki. Semen
diejeksikan melalui serangkaian semprotan.

Impuls simpatis dari pusat refleks medula


spinalis menjalar di sepanjang spinal lumbal
(L1 dan L2) menuju urogenital dan
menyebabkan kontraksi peristaltik dalam
duktus testis epididimis dan duktus deferens .
Kontraksi ini menggerakan sperma di
sepanjang saluran.
Fisiologi Reproduksi Pria

Fungsi reproduksi dibagi menjadi tiga, yaitu


 Spermatogenesis
 Kegiatan seksual
 Pengaturan fungsi reproduksi.
A. Spermatogenesis

Proses pembentukan dan


pematangan spermatozoa
Pengatur spermatogenesis

FSH melekat pada sel-sel dalam tubulus seminiferus.


Mengakibatkan sel tumbuh dan menyeskresi
berbagai unsur spermatogenik

Secara bersamaan testosteron berdifusi kedalam


ruang intersitial

FSH membangkitkan spermatogenesis, sedangkan


testosteron mempertahankan spermatogenesis untuk
waktu yang lama.
Penyimpanan dan Pematangan Sperma

Setelah terbentuk dalam seminiferus sperma, membutuhkan waktu


beberapa hari untuk melewati epididimis. Sperma memiliki
kemampuan motilitas. Sperma normal cenderung bergerak lurus
dan bukan berputar.
Epitel sekretorik vesika seminalis menyerkresi bahan mukus yang
mengandung fruktosa, asam sitrat, prostaglandin, dan fibrinogen.
Setelah vas diferens mengeluarkan sperma, mukus ini menambah
semen yang di ejakulasi. Fruktosa dan zat gizi lainnya dalam
cairan dibutuhkan oleh sperma yang di ejakulasi sampai salah satu
dari sperma membuahi ovum.

Sistem Reproduksi Wanita
Alat Kelamin Luar (Genitalia Luar)

Vulva (Celah)

Vulva adalah bagian organ


seksual eksternal wanita yang
merupakan area yang
mengelilingi lubang kencing
(urethra opening) dan vagina.
1. Labia Mayora (Bibir Besar), Bagian Luar
Melindungi Vagina dan ditumbuhi oleh rambut.

2. Labia Minora (Bibir Kecil), Bagian Dalam


Tidak ditumbuhi rambut
Alat Genitalia Interna
(Kelamin Dalam)

Vagina
Tempat keluarnya janin dan
darah mensturasi. Vagina
merupakan penghubung
antara genitalia eksterna
dengan genetalia interna
Rahim(Uterus)

Tempat pertumbuhan dan Bagian Dalam Uterus


perkembangan embrio. terdiri dari :
Uterus pada orang dewasa
merupakan organ tebal, 1. Perimetrium
terletak dalam rongga 2. Endometrium
pelvis antara rektum dan 3. Miometrium
kandung kemih.
Tuba Falopii Ovarium
• Kelenjar yang terletak
• Menghantarkan ovum dikanan kiri uterus terikat
dari ovarium ke uterus, oleh ligamentum uterus.
dan menyediakan Menghasilkan ovum (sel
tempat terjadi fertilisasi telur). Merupakan tempat
yaitu pertemuan pematangan ovum dan
sperma dan ovum. menghasilkan hormon
untuk perkembangan
organ-organ reproduksi
dann siklus menstruasi
(esterogen dan
progesteron)
Perjalanan Sperma ke Tempat Pembuahan

Dalam tubuh laki-laki

1. Sperma dan sedikit plasma mani keluar dari tubulus seminiferous


masuk ke dalam vas deferens.Volume meningkat karena getaran
sel sertoli dan merembesnya cairan dari ruangan antara tubuli ke
dalam tubuh sehingga sperma yang dihasilkan menumpuk.
2. Dalam vas deferens, sperma bergerak pelan-pelan dan berlangsung
berhari-hari, menyebabkan meningkatnya produksi tubulus (
sperma dan plasma) sehingga mendesak bagian yang berada di
depan untuk maju dan bergerak silia pada dinding vas deferens
sperma sendiri
3. Dari vas deferens, sperma dan plasma masuk ke duktus epididymis.
Proses ini berlangsung berminggu-minggu. Sperma mengalami
pematangan fisiologis dan dicadangkan untuk dikeluarkan sewaktu-
sewaktu secara besar-besaran.
 Di dalam tubuh wanita

Mani dihantarkan ke dalam tubuh wanita lewat alat


(penis) yang diantarkan ke saluran kelamin wanita,
dalam penis terkandung uretra (duktus urogenitalis)
untuk mengeluarkan urin juga menampung aliran
mani dari duktus ejakulatorius.
Tempat pertemuan sperma dan ovum sering terjadi
di ampula tuba pada bagian 1/3 lateral tuba faloppi.
Setelah di ejakulasi, sperma ditumpuk pada bagian
atas vagina dan untuk sampai ke tuba.
Menstruasi.
Siklus menstruasi yaitu aktifitas hormon
ovarium dan kelenjar hipofisis anterior,
dan perubahan yang terjadi dalam
ovarium dan uterus. Hormone yang
berperan didalamnya adalah FSH dan LH
dari kelenjar hipofisis anterior, estrogen
dari folikel ovarium, dan progesterone dari
korpus luteum. Flaktuasi hormone-hormon
berlangsung selama siklus yang berkisar
28 hari.
Pengatur Fungsi Reproduksi
Pengaturan fungsi reproduksi dimulai dari pelepasan hormon gonadotropin (GnRH) oleh
hipotalamus.

Lalu merangsang kelenjar hipofisis anterior untuk menyekresi lutein hormon,hormon perangsang
lutein hormon (LH) , dan folikel stimulating hormon (FSH) .

Lutein hormon merupakan rangsangan utama untuk sekresi testosteron oleh testis dan folikel
stimulating. Hormon yang di sekresi akan merangsang spermatogenis.

Pengaruh GnRH meningkatkan sekresi LH dan FSH. Hipotalamus melepaskan GnRH, diangkut
ke kelenjar hipotalamus anterior dan merangsang pelepasan LH dan FSH darah portal.

Perangsang hormon ini ditentukan oleh frekuensi dari siklus sekresi dan jumlah GnRH yang
dilepaskan setiap siklus.

Sekresi LH mengikuti pelepasan GnRH dan sekresi FSH berubah lebih lambat sebagai respon
jangka panjang GnRH.
HORMON PADA
ORGAN
REPRODUKSI
Kelenjar KENDALI SEL HORMON TARGET DAN EFEK GOLONGAN
SEKRESI
Kelenjar GNRH,GNIH Gonadotropik FSH ( folllicle stimulating Ovarium ,testis Peptida
adenohipofisa hormone) wanita :
merangsang perkembangan folikel
ovarium
pria :
mengatur spermatogenesis dalam
testis
GNRH,GNIH Gonadotropik LH ( luteinzing hormone) Ovarium , testis Peptida
Mengatur oogenesis dan
spermatogenesis

Wanita :
Menyebabkan ovulasi dan
pembentukan korpus luteum dalam
ovarium

Pria :
Merangsang produksi testosteron oleh
testis

Sel leydig Intestitial cell stimulating Testis :


hormone (ICSH) Stimulasi sel sel intersitial leydig
,pelepasan testosteron

PRH,PIH Laktotropik Proklatin / luteotropic Kelenjar susu Peptida


hormone (LTH) Merangsang dan mempertahankan
produksi air susu kelenjar mamae

Neurohipofisis Saraf/neuron Oksitosin Uterus ,kelenjar susu Peptida


Kontraksi
uterus,kelahiran,pengeluaran air susu
Kelenjar KENDALI SEL HORMON TARGET DAN EFEK GOLONGAN
SEKRESI
Ovarium LH Sel granulosa dan sel Estrogen Ovarium Steroid
teka dari folikel de Mempertahankan sistem seluran
Graaf pada ovarium kelamin betina dan sifat sifat
kelamin sekunder ,tanda-tanda
birahi/ekstrus,

Sel luteal corpus Progesteron Ovarium Steroid


luteum Mempertahnkan kehamilan

Relaksin Ovarium
relaksasi serviks uteri,kontraksi
uterus

Testis ICSH Sel leydig Testosteron Testis Steroid


Mempengaruhi pertumbuhan
alat kelamin
pria,memperpanjang daya hidup
spermatozoa dalam salutan
kemih
Menopause
Menopause adalah masa saat siklus berhenti dan hormon
kelamin wanita menghilang dengan cepat sampai hampir
tidak ada. Terjadi pada usia 45-50 tahun.

Pada masa menopause, siklus seksual menjadi tidak


teratur, ovulasi tidak terjadi selama beberapa siklus, selama
beberapa bulan, atau beberapa tahun, dan terhenti sama
sekali.

Penyebabnya adalah matinya ovarium (burning out).


Menstruasi berhenti, yang sering diiringi gejala-gejala
tertentu, seperti perubahan vasomotorik dengan banyak
keringat, muka rasa panas.
Keadaan tanpa hormon menyebabkan terjadinya perubahan
fisiologis yang bermakna pada fungsi tubuh yang ditandai
dengan :
1. Rasa panas kemerahan kulit yang ekstrem,
2. Sensasi psikis dari dispnea,
3. Rasa letih, gelisah, dan ansietas (rasa cemas yang
berlebihan),
4. Kadang-kadang keadaan psikotik (gangguan kepribadian),
5. Penurunan kekuatan tulang seluruh tubuh.
KELAINAN SISTEM REPRODUKSI
PRIA

1. HIDROKEL
Membran di sekeliling testis dapat terisi cairan
yang mengakibatkan bengkak. Pada hidrokel,
sejumlah besar cairan terbentuk, menyebabkan
testis tampak bengkak.
2. KELAINAN PROSTAT
Kelainan yang menyerang kelenjar prostat ;
berkisar dari peradangan dan pembesaran jinak,
sampai kelainan serius, seperti kanker.
KELAINAN SISTEM REPRODUKSI
WANITA
1. ENDOMETRIOSIS
Kelainan ini dapat menimbulkan rasa nyeri yang luar biasa dan menstruasi
yang sangat banyak. Endometriosis menyebabkan potongan kecil lapisan
uterus melekat ke organ lain disekitar uterus, seperti ovarium atau usus
besar. Potongan jaringan ini berespon terhadap perubah hormon dan
berdarah pada saat menstuasi. Karena darah tidak dapat keluar melalui
vagina, pintu keluar yang normal, darah lalu mengiritasi jaringan sekitar.

2. KISTA OVARIUM
Pembengkakan berisi cairan yang tumbuh pada atau di dalam salah satu
ovarium atau keduanya. Kista jika tumbuh, kista dapat menekan struktur
yang ada di dekatnya, menimbulkan gangguan seperti nyeri perut. Kista
ovarium bisa muncul jika folikel yang berisi sel telur matang tidak pecah saat
ovulasi dan terus membesar.

Anda mungkin juga menyukai