1) Informed Consent
2) Ketidakstabilan hemodinamik
3) Status Koagulasi
4) Trauma cedera saraf
5) Resiko infeksi
6) Sindrom Kompartemen (Compartment Syndrome)
7) Resiko jatuh
Penggunaan Ultrasonografi
pada Anestesi Regional
O Penggunaan anestesi regional dengan ultrasonografi
(USG) telah memungkinkan operator untuk
mengidentifikasi target dan struktur yang
berdekatan, jarum dapat divisualisasikan menuju
saraf, penyebaran larutan anestesi lokal juga dapat
diamati.
O Rentang frekuensi yang digunakan dalam
ultrasonografi medis adalah 2,5 – 15 MHz.
O Sinar ultrasonografi memiliki lebar kurang dari 1,0
mm dan dapat diorientasikan dengan target untuk
memberikan short-axis atau transverse view, dan
long-axis atau sagittal view.
Teknik Insersi Jarum dengan USG
Berdasarkan hubungan ultrasonografi dengan struktur target, dan
hubungan jarum dengan probe ultrasonografi, ada 4 teknik:
Blok Interscalene
O Indikasi: prosedur bedah pada bahu, bagian
lateral klavikula, dan lengan atas.
O Teknik:
1) Posisi telentang (supine) kepala sedikit
mengarah ke sisi kontralateral.
2) Probe ditempatkan sejajar dengan
klavikula pada level kartilago krikoid
kedalaman 3 cm dan frekuensi 12-15
MHz.
3) Identitas rami saraf masing-masing dapat
dikonfirmasi dengan stimulasi saraf.
4) Volume anestetik lokal yang biasa adalah
antara 20 dan 30 mL.
O Efek samping dan komplikasi yang khas:
suara serak sindrom Horner, injeksi
intravaskular, dan pneumotoraks.
Blok Supraclavicular
O Indikasi: prosedur operasi pada lengan
atas, siku, dan lengan bawah.
O Teknik:
1) pasien terlentang (supine) dan kepala
mengarah ke sisi kontralateral.
2) Probe ditempatkan pada fossa
supraklavikula dengan pengaturan
kedalaman awal 4 cm dan frekuensi 12-
15 MHz .
3) Setelah mengidentifikasi arteri
subklavia, divisi pleksus brachialis
berada pada lateral arteri (Gambar 8.8).
4) Volume anestesi lokal yang biasa
digunakan adalah 20 - 30 mL.
O Efek samping dan komplikasi spesifik:
Pneumotoraks dan Injeksi intravascular
Blok Infraclavicular
O Indikasi: prosedur bedah pada distal
lengan atas, siku, lengan bawah, dan
tangan.
O Teknik: gambaran dengan potongan
melintang (short-axis) dari arteri dan
fasciculus diperoleh dengan menempatkan
transduser (probe) ultrasonografi dalam
bidang parasagital, Transduser 7-MHz lebih
disukai untuk blok yang lebih dalam. Jarum
diinsersikan in-plane dari ujung cephalad
probe yang menempatkan ujung jarum di
posterior arteri. Tujuannya adalah untuk
mendapatkan penyebaran berbentuk U di
sekitar arteri dan tiga fasciculus. Volume
anestesi lokal yang biasa digunakan
adalah 20 - 30 mL.
Blok Aksila
O Indikasi: prosedur bedah pada siku, lengan
bawah, dan tangan.
O Teknik: pasien dalam posisi telentang dan
lengan diabduksikan sampai 90 derajat,
probe ditempatkan tegak lurus terhadap
lengan setinggi mungkin di aksila. Gambaran
dengan potongan transversal (short-axis)
dapat diperoleh dengan frekuensi 12-15 MHz
dan kedalaman 3 cm (Gambar 8.9). Sebanyak
5-10 mL anestesi lokal di sekitar masing-
masing saraf.
O Efek samping dan komplikasi spesifik:
walaupun tidak ada komplikasi spesifik untuk
blok ini, pembentukan hematoma dan injeksi
intravaskular yang tidak disengaja dapat
terjadi.
Blok Ekstremitas Bawah