Anda di halaman 1dari 45

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GUIDED INQUIRY

TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS PESERTA


DIDIK PADA KONSEP SISTEM PENCERNAAN PADA
MANUSIA
(Studi Eksperimen di Semester Ganjil Kelas VIII SMPN 3
Kota Tasikmalaya Tahun Ajaran 2017/2018)

Pery Jayanto
132154034
Hasil wawancara dengan guru
mata pelajaran IPA kelas VIII di
SMPN 3 Kota Tasikmalaya pada
tanggal 13 April 2017.
 1) pembelajaran biologi yang
biasa dilakukan masih belum
memberdayakan potensi
berpikir peserta didik secara
optimal;
 2) peserta didik belum memiliki
kesadaran bagaimana
seharusnya belajar materi
biologi yang benar;
 3) guru kurang memahami
Rumusan “Apakah terdapat pengaruh model
Masalah pembelajaran Guided inquiry
terhadap keterampilan berpikir
kritis peserta didik pada konsep
Sistem Pencernaan pada Manusia
di Semester Ganjil kelas VIII SMPN
3 Kota Tasikmalaya?”
 Keterampilan berpikir kritis
Definis merupakan keterampilan
tingkat tinggi
berpikir
dengan
Operasiona menggunakan berbagai
analisis dan proses
proses
evaluasi
l terhadap
didapatkan.
informasi
Indikator
yang
yang
diukur yaitu memberikan
penjelasan sederhana,
membangun keterampilan
dasar, membuat inferensi,
membuat penjelasan lebih
lanjut, strategi dan taktik.
 Model pembelajaran guided
inquiry merupakan salah satu
model pembelajaran berbasis
keterampilan proses sains yang
menempatkan peserta didik
sebagai subjek belajar, sehingga
pembelajaran lebih berpusat
Bentuk kegiatan pembelajaran dengan menggunakan
model pembelajaran guided inquiry meliputi:

Definisi  guru menyampaikan garis besar cakupan materi dan


penjelasan tentang kegiatan yang akan dilakukan peserta
didik untuk menyelesaikan permasalahan atau tugas pada
Operasiona

pertemuan ini;
guru menyajikan fenomena melalui gambar Sistem

l
Pencernaan pada Manusia;
 guru membagi kelompok masing-masing beranggotakan 5 sd
6 orang peserta didik dan membagikan LKPD;
 guru memberikan rumusan masalah mengenai fenomena
yang terjadi pada Sistem Pencernaan pada Manusia yang
telah disediakan oleh guru dalam LKPD;
 guru menugaskan peserta didik untuk mengajukan hipotesis
berdasarkan rumusan masalah yang tersedia dalam LKPD;
 peserta didik diminta untuk mengumpulkan data sebanyak-
banyaknya mengenai fenomena yang terjadi pada Sistem
Pencernaan pada Manusia;
 peserta didik diberikan kesempatan untuk menganalisis data
yang diperoleh untuk dapat membuktikan hipotesis;
 peserta didik mempresentasikan secara lisan tentang Sistem
Pencernaan pada Manusia; dan
 guru membimbing peserta didik dalam membuat
kesimpulan.
Tujuan Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh model
Penelitian pembelajaran guided inquiry
terhadap keterampilan berpikir kritis
peserta didik pada konsep Sistem
Pencernaan pada Manusia di
semester ganjil kelas VIII SMPN 3
Kota Tasikmalaya tahun ajaran
2017/2018.
1. Kegunaan Teoretis
a. Memberikan sumbangan
Kegunaan pemikiran dan pengetahuan bagi
dunia pendidikan dalam
Penelitian menggunakan model
pembelajaran yang tepat
b. Serta memberikan gambaran
tentang model pembelajaran
guided inquiry guna
meningkatkan keterampilan
berpikir peserta didik
2. Kegunaan Praktis
a. Bagi Sekolah
b. Bagi Guru
A. Kajian Teori
1. Berpikir Kritis
a) Pengertian Berpikir
Pengertian Berpikir Kritis
Landasan
b)

2. Model pembelajaran guided inquiry

Teoretis 3. Deskripsi Materi Konsep Sistem Pencernaan


pada Manusia
a) Alat pencernaan
b) Rongga mulut
c) Gigi
d) Kelenjar ludah
e) Kerongkongan
f) Lambung
g) Usus halus
h) Usus besar
i) Anus
j) Kelainan sistem pencernaan pada
manusia
 Priono, Agus et al (-),
”terdapat peningkatan yang
Penelitian signifikan kemampuan
berpikir kritis peserta didik
yang kelas XI SMA Negeri 3
Relevan Lubuklinggau tahun
pelajaran 2014/2015
setelah diterapkan model
pembelajaran inkuiri
terbimbing”.
 Agung, Sularso et al (2015),
terdapat pengaruh model
pembelajaran inkuiri
terbimbing terhadap
kemampuan berpikir kritis
peserta didik kelas X SMA
Negeri Karangpandan
Maka diduga terdapat
Kerangka pengaruh model pembelajaran
Berpikir guided inquiry terhadap
keterampilan berpikir kritis
peserta didik pada konsep
Sistem Pencernaan pada
Manusia di kelas VIII semester
ganjil SMPN 3 Kota
Tasikmalaya.
H0 : tidak terdapat pengaruh model pembelajaran
guided
inquiry terhadap keterampilan berpikir kritis
peserta didik pada konsep Sistem Pencernaan
pada
Manusia di kelas VIII SMPN 3 Kota Tasikmalaya.

Ha : terdapat pengaruh model pembelajaran


guided inquiry
terhadap keterampilan berpikir peserta didik
pada konsep Sistem Pencernaan pada Manusia
di kelas
VIII SMPN 3 Kota Tasikmalaya.
 Metode penelitian
True Experimental Design
Prosedur  Variabel penelitian

Penelitian variabel terikat


keterampilan berpikir kritis pada
konsep
Sistem Pencernaan pada Manusia
variabel bebas
Model pembelajaran guided inquiry
 Populasi dan sampel
populasi
VIII sebanyak 3 kelas, dengan jumlah
peserta
didik sebanyak 116 orang.
Sampel
 Desain penelitian
Prosedur Control group pre-test-
Penelitian post-test
 Langkah-langkah
penelitian
Tahap persiapan
Tahap pelaksanaan
 Teknik pengumpulan data
Tes
Observasi
 Uji intrumen
Instrumen Uji coba instrumen dilakukan
Penelitian di
kelas IX SMPN 3 Kota
Tasikmalaya pada Konsep
Sistem
Pencernaan pada Manusia
- Uji validitas
Anates versi 4.0.5 for
windows
- Uji reliabilitas
 Teknik Analisis Data
Intrumen  Uji persyaratan
 Uji normalitas dengan
Penelitian menggunakan Uji Chi Kuadrat
(χ2)
 Uji homogenitas dengan
menggunakan Uji Fmaksimum.
 Uji Hipotesis
Apabila kedua data berdistribusi
normal
dan homogen, maka selanjutnya
dilakukan
uji t. Tetapi apabila data tersebut
tidak
normal atau homogen maka
 Tempat penelitian
Penelitian dilakukan di kelas
VIII SMP Negeri 3 Kota
Tempat Penelitian Tasikmalaya yang beralamat di
dan Waktu jalan Merdeka No. 17
Penelitian Tawangsari, Kecamatan
Tawang, Kota Tasikmalaya,
Jawa Barat

 Waktu penelitian
Penelitian ini dilaksanakan
pada bulan Desember 2016
sampai Agustus 2017.
Statistik Berpikir Kritis Peserta Didik Sebelum dan
Sesudah Proses Pembelajaran Menggunakan Model
Pembelajaran Guided Inquiry

Statistik Pretest Posttest Gain

Maksimum 41 50 16

Minimum 20 35 5

Rentang 21 15 11

Rata-rata 30,28 42,54 12,01

Varians 21,16 13,69 5,86

Standar deviasi 4,60 3,70 2,42


Distribusi Frekuensi Keterampilan Berpikir Kritis Peserta Didik
yang Sebelum Proses Pembelajarannya Menggunakan Model
Pembelajaran Guided Inquiry

No. Kelas Fo Bk

1. 20 - 23 3 19,5 - 23,5

2. 24 - 27 10 23,5 – 27,5

3. 28 - 31 8 27,5 – 31,5

4. 32 - 35 13 31,5 – 35,5

5. 36 - 39 4 35,5 – 39,5

6. 40 - 43 1 39,5 – 43,5

Jumlah 39
Histogram dan Poligon Frekuensi Keterampilan Berpikir Kritis
Peserta Didik Sebelum Proses Pembelajaran dengan
Menggunakan Model Pembelajaran Guided Inquiry
Distribusi Frekuensi Keterampilan Berpikir Kritis Peserta
Didik yang Sesudah Proses Pembelajaran Menggunakan Model
Pembelajaran Guided Inquiry

No. Kelas Fo Bk

1. 35 - 37 5 34,5 - 37,5

2. 38 - 40 5 38,5 – 40,5

3. 41 - 43 12 40,5 – 43,5

4. 44 - 46 13 43,5 – 46,5

5. 47 - 49 3 46,5 – 49,5

6. 50 - 52 1 50,5 – 52,5

Jumlah 39
Histogram dan Poligon Frekuensi Keterampilan Berpikir Kritis Peserta
Didik Sesudah Proses Pembelajaran dengan Menggunakan Model
Pembelajaran Guided Inquiry
Distribusi Frekuensi Skor Gain dari Keterampilan Berpikir
Kritis Peserta Didik Sebelum dan Sesudah Proses Pembelajaran
dengan Menggunakan Model Pembelajaran Guided Inquiry

No. Kelas Fo Bk

1. 5 - 6 2 5,5 – 6,5

2. 7 - 8 1 6,5 – 8,5

3. 9 - 10 4 8,5 – 10,5

4. 11 - 12 15 10,5 – 12,5

5. 13 - 14 12 12,5 – 14,5

6. 15 - 16 5 14,5 – 16,5

Jumlah 39
Histogram dan Poligon Frekuensi perolehan Skor Gain dari
Keterampilan Berpikir Kritis Peserta Didik Sebelum dan Sesudah
Proses Pembelajaran dengan Menggunakan Model Pembelajaran
Guided Inquiry
Statistik Keterampilan Berpikir Kritis Peserta Didik
Sebelum dan Sesudah Proses Pembelajaran Menggunakan
Model Pembelajaran Langsung

Statistik Pretest Posttest Gain

Maksimum 38 48 16

Minimum 22 32 5

Rentang 16 16 11

Rata-rata 29,66 40,32 10,67

Varians 12,39 12,18 7,45

Standar deviasi 3,52 3,49 2,73


Distribusi Frekuensi Keterampilan Berpikir Kritis Peserta
Didik yang Sebelum Proses Pembelajarannya Menggunakan
Model Pembelajaran Langsung

No. Kelas Fo Bk

1. 22 - 24 4 21,5 – 24,5

2. 25 - 27 6 24,5 – 27,5

3. 28 - 30 13 27,5 – 30,5

4. 31 - 33 14 31,5 – 33,5

5. 34 - 36 3 33,5 – 36,5

6. 37 - 39 1 36,5 – 39,5

Jumlah 41
Histogram dan Poligon Frekuensi Keterampilan Berpikir Kritis
Peserta Didik Sebelum Proses Pembelajaran dengan Menggunakan
Model Pembelajaran Langsung
Distribusi Frekuensi Keterampilan Berpikir Kritis Peserta
Didik yang Sesudah Proses Pembelajaran Menggunakan Model
Pembelajaran Langsung

No. Kelas Fo Bk

1. 32 - 34 3 31,5 – 34,5

2. 35 - 37 3 34,5 – 37,5

3. 38 - 40 17 37,5 – 40,5

4. 41 - 43 10 40,5 – 43,5

5. 44 - 46 7 43,5 – 46,5

6. 47 - 49 1 46,5 – 49,5

Jumlah 41
Histogram dan Poligon Frekuensi Keterampilan Berpikir
Kritis Peserta Didik Sesudah Proses Pembelajaran dengan
Menggunakan Model Pembelajaran Langsung
Distribusi Frekuensi Skor Gain dari Keterampilan Berpikir
Kritis Peserta Didik Sebelum dan Sesudah Proses Pembelajaran
dengan Menggunakan Model Pembelajaran Langsung

No. Kelas Fo Bk

1. 5 - 6 4 5,5 – 6,5

2. 7 - 8 3 6,5 – 8,5

3. 9 - 10 13 8,5 – 10,5

4. 11 - 12 10 10,5 – 12,5

5. 13 - 14 8 12,5 – 14,5

6. 15 - 16 3 14,5 – 16,5

Jumlah 41
Histogram dan Poligon Frekuensi perolehan Gain dari
Keterampilan Berpikir Kritis Peserta Didik Sebelum dan Sesudah
Proses Pembelajaran dengan Menggunakan Model Pembelajaran
Langsung
Ringkasan Hasil Uji Homogenitas Fmaksimum

Kesimpulan
Fhitu Ftab Hasil
Data Kesimpulan Analisis
ng el analisis
FMax
Skor Pretest Kedua
– Posttest Fhitung Varians
(Eksperimen) 1,54 1,72 Terima H0 Homogen
< Ftabel

Skor Pretest Kedua


– Posttest Fhitung Varians
(Kontrol) 1,02 1,69 Terima H0 Homogen
< Ftabel

Gain Kedua
Eksperimen – Fhitung Varians
1,54 1,71 Terima H0
Gain kontrol < Ftabel Homogen
Ringkasan Hasil Uji t dependent
Pretest – Posttest Kelas Eksperimen

Hasil Kesimpulan
thitung ttabel Kesimpulan
Analisis Analisis

-4,92 2,02 thitung < Tolak Ho Hasil Pretest

ttabel tidak sama

dengan hasil

postest
-
thitung ttabel ttabel
(-4,92) (-2,02) (+2,02)

Kurva Hasil Uji t Dependent Pretest – Postest Kelas Eksperimen


yang Menggunakan Model Pembelajaran Guided Inquiry
Ringkasan Hasil Uji t dependent Pretest – Posttest Kelas
Kontrol

Hasil
thitung ttabel Kesimpulan Kesimpulan Analisis
Analisis

-4,38 2,02 thitung Tolak Ho Hasil Pretest tidak

< ttabel sama dengan hasil

postest
t

hitung

4,38

thitung ttabel +ttabel


-4,38 (-2,02) (+2,02)

Kurva Hasil Uji t Dependent Pretest – Postest Kelas


Kontrol yang Menggunakan Model Pembelajaran Langsung
Ringkasan Hasil Uji t independent
Gain Kelas Eksperimen – Kelas Kontrol

thitung ttabel Hasil Kesimpulan Kesimpulan Analisis

Analisis

2,58 1,99 thitung Tolak Ho terdapat pengaruh model

< ttabel pembelajaran guided inquiry

terhadap keterampilan berpikir

kritis peserta didik pada konsep

Sistem Pencernaan pada Manusia di

kelas VIII SMP Negeri 3 Kota

Tasikmalaya.
-ttabel +ttabel thitung
(-1,99) (+1,99) 2,58

Kurva Hasil Uji t Independent Gain Kelas Eksperimen yang


Menggunakan Model Pembelajaran Guided Inquiry dan Gain
Kelas Kontrol yang Menggunakan Model Pembelajaran
Langsung
90
85
80 80 80 80
80
75 75
70 70
70
65 65 65
60 60
60

50

40

30

20

10

0
Kel 1 Kel 2 Kel 3 Kel 4 Kel 5 Kel 6 Kel 7

pertemuan-1 pertemuan ke-2

Diagram Hasil Diskusi Lembar Kerja Peserta


Didik dengan Menggunakan Model Pembelajaran
Guided Inquiry
140 132

120

98.25
100
90.5 88

80
67.25
60 59
60
50.75

37.25
40
27.25

20

0
Memberikan
Memfokuskan Membangun Menyimpulkan Membuat Penjelasan Startegi dan Taktik
Penjelasan
Pertanyaan Keterampilan Dasar Lebih Lanjut
Sederhana
Pretest Posttest

Diagram Rata-rata Skor Tes Keterampilan Berpikir Kritis


dalam Setiap indikator Keterampilan Berpikir Kritis di
Kelas Eksperimen dengan Menggunakan Model
Pembelajaran Guided Inquiry
140 133.25

120
102.5
100
87 89.25

80
66.25
60.5 62.5
60 51.25

37.25
40
27.5

20

0
Memberikan
Memfokuskan Membangun Menyimpulkan Membuat Startegi dan Taktik
Penjelasan
Pertanyaan Keterampilan Dasar Penjelasan Lebih
Sederhana Lanjut

Pretest Posttest

Diagram Rata-rata Skor Tes Keterampilan Berpikir Kritis


dalam Setiap indikator Keterampilan Berpikir Kritis di Kelas
Kontrol dengan Menggunakan Model Pembelajaran Langsung
45

40

35

30
Frekuensi

25

20

15

10

0
Eksperimen Kontrol
pretest 30.28 29.66
posttest 42.3 40.32
Gain 12.01 10.67

Diagram Skor Rata-rata Pretest, Posttest dan Gain


Keterampilan Berpikir Kritis Peserta Didik Kelas Eksperimen
dan Kelas Kontrol
90
81.2
80 77.5

70

60 58.2 57.1

50

40

30

20

10

0
Eksperimen Kontrol

Pretest Posttest

Nilai Rata-Rata Pretest-Posttest Tes Keterampilan Berpikir


Kritis Peserta Didik Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol
Berdasarkan hasil
penelitian, pengolahan
data, dan pengujian
hipotesis, diperoleh
simpulan bahwa
Simpulan terdapat pengaruh
model pembelajaran
guided inquiry
terhadap keterampilan
berpikir kritis peserta
didik pada konsep
Sistem Pencernaan
pada Manusia di Kelas
VIII SMP Negeri 3 Kota
Tasikmalaya.
 model pembelajaran guided inquiry dapat
digunakan guru IPA sebagai salah satu
alternatif model pembelajaran yang dapat
meningkatkan aktivitas dan keterampilan
berpikir kritis peserta didik pada konsep
Sistem Pencernaan pada Manusia;
Saran  guru perlu menerapkan pembelajaran dengan
menggunakan model pembelajaran guided
inquiry pada konsep-konsep IPA lainnya untuk
melatih keterampilan berpikir kritis peserta
didik.
 berdasarkan hasil penelitian ini, model
pembelajaran guided inquiry dapat digunakan
untuk mengukur keterampilan berpikir kritis
peserta didik pada konsep Sistem Pencernaan
pada Manusia. Oleh sebab itu, untuk
penelitian selanjutnya disarankan untuk dapat
diperluas pada konsep dan level kelas yang
berbeda.

Anda mungkin juga menyukai