Anda di halaman 1dari 6

BONE SCAN

BONE SCAN
ISOTOP DOSIS DOSIS RADIASI
BONE SCAN ISOTOP mRad/uCi
Tc-99m 10-15 mCi Tulang = 0,033

* 99m Technetium methylene diphosphonate (99mTcMDP) → menghasilkan sinar gamma dengan energi 140 kev

Daerah destruksi ulang yang disebabkan oleh trauma, peradangan, ataupun keganasan, selalu berkatian dengan usaha
memperbaiki destruksi tersebut (bone repair) dengan cara meningkatkan aktivitas metabolisme tulang. Keadaan inilah
yang dimanfaatkan untuk mendeteksi lesi tulang tersebut, misalkan senyawa fosfat yang ditandai Tc-99m akan
menyebabkan meningkatnya konsentrasi Tc-99m ditempat lesi.
BONE
S
C
A
N

Pemeriksaan ini berguna untuk mendeteksi metastasis keganasan dalam tulang penderita yang telah diketahui telah terdapat
keganasan primer sebelum perubahan terlihat dengan pemeriksaan radiologik, serta dapat menetapkan dengan lebih tepat
luasnya penjalaran lesi. Dengan demikian akan sangat berguna untuk membuat rencana radioterapi. Dapat pula untuk
menetapkan daerah biopsi serta menetapkan luasnya lesi non-maligna seperti pada osteomielitis. Sering pula dimanfaatkan
untuk membuat uji screening terhadap penderita keganasan dipayudara, paru, dan pelvis, sebelum dilakukan tindakan
operasi. Untuk tulang yang sukar diperiksa secara radiologis, misalnya scapula, iga, dan sternum, pemeriksaan ini akan sangat
berguna. Pada osteogenik sarkoma, selain untuk mendeteksi tumor primer, juga dapat mendeteksi metastasisnya di paru.
BONE SCAN
Bone scan sangat sensitif dan cost-effective untuk mengidentifikasi dan mendeteksi destruksi ataupun lesi di tulang, sehingga
dapat menentukan staging tumor, mengidentifikasi lesi multiple (limfoma, metastatasis dari karsinoma, atau multifokal
osteosarkoma), serta membuat diagnosis diferensial pada lesi tulang yang tidak terdiagnosis dengan pemeriksaan Radiografi.
Bone scan juga merupakan metode sensitif untuk mengidentifikasi nidus pada osteoma osteoid.

SENSITIVE BUT NOT SPESIFIC

Bone scan menang jauh lebih sensitif daripada pemeriksaan X-Ray konvensional, tapi Bone scan memiliki kekurangan dalam hal
tidak spesifiknya pemeriksaan ini. Bone scan tidak dapat membedakan garis epifisis yang masih terbuka (titik tumbuh),
fraktur yang menyembuh, arthritis yang aktif, osteomielitis, proses degeneratif, dan keganasan primer maupun sekunder.
Jarang ditemukan false negative, hal ini baru terjadi bila tulang sudah mengalami destruksi total. Oleh karena radiofarmaka untuk
Bone scan diekskresi lewat ginjal dan buli-buli, maka akan terjadi kesulitan penilaian daerah iga X, XI, XII.
BONE SCAN
I scanning dikatakan posItif bila aktifitas di tulang panjang dan tulang
belakang tidak simteris, atau tidak uniform. Kenaikan aktivitas selalu
N berhubungan dengan luasnya lesi. Bila dikombinasikan dengan
T pemeriksaan radiologis akan lebih bermanfaat.
E
R
P
R
E N Teknik pemeriksaan dengan 3 fase dapat
T O memberikan penjelasan suatu kelainan tulang jinak
A T atau ganas, dan apakah proses berasal dari jaringan
E lunak atau dari tulang. Tiga fase tersebut terdiri dari
S fase perfusi, fase pengumpulan darah jaringan lunak
I (blood pool) dan fase lanjut atau scan tulang.
Dengan memperhatikan peningkatan aktifitas tiap
fase, dapat ditentukan proses berasal dari jaringan
lunak atau tulang dan bersifat jinak atau ganas.

Anda mungkin juga menyukai