AHA 2015
HENTI JANTUNG;
70% serangan jantung yang terjadi diluar RS
berlangsung di RUMAH
50% diantaranya tidak diketahui
INSIDENSI
Otak
tidak dapat O2 MATI
Jantung
“3 – 8” menit
Keterlambatan BHD
Keterlambatan Kemungkinan
BHD berhasil
Tujuan BHD
Resusitasi Jantung Paru (RJP)
Upaya Menghidupkan kembali pasien yang
mengalami henti napas dan henti jantung
yang melibatkan :
Penolong Awam
Tim Medis Reaksi Cepat
Tim Advance
PENOLONG
Issue Terkini
Perawatan Untuk Semua Pasien Pasca Serangan Jantung, dimanapun
lokasinya, akan dipusatkan di Rumah Sakit, utamanya pada Unit
Perawatan Intensif (Intensive Care Unit / ICU)
Penolong tidak terlatih harus dapat MENGENALI SERANGAN,
MEMINTA BANTUAN, dan MEMULAI RJP hingga Tim Reaksi
Cepat datang dan mengambil alih.
Menerapkan teknologi Sosial Media untuk memanggil penolong
yang berada dalam jarak terdekat dengan korban dugaan serangan
jantung serta bersedia dan mampu melakukan RJP, sudah dianggap
WAJAR
Issue Terkini
Disarankan penggunaan Public Access Defibrilation untuk
pasien yang mengalami serangan jantung di luar rumah sakit
diterapkan di tempat umum yang potensial terjadi serangan
jantung, misalnya : Bandara, Fasilitas Olah Raga, Pelabuhan,
dll.
Penolong Tidak Terlatih harus memberikan RJP berupa
• Air ways
• Breathing
Tahapan BHD
(1 atau 2 Penolong)
D= DANGER !!
Is it safe
Apakah aman ?
What happened
Apa yang terjadi ?
How many
victims are there
Berapa jumlah korban?
Can bystanders help
Orang disekitar dapat
membantu?
Kapan saat yang tepat
menghampiri korban?
Pastikan 3 AMAN
AMAN penolong
AMAN pasien
AMAN lingkungan
NILAI RESPON PASIEN
TANYAKAN
“Apakah Anda baik-baik saja?”
P : Pain
U : Unrespon
CEK RESPON
Alert / Awas : Korban BANGUN walaupun bingung
Verbal / Suara : Korban merespon rangsangan SUARA
(HARUS NYARING)
Pain / Nyeri : Korban merespon rangsangan NYERI
Penilaian Awal
Korban Tidak Sadar
CALL FOR HELP
( MINTA TOLONG )
Fungsi :
1. Mencari Bantuan
2. Mencari Saksi buat Penolong
Mouth to mouth
Mulut ke hidung Mulut ke stoma
{
BREATHING
O2 < 50%
O2
Kontusio paru