Pengembangan Dan Implementasi Kurikulum
Pengembangan Dan Implementasi Kurikulum
KURIKULUM
D PELATIHAN GURU
E PENDAMPINGAN SEKOLAH
▪ Menguatkan siswa, guru, kepala ▪ Meningkatkan mutu pendidikan sesuai ▪ Melibatkan publik dalam seluruh aspek
sekolah, orangtua dan pemimpin lingkup Standar Nasional Pendidikan untuk pengelolaan kebijakan dengan berbasis data,
institusi pendidikan dalam mengoptimalkan capaian Wajib Belajar 12 riset, dan bukti lapangan.
ekosistem pendidikan. tahun.
▪ Membantu penguatan kapasitas tatakelola pada
▪ Memberdayakan pelaku budaya ▪ Meningkatkan ketersediaan serta birokrasi pendidikan di daerah.
dalam pelestarian dan keterjangkauan layanan pendidikan,
pengembangan kebudayaan. khususnya bagi masyarakat yang ▪ Mengembangkan koordinasi dan kerjasama
terpinggirkan. lintas sektor di tingkat nasional.
▪ Fokus kebijakan diarahkan pada
penguatan perilaku yang mandiri ▪ Fokus kebijakan didasarkan pada ▪ Fokus kebijakan dimulai dari mewujudkan
dan berkepribadian. percepatan peningkatan mutu dan akses birokrasi Kemdikbud RI yang menjadi teladan
untuk menghadapi persaingan global dalam tatakelola yang bersih, efektif, dan
dengan pemahaman akan keberagaman, efesien serta melibatkan publik.
penguatan praktik baik, dan inovasi.
4
SKEMA PENGEMBANGAN DAN PENERAPAN
B KURIKULUM NASIONAL
1. Sasaran Penerapan Kurikulum Nasional
2 Memberikan ruang bagi pengembangan ragam kurikulum daerah berbasis keunggulan lokal
3 Meningkatkan kapasitas sekolah (termasuk guru) dalam menerapkan kurnas,dan dalam tahap
selanjutnya secara mandiri mengembangkan kurikulum sekolah sesuai konteks kebutuhannya
4 Mendorong pengayaan materi & alat ajar pendukung kurikulum yang bermutu dan beragam
6
2. Asas Pengembangan dan Penerapan Kurikulum Nasional
1. Kurikulum nasional yang mendorong percepatan peningkatan mutu sekolah, sekaligus mendukung
pengembangan kurikulum sekolah.
3. Pengembangan dan implementasi kurikulum akan terus dilakukan lewat penyebarluasan praktik baik
dan inovasi di sekolah-sekolah rintisan dan rujukan. Praktik baik ini kemudian diimplementasikan
dalam skala luas sesuai peta rencana implementasi.
5. Proses pengembangan dan implementasi kurikulum dilakukan dengan tata kelola birokrasi yang
efektif, termasuk peningkatan kapasitas dan koordinasi dengan pemerintah daerah dan lintas sektor.
7
3. Proses Pengembangan dan Implementasi Kurikulum Nasional
PROSES
PERBAIKAN; PROSES KONTINU PENERAPAN KURIKULUM NASIONAL
Berdasarkan evaluasi
dan masukan publik
PROSES
PENERAPAN
KURIKULUM KURIKULUM PELATIHAN MONITORING
KURIKULUM BERTAHAP DAN
TAHUN 2006 2013 GURU DAN DAN
2013 PENDAMPINGAN EVALUASI
(KTSP) (PERBAIKAN) PENDAMPING
SEKOLAH
AN SEKOLAH
Pengembangan:
• Nilai-nilai 2015 2016 - 2020
kebangsaan
• Pendidikan
karakter
terintegrasi
• Ketrampilan PELIBATAN PUBLIK
bernalar (PRAKTISI [FORMAL DAN NON
• Penilaian FORMAL]), AKADEMISI DAN PENGAMAT,
otentik DUNIA USAHA/INDUSTRI DAN
ORGANISASI PROFESI, ORANGTUA,
(menyeluruh
DAN SISWA)
dari proses
sampai output)
8
4. Tahap Implementasi Kurikulum Nasional
Juli Juli Juli Juli Juli Juli Juli
2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Perbaikan K2013
± 10% sekolah K13 ± 10% sekolah K13 ± 25% sekolah K13 ± 60% sekolah K13
± 6% sekolah K2013 (semua kelas) (semua kelas) (semua kelas) (semua kelas)
SEKOLAH
KEMDIKBUD
SILABUS
PENDAMPINGAN DAN KURIKULUM TINGKAT
OTORISASI DAERAH DAN SEKOLAH
RPP (Pilihan, Terintegrasi
PENGEMBANGAN OPSI TEMPLATE dengan Keunggulan
SILABUS, BUKU SISWA DAN GURU
SERTA MATERI AJAR BERMUTU Lokal)
MATERI DAN ALAT AJAR
10
6. Skema Persiapan Sekolah
1 Kesiapan sekolah didorong secara kontinu lewat berbagai metode Kapasitas
Definisi
sekolah
komprehensif dengan skema persiapan sekolah yang lengkap
√
√
Rujukan Menerapkan
contoh:
Berbagai bentuk assesmen kesiapan sekolah (termasuk guru) serta Mengembangkan
Catatan:
1. Di luar skema ini, peningkatan kapasitas kepala sekolah/guru secara umum akan sejalan dengan fokus mendorong kesiapan
sekolah untuk menerapkan Kurikulum Nasional serta pengembangan berkelanjutan.
2. Indikator keberhasilan skema persiapan ini adalah 90% sekolah yang didampingi siap menerapkan Kurikulum Nasional.
11
7. Pelibatan Publik dalam Proses Pengembangan dan
Implementasi Kurikulum Nasional
Tujuan: Melakukan proses yang terbuka dan bertanggungjawab dalam pengembangan dan
implementasi Kurikulum Nasional dengan melibatkan seluruh pelaku di ekosistem pendidikan
Memfasilitasi masukan publik pada aspek dokumen kurikulum, buku, kesiapan guru dan
sekolah, baik yang bersifat evaluatif maupun aspiratif
Mendapatkan contoh model implementasi yang beragam, efektif dan teruji di lapangan
Kerangka Publik diundang untuk memberi masukan bagi topik-topik kunci yang dibutuhkan dalam
Dasar: beberapa seri diskusi publik maupun bentuk lain.
Peserta diskusi terdiri dari undangan, namun sebagian kegiatan akan bersifat terbuka bagi
yang ingin mendaftar dan yang memiliki kontribusi sesuai dengan tema diskusi.
12
8. Pertanyaan Utama Pelibatan Publik
1. What happened: evaluatif – bicara tentang pengembangan dan implementasi kurikulum di masa
lalu.
• Apa miskonsepsi utama yang selama ini dimiliki oleh pelaku di ekosistem pendidikan dalam
pengembangan dan implementasi kurikulum?
• Apa data dan mekanisme umpan balik yang paling bermakna antar-berbagai pihak?
2. What should be: prospektif – bicara tentang seperti apa seharusnya pengembangan dan
implementasi kurikulum yang ideal.
• Apa kaitan antara ide dan rencana pengembangan kurikulum dengan strategi dan intervensi
lain di pendidikan yang sedang dilakukan saat ini?
• Apa dukungan struktur, peran, dan sumber daya yang dibutuhkan untuk mendorong
perubahan?
13
9. Tema Utama Pelibatan Publik (1)
Aktor Pertanyaan Kunci
SISWA 1. Kompetensi apa yang siswa harapkan tumbuh dalam diri mereka setelah lulus
sekolah dan selama proses pendidikan di sekolah?
2. Apakah materi dan proses belajar yang dialami di sekolah sehari-hari
mendukung pencapaian kompetensi/tujuan jangka panjang siswa?
3. Apa yang perlu dikembangkan menurut siswa, dalam kurikulum untuk
mendukung tumbuhnya kompetensi yang siswa inginkan di atas?
ORANGTUA 1. Profil dan kompetensi apa yang orangtua harapkan tumbuh dari anak-anak
setelah lulus dari jenjang SMA?
2. Dalam hal kerjasama yang lebih baik antara sekolah dan orangtua,
komunikasi (termasuk laporan perkembangan dan penilaian tentang anak)
yang bagaimana yang membantu orangtua mendukung pembelajaran anak-
anaknya?
3. Bagaimana model pembelajaran yang perlu dikembangkan oleh sekolah
sehingga terjadi transformasi pengetahuan, keterampilan, dan sikap kepada
anak?
9. Tema Utama Pelibatan Publik (2)
Aktor Pertanyaan Kunci
GURU 1. Apa kesenjangan utama antara prinsip dan dokumen kurikulum, praktik
pelaksanaan di sekolah serta capaian siswa?
2. Dokumen kurikulum dan materi pendukung seperti apa yang mampu
mendukung proses belajar mengajar yang baik?
3. Apa tugas dan fungsi utama guru yang perlu terus dikembangkan untuk dapat
mengimplementasikan kurikulum? Bagaimana agar guru punya cukup waktu
untuk terus belajar?
SEKOLAH 1. Bagaimana skema pendampingan bagi Sekolah Rintisan yang efektif untuk
implementasi kurikulum?
2. Bagaimana sekolah dapat mengembangkan proses penilaian otentik yang utuh
serta materi ajar belajar bermutu untuk mendorong pencapaian kompetensi
siswa?
3. Apa konteks khusus dan potensi lokal di lingkungan yang dapat dikembangkan
dalam isi dan proses belajar-mengajar sekolah?
15
9. Tema Utama Pelibatan Publik (3)
Aktor Pertanyaan Kunci
PAKAR/ 1. Apakah proses monitoring dan evaluasi yang essensial dalam pengembangan dan
AKADEMISI implementasi kurikulum?
2. Apa contoh praktik baik global, tinjauan akademis, dan pemahaman utama tentang
kondisi dan budaya pendidikan Indonesia yang perlu dipertimbangkan dalam
pengembangan dan implementasi?
3. Bagaimana keterlibatan pakar dan akademisi yang optimal dalam membantu Kemdikbud
dan sekolah untuk pengembangan kurikulum?
PEMERINTAH/ 1. Apa tantangan utama kondisi masyarakat global saat ini dan bagaimana prediksi
DUNIA USAHA/ perubahannya?
ASOSIASI 2. Apa kompetensi yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan Indonesia masa depan?
PROFESI 3. Apa profil utama yang membedakan individu yang unggul dalam bidang tertentu?
DAERAH 1. Apa contoh praktik baik, kearifan lokal, dan keunggulan daerah yang dapat
dikembangkan dalam kurikulum?
2. Bagaimana jalur komunikasi (termasuk pengumpulan dan penggunaan beragam data)
antara pusat dan daerah mengenai isu-isu berkait kurikulum yang dihadapi sekolah?
3. Bagaimana proses rekruitmen, distribusi, dan pelatihan guru yang efektif untuk
mendukung kesiapan implementasi kurikulum?
16
DINAMIKA PERSIAPAN BUKU DAN DOKUMEN KURIKULUM
C TAHUN PELAJARAN 2015/2016
1. Sekolah Rintisan 2015
Sekolah Rintisan yang Mengimplementasikan Kurikulum 2013
Satu
No Prov. Kab/Kota Jenjang Rintisan Mandiri Jumlah
Semester
1 444 SD 2.514 - 6.808 9.322
2 438 SMP 1.421 3 2.663 4.087
34
3 311 SMA 1.163 21 989 2.173
4 234 SMK 998 2 409 1.409
Total 6.096 26 10.869 16.991
Catatan:
➢ Berdasarkan Permendikbud No. 160/2014 dan Surat Edaran Bersama Dirjen Dikdas dan Dirjen Dikmen No.
233/C/KR/2015; Sekolah Rintisan adalah sekolah yang sudah melaksanakan K13 selama 3 Semester (Semester
keempat) sesuai data pokok yang diberikan sekolah pada awal pelaksanaan
➢ Sekolah yang baru melaksanakan 1 Semester (26 sekolah) diizinkan melanjutkan mengimplementasikan K13 melalui
Keputusan BAN-SM Tahap 1 (untuk kepentingan pengimbasan dan implementasi bertahap) 18
2. Revisi Prinsip Penilaian untuk Tahun Pelajaran 2015/2016
• Dilakukan oleh Pendidik selama dalam Proses Pembelajaran dan Akhir Pembelajaran;
• Tujuan Penilaian: Penekanan pada:
Formatif (Membentuk Karakter dan Perilaku, Menjadikan Pembelajar Sepanjang Hayat – To Drive
Learning, Terampil),
Diagnostik (Melihat Perkembangan Siswa Dan Feedback-koreksi Pembelajaran),
Sumatif (Mengukur Capaian yang didapat oleh Siswa dari Hasil Belajar);
• Ranah yang Dinilai Tidak Hanya Pengetahuan dan Keterampilan, melainkan juga Sikap;
• Proses Penilaian: Lebih Sederhana, Terjangkau untuk Dilakukan, Tidak Menjadi Beban bagi
Guru/Siswa, tetapi Tetap Mengutamakan Prinsip dan Kaidah Penilaian;
• Penilaiaan Mencakup:
(1) Penilaian Formatif (Formative Assessment): Titik Berat pada Proses, Hasilnya Menjadi Umpan
Balik dalam Perbaikan Pembelajaran,
(2) Penilaian Sumatif (Summative Assessment): Titik Berat pada Tingkat Capaian Hasil
Pembelajaran;
• Penilaian yang Dilakukan Tidak Hanya “Assessment Of Learning” melainkan juga “Assessment For
Learning”, dan “Assessment As Learning”.
19
3. Revisi Buku Tahun 2014/2015 untuk Penggunaan di Sekolah
Rintisan di 2015/2016
No Kelas Buku Siswa Buku Guru Jumlah
1. I 8/6 8/6 16/12
2. II 8/6 8/6 16/12
3. IV 9/6 9/6 18/12
4. V 9/6 9/6 18/12
5. VII 9/6 9/6 18/12
6. VIII 9/6 9/6 18/12
7. X 8/6 8/6 16/12
8. XI 8/6 8/6 16/12
Jumlah 68/48 68/48 232
Catatan:
➢ Kls I, II, IV, V, VII, VIII, X, dan XI (Hasil Revisi akan disampaikan dalam bentuk suplemen)
➢ Buku Pendidikan Agama Islam Kelas X dan XI untuk sekolah Rintisan akan diganti dengan buku hasil
revisi tahun 2015 20
4. Penyusunan Buku Tahun pelajaran 2014/2015 untuk Sekolah
Rintisan Tahun 2015/2016
No Kelas Buku Siswa Buku Guru Jumlah
1. III 8/6 8/6 16/12
Catatan:
➢ Kls III, VI, IX, dan XII (Penyusunan buku sudah selesai)
➢ Sedang dilakukan proses lelang oleh Direktorat terkait
21
5. Mekanisme Pengadaan Buku Tahun 2015
• Buku Kelas III, VI, IX, dan XII dibuat oleh Puskurbuk
• Puskurbuk menentukan Spesifikasi Buku
• Berdasarkan Spesifikasi Buku, Panitia Lelang menghitung
Harga Perkiraan Sendiri (HPS)
• Berdasarkan HPS, Direktorat terkait melakukan lelang kepada
Percetakan
• Percetakan mencetak dan mendistribusikan buku ke sekolah
Rintisan
• Sekolah Mandiri mengadakan buku secara mandiri
22
D PELATIHAN GURU
1. Jumlah Guru Sasaran Pelatihan (1)
PROVINSI SD SMP SMA SMK Total
01-DKI Jakarta 931 637 3,561 2,380 7,509
02-Jawa Barat 4,079 2,509 5,546 9,960 22,094
03-Jawa Tengah 9,332 5,057 4,764 9,690 28,843
04-DI. Yogyakarta 307 196 201 563 1,267
05-Jawa Timur 3,680 1,207 613 1,325 6,825
06-Aceh 3,088 3,420 3,047 993 10,548
07-Sumatera Utara 2,527 1,482 1,618 1,498 7,125
08-Sumatera Barat 1,629 1,265 1,212 1,166 5,272
09-Riau 834 944 712 796 3,286
10-Jambi 577 456 664 313 2,010
11-Sumatera Selatan 3,639 1,488 1,559 811 7,497
12-Lampung 1,298 1,259 1,074 987 4,618
13-Kalimantan Barat 573 444 203 273 1,493
14-Kalimantan Tengah 263 346 93 65 767
15-Kalimantan Selatan 559 426 373 778 2,136
16-Kalimantan Timur dan Utara 2,125 1,715 1,191 1,406 6,437
17-Sulawesi Utara 524 530 301 429 1,784
24
1. Jumlah Guru Sasaran Pelatihan (2)
PROVINSI SD SMP SMA SMK Total
18-Sulawesi Tengah 480 580 242 163 1,465
19-Sulawesi Selatan 2,107 2,404 1,072 1,443 7,026
20-Sulawesi Tenggara 526 557 238 110 1,431
21-Maluku 1,657 725 150 26 2,558
22-Bali 1,458 1,227 668 1,932 5,285
23-Nusa Tenggara Barat 632 1,062 574 511 2,779
24-Nusa Tenggara Timur 674 847 362 87 1,970
25-Papua 484 494 145 247 1,370
26-Bengkulu 209 449 519 328 1,505
27-Maluku Utara 97 282 67 103 549
28-Banten 1,671 735 922 1,561 4,889
29-Kepulauan Bangka Belitung 585 404 230 278 1,497
30-Gorontalo 276 380 147 255 1,058
31-Kepulauan Riau 1,378 548 281 440 2,647
32-Papua Barat 271 243 117 162 793
33-Sulawesi Barat 982 357 181 242 1,762
Grand Total 49,452 34,675 32,647 41,321 158,095
25
2. Strategi Pelatihan
SD, SMP, SMA, SMK Mapel Umum dan Peminatan SMA
Guru Sasaran GS
(GS)
Instruktur Nasional IN
(IN)
Narasumber Nasional NS
(NS)
Narasumber Nasional NS
(NS)
26
3. Pelatihan Guru Sasaran
IN ON
28
5. Standar Pelatihan Guru
Jumlah Peserta 25 orang per kelas
Jumlah Instruktur 1 orang per kelas
Jumlah Panitia Minimal 2 orang per kelas
Bahan Pelatihan 1 set per peserta
Alat dan Bahan • Video Pembelajaran
• Format-Format Penilaian
• LCD
• Laptop
• Sound System
• ATK
29
6. Struktur Materi Pelatihan
•Perancangan Penilaian Otentik dalam Pembelajaran
Tematik Terpadu
•Penerapan Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran
Tematik Terpadu
•Penyusunan RPP •Analisis Video
•Program Tahunan dan Program Semester Pembelajaran
•Pelaporan Hasil Penilaian Pembelajaran dalam Rapor •Peer Teaching
• Memahami isi materi, struktur, dan sistematika keilmuan yang dikaji, strategi pembelajaran, dan penilaian pada
buku siswa dan buku guru
• Menganalisis kesesuaian isi buku siswa dan buku guru dengan tuntutan SKL, KI, dan KD.
Kajian Buku • Menganalisis isi buku sesuai dengan konteks lokal
• Menganalisis isi buku agar sesuai dengan KD (kedalaman dan keluasan) pada Permen
• Mendeskripsikan kesesuaian isi buku siswa dan buku guru dengan pendekatan saintifik dan penilaian otentik
(Permen No. 103 dan Permendikbud No. 104 – sesuaikan dengan hasil revisi)
Praktik • Mengkritisi pelaksanaan pembelajaran yang membangun karakter, menerapkan pendekatan saintifik dan
penilaian otentik
Pembelajaran
• Mempraktikkan pelaksanaan pembelajaran yang membangun karakter, menerapkan pendekatan saintifik dan
Terbimbing penilaian otentik 31
8. Skema Kegiatan Pelatihan Guru
Rancangan Praktik
Konsep
Konsep Kurikulum Pembelajaran Kajian Buku
Rancangan Praktik
Pembelajaran
Kurikulum
(4 Jam Pel.) Pembelajaran Terbimbing
dan Penilaian (8 Jam Pel.) Terbimbing
(24 Jam Pel.)
32
9. Persyaratan NS dan IN
Persyaratan Widyaiswara Guru
1. Memiliki kualifikasi akademik minimal S1 program studi yang relevan √ √
2. Memiliki sertifikat pendidik (linier antara kualifikasi, sertifikat pendidik, dan
- √
pelajaran yang diampu)
3. Berpengalaman sebagai Widyaiswara dan guru minimal 5 tahun √ √
4. Kompetensi sikap dan keterampilan mengajar yang dapat dijadikan model √ √
4. Memiliki kemampuan melaksanakan pelatihan dan memiliki kompetensi
√ √
pedagogi dengan pendekatan andragogi
5. Memiliki karakter sebagai komunikator master teacher yang baik √ √
6. Memiliki komitmen untuk melatih peserta pada setiap pelatihan dan
√ √
bersedia ditugaskan di mana saja
7. Memiliki rekam jejak pengalaman melatih secara kreatif dan inovatif. √ √
8. Lulus pelatihan Narasumber Nasional √ √
33
10. Tugas dan Peran NS dan IN
Persiapan Pelatihan Pelaksanaan Pelatihan
1. Mempersiapkan diri dengan setulus-tulusnya 1. Mendengarkan
untuk melatih di wilayahnya masing-masing. 2. Mendukung
2. Menyediakan waktu yang memadai untuk 3. Merangkum
melatih sesuai jadwal pelatihan.
4. Memimpin jalannya proses
3. Berkoordinasi dengan penyelenggara pelatihan
sesuai tanggungjawabnya. 5. Menciptakan lingkungan yang
aman/nyaman
4. Meramu dan mengembangkan materi pelatihan
sesuai kondisi daerah masing-masing 6. Menghargai semua pendapat
berdasarkan materi pelatihan dan hasil diskusi 7. Membuat kelompok ‘berjalan maju’
pada kegiatan TOT NS dan IN. 8. Menjaga kegiatan sesuai jadwal
5. Menemukan dan mengembangkan model, 9. Mendorong partisipasi dari semua
metodologi, pendekatan, dan teknik yang
10. Memiliki sensitif gender dan inklusi
relevan untuk pelatihan guru berdasarkan
materi diskusi pada TOT NS dan IN.
34
E PENDAMPINGAN SEKOLAH
1. Pengertian dan Tujuan Pendampingan
Pengertian
• Pendampingan adalah proses pemberian bantuan penguatan pelaksanaan kurikulum yang diberikan kepada
pengawas, kepala sekolah, guru, tenaga kependidikan, orangtua/komite sekolah, dan pemangku
kepentingan di SD, SMP, SMA, SMK sesuai kurikulum yang berlaku.
Tujuan
1. Umum
Program Pendampingan bertujuan untuk memberikan penguatan pemahaman kepada pengawas, kepala
sekolah, guru, tenaga kependidikan, orangtua/komite sekolah, dan pemangku kepentingan di sekolah
untuk menjamin keterlaksanaan Kurikulum secara efektif dan efisien.
2. Khusus
• Memberikan fasilitasi dalam pelaksanaan Kurikulum di sekolah
• Memberikan bantuan konsultasi, pemodelan (modelling) dan penguatan secara personal, dan spesifik
(coaching) dalam pelaksanaan kurikulum secara langsung di sekolah.
• Membantu memberikan solusi kontekstual dalam menyelesaikan permasalahan yang dihadapi dalam
melaksanakan Kurikulum di sekolah.
• Membangun budaya mutu sekolah kepada pengawas, kepala sekolah, guru, tenaga kependidikan,
orangtua/komite sekolah, dan pemangku kepentingan di sekolah melalui Program Pendampingan yang
dilakukan secara inovatif, kontekstual, dan berkelanjutan.
36
2. Indikator Keberhasilan
1. Pengawas Sekolah semakin mampu melaksanakan supervisi dan bimbingan kepada sekolah terkait
pelaksanaan kurikulum
2. Kepala Sekolah makin memahami manajemen implementasi kurikulum yang meliputi:
– Perencanaan
– Pelaksanaan
– Evaluasi diri sekolah
– Budaya sekolah
3. Guru semakin:
Memahami:
• proses pembelajaran dan penilaiannya.
• buku dan materi/alat ajar bermutu serta penggunaannya
• permasalahan yang harus diantisipasi dalam pelaksanaan kurikulum dan penanggulangannya
Terampil:
• melaksanaan penilaian formatif dan sumatif, termasuk pencatatan dan pelaporan lewat rapor
• mengelola Interaksi dengan siswa dan komunikasi dengan orangtuamenyusun rencana pembelajaran
• mengelola pembelajaran.
4. Pemangku Kepentingan di komunitas lingkungan sekolah (terutama keluarga/orangtua) semakin
memberikan dukungan dan kontribusi secara lebih efektif kepada sekolah.
37
3. Pola Pendampingan (1)
Instruktur yang terseleksi Model ‘on’ dan ‘in’
Lokasi atau Sekolah yang akan Didampingi Pendekatan In House Training (IHT)
PERSIAPAN PELAKSANAAN
PENYUSUNAN PELAPORAN
PENENTUAN PELATIHAN PELAKSANAAN
MATERI PENDAMPINGAN
PENDAMPING PENDAMPING PENDAMPINGAN
PENDAMPINGAN
Pelaksanaan
Evaluasi Kinerja; Pembelajaran di Evaluasi Kinerja;
Hasil ON-2 dan IN-2 dalam kelas Rintisan Hasil ON-1 dan IN-1
dan Imbas (ON-2)
Pelaksanaan
Disesuaikan Tim Pendamping merupakan kolaborasi atas:
Kondisi Direktorat ▪ Sekolah Rintisan dan Imbas
39
4. Mekanisme Pendampingan
1 Penyusunan materi Pendampingan terdiri atas:
Penyusunan
pendampingan oleh unit utama 1. Pendampingan internal di sekolah Rintisan
Materi
dan direktorat teknis 2. Pendampingan oleh sekolah Rujukan kepada
Pendampingan
sekolah imbas
42
MONITORING DAN EVALUASI SEKOLAH RINTISAN
F TAHUN PELAJARAN 2015/2016
1. Tujuan dan Manfaat Monev Tahun Pelajaran 2015/2016
Tujuan
• Untuk mengawal proses implementasi kurikulum agar berjalan sesuai dengan
rencana.
• Untuk mengetahui kendala-kendala yang terjadi di sekolah dan memerlukan
penanganan segera.
• Untuk mengetahui hasil penerapan kurikulum oleh sekolah dan guru terhadap
siswa dalam proses pembelajaran.
Manfaat
• Sebagai rujukan untuk melakukan perbaikan dalam pengambilan
keputusan/kebijakan dalam skema pengembangan dan implementasi Kurikulum
Nasional
• Untuk mengkompilasi dan menyebarluaskan praktik baik serta inovasi di Sekolah
Rintisan
44
2. Kedudukan dan Proses Monev
45
3. Ruang Lingkup Monev
Pemahaman guru/kepala sekolah/pengawas sekolah/tenaga
kependidikan/komite sekolah terhadap Implementasi Kurikulum Kesiapan guru/kepala sekolah dan sekolah
Produk Proses
Pelaksanaan Pendampingan
Perubahan kompetensi guru dan siswa
Hasil Pelaksanaan Pembelajaran
46
4. Alur Proses Monev
KOORDINATOR
Penyiapan Draf Juknis dan Instrumen U
Monev UKMP3
Penyusunan K
1 Penyiapan Materi Bimtek Monev Direktorat
juknis dan M
instrumen Pembuatan Aplikasi Monev UIK P
Monev 3
Rakor Persiapan Monev Internal
Kemdikbud 1. Juknis Monev
2 Workshop Persiapan Monev 2. Instrumen Monev
3. Materi Bimtek Monev
3 Rekrutmen Petugas Monev Pusat, Provinsi, Kab/Kota
UKMP3 U
4 Bimtek Petugas Monev Direktorat K
M
Provinsi P
5 Pelaksanaan Monev di Lapangan
Kab/Kota 3
6 Analisis Data dan Pelaporan Hasil Monev