Anda di halaman 1dari 8

Pengertian dan kegiatan

perbangkan konvensisional

Kelompok 3
Anggota :
1.Ahmad Faisol
2.Bela umar p
3.Yeni January s
 Pengertian Bank Konvensional

Bank menurut undang-undang pokok perbankan tahun


1967 adalah lembaga keuangan yang usahanya
memberikan kredit dan jasa-jasa dalam lalu lintas
pembayaran serta peredaran uang.
Bank Konvensional adalah Bank yang menjalankan
kegiatan usahanya secara konvensional dan berdasarkan
jenisnya terdiri atas Bank & mum Konvensional dan Bank
kerkreditan rakyat
Terdapat tiga alasan megapa bank perlu
membayar bunga pada penyimpan data
 Dengan menyimpan uang di bank" penabung telah mengorbankan
kesempatan atas keuntungan yang mungkin diperoleh dari
pemakaian dana itu andai kata ia melakukannya.
 Dengan menyimpan uang di bank" penabung telah mengorbankan
kesempatan pemakaian dana untuk keperluan konsumsi.
 Faktor inflasi juga menjadi pertimbangan perlunya imbalan
kepada penabung
Kegiatan bank konvensional
1. Menghimpun dana
. Simpanan giro
. Simpanan tabungan
. Simpanan desposito
2. Menyalurkan dana
. Kredit investasi
. Kredit perdagangan
. Kredit profesi
3.Memberi jasa bank lain
. Kiriman uang
. Bank card
. Bank garasi
Keunggulan bank konvensional

1.Dukungan peraturan perundang-undangan yang bagus sehingga


bank dapat bergerek lebih pasti
2.Banyaknya bank konfensional menggairahkan persaingan
3.Nasabah telat terbiasa dengan system bunga tidak dengan
metode bag hasil yang relafif baru
4.Bank konfensional lebih kreatif membuat produk-produk baru
5.Metode bunga telah lama di kenal di masyarakat
Kelemahan bank konfensional

1.Adanya praktek sfekulasi tanpa perhitungan


2.Kredit bermasalah
3.Praktek curang
4.Faktor manajemen
Larangan melakukan kegiatan bank
konfensional
Bank umum yang telah diberikan ijin oleh Bank indonesia khusus
untukYang melakukan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah
baik kantor pusatkantor cabang atau kantor dibawah kantor cabang
dari bank tersebutdilarang melakukan kegiatan perbankan secara
konvensioal demikianditentukan oleh pasal 32/34/1999. Ketentuan
ini merupakan penegasan dari ketentuan undang-undang No. 10
tahun 1998.
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai