Anda di halaman 1dari 19

HIPERTENSI

BY : HANDAYANI SITORUS,
S.Kp
HIPERTENSI
Tekanan darah tinggi ad
Suatu peningkatan tekanan darah didalam arteri.
Hipertensi ad
Suatu keadaan tanpa gejala, dimana tekanan yang
abnormal tinggi di dalam arteri menyebabkan
meningkatnya resiko terhadap stroke, aneurisme, gagal
jantung, serangan jantung dan kerusakan.
Pada pemeriksaan tekanan darah terdapat dua angka :
1. Sistolik ad angka yg lebih tinggi diperoleh pada saat
jantung berkontraksi.
2. Diastolik ad angka yang lebih rendah diperoleh pada saat
jantung berelaksasi.
KLASIFIKASI TEKANAN DARAH PADA DEWASA

KATEGORI TEKANAN DARAH TEKANAN DARAH


SISTOLIK DIASTOLIK

Normal tinggi 130 – 139 mmhg 85-89 mmhg


Stadium 1 140 – 159 mmhg 90 – 99 mmhg
( hipertensi ringan
)
Stadium 2 160 – 179 mmhg 100 – 109 mmhg
( Hipertensi
sedang )
Stadium 3 180 – 209 mmhg 110 – 119 mmhg
( Hipertensi berat )
Stadium 4 210 mmhg atau 120 mmhg atau
( hipertensi lebih lebih
maligna )
• Pada hipertensi sistolik terisolasi, tekanan sistolik
mencapai 140 mmHg at lebih, tekanan diastolik kurang
dari 90 mmHg dan tekanan diastolik masih dalam
kisaran normal.
• Hipertensi maligna ad hipertensi yang sangat parah, yg
bila tidak diobati akan menimbulkan kematian dalam
waktu 3 – 6 bulan.

Hipertensi sering ditemukan pada :


o Usia lanjut
Pengaturan tekanan
darah

• Meningkatnya tekanan darah di dalam arteri


bisa terjadi melalui beberapa cara
Jantung memompa darah lebih kuat sehingga mengalirkan
lebih banyak cairan pada setiap detiknya. Arteri besar
kehilangan kelenturannya dan menjadi kaku, sehingga
mereka tidak dapat mengembangkan pada saat jantung
memompa darah melalui arteri. Karena darah pada setiap
denyut jantung terpaksa u melalui pembuluh yang sempit
daripada biasanya dan menyebabkan naiknya tekanan.
Inilah yang terjadi pada usia lanjut, dimana dinding arterinya
telah menebal dan kaku karena arteriosklerosis.
• ginjal mengendalikan tekanan darah
melalui beberapa cara
Jika tekanan darah meningkat, ginjal akan
menambah pengeluaran garam dan air, yang akan
menyebabkan berkurangnya volume darah &
mengembalikan tekanan darah ke normal. Jika
tekanan darah menurun, ginjal akan mengurangi
pembuangan garam dan air, sehingga volume
darah bertambah dan tekanan darah kembali ke
normal. Ginjal juga bisa meningkatkan tekanan
darah dengan menghasilkan yg disebut renin,
yang memicu pembentukkan angiotensi, yg
selanjutnya akan memicu pelepasan hormon
aldosteron.
• Sistem saraf otonom
Meningkatnya tekanan darah selama respon flight-
or-flight ( reaksi fisik tubuh terhadap ancaman dari
luar ) meningkatkan kecepatan dan kekuatan
denyut jantung ; juga mempersempit sebagian
besar arteriola, tetapi memperlebar arteriola di
daerah tertentu ( otot rangka ) mengurangi
pembuangan air dan garam oleh ginjal, sehingga
akan meningkatkan volume darah dalam tubuh,
melepaskan hormon epinefrin ( adrenalin ) dan
norepinefrin ( noradrenalin ), yang merabgsang
jantung.
gejala

Hipertensi tidak menimbulkan gejala, tetapi gejala


yang dimaksud ad
 Sakit kepala
 Perdarah dari hidung
 Pusing
 Wajah kemerahan
 Kelelahan
Gejala hipertensi berat at menahun ;
- Sakit kepala
- Kelelahan
- Mual
- Muntah
- Sesak nafas
- Gelisah
- Pandangan menjadi kabur.
Penyebab
hipertensi

Hipertensi berdasar penyebab dibagi dua jenis :


1. Hipertensi primer at esensial ad hipertensi yang
tidak/belum diketahui penyebabnya ( terdapat
pada kurang lebih 90 % dari seluruh hipertensi
). Hipertensi primer kemungkinan memiliki
banyak penyebab ; beberapa perubahan pada
jantung dan pembuluh darah kemungkinan
bersama-sama menyebabkan meningkatnya
tekanan darah.
2. Hipertensi Sekunder ad hipertensi yang
disebabkan/ sebagai akibat dari adanya penyakit
lain. Penyebabnya dalah penyakit ginjal sekitar 5
– 10 %.
Penyebab hipertensi lainya yang jarang ad :
Feokromositoma, yaitu tumor pada kelenjar
adrenal yg menghasilkan hormon epinefrin (
adrenalin ) at norepinefrin.
Beberapa penyebab terjadinya
hipertensi sekunder
1. Penyakit ginjal
 Stenosis arteri renalis
 Pielonefritis
 Glomerulonefritis
 Tumor-tumor ginjal
 Penyakit ginjal polikista
 Trauma pada ginjal
 Terapi penyinaran yang mengenai ginjal.
2. Kelainan Hormonal
 Hiperaldosteronisme
3. Obat-obatan
 Pil KB
 Kortikosteroid
 Siklosporin
 Eritropoietin
4. Penyebab lainya
 Koartasio aorta
 Preeklamsi
 Porfiria intermiten akut
 Keracunan akut
PEMERIKSAAN PENUNJANG
- EKG
- Fotorontgen
- Lab : Urin, Darah
- USG
LANGKAH AWAL U MERUBAH
HIDUP PENDERITA

1. Penderita hipertensi yang mengalami kelebihan


berat badan dianjurkan u menurunkan BB nya
sampai batas ideal.
2. Merubah pola makan pd penderita diabetes,
kegemukkan at kadar kolesterol darah tinggi
3. Olah raga aerobik yg tidak terlalu berat
4. Berhenti merokok.
PENCEGAHAN

Anda mungkin juga menyukai