Anda di halaman 1dari 41

MASALAH PADA BAYI BARU

LAHIR
Oleh
I Putu Ardika Yuda
RSUD H. Boejasin
HIPOTERMIA
Subtitle
DEFINISI
• Hipotermi : suhu dibawah 36,5 0C
• Hipotermi ringan : 36-36,40C (cold stress)
• Hipotermi sedang : 32-35,90C
• Hipotermi berat : < 320C
• Tanpa perlindungan dari kehilangan panas, suhu bayi akan cepat
turun 0,2 – 1 0C /menit
Efek perubahan temperatur pada laju metabolisme dan
konsumsi oksigen
PENCEGAHAN

• Baringkan bayi di tempat yang hangat


• Kenakan topi
• Alasi timbangan dengan selimut hangat
• Naikan suhu ruangan menjadi 25 -28 0C
• Tutupi bayi BBLSR dengan plastik polietilen
• Jauhkan neonatus dari kaca / dinding yang dingin
HIPERTERMIA
Subtitle
HIPERTERMIA
• Hipertermia: suhu tubuh > 37,5C
• Kondisi yang berkaitan dengan hipertermia:
• Suhu lingkungan tinggi
• Dehidrasi
• Perdarahan intracranial
• Infeksi
TATALAKSANA
• Letakkan bayi pada suhu ruangan 25-28C
• Lepas pakaian bayi sebagian atau seluruhnya
• Periksa suhu bayi setiap jam sampai tercapai suhu normal
• Bila suhu >39C. Kompres dengan air yg suhunya 4C lebih rendah dari suhu bayi
• Berikan ASI
• Periksa kadar GDS
• Cari tanda sepsis
• Jika suhu normal dan tidak ada tanda sepsis, pantau bayi selama 12 jam
berikutnya , Periksa suhu setiap 3 jam.
SEPSIS NEONATORUM
Subtitle
FAKTOR RISIKO
• Infeksi aliran darah yang bersifat invasifdan ditandai dengan ditemukannya
bakteri dalam cairan tubuh (darah, cairan sum sum tulang atau air kemih)
• Faktor risiko
 Demam intrapartum > 38°C
 Persalinan kurang bulan
 Ketuban pecah dini > 18 jam
 Asfiksia antenatal atau intrapartum
 Infeksi saluran kemih ibu
 Bayi dengan susu formula
GEJALA DAN TANDA
• Gawat napas: apnea, takipnea dan sianosis (paling sering)

• Gejala gastrointestinal seperti muntah, diare, distensi abdomen, ileus dan sulit minum

• Hipotermia (paling sering) atau hipertermia

• Hepatomegali

• Ikterus

• Hipoglikemia atau hiperglikemia

• Letargi

• “Irritability”

• Kejang

• Fontanela menonjol atau penuh


GAWAT NAPAS
Subtitle
Tabel : Evaluasi Gawat Napas dengan Menggunakan
Skor Downe
Gawat Napas Yang Umum Pada Neonatus

• Takipnea sementara pada neonatus (TTN).


• Sindrom gawat napas (RDS).
• Apnea.
• Sindrom aspirasi mekonium (MAS).
• Sindrom kebocoran udara.
• Pneumonia.
IKTERIK NEONATORUM
Subtitle
Add a Slide Title - 1
• IKTERUS terjadi bila terdapat akumulasi bilirubin dalam darah
• Dewasa : serum bilirubin > 2 mg/dl (> 17 mol/L)

• Neonatus : serum bilirubin > 5 mg/dl (> 86 mol/L)

• ANGKA KEJADIAN IKTERIK NEONATUS:


Bayi cukup bulan 60%,
Bayi kurang bulan 80%
• BAHAYA BAYI KUNING :
ensefalopati bilirubin

• Derajat 1 : letargis, hipotonia, mengisap lemah


2 : febris, hipertonia, opistotonus
3 : gejala/tanda derajat 2 makin

• Gejala sisa gangguan:


pendengaran sensorineural Gambar : Ensefalopati Bilirubin (Kern ikterus)
palsi serebral koreoathetoid
gaze abnormalities’
ETIOLOGI
• Hiperbilirubinemia fisiologis • IDM (’Infant of Diabetic Mother’)
• Inkompatibilitas golongan darah ABO • Polisitemia / hiperviskositas
• ’Breast Milk Jaundice’ • Prematuritas / BBLR
• Inkompatibilitas golongan darah rhesus • Asfiksia (hipoksia, anoksia), dehidrasi-
asidosis, hipoglikemia
• Infeksi
• Hipotiroidism
• Hematoma sefal, hematoma subdural,
’excessive bruising’ • Puasa

• Gangguan saluran pencernaan


• Lain-lain
IKTERUS FISIOLOGIS vs IKTERUS PATOLOGIS
• IKTERUS PATOLOGIS
• Timbul dalam 24 jam I
• Bilirubin > 5 mg/dL dalam 24 jam
• ’Cut off levels’ : > 15 mg/dL pada bayi cukup bulan
• > 7 mg/dL pada bayi kurang bulan
• Ikterus menetap : > 8 hari pada bayi cukup bulan
• > 14 hari pada bayi kurang bulan
• Tanda-tanda lain neonatus sakit
...Hiperbilirubinemia pada Neonatus
...DIAGNOSIS
PEMERIKSAAN FISIK
Tabel 1 : Perkiraan klinis derajat ikterus

Usia Ikterus terlihat pada Klasifikasi

Hari 1 Setiap ikterus yang terlihat


Hari 2 Lengan dan tungkai Ikterus berat
Hari 3 dst Tangan dan kaki
(Peter Cooper, A. Suryono, Indarso F., Managing Newborn Problems : A Guide for doctor, nurses and midwises, WHO, 2003)

21
...Hiperbilirubinemia pada Neonatus
…. DIAGNOSIS
PEMERIKSAAN FISIK
Tabel 2 : Klasifikasi Ikterus
Tanya dan Lihat Tanda / Gejala Klasifikasi
Mulai kapan ikterus? Ikterus segera setelah lahir
Ikterus pada hari pertama
Ikterus pada usia ≥ 14 hari
Daerah mana yang ikterus? Ikterus lutut/siku/lebih Ikterus patologis
Bayi kurang bulan? Bayi kurang bulan
Warna tinja? Tinja pucat
Ikterus usia 3-13 hari Ikterus fisiologis
Tanda patologis (-)
22
(Buku Bagan MTBM, Depkes RI, 2001)
Tatalaksana
• Terapi sinar
• Status hidrasi dan pemberian minum
• Monitoring kadar bilirubin
• Transfusi Tukar
HIPOGLIKEMIA
Kadar glukosa ≤45 mg/dL
HOMEOSTASIS GLUKOSA
PADA BAYI BARU LAHIR
• Pada saat lahir (tali pusat diputus), penyediaan glukosa berhenti
• Bayi menggunakan bahan glukosa endogen
• Pada jam pertama kehidupan sumber glukosa berasal dari
glikogenbertahan kira-kira 10 jam setelah lahir
• Terjadi penurunan kadar glukosa :

• Fanaroff (2006) : 30-60 menit


• Avery (2005) : 1-2 jam
• Sehingga mekanisme lain dibutuhkan untuk mempertahankan kadar normal
gula darah
Gejala
• Tremor, jittery, iritabel
• Kejang, koma
• Letargis, apatis, hipotoni
• Gangguan minum, muntah
• Apnea
• Lemah, tangisan tidak normal (high-pitched cry)
• Sianosis
• Asimtomatik
TATALAKSANA
• Dimulai dengan antisipasi kelompok risiko tinggi skrining rutin
• Koreksi hipoglikemia
• Mencari dan mengatasi penyebab utama hipoglikemia
• Mencegah terulangnya hipoglikemia
SIAPAKAH YANG HARUS DI-SKRINING ?
KELOMPOK RISIKO TINGGI
1) Inadequate glycogen stores and
decreased glucose production
o Preterm, Late-preterm, SGA
o Inadequate caloric intake
o Delayed onset of feeding

2) Hyperinsulinemia
o IDM
o LGA (BW≥4000 g)

3) Increased glucose utilization


o Infection, shock, respiratory & cardiac disease, hypothermia, hypoxia

4) Maternal medication
o Dextrose
SKRINING
ASIMTOMATIK
 Bayi cukup bulan :
 Tidak perlu skrining rutin pada bayi cukup bulan sehat
 Skrining rutin dilakukan pada bayi cukup bulan dengan risiko

 Bayi cukup bulan atau late preterm dengan risiko :


 Skrining dilakukan berdasarkan risikonya  IDM menjadi hipoglikemia dalam 1
jam setelah lahir, KMK / BMK menjadi hipoglikemia dalam 3-10 jam setelah lahir
 Bila asimtomatik, skrining dalam 1 jam pertama setelah lahir
 IDM dan BMK ≥34 minggu  skrining sampai 12 jam
 Late preterm dan cukup bulan KMK  skrining sebelum minum sampai 24 jam,
minum setiap 2-3 jam, bila >24 jam glukosa <45 mg/dL skrining diteruskan
SKRINING
SIMTOMATIK
• Skrining dilakukan secepatnya segera setelah lahir (dalam hitungan menit)
BAYI < 34 MINGGU
• Rekomendasi skrining : Saat MRS, dilanjutkan 2, 4, 6, 12, 24, dan 48 jam
setelah lahir
Penanganan hipoglikemia Kadar glukosa darah <45
mg/dL tanpa GEJALA :
• ASI teruskan
• Pantau, bila ada gejala manajemen seperti diatas
• Periksa kadar glukosa tiap 3 jam atau sebelum minum, bila :
oKadar < 25 mg/dL, dengan atau tanpa gejala tangani
hipoglikemi
oKadar 25-45 mg/dL naikkan frekuensi minum
oKadar ≥ 45 mg/dL manajemen sebagai kadar glukosa
normal
Penanganan hipoglikemia dengan gejala atau kadar
glukosa <25 mg/dL
• Bolus glukosa glukosa 10% 2 mL/kg pelan-pelan dengan kecepatan 1
mL/menit
• Pasang jalur iv D10 sesuai kebutuhan (kecepatan infus glukosa/ GIR 6-8
mg/kg/menit
• Konsentrasi glukosa tertinggi untuk infus perifer adalah 12,5%, bila lebih dari
12,5% digunakan vena sentral
• Periksa glukosa darah pada : 1 jam setelah bolus dan tiap 4 jam
OMPHALITIS
Subtitle
Ompalitis
Perawatan Tali Pusat
• Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan perawatan tali pusat.
• Jangan membungkus puntung tali pusat atau mengoleskan cairan
atau bahan apapun ke puntung tali pusat.
• Mengoleskan povidon yodium masih diperkenankan apabila
terdapat tanda infeksi, tetapi tidak dikompreskan karena
menyebabkan tali pusat basah atau lembab.
• Lipat popok di bawah puntung tali pusat.
• Luka tali pusat harus dijaga tetap kering dan bersih, sampai sisa tali
pusat mengering dan terlepas sendiri.
• Jika puntung tali pusat kotor, bersihkan (hati-hati) dengan air DTT
dan sabun dan segera keringkan secara seksama dengan
menggunakan kain bersih.
• Perhatikan tanda-tanda infeksi tali pusat: kemerahan pada kulit
sekitar tali pusat, tampak nanah atau berbau.
MASALAH DI KULIT
Subtitle
IMPETIGO BULLOSA
MILIA MILIARIA
Dermatitis atopi
Diaper rash
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai