Anda di halaman 1dari 29

Sistem Pelayanan Kesehatan

FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN


A. Syarat pokok fasilitas pelayanan kesehatan
yang baik sebagai berikut.
a. Tersedia (available) dan berkesinambungan
(continuous)
b. Dapat diterima (acceptable)
c. Mudah dicapai (accessible)
d. Mudah dijangkau (affordable)
e. Bermutu (quality)
Prinsip pelayanan kesehatan sebagai
• Mengutamakan pelanggan.
• Sistem yang efektif.
• Melayani dengan hati nurani (soft system)
• Perbaikan yang berkelanjutan
• Memberdayakan pelanggan.
Sistem Pelayanan Kesehatan Indonesia
A. Pelayanan kesehatan dasar
Umumnya pelayanan dasar dilaksanakan di
puskesmas, puskesmas pembantu, puskesmas
keliling, dan klinik di wilayah kerjanya.
B. Pelayanan kesehatan rujukan
Misalnya rumah sakit, baik kelas A, B, C,
maupun D.
Manfaat sistem rujukan
• Sistem rujukan adalah suatu sistem
penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang
melaksanakan pelimpahan tanggung jawab
timbal balik terhadap satu kasus penyakit atau
masalah kesehatan secara vertikal (dari unit
yang berkemampuan kurang kepada unit yang
lebih mampu) atau secara horizontal (antara
unit-unit yang setingkat kemampuannya tetapi
berbeda spesialisasinya).
• Manfaat dari sudut pemerintah sebagai penentu
kebijakan (policy maker) seperti berikut.
a. Membantu penghematan dana karena tidak
perlu menyediakan berbagai macam peralatan
kedokteran di setiap sarana kesehatan.
b. Memperjelas sistem pelayanan kesehatan karena
terdapat hubungan kerja antara berbagai sarana
kesehatan yang tersedia.
c. Memudahkan pekerjaan administrasi, terutama
pada aspek perencanaan.
• Manfaat dari sudut masyarakat sebagai pengguna
jasa pelayanan (health consumer) seperti berikut.
a. Meringankan biaya pengobatan karena terhindar
dari pemeriksaan yang sama secara berulang.
b. Mempermudah masyarakat mendapatkan
pelayanan kesehatan karena diketahui dengan
jelas fungsi dan wewenang setiap sarana
pelayanan kesehatan.
Strata pelayanan kesehatan
Pada dasarnya, ada tiga macam strata pelayanan kesehatan di semua
negara sebagai berikut.
a. Pelayanan kesehatan tingkat pertama (primary health services),
yaitu pelayanan kesehatan yang bersifat pokok (basic health
services), yang sangat dibutuhkan oleh sebagian besar masyarakat
serta mempunyai nilai strategis untuk meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat. Umumnya bersifat rawat jalan
(ambulatory/out patient services).
b. Pelayanan kesehatan tingkat kedua (secondary health services),
yaitu pelayanan kesehatan lebih lanjut, bersifat rawat inap
(inpatient services), dan untuk menyelenggarakannya dibutuhkan
tenaga kesehatan spesialis.
c. Pelayanan kesehatan tingkat ketiga (tertiary health services), yaitu
pelayanan kesehatan yang bersifat lebih kompleks dan umumnya
diselenggarakan oleh tenaga kesehatan subspesialis.
RUMAH SAKIT
• Rumah sakit (RS) adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna
serta menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat.
1. Fungsi Rumah Sakit
Fungsi RS sebagai berikut.
a. Menyelenggarakan pelayanan pengobatan dan pemulihan kesehatan
sesuai dengan standar pelayanan rumah sakit.
b. Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan melalui
pelayanan kesehatan yang paripurna tingkat kedua dan ketiga sesuai
kebutuhan medis.
c. Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia
dalam rangka peningkatan kemampuan dalam pemberian pelayanan
kesehatan.
d. Menyelenggarakan penelitian dan pengembangan serta penapisan
teknologi bidang kesehatan dalam rangka peningkatan pelayanan
kesehatan dengan memperhatikan etika ilmu pengetahuan di bidang
kesehatan.
Jenis Pelayanan Rumah Sakit
Rumah sakit umum (RSU) memberikan
pelayanan kesehatan pada semua bidang dan
jenis penyakit.
Rumah sakit khusus (RSK) memberikan
pelayanan utama pada satu bidang atau satu
jenis penyakit tertentu berdasarkan disiplin
ilmu, golongan umur, organ, jenis penyakit,
atau kekhususan lainnya.
Pengelola Rumah Sakit
• Pemerintah
• Swasta
Klasifikasi (kelas) rumah sakit
a. RSU kelas A harus mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan medik paling sedikit 4 pelayanan
medik spesialis dasar, 5 pelayanan spesialis penunjang medik, 12 pelayanan medik spesialis lain, 13
pelayanan medik subspesialis, dan jumlah tempat tidur minimal 400 buah.

b. RSU kelas B harus mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan medik paling sedikit 4 pelayanan
medik spesialis dasar, 4 pelayanan spesialis penunjang medik, 8 pelayanan medik spesialis lainnya,
2 pelayanan medik subspesialis dasar, dan jumlah tempat tidur minimal 200 buah.

c. RSU kelas C harus mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan medik paling sedikit 4 pelayanan
medik spesialis dasar, 4 pelayanan spesialis penunjang medik, dan jumlah tempat tidur minimal 100
buah.

d. RSU kelas D harus mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan medik paling sedikit 2 pelayanan
medik spesialis dasar, dan jumlah tempat tidur minimal 50 (lima puluh) buah.
Tenaga Rumah sakit
• RS harus memiliki tenaga tetap yang meliputi
tenaga medis dan penunjang medis, tenaga
keperawatan, tenaga kefarmasian, tenaga
manajemen RS, dan tenaga nonkesehatan.
PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT
Pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) adalah
fasilitas pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat
dan upaya kesehatan perseorangan tingkat
pertama, dengan lebih mengutamakan upaya
promotif dan preventif, untuk mencapai derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di
wilayah kerjanya.
Tugas dan fungsi puskesmas
• Puskesmas mempunyai tugas melaksanakan kebijakan kesehatan
untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan di wilayah
kerjanya dalam rangka mendukung terwujudnya kecamatan sehat.
• Fungsi puskesmas adalah menyelenggarakan upaya kesehatan
masyarakat (UKM) dan upaya kesehatan perseorangan (UKP) tingkat
pertama di wilayah kerjanya.
a. UKM adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan
kesehatan serta mencegah dan menanggulangi timbulnya masalah
kesehatan dengan sasaran keluarga, kelompok, dan masyarakat.
b. UKP adalah suatu kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan pelayanan
kesehatan yang ditujukan untuk peningkatan, pencegahan,
penyembuhan penyakit, pengurangan penderitaan akibat penyakit
dan memulihkan kesehatan perseorangan
Akreditasi puskesmas
Akreditasi puskesmas adalah pengakuan
terhadap puskesmas yang diberikan oleh
lembaga independen penyelenggara akreditasi
yang ditetapkan oleh menteri setelah dinilai
bahwa puskesmas tersebut memenuhi standar
pelayanan puskesmas yang ditetapkan oleh
menteri untuk meningkatkan mutu pelayanan
kesehatan secara berkesinambungan.
POS PELAYANAN TERPADU
Pos pelayanan terpadu (posyandu) merupakan
salah satu bentuk upaya kesehatan bersumber
daya masyarakat (UKBM) yang dilaksanakan
oleh, dari dan bersama masyarakat, untuk
memberdayakan dan memberikan kemudahan
kepada masyarakat guna memperoleh
pelayanan kesehatan bagi ibu, bayi dan anak
balita
Tujuan posyandu
• Tujuan umum posyandu adalah menunjang percepatan
penurunan Angka Kematian Ibu (AKI), angka kematian
bayi (AKB) dan angka kematian anak balita (AKABA)
• Di Indonesia melalui upaya pemberdayaan masyarakat.
Kegiatan utama mencakup kesehatan ibu dan anak,
keluarga berencana, imunisasi, gizi, pencegahan dan
penanggulangan diare.
• Masyarakat dapat menambah kegiatan baru sebagai
kegiatan pengembangan/pilihan, di samping kegiatan
utama yang ditetapkan, disebut posyandu terintegrasi.
Kegiatan baru tersebut misalnya
a. bina keluarga balita (BKB),
b. taman obat keluarga (TOGA),
c. bina keluarga lansia (BKL),
d. pendidikan anak usia dini (PAUD),
e. program pembangunan masyarakat desa
lainnya
Sasaran posyandu
• Sasaran posyandu adalah semua anggota
masyarakat yang membutuhkan pelayanan
kesehatan dasar, terutama
a. bayi dan anak balita;
b. ibu hamil, ibu nifas dan ibu menyusui;
c. pasangan usia subur;
d. pengasuh anak
Manfaat posyandu
Manfaat posyandu bagi masyarakat sebagai berikut.
a. Memperoleh kemudahan untuk mendapatkan
informasi dan pelayanan kesehatan bagi ibu, bayi,
dan anak balita.
b. Pertumbuhan anak balita terpantau melalui
penimbangan berat badan, sehingga tidak
menderita gizi kurang atau gizi buruk.
c. Bayi dan anak balita mendapatkan kapsul vitamin
A
Manfaat posyandu bagi kader sebagai
berikut.
a. Mendapatkan berbagai informasi kesehatan lebih
dahulu dan lebih lengkap.
b. Ikut berperan secara nyata dalam perkembangan
tumbuh kembang anak balita dan kesehatan ibu.
c. Citra diri meningkat di mata masyarakat sebagai
orang yang tepercaya dalam bidang kesehatan.
d.Menjadi panutan karena mengabdi untuk
pertumbuhan dan perkembangan anak balita dan
kesehatan ibu.
Manfaat posyandu bagi puskesmas
sebagai berikut.
a. Optimalisasi fungsi puskesmas sebagai pusat
penggerak pembangunan berwawasan
kesehatan, pusat pemberdayaan masyarakat,
pusat pelayanan kesehatan perorangan primer
dan pusat pelayanan kesehatan masyarakat
primer.
b. Dapat lebih spesifik membantu masyarakat
dalam pemecahan masalah kesehatan sesuai
kondisi setempat.
c. Mendekatkan akses pelayanan kesehatan dasar
kepada masyarakat
Klasifikasi posyandu
Peran kader
Pengelola posyandu adalah unsur masyarakat,
lembaga kemasyarakatan, organisasi
kemasyarakatan, lembaga swadaya
masyarakat, lembaga mitra pemerintah, dan
dunia usaha yang dipilih, bersedia, mampu,
memiliki waktu dan kepedulian terhadap
pelayanan sosial dasar masyarakat di
posyandu.
Peran kader saat hari kegiatan
posyandu sebagai berikut.
a. Melakukan pendaftaran, meliputi pendaftaran balita, ibu
hamil, ibu nifas, ibu menyusui, dan sasaran lainnya.
b. Pelayanan kesehatan ibu dan anak. Untuk pelayanan
kesehatan anak pada posyandu, dilakukan penimbangan,
pengukuran tinggi badan, pengukuran lingkar kepala anak,
pemantauan aktivitas anak, pemantauan status imunisasi
anak, pemantauan terhadap pola asuh anak, pemantauan
tentang permasalahan anak balita, dan lain sebagainya.
c. Membimbing orang tua melakukan pencatatan terhadap
berbagai hasil pengukuran dan pemantauan kondisi anak
balita.
d. Memotivasi orang tua balita agar terus melakukan pola
asuh yang baik pada anaknya dengan menerapkan
prinsip asih-asah-asuh.
e. Menyampaikan penghargaan kepada orang tua yang
telah datang ke posyandu dan minta mereka untuk
kembali pada hari posyandu berikutnya.
f. Menyampaikan informasi pada orang tua agar
menghubungi kader apabila ada permasalahan terkait
dengan anak balitanya.
g. Pencatatan kegiatan posyandu dilakukan oleh kader
pada buku kader dan buku kesehatan ibu dan anak
(KIA).
Lokasi dan kegiatan
• Lokasi posyandu dapat dipilih ruangan di
desa/kelurahan, RW atau dusun, kios di
• pasar, ruang perkantoran, atau tempat khusus
yang dibangun oleh swadaya masyarakat.
Pelayanan
Posyandu menganut sistem 5 meja dengan urutan
sebagai berikut:
a. meja 1: pendaftaran pengunjung posyandu dilayani oleh
kader kesehatan.
b. Meja 2 : penimbangan bayi, balita dan ibu hamil, dilayani
oleh kader kesehatan.
c. Meja 3: pencatatan dan hasil penimbangan dari meja 2 di
dalam KMS, dilayani oleh kader kesehatan.
d. Meja 4: penyuluhan kepada ibu bayi atau balita dan ibu
hamil, oleh kader kesehatan.
e. Meja 5: pemberian imunisasi, pemasangan alat kontrasepsi
atau pengobatan bagi yang memerlukan, dan periksa hamil,
dilayani oleh kader kesehatan. Bila ada kasus yang tidak
dapat dilayani, maka perlu dirujuk ke puskesmas.

Anda mungkin juga menyukai