UMUM
Oleh : FATHUROHIM
1
2
PENDAHULUAN
Tujuan studi filsafat adalah mengantarkan seseorang ke dalam dunia
filsafat, yatu mengetahui apakah filsafat, maksud dan tujuannya. Studi
filsafat dimaksudkan untuk “pendidikan mental”.
Tujuan umum filsafat adalah menjadikan manusia yang susila. Orang yang
susila dipandang sebagai ahli filsafat, ahli hidup, dan sekaligus orang yang
bijaksana.
Tujuan khusus filsafat adalah menjadikan manusia yang berilmu. Ahli filsafat
dipandang sebagai orang yang ahli dalam bidang ilmu pengetahuan, yang
selalu mencari kebenaran dari semua problema keilmuan.
Perbedaan orang yang berfilsafat dengan orang yang tidak berfilsafat
terletak pada sikap seseorang terhadap hidupnya.
Filsafat mengajarkan tentang kesadaran, kemauan, dan kemampuan
manusia sesuai dengan kedudukannya sebagai makhluk individu, makhluk
sosial, dan makhluk Tuhan untuk diaplikasikan dalam hidup.
.
3
PENGERTIAN FILSAFAT
Secara Etimologis : kata filsafat berasal dari bahasa Yunani
“Philosophia” yang merupakan penggabungan dua kata yakni
“philos” atau “philein” yang berarti “cinta”, “mencintai”, serta kata
“sophia” yang berarti “kebijaksanaan” atau “ hikmat”.
Secara bahasa “filsafat” memiliki arti “cinta akan kebijaksanaan”.
Cinta artinya hasrat yang besar atau yang berkobar-kobar.
Kebijaksanaan artinya kebenaran sejati atau kebenaran yang
sesungguhnya.
Arti kata ini belum memperhatikan makna yang sebenarnya dari
kata filsafat, sebab pengertian “mencintai” belum memperlihatkan
keaktifan seorang filosof untuk memperoleh kearifan itu.
Seseorang disebut filosof bila telah mendapat atau meraih
kebijaksanaan, pengertian ini berlaku di Timur (Tiongkok dan India).
4
Lanjutan…
Plato (427 – 347 SM),
memberikan istilah dialektika
(seni berdikskusi). Jadi
filsafat adalah mengkritik
pendapat-pendapat yang
berlaku. Jadi kearifan atau
pengetahuan intelektual itu
diperoleh melalui suatu
proses pemeriksaan secara
kritis, diskusi dan
penjelasan.
5
Lanjutan…
Lanjutan…
Sir Francis Bacon (1561 – 1626 M), filsafat adalah induk agung
dari ilmu-ilmu. Filsafat menangani semua pengetahuan sebagai
bidangnya.
7
Lanjutan
ReneDescartes (1590 – 1650), filsafat
sebagai kumpulan segala pegetahuan di
mana Tuhan, Alam, dan Manusia
menjadi pokok penyelidikan
8
Lanjutan…
(2) pengetahuan yang timbul dari pedoman yang terkandung
dalam adat istiadat yang berlaku dalam masyarakat. Pedoman
yang selalu dipakai disebut hukum, (3) pengetahuan yang timbul
dari pedoman yang dipakai (hukum) sebagai suatu hal yang
dijadikan pegangan.
Pertanyaaan apakah yang menanyakan tentang hakekat atau inti
mutlak dari suatu hal. Hakekat ini sifatnya sangat dalam (radix)
dan tidak lagi bersifat empiris sehingga hanya dapat dimengerti
oleh akal. Jawaban yang diperolah akan dapat mengetahui hal-hal
yang sifatnya umum, universal, abstrak.
Untuk memperoleh pengetahuan hakekat, haruslah dilakukan
dengan abstraksi, yaitu suatu perbuatan akal untuk
menghilangkan keadaan, sifat-2 yang secara kebetulan, sehingga
akhirnya tinggal sifat yang harus ada(mutlak) yaitu substansi.
10
Lanjutan…
Lanjutan…
Manusia sebagai makhluk yang berakal melahirkan filsafat
berpikir (logika).
Manusia dengan segala aspek kehidupannya melahirkan filsafat
nilai (aksiologi).
Manusia dengan dan sebagai warga negara melahirkan filsafat
negara.
Filsafat sebagai pandangan hidup merupakan suatu pandangan
hidup yang dijadikan dasar setiap tindakan dan tingkah laku dalam
kehidupan sehari-hari.
Pandangan hidup akan tercermin didalam sikap hidup dan cara
hidup. Sikap dan cara hidup akan muncul apabila manusia mampu
memikirkan dirinya sendiri secara total.
14
Lanjutan…
Bersangkutan dengan nilai.
Filsafat merupakan usaha untuk mencari pengetahuan,
berupa fakta-fakta yang disebut penilaian. Yang dibicarakan
dalam penilaian adalah tentang yang baik dan buruk.
Berkaitan dengan arti.
Nilai selalu dipertahankan dan dicari. Sesuatu yang bernilai
tentu didalamnya penuh dengan arti. Agar filosof dalam
mengungkapkan idenya sarat dengan arti, harus dapat
menciptakan kalimat logis dan bahasa yang tepat.
Implikatif.
Pemikiran filsafat yang baik dan terpilih selalu mengandung
implikasi (akibat logis). Implikasi ini melahirkan pemikiran
dinamis.
17
Cabang-cabang filsafat
Filsafat tentang pengetahuan, terdiri dari :
Epistemologi
Logika
Kritik ilmu-ilmu
Filsafat tentang keseluruhan kenyataan, terdiri dari :
Metafisika umum (ontologi)
Metafisika khusus, terdiri :
Teologi metafisik
Antropologi
Kosmologi
Filsafat tentang tindakan, terdiri dari :
Etika
Estetika
Sejarah filsafat
18
Lanjutan
Pembagian filsafat secara sistimatis yang didasarkan pada
sistematika yang berlaku didalam kurikulum akademis :
Metafisika (filsafat tentang hal yang ada)
Epistemologi (teori pengetahuan)
Metodologi (teori tentang metode)
Logika (teori tentang penyimpulan)
Etika (filsafat tentang pertimbangan nilai)
Estetika (filsafat tentang keindahan)
Sejarah filsafat
Pembagian filsafat berdasar struktur pengetahuan yang
berkembang sekarang ini, terbagi menjadi tiga bidang, yaitu
filsafat sistematis, filsafat kusus dan filsafat keilmuan.
Filsafat sistematis, terdiri :
Metafisika
Epistemologi
19
Lanjutan…
Metodologi
Logika
Etika
Estetika
Filsafat khusus terdiri :
Filsafat seni
Filsafat kebudayaan
Filsafat Pendidikan
Filsafat Sejarah
Filsafat Bahasa
Filsafat Hukum
Filsafat Politik
Filsafat Agama
Filsafat Nilai
20
Lanjutan
FilsafatKeilmuan terdiri :
Filsafat Matematika
Filsafat Biologi
Filsafat Linguistik
Filsafat Psikologi
Dalam studi filsafat untuk memahaminya secara baik paling tidak
kita harus mempelajari lima bidang pokok, yaitu Metafisika,
Epistemologi, Logika, Etika, dan Sejarah Filsafat.
1. Metafisika.
Metafisika merupakan cabang filsafat yang memuat suatu bagian
dari persoalan filsafat. Suatu cabang filsafat yang paling sulit
dipahami terutama bagi pemula belajar filsafat. Yang dibicarakan
adalah :
21
Lanjutan
Membicarakan tentang prinsip-prinsip yang paling universal;
Membicarakan sesuatu yang bersifat keluarbiasaan;
Membicarakan karakteristik hal-hal yang sangat mendasar;
Berupaya menyajikan suatu pandangan yang komprehenship
tentang segala sesuatu
Membicarakan persoalan-2 seperti : hubungan akal dengan
benda, hakekat perubahan, wujud Tuhan, kehidupan setelah
mati.
2. Epistemologi.
Epistemologi lazimnya disebut teori pengetahuan yang secara
umum membicarakan mengenai sumber-sumber, karakteristik,
dan kebenaran pengetahuan.
22
Lanjutan…
Persoalan Epistemologi (teori pengetahuan) berkaitan erat
dengan persoalan Metafisika. Bedanya persoalan epistemologi
berpusat pada apakah yang ada, yang didalamnya memuat :
Problem asal pengetahuan
Apakah sumber-sumber pengetahuan
Dari mana pengetahuan yang benar, dan bagaimana kita
dapat mengetahui
Apakah pengetahuan kita itu benar
Bagaimana membedakan antara kebenaran dan kekeliruan
3. Logika.
Logika adalah bidang pengetahuan yang mempelajari segenap
asas, aturan, dan tatacara penalaran yang betul. Pada mulanya
logika sebagai pengetahuan rasional, oleh Aristoteles disebut
dengan analitika dan dikembangkan oleh para filsuf abad
Tengah yang disebut Logika tradisonal.
23
Lanjutan…
Logika tradisional dikembangkan menjadi logika modern,
sehingga dewasa ini menjadi bidang pengetahuan yang amat
luas yang tidak lagi semata-mata bersifat filsafati, tetapi
bercorak teknis dan ilmiah. tika.
4. Etika atau filsafat perilaku, sebagai satu cabang filsafat yang
membicarakan “tindakan manusia”, dengan penekanan yang
baik dan yang buruk.
Terdapa dua permasalahan, yaitu yang menyangkut “tindakan“
dan “baik-buruk”. Dalam pemahaman etika sebagai
pengetahuan norma baik-buruk dalam tindakan mempunyai
persoalan yang luas.
Etika berbeda dengan agama yang didalamnya juga memuat
dan memberikan norma baik-buruk dalam tindakan.
24
Lanjutan…
Etika bersumber pada rasio semata yang lepas dari sumber
wahyu agama yang dijadikan sumber norma Ilahi. Dengan
demikian etika adalah ilmu yang bekerja secara rasional.
5. Sejarah Filsafat.
Sejarah filsafat adalah laporan suatu peristiwa yang berkaitan
dengan pemikiran filsafat. Memuat berbagai pemikiran
kefilsafatan mulai dari zaman pra-Yunan I hingga zaman modern.
Dengan mengetahui pemikiran filsafat para ahli pikir (filosof) akan
didapat berbagai ragam pemikiran.
Dalam sejarah filsafat akan diketahui pemikiran-2 yang genius
hingga pemikir tersebut dapat mengubah dunia, yaitu dengan ide-
ide yang cemerlang.
25
Lanjutan…
Filsafat.
Dapat menambah ilmu pengetahuan, karena dengan
bertambahnya ilmu bertambah pula cakrawala pemikiran yang
semakin luas. Dengan demikian dapat membantu penyelesaian
masalah secara bijaksana.
Membawa manusia ke arah kemampuan untuk merentang
kesadaran dalam segala tindakan, sehingga akan dapat lebih
hidup, lebih tanggap terhadap diri dan lingkungan, lebih sadar
terhadap hak dan kewajiban.
Kemajuan dan teknologi dan dampak negatif yang dihasilkan,
akan menghasilkan kebigungan, keraguan (skeptis). Untuk itu
sangat diperlukan suatu ilmu yang sifatnya memberikan
pengarahan, dan manusia dibekali suatu kebijaksanaan yang
memuat nilai-nilai kehidupan.
28
Metode-metode Filsafat
Kegiatan berpikir atau kegiatan kefilsafatan sesungguhnya
berupa “perenungan”. Perenungan untuk menyusun suatu bagan
yang konseptual, tidak boleh kontradiktif, hubungan bagian yang
satu dengan lain harus logis, harus mampu memberi penjelasan
tentang pandangan dunia.
Sebagai perangkat berpikir adalah analisis dan sintesis. Dalam
menganalisis dan mensistesis para ahli pikir menggunakan alat
pemikiran berupa logika, deduksi, analogi dan komparasi.
Analisis adalah melakukan pemeriksaan secara konsepsional
terhadap makana dan istilah yang digunakan dalam pernyataan
yang kita buat.
Sintesis sebagai upaya mencari kesatuan di dalam keragaman,
yaitu mengumpulkan pengetahuan yang diperoleh.Lebih banyak
keterangan yang diperoleh hasilnya akan lebih baik, akurat.
29
Lanjutan…
Logika adalah ilmu pengetahuan tentang penyimpulan yang lurus
serta menguraikan tentang aturan-aturan untuk mencapai
kesimpulan dari premis-premis.
Logika Induksi membicarakan penarikan kesimpulan bukan dari
pernyataan yang umum, melainkan dari pernyataan yang khusus.
Kesimpulannya bersifat probabilitas berdasarkan atas pernyataan
yang diajukan.
30
Lanjutan…
Lanjutan…
Lanjutan…
1. Ada 10 orang lulusan SMA X yang kuliah dan telah berhasil
lulus dari tingkat I secara mudah. Ali adalah lulusan SMA X
yang baru akan mengikuti kuliah. Kemungkinan Ali akan dapat
menyelesaikan mata kuliah dengan mudah.
2. Ada 10 orang lulusan SMA X yang kuliah dan telah berhasil
lulus dari tingkat I secara mudah. Mereka ini berasal dari
keluarga dengan latar belakang sosial ekonomi yang berbeda-
beda. Ali merupakan lulusan SMA X yang akan mengikuti
kuliah tingkat I. Kemungkinan, Ali dapat naik ke tingkat II
dengan mudah.
Mana konklusi/kesimpulan yang lebih besar probabilita
kebenarannya ?
33
Lanjutan…
5.Relevansi ciri-ciri yang sama dari obyek-obyek yang disebutkan
dalam premis (dan dalam kesimpulan).
Dari butr penilaian kedua, dapat disimpulkan bahwa semakin
banyak kesamaan ciri antara sepeda motor Asri dengan sepeda
motor Dudu, semakin besar kemungkinan kebenaran konklusi
Dudu.
Dalam kaitan dengan butir penilaian kelima, dapat dikatakan
bahwa jumlah ciri kesamaan saja tidak memadai. Tetapi juga perlu
diperhatikan relevan atau tidaknya ciri kesamaan yang
disebutkan.
Contoh : Butir kesamaan antara sepeda motor Asri dengan Dudu
ada 6 buah : (1) warna, (2) bentuk kaca spion, (3) bentuk sadel,
(4) ukuran kunci, (5) model lampu, (6) ukuran tangki bensin.
Sepeda Asri ternyata irit bensinnya.
34
Lanjutan…
Lanjutan…
HATURNUHUN….