KLASIFIKASI BAHAN
TEKNIK PENGOLAHAN
BAHAN PEMBUNGKUS
PENYAJIAN KUE
NUSANTARA
PENGERTIAN
BAHAN
TAMBAHAN
BAHAN POKOK
• KACANG
• SINGKONG
• BERAS TANAH
• UBI JALAR • KACANG
• BERAS KETAN PISANG
• KENTANG KEDELAI LABU
• JAGUNG
• TALAS • KACANG NANGKA
HIJAU
DURIAN
• KACANG
MERAH
BAHAN CAIR
SANTAN
AIR
BAHAN
BAHAN TAMBAHAN BAHAN TAMBAHAN
TAMBAHAN
RASA AROMA
WARNA
STEAM (KUKUS)
REBUS (BOILING)
FRYING (GORENG)
BAKE (PANGGANG)
STEAM (KUKUS)
• Daun Pisang
• Daun Kelapa Muda
• Daun Pandan
• Bahan pembungkus yang umum digunakan untuk kue-kue
Indonesia adalah daun pisang, daun kelapa dan daun
pandan. Selain itu ketiga jenis daun tersebut sering
digunakan sebagai wadah, hiasan dan penyajian.
• Daun pisang yang bagus untuk pembungkus kue adalah
daun pisang batu, daun pisang kepok dan daun pisang
raja. Daun pisang lain kalau digunakan sebagai
pembungkus kue akan memberi warna yang
kurang bagus pada kue.
PENYAJIAN KUE BASAH
• Kue basah yang bentuknya besar dapat disajikan
utuh atau telah dipotong-potong. Hal ini disesuaikan
dengan jenis dan tujuan acara. Wadah yang
digunakan dapat berupa tampah atau piring ceper
besar bentuk bulat atau lonjong. Kue basah yang
dipotong-potong atau utuh dapat langsung disusun
di atas tampah yang telah dialas dan dihias daun
pisang dengan bentuk yang rapi dan menarik.
PENYAJIAN KUE KERING
• Pada kue kering berbentuk besar dapat disajikan utuh atau
telah
dipotong-potong. Hal ini disesuaikan dengan jenis dan tujuan
acara.
Untuk kue yang berbentuk utuh dapat digunakan wadah
berupa tampah.
• Untuk kue yang berbentuk kecil atau telah dipotong-potong,
dapat digunakan tampah atau piring ceper besar. Sebelum
ditata di atas piring, kue terlebih dahulu ditempatkan dalam
paper cup yang ukurannya sesuai dengan bentuk ukuran kue.
Kemudian susun kue di atas tampah atau piring.
PENYIMPANAN KUE NUSANTARA
• Penyimpanan kue Indonesia sangatlah tergantung kepada karakteristik kue itu
sendiri. Umumnya kue yang diolah dengan teknik dikukus harus disimpan
secara teliti. Caranya: kue dalam keadaan dingin dibungkus menggunakan
plastik dan ditutup rapat, kemudian disimpan
dalam lemari pendingin sampai pada waktu yang diperlukan. Selain itu dapat
pula disimpan menggunakan wadah plastik kedap udara dan disimpan dalam
lemari pendingin. Ketika kue akan disajikan, keluarkan kue dari lemari
pendingin kemudian dipanaskan kembali sesuai dengan teknik pembuatannya.
Apabila kue diolah dengan teknik dikukus, maka dapat dipanaskan kembali
dengan cara mengukusnya selama 10 – 15 menit. Cara ini juga dapat digunakan
pada beberapa kue yang direbus. Sedangkan untuk kue yang digoreng dapat
dipanaskan kembali dengan menggoreng kue tersebut ke dalam minyak panas
dalam waktu singkat