Anda di halaman 1dari 10

KELOMPOK 5 :

1. NANDA TIYA SAFITRI


(1816220072)
2. WINNA KURNIASARI
(1816220087)
3. DEWI RATNASARI
(1816220097)
4. KIKI ANDRIANI OKTAVIA
(1816220106)
5. Amin Ma’ruf
(1816220084)
“KETIKA KITA BERSUNGGUH –SUNGGUH SESUATU
YANG TIDAK MUNGKIN, AKAN
LAPORAN MENJADI
AUDIT
MUNGKIN”
Pengertian Laporan Audit

– Laporan Audit adalah media formal yang digunakan oleh auditor dalam
mengkomunikasikan kepada pihak yang berkepentingan tentang
kesimpulan atas laporaan keuangan yang diaudit.Dalam menerbitkan
laporan audit, auditor harus memenuhi empat standar pelaporan yang
ditetapkan dalam standar auditing yang berlaku umum.

Laporan audit merupakan media yang dipakai oleh auditor dalam


komunikasi dengan masyarakat lingkungannya. Pendapat auditor
tersebut disajikan dalam suatu laporan tertulis yang umumnya berupa
laporan audit baku.
Hakekat dan Kebutuhan Akan Laporan Audit

– Pertentangan kepentingan, banyak pengguna laporan keuangan yang


memberikan perhatian tentang adanya pertentangan kepentingan aktual
ataupun potensial antara mereka sendiri dan manajemen entitas.
Pertentangann kepentingan juga dapat di antara berbagai kelompok
pengguna laporan keuangan seperti para kreditor dan pemegang saham.
– Konsekuensi, laporan keuangan yang diterbitkan menyajikan informasi
yang penting, dan dalam beberapa kasus merupakan satu-satunya
sumber informasi yang digunakan untuk membuat keputusan investasi
yang signifikan, peminjamaan serta keputusan lainnya.
– Kompleksitas, masalah akuntansi dan proses penyusunan laporan
keuangan telah menjadi demikian kompleks. Standar akuntansi dan
pelaporan untuk sewa guna usaha (leasing), pensiun, pajak penghasilan,
dan laba perlembar saham. Dengan meningkatnya kompleksitas, maka
resiko salah interprestasi dan resiko timbulnya kesalahan yang tidak
sengaja juga ikut meningkat. Karena para pengguna merasa semakin
sulit, atau bahkan mustahil untuk mengevaluasi sendiri mutu laporan
keuangan, maka mereka mengandalkan auditor independent untuk
menilai mutu informasi yang dimuat dalam laporan keuangan.
– Keterpencilan, para pengguna laporan, bahkan pengguna yang paling
pandai sekalipun menganggap tidak praktis lagi untuk mencari akses
langsung pada catatan akuntansi utama guna melaksanakan sendiri
ferisifikasi atas asersi laporan keuangan karena adanya faktor jarak,
waktu, dan biaya. Dari pada mempercayai mutu data keuangan begitu
Kondisi Laporan Wajar Tanpa Pengecualian

– Semua laporan keuangan (neraca, laporan laba rugi, saldo laba, dan
laporan arus kas) sudah tercakup didalam laporan keuangan.
– Ketiga standar umum lebih diikuti sepenuhnya dalam penugasan.
– Bahan bukti yang cukup telah dikumpulkan dan auditor tersebut telah
melaksanakan penugasan lapangan telah dipenuhi.
– Laporan keuangan disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang
berlaku umum.
– Tidak terdapat situasi yang memerlukan penambahan paragraf
penjelasan atau modifikasi kata –kata dalam laporan.
Bagian – Bagian Laporan Audit

– Judul laporan
– Alamat yang dituju laporan audit
– Paragraf pendahuluan
– Paragraf lingkup audit
– Paragraf pendapat
– Tanda tangan dan nama akuntan publik
– Tanggal laporan audit
Kondisi yang Menyebabkan Pengecualian dari Laporan
Audit Standar
– Laporan yang menyimpang dari laporan wajar tanpa pengecualian,
disebabkan oleh:
A. Pembatasan lingkup audit
B.Laporan keuangan tidak disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi
yang berlaku umum.
C.Auditor tidak independen.
– Laporan wajar tanpa pengecualian dengan paragraf penjelasan atau
modifikasi kata/kalimat.
Jenis – Jenis Laporan Audit dan Kesimpulan Auditor

– Wajar tanpa pengecualian (Unqualified): auditor menyipulkan bahwa


laporan keuangan disajikan secara wajar.
– Wajar dengan pengecualian (Qualified): auditor menyimpulkan bahwa
laporan keuangan disajikan secara wajar, kecuali untuk pos tertentu.
– Tidak wajar (Adverse): auditor menyimpulkan bahwa laporan keuangan
tidak disajikan secara wajar.
– Tidak memberikan pendapat (Disclaimer): auditor tidak meyimpulkan
apakah laporan keuangan disajikan secara wajar.
Materialitas

Materialitas adalah faktor penting dalam mempertimbngkan jenis laporan


yang tepat untuk diterbitkan dalam keadaan tertentu. Suatu salah saji dalam
laporan
keuangan dapat dianggap material jika pengetahuan atas salah saji tersebut
dapat mempengaruhi keputusan pemakai laporan keuangan yang rasional.
Tiga tingkatan materialitas :
– Jumlahnya tidak material.
– Jumlahnya material tetapi tidak mengganggu laporan keuangan secara
keseluruhan.
– Jumlahnya sangat material atau pengaruhnya sangat meluas sehingga
kewajaran laporan keuangan sangat keseluruhan diragukan.
Terimakasih
(Bagian Terpenting Dalam Hidup)

Anda mungkin juga menyukai