Anda di halaman 1dari 37

ASPEK NUTRISI

LUKA BAKAR PADA ANAK


2 Tujuan

▹ Memahami perubahan fisiologis pada kondisi luka bakar

▹ Memahami tatalaksana rawat jalan luka bakar ringan

▹ Memahami tatalaksana rawat inap luka bakar berat

▹ Memahami aspek nutrisi dalam penatalaksanaan luka bakar anak


3 Etiologi

▹ Etiologi luka bakar


bervariasi

▹ Insidensi dan
mekanisme
tergantung usia dan
status sosioekonomi
4 Perubahan Fisiologis pada Luka Bakar

Lokal
• Koagulasikulitdan lemaksubkutan
• Vasokonstriksimikrovaskulardantrombosisjaringanperiferyangsehat

▹ Lesi luka bakar semakin jelas beberapa hari setelah kejadian


▹ Diperburuk oleh hipotensi, hipotermia, atau infeksi
5 Perubahan Fisiologis pada Luka Bakar

Sistemik
• Perubahan neurohormonal,kehilangancairan,hipoprotinemia,
dan sepsis
• Keadaanhipodinamikdiikutiolehkeadaanhiperdinamikdankata
bolikdemamdanpenurunanafterload
• Hipermetabolik
6 Tingkat metabolisme pasien dengan TBSA >40%
Fase Penyembuhan Luka
7
Faseebb Faseflow

• Defisitvolume plasma • Peningkatanhormonkata


dankadarinsulin bolikyangmengaturrespo
nsmetabolisme
• Tanda-tandaawalsyok
• Peningkatandetakjantun
• Hipotermia g
• Penurunankonsumsioksi • Peningkatansuhutubuh
gen
• Peningkatankonsumsikal
• Penurunanlajumetabolis ori,proteolisisdanneoglik
me ogenesis
8 Perubahan metabolisme

▹ Pemecahan protein 2-4x lipat dari biasanya

▹ Glukoneogenesis hati meningkat dari 2,0-2,5 mg / kgBB /


menit menjadi 4,4-5,1 mg / kgBB/ menit
Hipermetabolisme
9
Dimulaipadaharike-5,bertahanselama24bulan

Kehilangan massa tubuh, penurunan kepadatan tulang, kelemahan otot

Malnutrisi

Defisiensi sistem imun, infeksi, kehilangan nitrogen, penyembuhan luka


terhambat
10 Evaluasiawal

Primary Secondary
Survey Survey

Mekanismece
ABCDE dera,
PF,radiografi
11 Klasifikasi

Derajat1 Derajat2
12 Klasifikasi

Derajat3 Derajat4
13

Abuse /
neglect ?

Immersion injury
Estimasi Luas Luka Bakar
15 Tatalaksana Rawat Jalan
Pada pasien dengan:
▹ Jalan nafas tidak terganggu
▹ Ridak diperlukan resusitasi cairan yang dipantau
▹ Pasien bisa makan dan minum
▹ Dukungan masyarakat dan / atau keluarga memadai untuk pemantauan,
perawatan luka dan transportasi
▹ Pasien dan / atau keluarga mengerti rencana perawatan
▹ Tidak ada kecurigaan abuse
▹ Luka tidak membutuhkan pembedahan
16 Tatalaksana Rawat Jalan
▹ Debridemen jaringan dan bullae
▹ Terapi topikal
▹ Pemeriksaan ulang dalam 24-72 jam
▹ Keluarga dan / atau pasien diajarkan cara perawatan topikal
▹ Analgesik
▹ Edukasi kondisi untuk rawat inap
▹ Follow up poliklinik
Tatalaksana Rawat Inap
17 Fase Tujuan

1: Evaluasi dan • Identifikasi semua cedera


resusitasi • Penyelesaian resusitasi cairan
• Dekompresi kompartemen ketat

2: Eksisi dan • Identifikasi dengan jelas dan eksisi luka bakar dalam
penutupan luka awal • Penutupan biologis dari luka yang dihasilkan

3: Penutupan luka • Penggantian penutup luka sementara dengan graft permanen


definitif • Penutupan luka dalam yang kompleks pada wajah, tangan, kaki, genitalia

4: Rehabilitasi, • Mulai program ranging, splinting dan antideformitas


Rekonstruksi, dan • Mulai program active ranging dan penguatan
Reintegrasi • Mulai program manajemen bekas luka
• Membina kesehatan emosional dan reintegrasi masyarakat
18
Usus kecil  Organ
utama resusitasi
Sodium bergerak sesuai gradien
elektrokimia dan ditukar dengan
hidrogen  transfer air mengikuti
gradien osmotik yang diciptakan oleh
pergerakan ion sodium 
homeostasis
19 Resusitasi awal

▹ LR = lactated Ringer
▹ M = laju cairan rumatan
▹ P = rumus kristaloid Parkland (4 mL / kg /%TBSA dalam 24 jam
pertama, setengahnya dalam 8 jam pertama)
Nutrisi Pada Luka Bakar

20
21 Kenapa harus diberikan nutrisi
Pasien luka bakar seringkali tidak mendapatkan nutrisi
yang adekuat, karena:
▹ Hemodinamik tidak stabil
▹ Ileus paralitik
▹ Puasa untuk operasi atau prosedur diagnostik
▹ Kesulitan makan karena luka bakar pada wajah dan
anoreksia / muntah
22 Tujuan nutrisi pada luka bakar
▹ Untuk memberikan kondisi yang baik untuk rencana terapeutik
▹ Untuk memberikan energi, cairan dan nutrisi dalam jumlah yang
memadai untuk mempertahankan fungsi vital dan homeostasis

▹ Memulihkan aktivitas sistem imunitas


▹ Mengurangi risiko overfeeding
▹ Memastikan protein dan energi yang diperlukan untuk meminimalisir
katabolisme protein dan kehilangan nitrogen
23 Nutrisi pada luka bakar

▹ Kalori
▸ 30 kcal/kg/hari atau lebih  tingkat mortalitas lebih rendah
▸ 1.5-1.7 x BMR atau 1.3-1.5 x resting energy expenditure
▹ Protein
▸ 2-2,5 g/kg/hari atau 15-20% dari total asupan kalori 24 jam
▹ Glutamine, arginine dan omega-3
24
25
26
27 Over-nutrition

▹ Hiperglikemia

▹ Overload sistem pernapasan

▹ Steatosis

▹ Hiperosmolaritas
28 Rumus estimasi kebutuhan nutrisi
29 Harris & Benedict BMR
Estimasi kebutuhan energi: BMR x faktor aktivitas x faktor cedera
▹ Pria: 66 + (13.7 x weight in kg) + (5 x height in cm) - (6.8 x age)
▹ Wanita: 665 + (9.6 x weight in kg) + (1.8 x height in cm) - (4.7 x age)

Faktor cedera
Faktor aktivitas
▹ < 20% TBSA: 1.5
▹ Tirah baring: 1.2
▹ 20-40% TBSA: 1.6
▹ Ambulasi minimal: 1.3
▹ > 40% TBSA: 1.7
30 Curreri

Estimasi kebutuhan energi :


▹ (25 kcal x w) + (40 x %TBSA)

Pennisi

▹ Kalori: (60 kcal x w) + (35 Kcal x %TBSA)


▹ Protein: (3 g x w) + (1 g x %TBSA)
31 Toronto

Estimasi kebutuhan energi :


[- 4343 + (10.5 x %TBSA) + (0.23 x kcals) + (0.84 x Harris Benedict) + (114 x T
(°C)) - (4.5 x hari pasca cedera ] x Faktor aktivitas

Faktor aktivitas non-ventilated:


▹ Tirah baring: 1.2
▹ Ambulasi minimal: 1.3
▹ Moderate act: 1.4
Faktor aktivitas ventilated-Dependent: 1.2
32 Modified Schofield

Pria
Estimasi kebutuhan energi :
▹ BMR x Faktor cedera Faktor cedera :
< 10% TBSA = 1.2
▹ 10-18 thn = (0.074 x w) + 2.754 11-20% TBSA = 1.3
▹ 18-30 thn = (0.063 x w) + 2.896 21-30% TBSA = 1.5
31-50% TBSA = 1.8
▹ 30-60 thn = (0.048 x w) + 3.653 > 50% TBSA = 2.0
▹ 60 thn = (0.049 x w) + 2.459
33 Modified Schofield

Wanita
Estimasi kebutuhan energi :
BMR x Faktor cedera Faktor cedera :
< 10% TBSA = 1.2
▹ 10-18 thn = (0.056 x w) + 2.898 11-20% TBSA = 1.3
▹ 18-30 thn = (0.062 x w) + 2.036 21-30% TBSA = 1.5
31-50% TBSA = 1.8
▹ 30-60 thn = (0.034 x w) + 3.538 > 50% TBSA = 2.0
▹ > 60 thn = (0.038 x w) + 2.755
34 ASPEN
▹ Estimasi kebutuhan energi : 25 - 35 kcal/kg/hari

WHO
▹ Laki-laki <3 tahun : (60,9 x berat dalam kg) - 54
▹ Laki-laki 3 hingga 10 tahun : (22,7 x berat dalam kg) + 495
▹ Perempuan <3 tahun : (61 x berat dalam kg) - 51
▹ Wanita 3 hingga 10 tahun : (22,5 x berat dalam kg) + 499
35 Ireton–Jones

Pasien bernafas spontan


▹ 629 – (11 x thn) + (25 x w) – (609 x O)

Pasien bernafas dengan ventilator


▹ 1784 – (11 x thn) + (25 x w) + (244 x S) +( 239 x t) + (804 x B)
36 Mayes

Estimasi kebutuhan energi :

▹ Pria & Wanita <3 tahun : 108 + (68 x berat dalam kg) + (3,9 x% TBSA)
▹ Pria & Wanita 3 hingga 10 tahun : 818 + (37,4 x berat dalam kg) + (9,3
x% TBSA)
TERIMA KASIH
Ada pertanyaan?

Anda mungkin juga menyukai