Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN PRAKTIKUM

MIKROBIOLOGI DI
B2P2TO-OT TAWANGMANGU
ANIENDA JUNE HAPSARI
GRAITA FAJAR ISWARI
MILLENIA NOOR RAHMADHANI
NURUL ISTIQOMAH
LATAR BELAKANG
Pada tahun 2019 Jurusan Analisis Farmasi dan Makanan Politeknik Kesehatan
Kementrian Kesehatan Surakarta untuk pertama kalinya melakukan praktek kerja
lapangan di Laboratorium mikrobiologi B2P2TO-OT. Laboratorium mikrobiologi
adalah salah satu laboratorium yang wajib ada pada suatu instansi penelitian
dan pengembangan tanaman obat yangbertujuan untuk penjaminan mutu
sediaan farmasi tradisional maupun bahan baku sedian farmasi tradisional.
Tujuan dari diadakannya praktikum mikrobiologi di B2P2TO-OT Tawangmangu
adalah untuk menambah pengetahuan tentang pengujian mikrobiologi yang
memenuhi standar. Praktikum mikrobiologi ini dilaksanakan pada tanggal 06 mei
2019 sampai dengan 17 mei 2019.
PROFIL B2P2TO-OT
Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional
(B2P2TO-OT) adalah unit pelaksana teknis Badan Penelitian dan Pengembangan
Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI. B2P2TO-OT bertanggung jawab mengelola
penelitian dan pengembangan tanaman obat dan obat tradisional dalam mendukung
pencapaian derajat kesehatan masyarakat yang optimal. B2P2TO-OT memiliki sejumlah
fasilitas antara lain kebun tanaman obat, rumah riset jamu hortus medicus, museum jamu
hortus medicus, perpustakaan, sinema fitomedika, gedung diklat IPTEK tanaman obat dan
jamu, rumah kaca adaptasi dan pelestarian tanaman obat.
Dan laboratorium yang dimiliki antara lain laboratorium terpadu meliputi
laboratorium sistematika tumbuhan, benih dan pembibitan, pengendalian hama dan
penyakit tanaman, galenika, fitokimia, instrumen, formulasi, mikrobiologi, kultur jaringan
tanaman, biomolekuler; laboratorium pasca panen, laboratorium hewan coba,
laboratorium klinik saintifikasi jamu, laboratorium sediaan bahan jamu
TINJAUAN PUSTAKA
SAMPEL SIMPLISIA
Bagian yang
No. Nama latin (nama lokal) Manfaat Kandungan kimia
digunakan
Swietenia mahagoni Jacq. Mengobati sembelit atau
1. Daun saponin dan flavonoid
(Mahoni) konstipasi, mengatasi eksim,
Macaranga triloba (Mahang
2. Daun Mengobati diare asam penyamak.
Damar)
Sandoricum koetjape saponin, flavonoid, dan
Keputihan (leukorea), dan mulas.
3. (Kecapi) Daun polifenol.

Polyalthia Longifolia (Daun berkhasiat untuk antibakteri, Alkaloid, flavono, tanin,


4. Daun
Glodokan) antibisul dan antrakuinon
Cananga odorata (Daun obat kudis dan kurap. Mengandung Ester dan
5. Daun
Kenanga) minyak pelican
KEGIATAN YANG DILAKUKAN
Angka Lempeng Total (ALT)
Angka Lempeng Total bakteri adalah jumlah koloni bakteri aerob mesofil yang
terdapat dalam tiap gram ataupun ml sample uji. Bakteri mesofil merupakan
bakteri yang tumbuh pada temperatur minimal 10-20°C, optimal pada suhu 20-
40°C dan maksimal pada suhu 40-45°C.Uji ALTB mengandung prinsip yaitu
pertumbuhan koloni bakteri aerob mesofil setelah cuplikan diinokulasikan pada
lempeng agar dengan cara tuang dan diinkubasi pada suhu yang sesuai.
(Kemenkes RI, 2017)
Angka Jamur (AJ)
Angka Kapang Khamir atau Angka Jamur adalah jumlah koloni kapang dan
khamir yang tumbuh dari cuplikan yang yang inokulasikan pada media yang
sesuai setelah inkubasi selama 5-7 hari dalam suhu 20-25° C. Prinsip uji angka
kapang khamir yaitu pertumbuhan kapang atau khamir setelah cuplikan di
inokulasikan pada media yang sesuai pada suhu 20-25 ° C dan diamati mulai hari
ke 5-7. Media yang digunakan Potato Dextrosa Agar. Setelah di inkubasi,
kemudian dihitung koloni yang tumbuh dengan colony counter. Dan dinyatakan
dalam koloni/ml (Depkes RI, 2000)
1. Pembuatan Media
Media pertumbuhan mikroorganisme adalah suatu bahan yang terdiri dari
campuran zat-zat makanan (nutrisi) yang diperlukan mikroorganisme untuk
pertumbuhannya.
• Untuk uji AJ (Angka Jamur) digunakan media PDA (Potato Dextrose Agar)
39 gram PDA + 1000 ml Aquadest steril homogenkan dengan magnetic
stirer dengan pemanasan
sterilkan pada suhu 121°C selama 15 menit dengan autoclaves
Setelah suhu turun 40°C tambahkan 500 mg Amoxan
Pembuatan Media ALT
Pada uji ALT digunakan media PCA (Plate Count Agar)
22,5 gram media PCA + 1500 ml aquades steril homogenkan dengan magnetic
stirer dengan pemanasan

sterilkan pada suhu 121°C selama 15 menit dengan autoclaves

tunggu hingga suhu turun menjadi 40°C


2. Sterilisasi
Sterilisasi yaitu proses atau kegiatan membebaskan suatu bahan atau benda dari
semua bentuk kehidupan.
• Sterilisasi dengan pemijaran, yaitu dengan nayala api bunsen secara langsung.
•Sterilisasi dengan pemanasan dengan metode panas kering, yaitu dengan oven
pada suhu 125 °C.
•Sterilisasi uap air panas betekanan, yaitu menggunakan autoklaf dengan suhu
121°C dengan tekanan 2 atm selama 15 menit untuk bahan dan selama 30 menit
untuk peralatan.
•Sterilisasi dengan penyinaran sinar UV, sinar UV dapat digunakan untuk
membunuh mikroba dengan cara memasukkan alat yang akan di sterilisasi pada
Laminar Air Flow kemudian disinari dengan UV selama 30 menit
•Sterilisasi secara kimiawi dengan menggunakan alkohol 70 %
3. Uji Cemaran Mikroba
Berdasarkan persyaratan BPOM.
Sampel sebelum di inokulasikan pada media sebelumnya dilakukan variasi
pengenceran:
Untuk uji ALT dilakukan pengenceran 10−1 − 10−6 yang mana pada setiap
pengenceran di inokulasikan secara duplo pada media PCA
Untuk uji AJ dilakukan pengenceran 10−1 − 10−4 yang mana pada setiap
pengenceran di inokulasikan secara duplo pada media PDA
Teknik inokulasi yang dilakukan adalah Pour Plate (Agar tuang) atau sampel
dituang bersama media kemudian dihomogenkan dengan cara memutar cawan
10x, 5 kali putaran searah jarum jam dan 5 kali putaran berlawanan arah jarum
jam atau dengan memutar cawan membentuk angka 8 sebanyak 5 kali
4. Perhitungan Mikroorganisme
Syarat koloni yang ditentukan untuk dihitung adalah sebagai berikut :
a. Satu koloni dihitung 1 koloni
b. Dua koloni yang bertumpuk dihitung 1 koloni
c. Beberapa koloni yang berhubungan dihitung 1 koloni
d. Dua koloni yang berhimpitan dan masih dapat dibedakan dihitung 2 koloni
e. Koloni yang terlalu besar (lebih besar dari setengah luas cawan) tidak dihitung
f. Koloni yang besarnya kurang dari setengah luas cawan dihitung 1
Jika jumlah bakteri lebih dari 300 diberi tanda TNTC (Too Numerous To Count) atau TBUD
(Terlalu Banyak Untuk Dihitung). Jika bakteri kurang dari 30 maka disebut TFTC (Too Few To
Count)
5. Destruksi
Destruksi adalah proses untuk mematikan kandungan mikroorganisme dari sisa
bahan uji mikrobiologi.
Destruksi yang dilakukan ada dua cara yaitu
a. Cawan dan media didestruksi secara langsung dalam autoclave.
b. Cawan di pisahkan dengan media, lalu cawan di rendam dengan air sabun
dan media di destruksi dalam autoclave.
Hasil Perhitungan ALT
Pengenceran

Sampel ( 10−1 ) ( 10−2 ) ( 10−3 ) ( 10−4 ) ( 10−5 ) ( 10−6 ) Rata-rata


I II I II I II I II I II I II
Pisonia
umbellifera 939 944 846 468 219 248 10 11 1 5 0 1 0,23 X 106
Swietenia
mahagoni 86 120 40 259 2 182 0 0 0 0 0 1 0,04 X 106
Mallotus
macrostachyus TNTC TNTC TNTC TNTC 85 104 40 58 10 2 2 0 0,30 X 106
Macaranga
trilloba TNTC TNTC TNTC TNTC TNTC 110 64 90 66 230 TNTC TNTC 5,2 X 106
Sandoricum
koetjape 141 156 267 301 410 479 444 333 38 38 756 620 1,3 X 106
Hasil Perhitungan AJ
Pengenceran
Sampel ( 10−1 ) ( 10−2 ) ( 10−3 ) ( 10−4 ) Rata-rata
I II I II I II I II
Pisonia
umbellifera 180 179 47 48 22 6 2 19 0,48 X 104
Swietenia
mahagoni 145 136 10 21 3 0 0 150 0,14 X 104
Mallotus
macrostachyus 31 31 8 17 126 150 TNTC TNTC 0,03 X 104
Macaranga
trilloba 100 31 12 11 5 3 0 0 0,07 X 104
Sandoricum
koetjape 7 8 1 2 1 1 1 0 0,008 X 104
PEMBAHASAN
Berdasarkan Peraturan BPOM Nomor nomor 12 tahun 2014 tentang persyaratan mutu obat
tradisional batas cemaran mikroba pada simplisia adalah
• Untuk ALT yaitu kurang dari 106 koloni/ml dan untuk AJ yaitu kurang dari 104 koloni/ml
KESIMPULAN
Laboratorium Mikrobiologi B2P2TOOT melakukan berbagai jenis pengujian
mikrobiologi salah satunya yaitu uji Angka Lempeng Total dan Angka Jamur pada
simplisia. Dan pada praktikum kali ini digunkan 20 sampel bagian yang
digunakan adalah daun. Pada uji ALT dan AJ meliputi pembuatan media,
sterilisasi, uji cemaran mikroba, perhitungan mikroorganisme, dan destruksi.
LAMPIRAN
Sampel pada saat perhitungan Laminar Air Flow
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai