Anda di halaman 1dari 25

TEORI PRINSIPAL AGEN

I. INFORMASI TIDAK
SIMETRIS

• Pasar adalah tatanan spontan


pertemuan permintaan dan penawaran
• Neoklasik: asumsi pembeli dan penjual
setara karena pertukaran dgn akses
informasi yang sama
• Dalam kenyataan posisi pembeli dan
penjual tidak sama (penjual sering
memiliki informasi lebih dibandingkan
pembeli)
lanjutan....
• Fakta yang faktual ini dikenal dengan
sebutan asymmetric information, yang
sering terjadi pada banyak kasus
kontrak dan transaksi
• Informasi kemudian tidak gratis, tapi
mempunyai nilai
• Fakta ini melemahkan teori ekonomi
neoklasik, melegitimasi pentingnya
ekonomi kelembagaan
• Ekonomi noeklasi tidak memasukkan
faktor kelembagaan, tetapi ekonomi
• Model informasi yang asimetri
mempunyai asumsi bahwa setidaknya
ada satu pihak di dalam transaksi
tersebut memiliki informasi yang
relevan, sementara pihak lainnya tidak
II. MASALAH PRINSIPAL
AGEN

• Posisi kepemilikan informasi tidak


sama, sehingga kedudukan tidak sama
• Hubungan prinsipal agen adalah
hubungan yang tidak setara
• Agen memiliki informasi lebih banyak
daripada prinsipal
• Prinsipan mengalami masalah dalam
menjaga agar agen bertindak atas
namanya atau sesuai kontrak
• Untuk mengatasi hal tersebut prinsipal
mengeluarkan biaya sebagai insentif,
biaya monitoring
• Biaya untuk mencegah moral hazard
• Lihat kasus kredit Bimas
• Lihat transformasinya pada kupedes
• Kasus perilaku dalam ekonomi ini tidak
dianalisa oleh ekonomi neoklasik
• Hubungan kontrak atau transaksi yang
melibatkan perilaku seperti ini rumit dan
menimbulkan implikasi beban tambahan
atau biaya
Kasus Kredit Bimas
• Kasus ini merupakan model kontrak
yang menimbulkan moral hazard
• Desain kontrak melalui campuran bisnis
dan negara
• Kasus kemacetan kredit sangat meluas
(meskipun dampaknya pada program
pangan dianggap berhasil)
• Desain kredit tidak berdasarkan pasar
(supply leading)
Kasus Kupedes
• Moral hazard yang meluas diperbaiki
dengan melakukan desain kontrak yang
murni pasar
• Skema kredit tidak lagi melalui negara
(gubernur, bupati, camat), tetapi skema
kredit komersial dengan asas-asas
bisnis murni
• Prinsip dan pendekatan sesuai pasar
(demand following)
• Masalah dan dilema hubungan
prinsipal agen ini banyak ditemui
dalam tata hubungan dan kontrak
antara pemberi kerja dengan
pekerjanya, hubungan perburuhan,
dan masalah peraturan
ketenagakerjaan.
• Tidak hanya di tingkat bawah, masalah
prinsipal agen juga ditemui di
perusahaan besar dan perusahaan
keuangan skala besar ketika menyewa
eksekutif puncak, yang berperan
sebagai nakhoda perusahaan milik
prinsipal dan bertanggung terhadap
keselamatan serta kemajuan
perusahaan.
• Asumsi manusia adalah rasional dan
self interested rational choice
• Hubungan prinsipal agen tidak berbeda
dengan asumsi ini
• Dengan informasi asimetri prinsipal bisa
menanggung resiko lebih besar dalam
kontrak karena lebih sedikit memiliki
informasi di lapangan
• Bisa dipakai strategi stick and carrot
BIAYA KEAGENAN
• Yang sudah pasti dan umum terjadi,
biaya agen muncul karena informasi
asimetri
• Biaya keagenan muncul dalam
perusahaan ketika terjadi divergen
tujuan antara manajemen dengan
pemegang saham
III. KONTRAK DAN
KOMPENSASI

• Informasi asimetri terkait dengan


kelembagaan isu dan masalah kontrak
kerja
• Kontrak kerja dapat dilakukan dengan
bantuan desain sistem insentif untuk
mengatasi masalah informasi asimetri
KONTRAK KERJA...
• Pemberi kerja menghadapi masalah ttg
perbedaan kinerja pekerja secara
individu di perusahaan
• Kemampuan pekerja utk tahu metode
evaluasinya
• Mekanisme perbedaan pemberian
insentif bonus, efisiensi upah, dll
Primary & Secondary Sector
• Pola hubungan kerja secondary sector:
jangka pendek,
• pekerjaan serabutan
• Tidak ada promosi sistematis
• Tingkat upah sesuai pasar saat itu
• Pasokan tenaga kerja berlebih
• Mekanisme kontrak: salesmen
menerima komisi dari jumlah yang
dijualnya
• Pekerja operasional paberik menerima
kontrak upah harian atau jam kerja
• Karyawan kantor menerima gaji
bulanan sesuai kontraknya
B. KOMPENSASI NON UANG
• Individu bisa bangga pada
pekerjaannya
• Sistem insentif non uang berperanan
penting
• Kasus ini terlihat dari upaya corporate
culture
• Insentif non finansial juga untuk
mengatasi masalah informasi asimetri
IV. EVALUASI SUBYEKTIF-
OBYEKTIF
A. EVALUASI OBYEKTIF
• Kinerja kontrak mutlak dievaluasi
secara obyektif
• Dilakukan dengan metode ilmiah biasa
dan instrumen riset atau evaluasi
• Hubungan kontrak dan perilaku serta
implementasinya rumit sehingga dgn
evaluasi lebih tergambar sederhana
B. EVALUASI SUBYEKTIF
• Evaluasi subyektif adalah pelengkap
yang menyempurnakan
• Pengalaman evaluator sebagai
instrumen langsung
• Ada subyektibitas pemahaman dan
hubungan yang sudah berlangsung
lama
V. STRUKTUR INSENTIF
• Metode turnamen
• Kompensasi yang berbeda
A. METODE TURNAMEN
• Mengapa eksekutif puncak dibayar
puluhan kali lebih besar dari karyawan
bawah?
• Jawabnya terletak pada teori rurnamen
ini
• Pencapaian tinggi, insentif tinggi
Alasan populer:
• Pertama, cara pemberian insentif
mudah
• Kedua, mengurangi favoritisme dan rent
seeking
• Ketiga, struktur penghargaan sesuai
usaha pencapaiannya
• Keempat, dipakai ketika mengukur
produktivitas sulit
B. KOMPENSASI BERBEDA
• Pekerja senior dibayar lebih tinggi
karena masa kerja dan loyalitas
• Pekerja junior dibayar lebih rendah
karena masih baru
• Antara keduanya belum tentu yang
senior lebih produktif dibandingkan
dengan yang senior
• Bahkan tidak sedikit dari yang muda
justru berada pada produktivitas

Anda mungkin juga menyukai