Anda di halaman 1dari 29

NURSYAFITRI

P07539012051
DIABETES MELITUS
OBAT
TRADISIONAL

DAUN LIDAH PENGOBATAN


MERTUA ALTERNATIF
MORFOLOGI TUMBUHAN
NAMA LAIN SISTEMATIKA TANAMAN
Indonesia : Lidah mertua  Divisio :Magnoliophyta
Jawa : Rajek wesi  Sub Divisio : Spermatophyta
Madura : Mandalika  Kelas : Liliopsida
Ordo : Liliales
Melayu : Lidah jin

 Familia : Liliaceae
Inggris : Sansevieria,  Genus : Sansevieria
snack plant,  Species : Sansevieria
mother in trifasciata
law’s tongue
Cina : Hu wei tan
Sunda : Ki kolo, letah
bayawak
KANDUNGAN daun lidah mertua
DAN KHASIATNYA
Daun lidah mertua mengandung tanin,
vitamin C, saponin, flavonoid, glukogalin, asam
galat, asam elegat, corilagin dan senyawa
lainnya yang dikandung.
Efek farmakologi lidah mertua diantaranya
menyuburkan rambut, mengobati demam,
gatal-gatal, diabetes, wasir, influenza, batuk,
radang saluran pernafasan, luka, diare hingga
kanker ganas.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

HEWAN
PERCOBAAN
METODE PURPOSIVE
TIKUS PUTIH
EKSPERIMENTAL SAMPLING
SEBANYAK 18
EKOR
ALAT BAHAN
 Beaker glass  Alkohol 70%
 Batang pengaduk  Ekstrak daun lidah


Glukometer
Plat test
mertua
 Gelas ukur  Suspensi CMC 0,5%
 Gunting
Kayu penyaring
 Suspensi
metformin

 Kain flanel
 Labu tentukur  Aquadest


Spuit
Lumpang dan stamfer  Glukosa
 Neraca analitik
 Oral sonde
 Rotarievaporator
 Timbangan hewan
 Penangas air
Ekstrak
Daun lidah
 Pembuatan simplisia mertua

 Maserasi Uapkan di
rotaryevapor 300g (10
ator bagian)
kemudian di simpilisia
penangas air

Diamkan 2535 ml Cairan


Selama 2 Hari, penyari etanol
Enaptuangkan 70%

Diamkan
Serkai, Bilas
Ampas Selama 5
Dengan 844 Hari, Sering
ml Penyari
diaduk
PEMBUATAN GLUKOSA
Menurut WHO dosis glukosa yang dibuat pada test
toleransi pada manusia adalah 75 g.
 Konversi untuk tikus yang bobotnya 200 g = 0,018
g
 Perhitungan dosis konversi untuk tikus yang
mempunyai bobot 200 g adalah: 75 g x 0,018 g
= 1,35 g dilarutkan dalam 1 ml aquadest
 Tikus yang digunakan 18 ekor
 Masing-masing tikus diberikan 1 ml larutan
glukosa
 Untuk mencegah kehilangan volume larutan
glukosa yang diberikan, maka dilebihkan
volumenya menjadi 25 ml.
 Untuk 25 ml larutan glukosa : 25 x 1,35 g = 33,75
g
 Sebanyak 1g CMC ditaburkan ke
dalam lumpang yang telah berisi
aquadest panas sebanyak 70 ml.
Biarkan selama 15 menit hingga
diperoleh massa yang transparan.
Setelah mengembang, digerus lalu
diencerkan dengan sedikit aquadest.
Kemudian dimasukkan ke dalam
wadah, cukupkan dengan aquadest
hingga 200 ml.
PEMBUATAN SUSPENSI EKSTRAK ETANOL daun lidah
mertua
Pemberian daun lidah mertua sebagai penurun
kadar glukosa darah dalam kehidupan sehari-hari
diberikan dalam bentuk rebusan sebanyak tiga lembar
dalam tiga gelas air hingga bersisa satu gelas. Maka,
tiga lembar daun lidah mertua dikonversikan rata-rata
beratnya menjadi 180 g dalam 600 ml air. Jika, daun
lidah mertua dibuat dalam 100 ml air, maka daun lidah
mertua yang diambil sebanyak 30 g.
 300 g lidah mertua yang dikeringkan menghasilkan
ekstrak= g

= 9,6 g
 Konversi untuk tikus = 0,018
 Maka dosis untuk tikus= 9,6 g x 0,018
 = 0,17 g
Maka, dosis ekstrak etanol daun lidah mertua
yang diujikan adalah :
Pembuatan zat uji :
a. Dosis 0,85 g/kg BB
 Untuk 5 ml suspensi CMC 0,5%
Maka EEDLM = 5 x 0,17 g
= 5 x 0,17 g/ml
= 0,85 g/5ml
b.Dosis 1,7 g/kg BB
Untuk 5 ml suspensi CMC 0,5%
Maka EEDLM = 5 x 2.0,17 g
= 5 x 0,34 g/ml
= 1,7 g/5ml

c. Dosis 2,5 g/kg BB


Untuk 5 ml suspensi CMC 0,5%
Maka EEDLM = 5 x 3.0,17 g
= 5 x 0,51 g/ml
= 2,5 g/5ml
PERHITUNGAN PEMBUATAN SUSPENSI METFORMIN

Sediaan metformin untuk manusia = 500 mg/tab

Konversi untuk tikus 200 g = 0,018

Maka, dosis metformin untuk tikus 200 g :

500 mg x 0,018 = 9 mg

Pembuatan suspensi metformin:

Suspensi yang akan dibuat 9 mg/ml = 90 mg/10 ml suspensi

Berat 1 tablet metformin (dari berat 20 tablet = X mg) adalah = 538


mg

538 mg mengandung 500 mg metformin

Untuk membuat suspensi 9 mg/ml sebanyak 90 mg adalah x 90 mg =


97 mg serbuk metformin.

97 mg metformin disuspensikan dengan CMC 0,5% hingga 10 ml

Suspensi metformin mengandung 9 mg dalam 1 ml.


Pemberian Glukosa
setelah 30 menit

AQUADEST Kelompok T1
Setelah 15
menit
CMC Kelompok T2 dilakukan
pengukuran
kadar gula
METFORMIN darah,
Kelompok T3
9 mg/kg BB selanjutnya
tiap 15 menit
SEEDLM 0,85 g/kg dilakukan
Kelompok T4
BB pengukuran
kadar glukosa
SEEDLM 1,7 g/kg BB Kelompok T5 darahnya
sampai 2 jam

SEEDLM 2,5 g/kg BB Kelompok T6


Tikus Berat Aquadest CMC 0,5% Suspensi EEDLM EEDLM EEDLM Larutan
Tikus (g) Metformin 0,85 g/kg 1,7 g/kg 0,85 Glukosa
BB BB g/kgBB
TI-1 150 1ml 1ml
TI-2 152 1ml 1ml
TI-3 150 1ml 1ml
TII-1 151 1ml 1ml
TII-2 167 1ml 1ml
TII-3 170 1ml 1ml
TIII-1 161 0,81 ml 1ml
TIII-2 162 0,81 ml 1ml
TIII-3 183 0,9 ml 1ml
TIV-1 154 0,77 ml 1ml
TIV-2 151 0,75 ml 1ml
TIV-3 175 0,87 ml 1ml
TV-1 203 1 ml 1ml
TV-2 195 0,97 ml 1ml
TV-3 207 1 ml 1ml
TVI-1 179 0,89 ml 1ml
TVI-2 166 0,83 ml 1ml
TVI-3 180 0,9 ml 1ml
Kadar Gula Darah pada Tikus Putih (mg/dl )
Perlakuan
Tikus KGD
Normal Puasa setelah 15’ 30’ 45’ 60’ 75’ 90’ 105’ 120’
30 menit

Aquadest 171, 167, 161


120,33 86,66 91 178 175 157,66 149,66 141,33
33 33 ,33
CMC 0,5% 171, 164, 157, 148
126 92 94 180 142,33 138 132,66
66 33 66 ,33
Metformin 138, 133, 119,
119,33 101,66 93 146 109 98,66 95,66 94,33
67 66 66
EEDLM
184,3 150, 134
0,85g/kg 121,67 98,66 93,66 160 140 127,67 123,33 113,67
3 67 ,33
BB
EEDLM 1,7
186,6 163, 149, 139, 134
g/kg BB 132,67 101,67 89,33 121,33 110,33 102
7 67 33 33 ,67

EEDLM 2,5
144, 131, 115, 107
g/kg BB 129,67 97,33 84,67 181 101,33 97,66 95,33
33 67 33 ,67
Gambar 4.1 Grafik Penurunan Kadar Glukosa Darah pada
Tikus dengan Pemberian Zat Uji Semua Perlakuan

200
180
Kadar Glukosa Darah mg/dl

160
140
120
Aquadest
100
80 CMC 0,5%
60 Metformin
40
EEDLM 0,85 g/kg BB
20
0 EEDLM 1,7 g/kg BB
EEDLM 2,5 g/kg BB

waktu
 Hasil penelitian Uji Efek Penurunan Kadar Glukosa Darah
Ekstrak Etanol Daun Lidah Mertua (Sansevieria trifasciata) pada
Tikus Putih dengan Metformin sebagai Pembanding, didapatkan
hasil sebagai berikut (dapat dilihat dari tabel 4.1 dan gambar
4.1).
 Pada tikus kelompok T I yang memiliki rata-rata kadar
glukosa darah puasa 86,66 mg/dl diberikan aquadest dan
setelah 30 menit diukur gula darah setelah pemberian aquadest
kemudian diberikan larutan glukosa. Kadar glukosa darah tikus
menjadi 178 mg/dl setelah 15 menit pemberian larutan glukosa.
Pada menit ke-30 hingga menit ke-120 kadar gula darah
mengalami penurunan terus menerus, tetapi kadar gula darah
masih jauh lebih tinggi dari kadar gula darah awal tetapi masih
dalam keadaan normal. Hal ini dikarenakan aquadest tidak
mempunyai khasiat antidiabetes dalam menurunkan kadar gula
darah yang dinaikkan oleh glukosa.
 Pada tikus kelompok T II yang memiliki rata-rata kadar
glukosa darah puasa 92 mg/dl diberikan suspensi CMC 0,5%
dan setelah 30 menit pemberian CMC 0,5% diukur gula darah
kemudian diberikan larutan glukosa. Kadar glukosa darah
tikus menjadi 180 mg/dl setelah 15 menit pemberian
glukosa. Kadar gula darah tikus mengalami penurunan dari
menit ke-30 hingga menit ke-120, namun kadar gula darah
masih lebih tinggi daripada kadar gula darah normal. Artinya
CMC 0,5% tidak mampu menurunkan kadar gula darah yang
naik akibat pemberian larutan glukosa dan CMC 0,5% tidak
mempunyai khasiat antidiabetik.
 Pada tikus kelompok T III yang memiliki rata-rata kadar
glukosa darah puasa 101,66 mg/dl diberikan suspensi
metformin dan setelah 30 menit setelah 30 menit pemberian
suspensi metformin diukur gula darah kemudian diberikan
larutan glukosa. Kadar gula darah tikus menjadi 146 mg/dl
setelah 15 menit pemberian glukosa. Kadar gula darah tikus
perlahan-lahan turun pada menit ke-30 hingga menit ke-
120. Pada menit ke-60 kadar gula darah tikus sudah kembali
ke kadar gula darah normal.
 Pada tikus kelompok T IV yang memiliki rata-rata kadar
glukosa darah puasa 98,66 mg/dl diberikan ekstrak etanol
daun lidah mertua dengan dosis 0,85 g/kg BB setelah 30
menit pemberian suspensi ekstrak etanol daun lidah
mertua dengan dosis 0,85 g/kg BB diukur gula darah
kemudian diberikan larutan glukosa, pada menit ke-15
menunjukkan kenaikan kadar glukosa darah yaitu 184,33
mg/dl. Kadar gula darah tikus perlahan-lahan turun pada
menit ke-30 hingga menit ke-120. Pada menit ke-105
kadar gula darah sudah mendekati normal dan pada menit
ke-120 kadar gula darah tikus sudah kembali normal.
 Pada tikus kelompok T V yang memiliki rata-rata
kadar glukosa darah puasa 101,67 mg/dl diberikan
ekstrak etanol daun lidah mertua dengan dosis 1,7 g/kg
BB setelah 30 menit pemberian suspensi ekstrak etanol
daun lidah mertua dengan dosis 1,7 g/kg BB diukur gula
darah kemudian diberikan larutan glukosa, pada menit ke-
15 menunjukkan kenaikan kadar glukosa darah yaitu
186,67 mg/dl. Kadar gula darah tikus perlahan-lahan
turun pada menit ke-30 hingga menit ke-120. Pada menit
ke-90 kadar gula darah tikus sudah kembali ke kadar gula
darah normal.
Simpulan
Berdasarkan hasil pengamatan selama penelitian diperoleh
beberapa simpulan sebagai berikut:
• Suspensi EEDLM dengan dosis 0,85 g/kg BB, 1,7 g/kg BB, dan
2,5 g/kg BB mempunyai efek menurunkan kadar glukosa darah
pada tikus putih.
• Semakin tinggi dosis ekstrak etanol daun lidah mertua yang
diberikan, maka kadar glukosa darah semakin cepat turun.
• Suspensi EEDLM dengan dosis 2,5 g/kg BB memiliki khasiat sama
dengn suspensi metformin dalam menurunkan kadar gula darah.
Saran
• Disarankan kepada peneliti selanjutnya untuk meneliti dau lidah
mertua dalam bentuk sediaan farmasi seperti sediaan kapsul
atau tablet.
• Disarankan kepada peneliti selanjutnya untuk menguji manfaat
lain dari daun lidah mertua.

Larutan glukosa, metformin, Suspensi CMC 0,5%, dan Aquadest
Pemeriksaan Kadar Gula Darah Tikus

Anda mungkin juga menyukai