• Ciprofloksasin aktif terhadap bakteri Gram positif dan Gram negatif.
• Ciprofloksasin terutama aktif terhadap kuman Gram negatif termasuk salmonella, shigella, kampilobakter, neisseria, dan pseudomonas. • Ciprofloksasin hanya memiliki aktivitas yang sedang terhadap bakteri Gram positif seperti Streptococcus pneumoniae dan Enterococcus faecalis karena itu tidak boleh digunakan untuk pneumonia pneumokokus. • Ciprofloksasin aktif terhadap klamidia dan beberapa mikobakteria. Sebagian besar kuman anaerob tidak sensitif terhadap Ciprofloksasin. • Penggunaan ciprofloksasin termasuk untuk infeksi saluran napas (tapi bukan pneumonia pneumokokus), saluran kemih, sistem pencernaan (termasuk demam tifoid) dan gonore serta septikemia oleh organisme yang sensitif. • Pada anak, siprofloksasin digunakan untuk infeksi pseudomonas pada fibrosis sistik (pada anak di atas usia 5 tahun) dan juga untuk • Mengatasi dan mencegah antrax inhalation. Jika manfaat pemberian melebihi risiko yang dapat ditimbulkan, • Ciprofloksasin dapat digunakan untuk mengatasi infeksi saluran nafas, saluran kemih dan sistem saluran cerna (termasuk demam tifoid). Selain itu juga • Digunakan untuk mengobati septikemia yang disebabkan organisme yang multi resisten (biasanya infeksi yang diperoleh di rumah sakit) dan gonore (walaupun resistensi meningkat). • Siprofloksasin juga digunakan untuk mencegah penyakit meningokokus. Dosis Ciproploxacin • Dosis ciprofloxacin untuk anak 20-30mg/kg 2xsehari selama 10-21 hari, maksimal 1,5g/hari secara oral dan 6-10mg/hari 3xsehari selama 10- 21 hari maksimal 400mg secara i.v. • Sedangkan untuk dosis dewasa untuk indikasi pyelonefritis 1g tiap 24 jam per oral selama 3 hari dan untuk indikasi cystitis 500mg per oral tiap 24 jam selama 3 hari, sedangkan untuk intravena dosisnya 200mg 2xsehari selama 7-14 hari