Anda di halaman 1dari 21

Kode Etik Dalam

Profesi Akuntan

Kelompok 6:
Nanda Saputri (17.0102.0070)
Sita Arliana (17.0102.0088)
Kivaayatul Akhyaar (17.0102.0109)
Muchammad Wahyu Aji S. (16.0102.0191)
Prinsip Dasar Etika

Kompetensi dan kehati-hatian


Integritas
.
profesional

Objektivitas
Kerahasiaan
Ancaman dan Perlindungan

Benturan Kepentingan
Pendekatan
Kerangka
Konseptual

Komunikasi dengan Penanggung Jawab


Tata Kelola
Laporan Keuangan

Pengguna

investor dan kreditor untuk tujuan pengambilan


Penyusun keputusan dan pertanggungjawaban.

Memastikan laporan keuangan telah disajikan dgn wajar Penanggung jawab (direksi dan
dalam semua hal yang material, telah sesuai dgn kerangka dewan komisaris)
pelaporan keuangan

tugasnya mengarahkan dan mengawasi kegiatan


Pemberi Ansurans (akuntan publik) penyusunan laporan keuangan.

Pemberian ansurans dengan melakukan audit terhadap


laporan keuangan historis
Hukum

Akuntan publik harus tunduk pada Terutama berlaku untuk direksi dan
kode etik akuntan profesional dan dewan direksi. Tujuannya untuk
standar performa yang disebut memberikan perlindungan terutama
standar audit- digunakan sebagai kepada pengguna laporan keuangan.
rujukan bagi setiap pelanggaran

Kode Etik dan Standar


Performa Ketentuan Hukum
Kelalaian biasa, kelalaian besar,
kesembronoan, dan kecurangan

Istilah Hukum
Penanggung Jawab Laporan Keuangan

Laporan keuangan merupakan


bentuk pertangggungjawaban
direksi dan dewan komisaris
kepada pemegang saham. UU
No. 40 tahun 2007,
mewajibkan direksi untuk
menyampaikan laporan
keuangan kepada RUPS Untuk perusahaan
selambat-lambatnya 6 bulan terbuka, LK harus
setelah tahun buku perseroan disampaikan kpd OJK
berakhir. dan instansi lain (bursa
efek, diumumkan kpd
publik)
01 Perdata
Pasal 69 ayat 4 UUPT menjelaskan
bahwa direksi dan dewan
komisaris bertanggung jawab 02
terhadap kebenaran laporan
keuangan. UU no. 8 tahun 1995 tentang
Pasar Modal mengatur tentang
Pasal ini digunakan untuk
kegiatan yang dilarang dalam
mengalihkan tanggung jawab atas
kerugian dari perusahaan ke
perdagangan efek:
direksi atau dewan komisaris. - Menipu
- Mengelabui
- Membuat pernyataan tidak
48.6% benar atau memyesatkan
- Tidak mengungkapkan fakta
material
Dua keadaan yang menyebabkan sesorang dianggap
membuat pernyataan atau memberi keterangan yang
secara material tidak benar (menyesatkan) :
- pihak yg bersangkutan telah mengetahui atau
sepatutnya mengetahui tentang ketidakbenaran
- pihak yang bersangkutan tidak cukup hati-hati dalam Istilah "menyesatkan" dalam LK dapat berarti
menentukan kebenaran material ada salah saji material. Kententuan dalam
Sarbanes and Oxley Act (SOA), bebasnya LK telah:
-menyajikan secara wajar dalam semua hal yg
material, kondisi keuangan, hasil usaha, dan
perubahan arus kas perusahaan;
- disusun sesuai standar akuntansi dan kerangka
pelaporan keuangan yang berlaku.
PENYUSUN LAPORAN KEUANGAN

Tanggung jawab hukum atas“ketidak-beneran”


dan “penyesatan” laporan keuangan ada pada Penyusunan laporan keuangan juga
direksi/dewan komisaris tetapi penyusun diserahkan kepada akuntan publik
Laporan keuangan dilakukan oleh bagian atas dasar kontrak jasa antara
akuntansi dan/atau keuangan yang bekerja
perusahaan dan pihak independen
dibawah arahan, persetujuan dan pengawasan
direktur keuangan.
PEMBERI ASURANS LAPORAN KEUANGAN

Tanggung jawab hukum profesi akuntan


dikaitkan dengan akuntan publik dalam
tugasnya sebagai pemberi assurans
terhadap laporan keuangan.

Tanggung jawab hukum


perikatan untuk
akuntan publik berlaku
penugasan audit laporan
untuk opini yang Dalam surat penugasan perlu
keuangan biasanya
diberikan. Kegagalan dicantumkan bahwa
dituangkan dalam
audit merupakan pekerjaan Audit yang
kontrak tertulis antara
masalah hukum karena dilakukan mematuhi
akuntan publik dan klien
salah memberikan opini ketentuan dalam kode etik
yang disebut surat
dan tidak mematuhi dan standar audit.
penugasan.
kode etik dan standar
audit.
Jenis Tuntutan Hukum

Menurut Arrens (2012) sumber tuntutan hukum berasal dari :


Sumber tuntutan Potensi tuntutan

Klien Klien menuntut karena akuntan


tidak dpt menemukan kecurangan
Pihak ketiga Bank menuntut karena adanya
salah saji material pada laporan
Jenis tuntutan : keuangan klien
1. Pelanggaran kontrak Tuntutan perdata Pemegang saham menuntut
2. Kelalaian biasa karena akuntan publik tidak
3. Kelalaian besar menemukan salah saji material
4. Kecurangan konstruktif Tuntutan pidana Negara menuntut akuntan publik
5. Kecurangan karena dengan sengaja terlibat
dalam penyajian laporan keuangan
yang menyesatkan

11
Kewajiban

Berdasarkan UUAP pasal 25 ayat 2 dalam hal


pemberian jasa akuntan publik wajib
melakukan:
1) Melalui kantor akuntan publik (KAP)
2) Mematuhi dan melaksanakan standar
profesi akuntan publik (SPAP) ,kode etik Berdasarkan UUAP pasal 28 ayat 1
profesi dan peraturan perundangan- khusus untuk pemberian jasa assurans
undangan yang berkaitan dengan jasa akuntan publik dan KAP wajib menjaga
yang diberikan. independensi dan bebas dari benturan
3) Membuat kertas kerja dan bertanggung kepentingan.
jawab terhadap kertas kerja tersebut
Berdasarkan UUAP pasal 29 ayat 1
akuntan publik wajib menjaga
kerahasiaan informasi yang
diperolehnya dari klien.
Larangan
Berdasarkan UUAP pasal 30 ayat 1 akuntan publik yang memberikan jasa audit dilarang untuk melakukan:

memberikan jasa untuk Melakukan tindakan yang


periode yang sama mengakibatkan kertas kerja
yangdilaksanakan oleh dan dokumen tidak dapat
akuntan publik lain dipergunakan

Memberikan jasa pada masa Menerima imbalan jasa


pembekuan izin bersyarat

Memberikan jasa melalui KAP


yang sedang diberikan sanksi Menerima atau memberikan
pembekuan izin komisi

Melakukan manipulasi dan


memalsukan data
Teori filosofis:

Sanksi Administratif Sanksi Pidana Sanksi perdata Kultur Litigasi

rekomendasi untuk Ketentuan pidana (pasal Menganggap bahwa


55) : Pasal 26 UUAP tuntut-menuntut
melaksanakan menyatakan bahwa
kewajiban tertentu merupakan budaya
1) Melakukan akuntan publik masyarakat.
peringatan tertulis bertanggung jawab
pembatasan manipulasi atau Pengembangan budaya
memalsukan data secara perdata atas jasa litigasi yang bersih akan
pemberian jasa yang diberikan. Jika
pembukuan izin 2) menghilangkan data menunjang terciptanya
pada kertas kerja informasi yang tercantum sistem tata kelola
pencabutan izin tidak benar Ia
denda. sehingga tidak perusahaan nasional yang
dapat digunakan bertanggung jawab baik. Budaya litigasi yang
dalam rangka terhadap tuntutan ganti bersih mencakup adanya
pemeriksaan oleh rugi yang timbul. kepastian hukum dan
pihak yang penegakan hukum yang
berwenang. efektif.
AKUNTAN PROFESIONAL DI PRAKTIK PUBLIK

Akuntan Profesional Di Praktik Publik dikeluarkan


oleh Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI)

Jika tidak diatur, maka pada Handbook of the Code of Ethics


for Professional Accountants 2016 edition yang dikeluarkan
oleh IESBA-IFAC
301 Seksi 300 : Pendahuluan
•Hasil pekerjaan Akuntan profesional
di bisnis dapat dijadikan acuan oleh
investor, kreditur, pemberi kerja, dan Perlindungan yang dapat
komunitas bisnis lain, sebagaimana
menghilangkan atau mengurangi
pemerintah dan masyarakat umum
•Akuntan profesional dapat berperan ancaman, dibagi menjadi dua
sebagai karyawan, rekan, direktur, kelompok besar:
komisaris, manajer sekaligus pemilik,
relawan dan lainnya, yang berkerja Perlindungan oleh Ikatan Akuntan
pada satu atau lebih organisasi Indonesia (IAI), perundang-undangan, atau
peraturan
Perlindungan di lingkungan kerja

48.6%
Seksi 310 : Benturan Kepentingan
Benturan kepentingan dapat memunculkan ancaman terhadap prinsip objektivitas dan prinsip dasar etika, yang
dapat muncul ketika:

• Akuntan profesional •Kepentingan Akuntan Profesional


melakukan suatu kegiatan atas suatu permasalahan tertentu
profesional terkait dengan berbenturan dengan berkepentingan
permasalahan tertentu bagi pihak yang menerima jasa dari
dua pihak atau lebih yang akuntan profesional yang
memiliki kepentingan yang bersangkutan
berbenturan
03 Seksi 330 : Bertindak dengan
Keahlian yang Memadai
SEKSI 320 : PENYUSUNAN
DAN PELAPORAN • Prinsip kompetensi dan kehati-hatian
INFORMASI profesional mensyaratkan Akuntan
Profesional di Bisnis hanya
Penyusan dan pelaporan informasi dapat mencakup melaksanakan tugas signifikan ketika
informasi keuangan atau informasi manajemen, memiliki, atau dapat memperoleh,
seperti: pelatihan atau pengalaman tertentu
• proyeksi dan anggaran yang memadai
• Laporan keuangan • Akuntan Profesional di Bisnis tidak boleh
• diskusi dan analisis manajemen dengan sengaja menyesatkan pemberi
• Surat representasi manajemen yang disediakan kerja mengenai tingkat keahlian atau
bagi auditor selama proses audit laporan keuangan
pengalaman yang dimilikinya, ataupun
gagal memperoleh nasihat dan bantuan
ahli ketika diperlukan
Seksi 340 : Kepentingan Keuangan, Kompensasi, Dan Insetif Terkait
Dengan Pelaporan Keuangan Dan Pengambilan Keputusan
Akuntansi profesional di bisnis
mungkin mempunyai kepentingan
keuangan termasuk kepentingan Akuntansi
Signifikansi setiap
keuangan yang timbul dari program Ancaman kepentingan pribadi profesional di bisnis
ancaman dievaluasi dan
kompensasi atau insentif , atau yang muncul dari program tidak memanipulasi
mungkin mengetahui kepentingan kompensasi atau insentif perlindungan diterapkan
atau menggunakan
keuangan dari anggota keluarga, yang mungkin meningkat secara ketika diperlukan ketika
informasi rahasia
dalam keadaan tertentu dapat berlipat ganda ketika tedapat menghilangkan atau
bagi kepentingan
memunculkan ancaman terhadap tekanan dari atasan atau rekan mengurangi ancaman
pribadi atau orang
kepatuhan pada prinsip dasar etika kerja yang ikut serta dalam tersebut sampai ke
lain
program yang sama tingkat yang dapat
diterima

Seksi 350 : Menerima Memberi


Penawaran
Bujukan Penawaran
Seksi 360 : Merespon Ketidakpatuhan Pada Hukum Dan
Peraturan

Seksi ini menekankan pendekatan yang akan diambil oleh Akuntan Profesional yang mengalami atau menyadari
adanya ketidakpatuhan atau ketidakpatuhan terhadap:

Undang-undang dan peraturan yang Undang-undang dan peraturan lain yang tidak
umumnya memiliki dampak langsung memiliki dampak langsung terhadap penentuan
terhadap penentuan jumlah dan jumlah dan pengungkapan terhadap laporan
keuangan organisasi tempatnya bekerja, tetapi
pengungkapan yang material dalam
kepatuhan terhadap Undang-undang dan
laporan keuangan organisasi tempatnya peraturan tersebut mungkin fundamental bagi
bekerja aspek operasi dari usaha organisasi tempatnya
bekerja, kemampuannya untuk melanjutkan
usaha, atau terhindar dari hukuman yang
material
Thank You

Anda mungkin juga menyukai