Anda di halaman 1dari 20

RAPAT KOORDINASI PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING

DI KAB./KOTA PRIORITAS DI PROVINSI JAWA TIMUR


TAHUN 2019

STRATEGI NASIONAL PENURUNAN STUNTING DAN


AKSI KONVERGENSI PENCEGAHAN STUNTNG

PROGRAM PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING TERINTEGRASI


DI PROVINSI JAWA TIMUR

BAPPEDA PROVINSI JAWA TIMUR


SEBARAN PREVALENSI STUNTING DI INDONESIA 2

Stunting (kerdil) adalah kondisi gagal


tumbuh pada anak balita akibat
kekurangan gizi kronis terutama dalam
1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK)

Prevalensi Stunting pada Prevalensi Stunting pada Balita


Prevalensi Stunting di (Riskesdas)
Baduta (Riskesdas)
Jawa Timur kategori tinggi
50 50
40 36.8 35.6 37.2
40 32.9 29,9 30,8
30 30
dari 20
20
Baduta & Balita 10 10
di Indonesia 0 0
Stunting
2013 2018 2007 2010 2013 2018
Sumber: Riskesdas 2018
Riskesdas 2013 dan 2018
Balita pendek + sangat pendek
Tingkat Penurunan Angka Prevalensi Stunting Tahun 2013 - 2018, menurut Provinsi di Indonesia
60
51.7
50 48
44.7 45.2 44.2
42.6 42.6 42.5 42.6 41.8 41.5
41.1 41 41.3 40.9
39.7 39.2
37.9
40.1
38.9
40.6
37,2 38.6
35.3 35,8
40 36.8 37.2 36.7 36.7 37.3 35.8
34.8 35.6
33.7 33.2 32.6 34.2 34.1 33.5
% PREVALENSI STUNTING

32.3 32.3 32.9 32.4 33 32 32.7


31.4 30.8 31.2 31.1
30 30.1 29.4
30 27.8 27.3 28.8 28.1 27.5 27.4 27.3
28.7 27.6 27
25.5 30,8 26.6
23.6 32.7
26.3
23.5
21.7 21.4
20 16.9 5.3 17.7
1
1 3 .8
11.6 11.5 11 10.9 0.2 .8 .7
1 9 9 9.4 9.3 9.2 9.1 8.7 .8
7 7.2 7.1 .5 .5 6,4
6 6 6.4 6.4 6.2 5.9 5.5 5.3 .1 .1 .7
5 5 4 4.2 4.2 3,11
10
3. 2.8
-1.8
0
en g

w a eh
er Bal i

e iau

Te tera ra

lim an r
g
Su gara rat

Ba tan n

Ke wa at
DO u

law Te a
M lo
law Lam rat

e en
an Pa i

t
a

Ka n ta Riau

a
ur
Ba A
an

k u ta

Go gah
Se t

Ka esi gah

t
lu
Te en ra

n ua
b

Y o a ra
a

es i mu

Su k a ara

Ka ulau imu
un
an lata
i T un

ar

rt

ar
DK tar

ta
ga

SI
IN aluk
a
Ka ngg gku

alu ar

m
ar

ta

Ja Bar
a

an i m
law n t

c
lat

Ba

Ja ak a
ba

nt
law R

el a

Ut
NE
gg

Ut

A
p

at eli t
en

n
Nu Su m si U

DI si B
an a B

a
M Jak
aU

b
law T

lim n T
T
lim Se
Te
J

ro
a

-10
iT

aS

n
gy

B
lim ar
pu

ta
I

Su wa
n
B

Ja
er
ta

ta
at
Pa

a
es

ng

a
ng
m

p
Su
Su

m
Su

lim
sa
Su

sa

Ka
Nu

Prevalensi stunting -2013 Prevalensi stunting -2018 Penurunan prevalensi stunting


PETA PREVALENSI STUNTING DI JAWA TIMUR (RISKESDAS 2013 & 2018)

RISKESDAS TAHUN 2013 (35,8%) RISKESDAS TAHUN 2018 (32,7)


0.0
10.0
30.0
40.0
50.0
60.0

20.0
20.9
23.4
25.6
26.2
26.3
27.1
27.2
27.4
28.3
28.6
29.1
29.4

29.7
29.7
29.9
30.0
30.3
30.5
30.7
30.8
31.7
32.0
32.4
32,7
34.0
34.3
34.6
34.9
34.9
35.5
38.0
38.3
39.7
39.9
SEBARAN PREVALENSI STUNTING DI JAWA TIMUR (RISKESDAS 2018)

39.9
40.5
41.9
44.1
47.9
PENURUNAN PREVALENSI STUNTING DI JAWA TIMUR (RISKESDAS 2013-2018)
20.0

15.0

10.0

5.0 3,1%

0,3%
0.0

-5.0

-10.0

-15.0
Riskedas 2013 dan 2018 Balita Pendek + Sangat Pendek
Tingkat Penurunan Prevalensi Stunting Tahun 2013-2018, menurut Kab./Kota di Jawa Timur
60.0
56.4
52.5
50.0 47.9
48.8 49.4
44.6
44.3 44.1 43.2
41.3 41.9 44.1 39.7 41.4
40.0 39.9 39.3 35.8 39.6 39.9
38.0 37.7 38.3 38.7 40.5
37.1 36.6
35.5 35.6 35.7 34.8 34.9 35.1
34.6 34.9
34.3 33.5 34.0 33.1 32.9 32.7 32.4 31.7
32.0
30.0 30.7 30.8 30.2 30.2 30.5
29.9 30.8
30.5 30.3
30.2 30.0
29.9 30.0 30.3
29.7 29.6 29.7 29.4 29.5
28.3 29.1 27.7
27.4
28.7
27.3
28.6
26.3 26.2 27.1 27.2 26.5
23.4 25.6 22.7
20.0 20.9
18.4 18.2
14.7
13.3 12.6
10.0 9.5 9.3 8.6
7.3 6.9 6.2
6.0 5.8 5.4 5.1
4.8 3.8 3.1
3.3 3.2 3.0
1.7 1.3 0.9 0.6
0.0 0.5 0.5 0.3 0.3 -0.1 -0.1 -0.1
-1.2
-3.7 -4.4 -4.9
-5.9
-10.0 -10.2

-20.0
Penurunan Riskesdas 2013 Riskesdas 2018
MENGAPA PERLU KONVERGENSI?
KONTRIBUSI INTERVENSI PERBAIKAN GIZI
INTERVENSI GIZI SPESIFIK INTERVENSI GIZI SENSITIF
 Upaya-upaya untuk mencegah dan  Upaya-upaya untuk mencegah dan
mengurangi gangguan secara mengurangi gangguan secara tidak
langsung. langsung.
 Kegiatan ini pada umumnya dilakukan  Berbagai kegiatan pembangunan pada
oleh sektor kesehatan.
umumnya non kesehatan.
 Kegiatannya antara lain seperti
imunisasi , PMT ibu hamil dan balita,  Kegiatannya antara lain penyediaan
monitoring pertumbuhan balita di air bersih, penyediaan Jamban
Posyandu. keluarga PAUD, PKH dll
 Sasaran khusus kelompok 1.000 HPK  Sasaran masyarakat umum, tidak
(Ibu Hamil, Ibu menyusui dan anak 0-23 khusus untuk 1.000 HPK.
bulan)
PILAR STRATEGI NASIONAL PENCEGAHAN STUNTING

PILAR 1 PILAR 2 PILAR 3 PILAR 4 PILAR 5

Komitmen dan Kampanye Nas. Fokus Konvergensi, Mendorong


pada pemahaman, Koordinasi, dan
Kebijakan
Pemantauan
Visi Pimpinan perubahan perilaku, Konsolidasi Program
“Nutritional dan Evaluasi
Tertinggi Negara komitmen politik dan Nasional, Daerah dan
akuntabilitas Masyarakat Food Security”
PEDOMAN PELAKSANAAN INTERVENSI PENURUNAN
STUNTING TERINTEGRASI DI KABUPATEN/KOTA
( Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas)

1. Aksi ke 1 : Analisis Situasi


2. Aksi ke 2 : Penyusunan Rencana Kegiatan
3. Aksi ke 3 : Rembuk Stunting
4. Aksi ke 4 : Peraturan Bupati/ Walikota tentang Peran Desa
5. Aksi ke 5 : Pembinaan Kader Pembangunan Manusia
6. Aksi ke 6 : Sistem Manajemen Data
7. Aksi ke 7 : Pengukuran dan Publikasi Data Stunting
8. Aksi ke 8 : Reviu Kinerja Tahunan
Aksi 1 : Analisa Situasi
1. Analisis sebaran stunting
2. Analisis cakupan layanan, data supply, ketersedian program/kegiatan
Ruang lingkup 3. Analisis permasalahan dalam menargetkan layanan pada 1000HPK
4. Analisis kendala rumah tangga 1000HPK mengakes layanan
5. Analisis kondisi koordinasi antar institusi

1. Prioritas alokasi sumber daya dan lokasi prioritas intervensi pencegahan


stunting tahun berikutnya
2. Rekomendasi kebutuhan program/kegiatan baik melalui realokasi dan
atau penambahan alokasi program.
3. Rekomendasi tindakan perbaikan penyampaian layanan yang perlu
OUTPUT
diprioritaskan untuk memastikan rumah tangga 1.000 HPK mengakses
layanan.
4. Rekomendasi kebutuhan kegiatan untuk penguatan koordinasi, baik
koordinasi antar OPD dalam hal sinkronisasi program/kegiatan maupun
koordinasi antara kabupaten/kota dan desa dgn dukungan Kecamatan

Penanggungjawab BAPPEDA (membentuk Tim pelaksana antar OPD)


Aksi 2 : Rencana Kegiatan

Ruang lingkup Hasil rekomendasi dari Aksi 1

Rencana program/kegiatan untuk peningkatan cakupan dan integrasi


OUTPUT
intervensi gizi pada tahun berjalan dan/atau satu tahun mendatang.

Penanggungjawab BAPPEDA (membentuk Tim pelaksana teknis antar OPD terkait)


Aksi 3 : Rembuk Stunting

Rencana program/kegiatan dan anggaran untuk peningkatan cakupan dan


Ruang lingkup
integrasi intervensi gizi pada tahun berjalan dan/atau satu tahun mendatang.

1. Komitmen penurunan stunting yang ditandatangani oleh bupati,


perwakilan DPRD, kepala desa, pimpinan OPD dan perwakilan sektor
OUTPUT nonpemerintah dan masyarakat.
2. Rencana kegiatan intervensi gizi terintegrasi penurunan stunting yang
telah disepakati oleh lintas sektor untuk dimuat dalam RKPD/Renja OPD
tahun berikutnya

Penanggungjawab Sekda, Bappeda


Aksi 4 : Perbup / Perwali tentang Peran/Kewewenangan Desa

Landasan hukum terkait peran desa dalam menurunan stunting (Peraturan


Ruang lingkup
Bupati/Walikota tentang peran desa)

1. Menetapkan kewenangan desa dalam mendukung integrasi intervensi


penurunan stunting
2. Meningkatkan alokasi penggunaan APBDes terutama penggunaan Dana
Desa untuk kegiatan yang dapat mendukung penurunan stunting
OUTPUT 3. Menyediakan kader pembangunan manusia (KPM) untuk memfasilitasi
pelaksanaan intervensi penurunan stunting terintegrasi di tingkat desa
4. Meningkatkan kuantitas dan kualitas penyediaan layanan penurunan
stunting
5. Meningkatkan peran serta masyarakat untuk memanfaatkan layanan
penurunan stunting

Penanggungjawab Sekda / Dinas PMD


Aksi 5 : Pembinaan Kader Pembangunan Manusia (KPM)

1. Tugas KPM dalam integrasi penurunan stunting di tingkat desa


2. Sumber daya dan operasional Pembiayaan KPM
Ruang lingkup 3. Sistem insentif berbasis peningkatan kinerja KPM
4. Kinerja KPM dengan Dinas Layanan (OPD) terkait upaya penurunan
stunting

OUTPUT Mobilisasi KPM di seluruh desa berjalan dengan baik

Penanggungjawab Dinas BPMD


Aksi 6 : Sistem Manajemen Data

Semua kegiatan mulai dari identifikasi kebutuhan data, pengumpulan data


Ruang lingkup hingga pemanfaatan data, untuk memastikan adanya informasi yang akurat
dan mutakhir

Data tersedia dan mudah akses untuk pengelolaan program penurunan


OUTPUT
stunting, kebutuhan data dalam Aksi Integrasi lainnya terpenuhi

Penanggungjawab Bappeda
Aksi 7 : Pengukuran dan Publikasi Stunting
• Memantau kemajuan pada tingkat individu.
• Mengembangkan program/kegiatan yang sesuai untuk peningkatan
kesadaran dan partisipasi keluarga, pengasuh, dan masyarakat untuk
menjaga pertumbuhan anak balita yang optimal.
• Menyediakan upaya tindak lanjut terintegrasi dan konseling dalam rangka
komunikasi perubahan perilaku
Ruang lingkup • Peningkatan efektivitas penentuan target layanan dan pengalokasian
sumber daya.
• Pemecahan masalah dan memantu proses perencanaan di level desa hingga
kabupaten/kota.
• Advokasi kepada unit-unit terkait di pemerintah daerah untuk integrasi
program.

• Status gizi anak sesuai umur


OUTPUT
• Angka prevalensi stunting di tingkat desa, kecamatan dan kabupaten/kota

Penanggungjawab Bappeda, Dinas Kesehatan


Aksi 8 : Reviu Kinerja Tahunan
1. Pelaksanaan 8 (delapan) Aksi Integrasi kabupaten/kota
Ruang lingkup 2. Realisasi rencana kegiatan penurunan stunting tahunan daerah.
3. Pelaksanaan anggaran program dan kegiatan intervensi stunting.

• Kinerja program/kegiatan penurunan stunting dalam hal realisasi output (


target kinerja cakupan intervensi gizi spesifik dan sensitif),
• Realisasi rencana kegiatan penurunan stunting.
OUTPUT • Realisasi anggaran program/kegiatan penurunan stunting
• Faktor-faktor penghambat pencapaian kinerja dan identifikasi alternatif
solusi.
• Perkembangan capaian outcome (angka prevalensi stunting).
• Rekomendasi perbaikan

Sekretaris Daerah bertanggung jawab untuk memimpin dan mensupervisi


Penanggungjawab proses dan hasil reviu. Bappeda bertanggung jawab untuk
mengkoordinasikan penyiapan materi reviu
PROGRES PELAKSANAAN 8 AKSI KONVERGENSI
PERCEPATAN PENCEGAHAN STUNTING DI 12 KABUPATEN LOKUS 2019 PROV. JATIM
STATUS , 28 MEI 2019
Ketersediaan Data Analisis Data Regulasi Pelaksanaan 8 Aksi Konvergensi
Aksi 1 Aksi 2 Aksi 3 Aksi 4 Aksi 5Aksi 6 Aksi 7 Aksi 8
Data Data Sebaran Cakupan Form Rekap
No. Kabupaten Perbup SK Tim Rakor Jml Desa Rakor Workshop Perbup. Sistem Reviu
Prevalensi Cakupan Stunting Layanan Proses Rencana Berita Pembinaan Pengukuran
Stunting Kab. Analisis Lokus Rencana Rembuk Peran Manajemen Kinerja
Stunting Layanan Form-1 Form-2 Analisis Kegiatan Th Acara KPM & Publikasi
Situasi Th. 2020 Kegiatan Stunting Desa Data Tahunan
2020

1 Trenggalek 100% 91% √ √ √ √ 25 √ √ √ √

2 Malang 100% 66% √ √ √ √ √ √ 22 √ √

3 Kediri 100% 88% √ √ √ √ 10 √ √ √ √

4 Nganjuk 100% 71% √ √ √ √ √

5 Lamongan 100% 78% √ √ √ √ √ √ 31 √ √ √ √ √

6 Probolinggo 94% 71% √ √ √ √ √ √ 18 √ √ √

7 Jember 100% 67% √ √ √ √ √ 18 √

8 Bondowoso 100% 100% √ √ √ √ 19 √ √

9 Bangkalan 94% 69% √ √ √ √ √ 15 √ √

10 Sampang 100% 76% √ √ √ √ √ 28 √

11 Pamekasan 100% 71% √ √ √ √ √ 11 √ √

12 Sumenep 100% 72% √ √ √ √ √ √ 10 √ √ √ √ √

Prov. Jatim 99% 77% 12 12 12 8 5 11 192 11 7 4 3 7


Kabupaten belum melaksanakan Aksi 1, 2 dan 3
TERIMA KASIH

24

Anda mungkin juga menyukai