sudah tidak berfungsi. Media kontras dimasukkan berbalik atau melawan jalannya alur sistem urinaria melalui sistem pelviocaliceal dengan memasang kateter. Pemasangan kateter adalah dengan melakukan bedah minor oleh dokter urology di ruang bedah. Umumnya dilakukan untuk menunjukkan letak urinary calculi atau jenis kerusakan lain. . pengertian
Teknik atau prosedur atau tata cara
pemeriksaan sistem urinaria dengan menggunakan sinar-X dan memasukkan media kontras secara retrograde (berlawanan dengan alur sistem urinaria) untuk menegakkan diagnosa. Indikasi Stricture uretra Batu uretra Uretris injuri Renal pelvic neoplasm Renal calculi Ureteric fistule Accidential ureteric ligation . Kontraindikasi Urethritis Merupakan kontra indikasi absolute karena dapat menyebarkan infeksi pada tractus urinari distal dan proximal. Peradangan yang terjadi akan sulit untuk diobati. Stricture urethra Bukan kontra indikasi absolute, namun pemasukan kateter Komplikasi yang mungkin terjadi INJURI URETRA Penggunaan cystoscopy dengan ukuran besar dan tidak digunakannya lubricant (jelly) memungkinkan injuri terjadi. BLADDER INJURI Jarang terjadi. Apabila tekanan keras dengan paksaan dilakukan, maka perforasi bladder mungkin terjadi. PARAPHIMOSIS Mungkin terjadi pada pasien yang tdk dicircumsisi STRICTURE URETHRA Tidak digunakannya lubricant yang cukup dapat menyebabkan luka dan stricture kemudian. MEATAL STRICTURE : Ada stricture urethra CYSTITIS : Jika tidak dilakukan aseptic maka terjadi peradangan Persiapan Pasien Sama seperti persiapan pada pemeriksaan BNO-IVP, yakni : Hasil ureum dan creatinin normal Satu hari sebelum pemeriksaan, pasien makan makanan yang lunak/rendah serat, misalnya bubur kecap. 12 jam sebelum pemeriksaan pasien minum obat pencahar. Selanjutnya pasien puasa sehingga pemeriksaan selesai dilakukan Selama puasa pasien dinjurkan untuk tidak merokok, dan banyak bicara untuk meminimalisasi udara dalam usus Sebelum pemeriksaan dimulai pasien buang air kecil untuk mengosongkan blass Akibat rasa takut pada jarum suntik, perlu diperhatikan : Penjelasan pada pasien Dorongan mental dan emosional Penandatanganan Informed consent Persiapan Alat dan Bahan Pesawat sinar-X Media kontras iodium 20 cc Spuit 20 cc Needle 19 G Film dan kaset 24 x 30 dan 30 x 40 Grid atau bucky Marker R/L Kateter (dipasang dgn bantuan cystoscopy) Desinfektan Prosedur Pemeriksaan
Pemasangan kateter dilakukan oleh
dokter urology dengan menggunakan bantuan cystoscopy, secara retrograde (berlawan dengan alur sistem urinary) melalui uretra sblm pemeriksaan mulai dilakukan. Teknik pemeriksaan Lakukan Plain Foto (Abdomen polos)
Untuk memastikan letak kateter (untuk dokter urologis)
Radiografer : mengetahui ketepatan teknik dan posistioning. Lakukan injeksi 3-5 cc media kontras melalui kateter menuju renal pelvis, pada ginjal yang diperiksa. Diambil dengan menggunakan film 24x 30 Kontras dimasukkan kembali ± 5 cc sambil kateter ditarik perlahan, lalu foto, menggunakan film 30x40 cm untuk melihat daerah ureter. Kontras dimasukkan sampai habis, sambil ditarik diperkirakan kontras habis, dan keteter dilepas. Foto diambil dengan menggunakan fim 30x40. Tractus urinary Teknik Radiografi Proyeksi yang digunakan menurut Ballinger (2003), sebagai berikut: · Proyeksi foto polos abdomen (FPA) Pengambilan radiograf ini diambil sebagai pendahuluan untuk mengetahui persiapan pasien dan ketepatan faktor eksposi. 1) Posisi pasien Pasien tidur terlentang di atas mea pemeriksaan, kedua bahu pasien diatur sejajar dan kedua tangan di samping tubuh. 2) Posisi objek MSP diatur sejajar dengan meja pemeriksaan. 3) Arah sinar Vertikal tegak lurus terhadap kaset. 4) Titik bidik 5) Pada MSP setinggi crista illiaca. 6) FFD 100 cm 7) Eksposi Dilakukan saat pasien ekspirasi penuh dan tahan napas.