KESALAHAN
Perdirjen Perbendaharaan
No. PER-69/PB/2006
Ruang lingkup
Entitas akuntansi di lingkup kementerian
negara/lembaga
Entitas pelaporan kementerian
negara/lembaga
Entitas akuntansi di lingkup Bendahara
Umum Negara (BUN)
Entitas pelaporan BUN
Entitas pelaporan pemerintah pusat
Entitas Akuntansi dan/atau Entitas
Pelaporan wajib melakukan koreksi atas
kesalahan segera setelah diketahui.
Koreksi adalah
tindakan pembetulan akuntansi agar pos-
pos yang tersaji dalam laporan keuangan
entitas menjadi sesuai dengan yang
seharusnya.
Jenis kesalahan
UAPA
UAPA akan membuat jurnal koreksi
setelah melakukan konfirmasi ke UAKPA
melalui UAPPA-W/UAPPA-E1.
Contoh:
Hasil pemeriksaan BPK menyatakan bahwa Belanja Peralatan dan
Mesin sebesar Rp 20.000 merupakan hasil mark-up dari nilai yang
sebenarnya sebesar Rp 2.000. Oleh karena itu, kelebihan belanja
tersebut harus dikembalikan ke kas negara dengan bukti setor berupa
Surat Setoran Bukan Pajak (SSBP). Berdasarkan SSBP tersebut,
koreksi yang harus dilakukan adalah dengan menambah kas dan
pendapatan lain-lain, serta mengurangi pos aset tetap dan pos ekuitas
dana diinvestasikan. Apabila sampai akhir periode pelaporan,
kelebihan belanja tersebut belum disetorkan ke kas negara maka akan
dibukukan sebagai piutang dalam Neraca.
Jurnal koreksi untuk SAI dan SAU adalah:
Contoh:
Terdapat salah perhitungan gaji dalam belanja pegawai yang
mengakibatkan adanya pengembalian belanja pegawai dimana
belanja pegawai Rp 3.000 dicatat sebesar Rp 5.000, maka jurnal
koreksinya adalah:
Contoh:
Belanja untuk membeli peralatan dan mesin
sebesar Rp 15.000 dilaporkan sebagai Belanja
Barang. Dalam hal demikian, jurnal koreksi yang
perlu dilakukan adalah mendebet pos aset tetap
dan mengkredit pos ekuitas dana investasi pada
aset tetap, yaitu:
Dr. Peralatan dan mesin Rp 15.000
Cr. Diinvestasikan dlm aset tetap Rp 15.000