Benang & Jarum Bedah
Benang & Jarum Bedah
Nama Kelompok :
Agnes Fitri Savira
Fajar Sodiq Suhesmi
Rieza Widya Pratiwi
Ulfa Hanifa
Benang Bedah
Klasifikasi
Benang
Bedah
1. Penyerapan
• Benang yang dapat diserap (absorbable suture) Benang jenis ini merupakan
jenis benang yang materialnya dibuat dari jaringan collagen mamalia sehat
atau dari sintetik polimer. Contohnya : Plain, Catgut, Chromic dan kolagen.
• Benang yang tidak dapat diserap ( non absorbable sutures ) Benang jenis ini
merupakan benang yang dibuat dari material yang tahan terhadap enzim
penyerapan dan tetap berada dalam tubuh atau jaringan tanpa reaksi
penolakan selama bertahun. Contohnya : polyamida (nylon) dan sutera (silk,
zyde)
2. Asal Bahan
Bahan alami :
• Diserap ( absorbable ) Dibuat dari Collagen yang berasal dari lapisan sub.
mukosa usus domba dan serabut collagen tendon flexor sapi.
Contoh : Surgical Catgut plain & Surgical Catgut Chromic (chromic aci)
• Tidak diserap (non absorbable sutures) terbuat dari linen, ulat sutra (silk)
seperti surgical silk, virgin silk dan dari kapas (cotton) seperti surgical
cotton. Ada juga yang terbuat dari logam sehingga mempunyai tensil
strength yang sangat kuat, contoh : metalik sutures (stainless steel)
Lanjutan ...
Monofilamen
Benang ini terbuat dari satu lembar benang, tidak menyerap cairan ( non
capilarity ).
Keuntungan : permukaan rata dan halus
Kerugian : simpul khusus (relatif kaku) dan
tidak sekuat multifilament.
contoh : catgut, PDS, dan Prolene
Lanjutan ....
Multifilamen
Benang ini terbuat dari beberapa filamen atau lembar bahan benang yang `
dipilih menjadi satu.
Keuntungan : Benang lebih kuat dari monofilament,
lembut dan teratur serta mudah digunakan.
Kerugiannya : Ada rongga (tempat menempelnya mikroba)
dan sedikit tersendat pada saat melalui jaringan.
Contoh : vicryl, silk, ethibond.
Ukuran Benang
Ukuran benang merupakan salah satu faktor penentu kekuatan suatu jahitan.
Pemilihan ukuran benang bergantung pada jaringan yang dijahit dan dengan
pertimbangan faktor kosmetik sedangkan kekuatan jahitan ditentukan oleh
jumlah jahitan, jarak jahitan, dan jenis benangnya.
Daerah yang akan dijahit Ukuran benang Jenis benang yang dianjurkan
Wajah dan leher Subkutis 5/0 Plain catgut, chromic cat gut,
Kulit 4/0 – 6/0 PGA,nylon monofilament
Kepala Subkutis 3/0 Plain catgut, chromic cat gut,
Kulit 2/0 – 3/0 PGA,nylon monofilament,silk
Badan depan permukaan Subkutis 5/0 Plain catgut, nylon
cembung ekstremitas Kulit 3/0 – 4/0 monofilament,silk
Badan belakang permukaan Subkutis 4/0 Polyglycolic acid, polydioxanone
cekung ekstremitas Kulit 3/0 – 4/0 nylon monofilament,silk
Cara Memilih Benang
• Benang harus steril sewaktu digunakan.
• Diketahui kekuatan untuk memegang jaringan ( tensil strength ) yang sesuai jenis
material benang.
• Diketahui massa penyerapan ( absorption rate ) yaitu lamanya benang habis
diserap tubuh
• Simpul aman, diketahui jumlah minimal tali simpul yang aman untuk setiap jenis
benang, artinya tetap tersimpul selama proses penyembuhan luka.
• Mudah untuk digunakan.
• Lokasi operasi atau pembedahan
• Reaksi/trauma jaringan yang minimal, diameter benang bedah yang dianjurkan
dipergunakan adalah ukuran terkecil yang paling aman untuk setiap jenis jaringan
yang dijahit, massa material benang dan reaksi jaringan terkecil mungkin.
Jarum Bedah
Struktur
Jarum
Bedah
Badan atau
Mata jarum
Batang (
( eye needle
body/shat
)
needle )
Klasifikasi berdasarkan ujung jarum
Klasifikasi berdasarkan bentuk badan dan mata needle
1. ROLLED END
2. DRILLED END
3. REGULAR EYE
4. SPRING EYE
5. SPRING DOUBLE EYE
jarum
o Penyambungan benang bedah dengan jarum secara
o memerlukan perawatan ujung jarum o Benang tunggal sehingga menimbulkan trauma yang
o resiko benang terlepas dari jarum o Dijamin steril dan bebas karat
o Pemilihan jarum harus tepat dengan benang o Sekali pakai dibuang sehingga tidak perlu sterilisasi
Kesimpulan
• Benang dan jarum bedah memiliki kelebihan dan kekurangannya sendiri-sendiri.
Untuk benang operasi yang digunakan sendiri tergantung dimana lokasi
operasinya. Jika lokasi terdapat pada organ dalam maka digunakan benang yang
dapat diserap oleh tubuh. Sedangkan jika untuk menjahit bagian luar tubuh
semisal kulit maka digunakan benang yang tidak diserap oleh tubuh. Untuk
jarumnya sendiri, yang paling sering digunakan adalah jarum dengan ujung taper
poin atau Cutting point karena kedua ujung jarum tersebut baik untuk permukaan
yang keras. Sedangkan untuk ukuran jarum yang digunakan kebanyakan untuk
permukaan kulit adalah ½ circle, half-curved, dan 3/8 circle. Sekali lagi kami
ingatkan bahwa penggunaan benang dan jarum operasi harus sesuai dengan lokasi
operasi agar tidak meninggalkan trauma dikemudian hari.