Anda di halaman 1dari 21

METODE PEMERIKSAAN

GLUKOSA DARAH
Pemeriksaan Glukosa
 Spesimen yang Digunakan
 whole blood
 Digunakan untuk monitaring glukosa
 Penggunaan glukosa oleh sel, memberikan penurunan 7% per jam
 Kadar glukosa Darah kapiler = kadar glukosa vena puasa + 5 mg/dL
 Penundaan pemeriksaan : antikoagulan NaF (tutup abu) → Flouride →
menghambat proses glikolisis oleh sel darah
 plasma, serum
 11% lebih RENDAH dibandingkan glukosa di whole blood (RI: 70-105 mg/dL)
 CSF (Cerebrospinal fluid/cairan otak)
 RI: 60-70% glukosa plasma = 40-70 mg/dL
 Urine (bukan untuk diagnosa DM)
 RI: < 30 mg/dL random; <500 mg/24 hr
METODE PEMERIKSAAN
KADAR GLUKOSA DALAM DARAH

Metode Enzimatik
1. Glukosa oksidase – Peroksidase (GOD – POD)
2. Heksokinase
METODE ENZIMATIK :
Glukosa Oksidase (GOD)
PRINSIP :
• Glukosa dalam plasma, dioksidasi oleh enzim glukosa oksidase
(GOD), menghasilkan asam glukonat dan peroksida. Peroksida
diubah menjadi air dan oksigen oleh enzim peroksidase (POD).
• 4-aminoantipirin (PAP) mengambil oksigen yang terbentuk,
kemudian terjadi perubahan warna → merah muda
• Diukur pada panjang gelombang 540 nm

REAKSI :
METODE ENZIMATIK :
Glukosa Oksidase (GOD)
KELEMAHAN :
• Peningkatan kadar asam urat, bilirubin, dan asam askorbat
(vitamin C) dapat menyebabkan nilai RENDAH PALSU karena zat
ini dioksidasi oleh peroksidase, yang dapat mencegah oksidasi
kromogen.
• Zat pengoksidasi yang kuat, seperti pemutih, dapat menyebabkan
nilai tinggi palsu.
METODE ENZIMATIK :
Heksokinase
PRINSIP :
• Heksokinase dengan kehadiran ATP, mengubah glukosa menjadi
glukosa 6-fosfat.
• Glukosa-6 fosfat dan kofaktor NADP dikonversi menjadi 6-
fosfoglukonat dan NADPH oleh glukosa-6-fosfat dehidrogenase
• NADPH yang terbentuk diukur pada panjang gelombang 340 nm

REAKSI :
METODE ENZIMATIK :
Heksokinase
KELEBIHAN / KELEMAHAN :
• Lebih akurat dibandingkan GOD
• Tidak dipengaruhi oleh asam askorbat atau asam urat.
• Hemolisis dan bilirubin yang sangat tinggi dapat menyebabkan
hasil rendah palsu.
• Metode heksokinase dapat dilakukan pada serum atau plasma
yang dikumpulkan menggunakan antikoagulan heparin, EDTA,
fluorida, oksalat, atau sitrat.
• Metode ini dapat digunakan untuk serum, plasma, urin, cairan
serebrospinal, dan cairan pleura
PEMERIKSAAN
GLUKOSA DARAH
Pemeriksaan Kadar Glukosa Darah

Sampel : SERUM, PLASMA, WHOLE BLOOD (KAPILER)

 Serum/plasma lebih baik, glukosa di WB 11% lebih rendah

 Serum harus segera dipisahkan dari sel darah sebelum 1 jam

→ sel darah merah menggunakan glukosa sebagai energi


(glikolisis)

 Untuk menghambat glikolisis, menggunakan tabung yang

mengandung fluoride
Pemeriksaan Kadar Glukosa Darah
PERSIAPAN PASIEN :

 GDP : Puasa minimal 8 jam (tidak lebih dari 16 jam); Boleh

minum air putih; GDS : tidak puasa

 Sebaiknya sampel di ambil Pagi (sore hasil lebih rendah)

 Jika minum obat DM, hentikan dulu

 Tidak merokok, alkohol, kopi

 Aktifitas fisik seperti biasa


Tujuan Pemeriksaan Laboratorium DM

 Penegak Diagnosis

 Pemantauan dan kualitas pengendalian

 Mengetahui komplikasi

 Self monitoring penderita


Pemeriksaan untuk Diagnosis DM

1. Glukosa Darah Sewaktu (GDS)

2. Glukosa Darah Puasa (GDP)

3. Tes Toleransi Glukosa Oral (TTGO)

4. Glukosa 2 jam post prandial (GD2PP)

5. Glikosilat Hemoglobin (HbA1c)


1. Glukosa Darah Sewaktu (GDS)

 Tes ini dilakukan setiap saat (random)

 Tanpa memperhatikan asupan waktu makan terakhir

 Nilai Rujukan :

Diabetes : GDS ≥ 200 mg/dL disertai dengan gejala


klasik DM;

Normal : GDS < 200 mg/dL


2. Glukosa Darah Puasa (GDP)
 Tes ini mengukur kadar glukosa dalam darah setelah puasa 8 -

12 jam (tidak boleh lebih dari 16 jam)

Kategori Kadar Glukosa Puasa


Normal < 100 mg/dL (< 5.6 mmol/L)
Glukosa Puasa Terganggu 100 – 125 mg/dL (5.6 – 6.9 mmol/L)
Diabetes ≥ 126 mg/dL (≥ 7 mmol/L)
Sumber : ADA (2018)
3. Test Toleransi Glukosa Oral (TTGO)

 Pasien menjalani tes glukosa puasa (GDP) terlebih dahulu, kemudian

minum larutan glukosa 75 gram (dewasa), 1.75 g/KgBB (anak-anak),


dilarutkan dalam 250 mL air.

 Sampel darah diambil kembali 2 jam setelah minum glukosa.

Kategori Kadar Glukosa TTGO


Normal Toleransi Glukosa < 140 mg/dL (< 7.8 mmol/L)
Toleransi Glukosa Terganggu 140 – 199 mg/dL (7.8 – 11.1 mmol/L)
Diabetes ≥ 200 mg/dL (≥ 11.1 mmol/L)
* Harus di konfirmasi (Sumber : ADA, 2018)
3. Test Toleransi Glukosa Oral (TTGO)

 Bukan pemeriksaan rutin

 Konfirmasi GDP dengan nilai ambang batas

 Digunakan untuk screening DM Gestasional (DM Gestasional


didiagnosis ketika dua dari empat nilai berikut dilampaui:
GDP > 95 mg/dL; TTGO 1 jam > 180 mg/dL; TTGO 2 jam > 155
mg/dL; atau TTGO 3 jam > 140 mg/dL)

 Jika TTGO > 200 mg/dL, harus konfirmasi GDS/GDP pada hari
yang lain
4. Glukosa 2 Jam Post Prandial
(2jamPP)
• 2 jam PP → GDP terlebih dahulu → kemudian makan porsi
biasa → setelah 2 jam kemudian darah diambil.
• Nilai Rujukan :

Kategori Kadar Glukosa TTGO


Normal < 140 mg/dL (< 7.8 mmol/L)
Toleransi Glukosa Terganggu 140 – 199 mg/dL (7.8 – 11.1 mmol/L)
Diabetes* ≥ 200 mg/dL (≥ 11.1 mmol/L) *
* Harus di konfirmasi (Sumber : ADA, 2018)
4. HbA1c (Hemoglobin terglikasi)
 Tes untuk PEMANTAUAN kontrol glukosa darah jangka
panjang (3 bulan terakhir); untuk mencegah timbulnya
komplikasi/penyulit.
 Pemantauan risiko komplikasi mikro dan makro-vaskular
yang serius yang melibatkan mata, ginjal, jantung dan
pembuluh darah, dan dapat sangat merusak kualitas
hidup atau mempersingkat masa hidup orang yang
menderita.
Kriteria Diagnosa DM
American Diabetes Association (2018) Diabetes Care

GDS ≥ 200 mg/dL; dengan gejala klasik hiperglikemia


ATAU
GDP ≥ 126 mg/dL; Puasa: Tidak ada asupan kalori setidaknya 8 jam
ATAU
Glukosa Darah 2 jam selama TTGO ≥ 200 mg/dL;
tes dilakukan dengan meminum 75 gram glukosa yang dilarutkan
dalam air
ATAU
HbA1c ≥ 6.5% (48 mmol/mol); tes harus dilakukan di laboratorium
yang menggunakan metode yang tersertifikasi dan terstandarisasi
NGSP yakni uji DCCT
Kriteria Diagnosa Prediabetes
American Diabetes Association (2018) Diabetes Care

• "Prediabetes" adalah istilah yang digunakan untuk individu yang


kadar glukosanya tidak memenuhi kriteria untuk diabetes tetapi
terlalu tinggi untuk dianggap normal.
• Peningkatan risiko diabetes dan penyakit kardiovaskular (CVD).
• Prediabetes berkaitan dengan obesitas (terutama obesitas perut
atau visceral), dislipidemia dan hipertensi.

Kategori Kadar Kategori


GDP 100 – 125 mg/dL Glukosa Puasa Terganggu
TTGO 140 – 199 mg/dL Toleransi Glukosa Terganggu
HbA1c 5.7 – 6.4 % Prediabetes
SUMBER :
 Bishop, M., Fody, E., & Schoeff, l. 2010. Clinical
Chemistry: Techniques, principles, Correlations.
Baltimore: Wolters Kluwer Lippincott Williams & Wilkins.
 American Diabetes Association. 2018. Standart of
Medical Care in Diabetes – 2018. Diabetes Care The
Journal of Clinical Applied Research and Education

Anda mungkin juga menyukai