Anda di halaman 1dari 19

HOSPITALISASI PADA ANAK

Andalusia september 2019


TUJUAN PEMBELAJARAN

UMUM :
Mahasiswa mampu memahami konsep hospitalisasi dan dampak pada
anak dan orang tua serta prisnsip keperawatan dalam mengatasinya.
KHUSUS :
 Menjelaskan Pengertian Hospitalisasi
 Mengidentifikasi reaksi yang dapat muncul pada anak dan orang tua selama
hospitalisasi
 Menguraikan prinsip intervensi dalam mengatasi dampak hospitalisasi baik
pada anak maupun orang tua
 Menguaikan cara memepersipkan anak unutk perawatan di Rumah Sakit
DEFINISI

 HOSPITALISASI  proses karena suatu alasan yang tererncana atau


darurat , mengharuskan anak unutk tinggal di RS menjalani terapi,
perawatan sampai dipulanhkan kembali ke rumah.

 Menurut Wong (2009)  perasaan yang sering muncul pada anak :


perasaan cemas, marah, sedih, takut dan rasa bersalah.

 Jika tidak diatasi, bila anak stress/ takut  orang tua juga menjadi stress
dan secara psikologi anak menjadi semakin takut.

 Asuhan Keperawatan berfokus pada anak dan orang tua


REAKSI ANAK TERHADAP
HOSPITALISASI

 ANAK  reaksi berbagai perilaku sebgai reaksi terhadap pengalaman


hospitalisasi

 Reaksi Individu : tergantung pada usia perkembnagan anak, pengalaman


sebelumnya terhadap sakit, sistem pendukung yang tersedia dan
kemampuan koping yag dimiliki

 Reaksi Umum : kecemasan, kehilangan perlukaan tubuh dan rasa nyeri


MASA BAYI (0-1 TAHUN)

o Masalah Utama  dampak perpisahan dengan orang tua : (gangguan


pembentukan rasa dan kasih sayang)

o Usia > 6 bulan  stranger anxiety : cemas dengan orang yang tidak dikenal
& karena perpisahan dengan ibunya
o Reaksi yang sering muncul  menangis, marah dan banyak melakukan
gerakan
o Cemas  saat ditinggal ibumya  nangis keras
o Respon Nyeri  nangis keras , pergerakan tubuh banyak dan ekspresi wajah
yang tidak
MASA TODDLER (2-3 TAHUN)

 Reaksi sesuai seberapa stress “perpisahan” dengan orang tua

 Respon perilaku ada 3 tahapan:


 Protes  menagis kuat , menjerit panggil orang tua, menolak perhatian
yang diberikan orang lain.
 Putus Asa  menangis berkurang, anak tidak aktif, kurang minat untuk
bermain dan makan, sedih dan apatis.
 Pengingkaran (Denial)  secara samar mulai menerima perpisahan,
membina hubungan secara dangkal dan anak mulai terlihat menyukai
lingkungan.
MASA PRA SEKOLAH ( 3-6 TAHUN)

 Reaksi terhadap perpisahan :


menolak makan, menangis pelan, sering bertanya dan tidak kooperatif.

 Kehilangan Kontrol :
- Pembatasan aktifitas sehari – hari dan kehilangan kekuatan diri.
- Dirawat merupakan hukuman  malu , bersalah dan takut
- Takut terhadap perlukaan  menganggap tindakan dan prosedure akan
mengancam integritas  agresif, ekspresi verbal, dependent
USIA SEKOLAH (6 -12 TAHUN)

 Cemas  perpisahan dengan kelompok sosial

 Kehilangan Kontrol :
* Perubahan peran dalam keluarga
* Kelemahan Fisik
* Takut mati
* Kehilangan kegiatan dalam kelompok
 Reaksi terhadap nyeri :
^ Mampu mengkomunikasian rasa nyeri
^ Mampu mengontrol perilaku jika merasa nyeri  dengan rasa :
menggigit bibir, mengggenggam sesuatu dengan erat.
USIA REMAJA (12-18 TAHUN)

 Cemas  akibat perpisahan dengan teman sebaya

 Kehilangan kontrol karena adanya pembatasan fisik/ ketergantungan 


menolak, tidak kooperatif, menarik diri.

 Penyakit / pembedahan  perasaan tidak nyaman respon :


> Banyak bertanya
> Menarik diri
> menolak orang lain.
REAKSI ORANG TUA TERHADAP
HOSPITALISASI

 Perasaan Cemas dan takut :


# Rasa cemas paling tinggi dirasakan orang tua pada saat menunggu
informasi tentang diagnosis penyakit anaknya.
# Rasa takut muncul pada oarang tua terutama akibat takut kehilangan
anak pada kondisi sakit yang terminal.
# Perilaku yang sering ditunjukkan oarng tua berkaitan dengan adanya
perasaan cemas dan takut ini adalah : sering bertanya atau bertanya
tentang sama berulang-ulang pada orang yang berbeda, gelisah, ekspresi
wajah tegang dan bahkan marah.
 Perasaan sedih :
# Perasaan muncul  kondisi terminal, dan orang tua mengetahui bahwa tidak
ada lagi harapan untuk anaknya.
# Pada saat dieying (menjelang ajal) rasa sedih dan berduka akandialami orang tua
# Mneunjukkan perilaku Isolasi atau tidak mau dekat orang lain, bahkan dengan tenaga
keseahatan.
LANJUTAN

 Perasaan Frustasi :
@ Pada kondisi anak yang telah dirawat cukup lama dan dirasakan tidak
mengalami perubahan serta tidak adekuatnya dukungan psikologis yang
dkteriam orang tua, baik dari keluarga maupun kerabat lainnya maka
orang tua akan merasa putus asa , frustasi

@ seringkali orang tua menunjukkan perilaku tidak kooperatif , putus asa,


menolak tindakan, bahkan menginginkan pulang paksa.
REAKSI SAUDARA KANDUNG
TERHADAP HOSPITALISASI

o Orang tua pada dasarnya tidak boleh membedakan perlakukan pada anak
yang sedang sakit dan dirawat di RS dengan saudara kandung lainnya
dirumah.
o Selain kehadiran fisik orang tua di RS, perhatikan dalam bentuk lain mis :
uang, makanan dan hal lain yang berhubungan dengan perawatan anak di
RS menuntut orang tua untuk memprioritaskannya dibanding keperluan
anak lain.
o Reaksi yang sering muncul pada saudara kandung (siblimg) terhadap
kondisi ini adalah : marah, cemburu, benci dan rasa bersalah.
o Marah  jenglel terhadap orang tua dinilai tidak memeprhatikan
o Cemburu  dirasakan prang tua mementingkan yang sakit
o Rasa bersalah  anaknya yang lain berfikir saudaranya sakit akibat
kesalahannya.
INTERVENSI KEPERAWATAN
DALAM HOSPITALISASI

1. Upaya meminimalkan Stresor :


Upaya meminimalkan stresor mencegah dan mengurangi dampak
perpisahan, mencegah perasaan kehilanga kontrol dan mengurani /
meminimalkan rasa takut terhadap perlukaanntubuh dan rasa nyeri..
2. Mencegah dampak perpisahan dapat dilakukan dengan :
^ melibatkan orang tua berperan aktif dalam merawat anak rooming in
selama 24jam
^ Jika tidak ungkin untuk rooming in, kesempatan melihat setiap saat
untuk mempertahankan kontak.
^ Modifikasi ruangan perawatansituasi seperti dirumah, dibaut dekorasi
bernuansa anak.
^ Mempertahankan kontak dengan kegiatan sekolah mefasilitasi pertemuan
dengan guru,mteman sekolah dan emmebantunmembuat ijin sekolah.
LANJUTAN

3. Meminmalkan rasa takut terhadap cedera terhadap rasa nyeri :


> Mempersiapkan psikologis anak dan orang tua prosedur tindakan yang
menyebabkan nyeri.
> Lakukan permainan sebelum persiapan fisik anak  bercerita trkait
tindakan yang akan dilakukan.
> Pertimbangkan untuk menghindari orang tua pada saat anak dilakukan
tindakan yang menimbulkan rasa nyeri.
> Tunjukkan sikap empati sebgai pendekatan utama mengurangi rasa
takut akibat prosedur yang menyakitkan.
> Pada tindakan pembedahan elektif, lakukan persiapan khusus jauh hari
sebelum tindakan
LANJUTAN

4. Memaksimalkan Manfaat Hospitalisasi Anak :


1. Membantu perkembangan orang tua dan anak dengan cara memberi
kesempatan orang tua mempelajari tum-bang anak dan reaksi anak
terhadap stressor yang dihadapi selama perawatan di RS.
2. Hospitalisasi dapat dijadikan media untuk belajar orang tua penyakit
anak, terapi, perawatan.
3. Meningkatkan kemampuan kontrol diri anak mengambil keputusan
,tidak terlalu bergantung pada orang lain dan percaya diri
4. Fasilitasi anak menjaga sosialisasinya dengan sesamaa pasien yang
disebalhnya, teman sebaya atau teman sekolah.
LANJUTAN

5. Memberi dukungan pada anggota keluarga lain :


> Berikan dukungan keluarga untuk tinggal dengan anak di RS
> Fasilitasi keluarga untuk berkonsultsi pada psikologi/ahli agama,
masalah psikologi dan spiritual.
> Beri dukungan keluarga menerima kondisi anak dengan nilai2 yang
diyakini.
> FaSilitasi menghadirkan saudara kandung anak jika diperlukanpositif
buat anak dan saudara dan orang tuanya.
PERSIAPAN ANAK HOSPITALISASI

Tahap Sebelum Masuk Rumah Sakit (MRS) :


# Siapkan ruang rawat  tahapan usai anak dan jenis penyakit dan
peralatannya.
# Lakukan secara vertahap  1-2 hari SMRS diorentasikan denagn situasi RS
dengan bentuk miniatur bangunan RS.

Pada hari dirawat :


# Kenalkan perawat dan dokter , tenaga medis lainnya, pasien dan fasilitas
disekitar ruangan yang akan merawatnya
# Jelaskan aturan RS yang berlaku dan jadwal kegiatan yang dilakukan
# Lakukan pengkajian riwayat penyakit
# Lakukan pemerikasaan fisik dan lainnya sesuai program
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai