Anda di halaman 1dari 41

BAB III

HORMON PD HEWAN
(SISTEM ENDOKRIN)
 Suatu sistem yang umumnya berfungsi sbg
pengatur fungsi metabolik dalam tubuh dan
kecepatan reaksi dlm sel

 Endokrinologi cabang ilmu kedokteran yg


mempelajari fungsi kelenjar buntu dlm
keadaan fisiologis maupun patologis

 Hormon  bahan kimia khusus yang


langsung masuk (dicurahkan) ke dlm darah
dan berpengaruh spesifik pd sel, jaringan,
atau organ tertentu dlm tubuh
KARAKTERISTIK
1. Scr langsung disekresikan ke pembuluh darah di
dalam tubuh hewan
2. Kelenjar yang berasal dari sistem endokrin 
mengeluarkan hormon dl jumlah yang sangat
kecil
3. Menimbulkan efek yang berbeda
4. Aktivitasnya langsung ke target atau sasaran yg
disebut jaringan atau organ target
5. Sering disebut pembawa pesan kimiawi
6. Bisa mengatur, memodifikasi, dan mengontrol
seluruh aktivitas jaringan organ
Lobus Posterior
(Neurohipofisis)

Pars Intermedia
Lingkungan (Aneka Stimulus)

Organ Indera

OTAK

HIPOTALAMUS

GRF FSHRF LHRF PRF ACRF TRF MSHRF

HIPOFISIS

GH FSH LH/ Prolaktin ACTH Tirotrofin MSH


ICSH
Sel Kel. Adrenal Kel. Sel
Somatis Ovarium + Testes Kel. Mamae
Bag. Korteks Tiroid pigmen
 GRF  Growth Releasing Factor
 FSHRF  Follicle Stimulating Hormone
Releasing Factor
 LHRF  Luteinising Hormone Releasing
Factor
 PRF  Prolacting Releasing Factor
 ACRF  Adrenocorticotropic Releasing
Factor
 TRF  Thyrotropin Releasing Factor
 MSHRF  Melanocyte Stimulating Hormone
Releasing Factor
 ICSH Interstitial Cell Stimulating Hormone
Klasifikasi
No Susunan Kimia Nama Hormon Nama Kelenjar
1. Amin Adrenalin, Noradrenalin, Medulla Adrenal,
Tiroksin, Triyodotirosin, Tiroid, Hipofisa
FSH, LH, TSH, ACTH, Anterior
Prolaktin
2. Peptida dan GH (Hormon Hipofisa Anterior,
Protein pertumbuhan), ADH, Paratiroid, Tiroid,
Oksitosin Parathormon, Pankreas, Mukosa
Kalsitonin, Insulin, Duodenum
Glikagon, Gastrin,
Sekretin.
3. Steroid Testosteron, Estrogen, Testes,
Progesteron, Ovarium/Plasenta
Kortikosteroid Korteks Adrenal
4. Asam Lemak Prostaglandin Vesikel seminal
dan sel-sel lain.
SIFAT HORMON HEWAN
1. Cenderung mudah larut ke dalam air
2. Berbahan dasar protein  asam amino, peptide atau
protein dg ikatan rangkap atau dg. bahan dasar sama spt
hormon pd manusia.
3. Sifat alamiahnya hidrofilik
4. Ukurannya relatif besar dg ikatan molekul yg kuat dan
bersifat polar.
5. Bisa berinteraksi dg beberapa molekul yg menjadi
reseptornya.
6. Beberapa jenis hormon (mis: steroid dan tiroid hidrofobik
bisa menyebar ke seluruh membran sel dan mampu
berikatan dengan beberapa reseptor yg ada di dalam sel
tsb.
HORMON INVERTEBRATA
 Berfungsi  mengatur penyebaran kromatofor,
molting (pergantian kulit), pertumbuhan, reproduksi
secara seksual dan perkembangan.

 Sejumlah invertebrata tidak punya organ khusus


penghasil hormon shg sekresinya melalui sel
neurosekretori.

 Sel neurosekretori ada pd semua Metazoa (hewan


bersel banyak), antara lain Coelenterate,
Platyhelminthes, Annelida, Nematode, dan
Mollusca
Coelenterata (hewan berongga)
 Misalnya Hydra  sel sarafnya menghasilkan
bahan kimia yang disebut neuropeptida.

 Bahan tersebut merangsang terjadinya


pertumbuhan, regenerasi, dan reproduksi

 Apabila kepala Hydra dipotong  sisa tubuhnya


mensekresikan molekul neuropeptida berupa
aktivator kepala.

 Sisa tubuh Hydra  membentuk mulut dan tentakel,


dan selanjutnya membentuk kepala
Platyhelminthes

 Menghasilkan hormon yang berperan


penting dalam proses regenerasi.

 Diduga hormon tersebut juga terlibat


dalam:
a. Regulasi osmotic
b. Regulasi ionik
c. Proses reproduksi.
Annelida
 Sejumlah Annelida seperti Polychaeta (mis. Neris),
Oligochaeta (mis. Lumbricus), dan Hirudinae (mis. lintah)
sudah memperlihatkan adanya derajat sefalisasi yang
memadai.

 Otaknya  memiliki sejumlah besar sel saraf yg berfungsi


sbg sel sekretori.

 Telah memiliki sistem sirkulasi yg berkembang sangat baik


shg kebutuhan untuk menyelenggarakan sistem kendali
endokrin dp terpenuhi.

 Sistem endokrin annelida berkaitan erat dg aktivitas


pertumbuhan, perkembangan, regenerasi, dan reproduksi
Nematoda

 Sejumlah nematoda dp mengalami molting hingga


empat kali dl siklus hidupnya.

 Hewan ini mempunyai struktur khusus yg berfungsi


untuk sekresi neurohormon, yang berkaitan erat dg
sistem saraf.

 Struktur khusus tsb terdapat pd ganglion di daerah


kepala dan beberapa di antaranya terdapat pd
korda saraf
Mollusca
 Mollusca  siput mempunyai sejumlah besar sel
neuroendokrin yang terletak pd ganglia penyusun
sistem saraf pusat.

 Hewan ini juga memiliki organ endokrin klasik.

 Senyawa yang dilepaskan menyerupai protein dan


berperan penting dalam mengendalikan
osmoregulasi, pertumbuhan serta reproduksi.

 Reproduksinya sangat rumit karena hermaprodit.


 Beberapa spesies Mollusca bersifat
protandri (gamet jantan terbentuk
terlebih dahulu daripada gamet betina).

 Pada Mollusca ditemukan adanya


hormon yang merangsang pelepasan
telur dari gonad dan pengeluaran telur
dari tubuh
CRUSTACEA

Pergantian kulit dipengaruhi


2 faktor:
 Faktor internal  hormon ekdisteroid dan
Molt Inhibiting Hormone (MIH) 
penghambat ekdisis

 Faktor eksternal  stressor/tekanan


lingkungan, nutrisi, photoperiodisme dan
temperatur
Cermati Metamorfosis Kupu-kupu ini !
INSEKTA
Hormon otak disekresikan oleh bagian
otak, dan pelepasannya dipengaruhi oleh
faktor makanan, cahaya, atau suhu.

Fungsinya: memicu sekresi hormon


ekdison dan hormon juvenil.
a. Hormon ekdison  ekdisis.
b. Hormon juvenil  menghambat proses
metamorfosis.
Pd. sistem saraf insecta ada
tiga klp sel neuroendokrin
utama, yaitu:

1. Sel neurosekretori medialis


2. Sel neurosekretori lateralis
3. Sel neurosekretori subesofageal
Feromon
 Beberapa jenis hewan selain menghasilkan
hormon juga menghasilkan bahan kimia yg
disebut feromon

 Bahan ini tidak berpengaruh langsung thd hewan


yg bersangkutan, melainkan berpengaruh thd
hewan lain yg satu spesies.

 Feromon umumnya berfungsi menarik lawan


jenis untuk melakukan proses reproduksi
Contoh
 Ulat sutera (Bombyx mori), kupu betina
mengeluarkan feromon untuk menarik ngengat
jantan guna melakukan reproduksi

 Kupu-kupu jantan atau betina akan


menyebarkan feromon saat mengepakkan
sayapnya

 Rayap mengeluarkan feromon penanda jejak


(trail following pheromone) yg keluar dari kelenjar
sternum
 Ngengat gipsi betina  dapat
mempengaruhi ngengat jantan beberapa
kilometer jauhnya dg feromon yang disebut
“disparlur”.

 Ngengat jantan  mampu mengindera


beberapa ratus molekul dari betina yg
mengeluarkan isyarat hanya satu mililiter
udara  disparlur tersebut efektif saat
disebarkan di wilayah yg sangat luas
 Semut  menggunakan feromon
sebagai penjejak (tracer) untuk
menunjukkan jalan kepada semut lain
untuk menuju ke sumber makanan.

 Lebah  suka meninggalkan feromon


yg menyebabkan panggilan otomatis thd
lebah madu lain untuk menyerang
Mengapa lebah madu suka
mengeroyok korbannya ?

 Bila lebah madu menyengat  tak


hanya meninggalkan sengat juga
feromon yang menyebabkan panggilan
otomatis terhadap lebah madu lain untuk
menyerang.
Tanda siaga semut
pekerja
 Semut pekerja dari berbagai spesies mensekresi feromon
sebagai zat tanda bahaya yg digunakan ketika terancam
musuh.

 Feromon disebar di udara dan menyebabkan


berkumpulnya semut pekerja yg lain.

 Bila semut-semut ini bertemu musuh, mereka juga akan


mengubah jumlah produksi feromon sehingga isyaratnya
bertambah atau berkurang, bergantung pada kondisi
bahayanya: siaga 1, siaga 2, atau siaga 3
Endokrin pada Vertebrata
a. Hipotalamus dan Pituitari
 Hipotalamus  bagian otak vertebrata
yang terletak di bawah thalamus dan
berperan dalam mempertemukan sistem
saraf dan endokrin.

 Thalamus  kumpulan sel saraf yang


terletak di bagian tengah otak vertebrata
 Hipotalamus  berfungsi mengendalikan
kelenjar pituitari

 Pituitari  berfungsi mengendalikan


kelenjar endokrin lainnya.

 Hipotalamus disebut juga dg kelenjar induk


(master of gland).

 Hormon yang dikeluarkan oleh hipotalamus


akan dibawa ke pituitari.
Ada dua jenis hormon dari
hipotalamus, yaitu:
1. Hormon yang dilepaskan ke pituitari
depan (adrenohipofisis)

2. Hormon yang dilepaskan ke pituitari


belakang (neurohipofisis).
 Hormon hipotalamus yang dilepas
pituitari belakang adalah vasopresin atau
hormon antiduretik (ADH) dan oksitosin.

 Hormon penting lain yang dikeluarkan


oleh hipotalamus yaitu hormon pelepas
(Releasing hormone / RH) dan hormon
penghambat (inhibiting hormone / IH).
b. Organ Endokrin Tepi

 Organ endokrin tepi adalah semua organ


endokrin di luar hipotalamus dan pituitari.

 Saat ini telah diketahui bahwa jantung


juga menghasilkan hormon yaitu atrial
naturetic peptide (ANP).

Hormon dan Aktivitas Tubuh Hewan
Vertebrata
 Hampir semua aktivas tubuh hewan tsb dipengaruhi
oleh hormon.

 Aktivitas tsb meliputi proses pengenceran,


peredaran darah (yang melibatkan jantung dan
pembuluh darah), pengeluaran, osmoregulasi,
termoregulasi dan reproduksi.

 Dlm.. mengatur aktivitas tubuh  sistem endokrin


biasanya bekerjasama dengan sistem saraf.
Hormon dan kadar Kalsium
 Keseimbangan kadar kalsium dl darah manusia dp
dicapai melalui kerjasama antar hormon paratiroid
dan kalsitonin.

 Keseimbangan kadar kalsium yg normal sangat


penting krn akan memengaruhi kemampuan saraf
otak untuk menerima rangsang, pembekuan darah,
permeabilitas membran sel, serta fungsi normal
enzim tertentu.

 Peningkatan kadar kalsium darah akibat kerja


hormon paratiroid.
Hormon dan Glukosa
 Kadar glukosa dl darah juga
dikendalikan oleh hormon insulin dan
glukagon.

 Peningkatan kadar gula dl darah juga


disebabkan oleh adanya hormon
epineprin dan glukokortikoid.
Kadar gula dalam darah
diatur oleh:
 GH  peningkatan kadar gula darah,

 TSH dan hormon tiroid  memiliki


pengaruh yang bersifat kompleks (dapat
menurunkan dan meningkatkan kadar
gula darah).
c. Kelenjar Pineal
 Terdapat pada permukaan atas talamus diantara
hemisfer serebrum.

 Kelenjar ini mensekresi melatonin.

 Melatonin dan serotonin telah diidentifikasi pada


pineal burung dan amfibi.

 Enzim yang responsibel untuk pembentukan


hormon ini adalah Hydroxyndol-o-methyl
transferase.

Anda mungkin juga menyukai