Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH PEREKONOMIAN INDONESIA

MANAJEMEN STRATEGI PENGEMBANGAN


ANGRIBISNIS INDONESIA

KELOMPOK 8
MOVELA DONITA
HESTI NURAFIFAH
WINDIA SARI
SITI NASYIRA
RADHYNA MOCHDAR
Latar Belakang

Sektor pertanian merupakan andalan untuk


meningkatkan kesejahteraan sebagian masyarakat
Indonesia, karena sebagian besar masyarakat
Indonesia tinggal di desa dan bekerja di sektor
pertanian. Di lihat dari kontribusi sektor pertanian
terhadap perekonomian secara makro terjadi
penurunan, di mana kontribusi sektor pertanian
terhadap PDB pada tahun 2010 15,3 %, kemudian
turun menjadi 14,7 % .
Pengertian dan Lingkup Sektor
Pertanian
Sektor pertanian yang dimaksudkan dalam konsep pendapatan
nasional menurutlapangan usaha atau sektor produksi ialah
pertanian dalam arti luas yang meliputi lima subsektor yaitu :
1. Subsektor Tanaman Pangan
2. Subsektor Perkebunan
3. Subsektor Kehutanan
4. Subsektor Peternakan
5. Subsektor Perikanan
Perkembangan dan Peranan Sektor
Pertanian

Dalam Perekonomian Sektor pertanian hingga kini masih menjadi


sumber mata pencaharian utama sebagian besar penduduk Indonesia,
pola perkembangan sektor pertanian Indonesia ditempuh melalui 3
kemungkinan pola atau jalur :

1. Jalur kapitalistik
2. Jalur sosialistik
3. Jalur koperasi semi kapitalistik
Peranan Penting Sektor Pertanian

1. Menyediakan kebutuhan bahan pangan yang diperlukan


masyarakat untukmenjamin ketahanan pangan.
2. Menyediakan bahan baku industri.
3. Sebagai pasar potensial bagi produk-produk yang dihasilkan
industri.
4. Sumber tenaga kerja dan pembentukan modal yang
diperlukan bagi pembangunansektor lain
5. Sumber perolehan devisa (Kuznets, 1964)
6. Mengurangi tingkat kemiskinan dan peningkatan ketahanan
pangan
7. Menyumbang pembangunan perdesaan dan pelestarian
lingkungan.
Problematika Sektor Pertanian
Sebagian besar petani di Indonesia dikategorikan sebagai petani gurem,
dengan penguasaan asset produksi minimal dan jauh dari memadai untuk
suatu usaha yang layak bagi pemenuhan pendapatan keluarga . Dari
keadaan ini tercermin bahwa peningkatan kesejahteraan petani tidak akan
tercapai apabila hanya mengandalkan pada hasil pertaniannya.

Adapun kendala yang dihadapi dalam pengembangan pertanian khususnya


petani skala kecil 1, antara lain:

1. Lemahnya struktur permodalan dan akses terhadap sumber permodalan


2. Ketersediaan lahan dan masalah kesuburan tanah
3. Pengadaan dan penyaluran sarana produksi
4. Terbatasnya kemampuan dalam penguasaan teknologi
5. Lemahnya organisasi dan manajemen usaha tani
6. Kurangnya kuantitas dan kualitas sumberdaya manusia untuk sektor
agribisnis
Kebijakan dan Strategi Pengembangan Sektor
Pertanian
Masa depresi ekonomi tahun 1930-an merupakan awal kebijakan
pengendalian langsung harga beras oleh pemerintah penjajahan belanda. Awal
tahun 1933 pemerintah mengeluarkan kebijakan pembatasan impor beras
melalui cara lesensi dan pengawasan harga secara langsung. Sekitar tahun 1939
dibentuk badan pemerintah yang bertugas melaksanakan pengawasan
terhadap produksi dan pemasaran beras yaitu stichting het voiding
smidlendsfonts (VMF) pada masa orde lama kebijakan pangan dilakukan
pemerintah dalam bentuk pemberian gaji sebagian berupa beras dengan tujuan
mempertahankan pendapatan riil masyarakat. Pada tahun 1952 dikeluarkan
program kesejahteraan kasimo untuk mencapai tujuan swasembada pangan.

Pada tahun 1959 digulirkan program padi sentral untuk mewujudkan


sasarans wasembada pangan namun program ini gagal. Pada tahun 1963
diselenggarakan program penyuluhan pertanian yaitu BIMAS melalui panca
usaha tani yaitu penggunaan dan pengendalian air yang baik, penggunaan bibit
unggul, penggunaan pupuk dan pestisida yang rasional, cara bercocok tanam
yang tepat dan lembaga koperasi yang kuat.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai