Dalam agama primitif dikenal berbagai macam istilah untuk
melambangkan Tuhan. Dinamisme percaya kepada kekuatan ghaib yang misterius yang berpengaruh pada kehidupan manusia. Animisme mengajarkan bahwa tiap-tiap benda yang bernyawa maupun tidak memiliki kekuatan atau memiliki roh. Politeisme, manusia percaya terhadap dewa-dewa dengan tugas-tugas tertentu. Kemudian dalam aliran henoteisme mengakui satu Tuhan untuk satu bangsa, sehingga masing-masing bangsa mempunyai Tuhan sendiri-sendiri Setelah masa primitif berlalu, agama yang dianut adalah monoteisme, dengan ajaran Tuhan tunggal, Tuhan Yang Maha Esa. PERBEDAAN MENDASAR MONOTHEISME DENGAN HENOTHEISME NO HENOTHEISME MONOTHEISME 1 Tuhan bersifat nasional Tuhan bersifat internasional 2 Tuhan untuk satu Tuhan untuk seluruh umat. umat/kelompok 3 Tujuan hidup dalam agama Tujuan hidup dalam agama primitif adalah mencari monoteisme adalah mencari keselamatan material dan keselamatan material dan spiritual sesaat spiritual Jangka pendek maupun jangka panjang (abadi) 4 dalam agama primitif manusia manusia mengikuti kemauan berusaha membujuk kekuatan Tuhan supernatural untuk mengikuti kemauan manusia TUHAN DALAM AL QURAN perkataan Allah terdapat lebih dari 2500 kali dalam al Quran, di samping ungkapan al Rabb, al Rahman, al Rahim dan lain-lain. Eksistensi Tuhan, dalam al Quran, lebih menekankan pada status Tuhan sebagai Pencipta, Pemelihara alam dan manusia, dan khususnya Pemberi petunjuk kepada manusia, baik secara individu maupun kolektif, dengan Maha AdilNya dan Maha Kasih SayangNya. Bukanlah lebih menitik beratkan bahasannya tentang Tuhan dan sifat-sifatNya. PERCAYA KEPADA ALLAH Konsep percaya, beriman n bertaqwa Konsep tauhid Kepercayaan ini oleh al Quran disebut ”percaya kepada dan sadar tentang yang ghaib”. Yang ghaib ini sebagiannya dapat diketahui oleh orang-orang tertentu yang memiliki qalbun salim (hati yang suci dan bening) seperti para Nabi melalui wahyu. Salah satu bentuk komunikasi dan cara untuk mendekatkan diri kepada Allah adalah dengan cara membaca ayat-ayat Allah yang dikreasikan dalam bentuk alam semesta. Melalui ayat-ayat ini lah diharapkan manusia akan bisa ”menemukan” Allah