Anda di halaman 1dari 25

A.

DEFINISI

 Penilaian klinik tentang individu,


keluarga maupun masyarakat yang
merupakan respon aktual, resiko, atau
potensial masalah kesehatan yang
menjadi proses dasar untuk seleksi
intervensi.(Nanda, 1988)
 Menghubungkan antara pengumpulan
data dan perencanaan (Gordon,1987)
B. ANALISA DATA PENGKAJIAN

 Analisa data merupakan kegiatan pemilahan


data dalam rangka proses klarifikasi dan
validasi informasi untuk mendukung
penegakkan diagnosa keperawatan keluarga
yang akurat.
 Review data yang dapa menghubungkan
antara penyebab dan masalah yang
ditegakkan.
 Menghubungkan data dari pengkajian yang
berpengaruh kepada munculnya suatu mslh.
C. DEFINISI DIAGNOSA
KEPERAWATAN KELUARGA

 Diagnosa keperawatan merupakan


kumpulan pernyataan uraian dari hasil
wawancara, pengamatan langsung
dan pengukuran dengan menunjukkan
status kesehatan mulai dari potensial,
resiko tinggi, sampai masalah aktual.
D. STRUKTUR DIAGNOSA
KEPERAWATAN KELUARGA

1. Problem (P) : problem atau status


kesehatan.
label : (aktual, resiko, potensial)
2. Etiologi (E) : faktor penyebab (lingk,
prilaku,interaksi klien dan lingk atau faktor
eksternal). Berhubungan dengan
3. Tanda dan gejala (S) : data yang
mendukung. Dimanifestasikan dengan.
E. TIPE DIAGNOSA
KEPERAWATAN KELUARGA

1. Potensial / wellness.
2. Resiko dan resiko tinggi.
3. Aktual.
4. Sindrom
5. Kemungkinan.
F. TIPE DAN KOMPONEN
DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Masalah keperawatan aktual (P.E.S)


Masalah ini memberikan gambaran
berupa tanda dan gejala yang jelas
mendukung bahwa masalah benar-
benar terjadi. Ex :
a. Tidak efektifnya bersihan jalan
nafas.
b. Gangguan pola nafas
c. Kurang pengetahuan
LANJUTAN

2. Masalah keperawatan resiko tinggi (P.E)


Masalah ini sudah ditunjang dengan data
yang akan mengarah pada timbulnya
masalah kesehatan bila tidak segera
ditangani. Ex :
 Resiko tinggi gangguan pemenuhan
kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan
tubuh.
 Resiko tinggi injuri
LANJUTAN

3. Masalah keperawatan potensial /


welness (P)
Status kesehatan berada pada kondisi
sehat dan ingin meningkat lebih
optimal. Ex :
 Potensial peningkatan proses keluarga
 Potensial kehamilan dengan status
kesehatan normal.
G. SISTEM DIAGNOSA
KEPERAWATAN KELUARGA

1. Sistem NANDA
 Koping keluarga.
 Proses keluarga.
 Parenting.
 Konflik peran.
LANJUTAN

2. Sistem OMAHA
 Domain problem : lingk, psikososial,
fisik, prilaku berhubungan dengan
kesehatan.
 Modifier : Promosi kesehatan.
Resiko, aktual, keluarga dan individu.
H. MENETAPKAN ETIOLOGI

 Menentukan penyebab atau etiologi


dalam perumusan diagnosa
keperawatan dengan model single
diagnosis diangkat dari 5 tugas
keluarga antara lain :
1. Ketidakmampuan keluarga mengenal
masalah kesehatan.
2. Ketidakmampuan keluarga
mengambil keputusan.
LANJUTAN

3. Ketidakmampuan keluarga merawat


anggota keluarga.
4. Ketidakmampuan keluarga
memodifikasi lingkungan.
5. Ketidakmampuan keluarga
memanfaatkan fasilitas kesehatan
yang ada.
H. STATEMEN DIAGNOSA
KEPERAWATAN KELUARGA

1. Problem…….. Pada klg Bp x


khususnya pada (initial individu) b/d
ketidakmampuan keluarga ( tugas
mana yang paling dominan untuk
problem di keluarga.
2. Problem ….. Pada (initial individu) di
klg Bp X b/d idem
CONTOH DIAGNOSA
KEPERAWATAN KELUARGA

 Resiko gangguan konsep diri : harga diri


rendah pada keluarga bp. X khususnya pada
ibu N b/d ketidakmampuan keluarga dalam
memodifikasi lingkungan psikologis untuk
mensuport kesehatan anggota keluarga.
 Tidak efektifnya bersihan jalan nafas pada
ibu D di keluarga Bp. X b/d
ketidakmampuan keluarga merawat
anggota keluarga dengan TBC.
PRIORITAS MASALAH

 Prioritas masalah didasari atas 3


komponen, yaitu :
1. Kriteria.
2. Bobot.
3. Pembenaran.
KRITERIA PEMBENARAN

1. Sifat masalah terdiri atas :


a. Aktual dengan nilai 3
b. Resiko tinggi dengan nilai 2
c. Potensial dengan nilai 1.
Pembenaran mengacu pada masalah
yang sedang terjadi, baru
menunjukkan tanda dan gejala atau
bahkan dalam kondisi sehat.
LANJUTAN

2. Kemungkinan masalah untuk diubah.


a. Mudah dengan nilai 2.
b. Sebagian dengan nilai 1.
c. Tidak dapat dengan nilai 0.
Pembenaran mengacu pada masalah,
sumber daya keluarga, sumber daya
perawat dan sumber daya
lingkungan.
LANJUTAN

3. Potensial masalah untuk dicegah.


a. Tinggi dengan nilai 3.
b. Cukup dengan nilai 2.
3. Rendah dengan nilai 1.
Pembenaran mengacu pada : berat
ringannya masalah, jangka waktu
terjadinya masalah, tindakan yang akan
dilakukan, kelompok resiko tinggi yang
bisa dicegah.
LANJUTAN

4. Menonjolnya masalah :
a. Segera diatasi dengan nilai 2.
b. Tidak segera diatasi dengan nilai 1
c. Tidak dirasakan ada masalah
dengan nilai 0.
Pembenaran mengacu kepada :
persepsi keluarga terhadap masalah.
BOBOT

1. Sifat masalah dengan bobot 1.


2. Kemungkinan masalah untuk diubah
dengan bobot 2.
3. Potensial masalah untuk dicegah
dengan bobot 1.
4. Menonjolnya masalah dengan bobot
1.
PEMBENARAN

 Alasan penentu subkriteria.


 Dampak terhadap kesehatan
keluarga.
 Ditunjang dari data hasil pengkajian.
CONTOH

 Gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari


kebutuhan tubuh.
 Sifat masalah : aktual
 Pembenaran : Gangguan pemenuhan nutrisi
sudah terjadi dilihat dari hasil pengamatan
TB dan BB, keluhan menurunnya nafsu
makan, mual, dan muntah. Masalah ini akan
menyebabkan komplikasi lebih lanjut jika
tidak segera ditangani.
CARA PENGHITUNGAN

 Skor / angka tertinggi dikalikan bobot.


 Jumlahkan skor.
 Skor tertinggi menjadi masalah
prioritas.
CONTOH

1. Tidak efektifnya bersihan jalan nafas


dengan jumlah skor 5.
2. Perubahan pola istirahat tidur dengan
jumlah skor 3.
3. Resiko tinggi pemenuhan nutrisi kurang
dari kebutuhan tubuh dengan jumlah skor
4.
Maka yang menjadi prioritas masalah
adalah : tidak efektifnya bersihan jalan
nafas.

Anda mungkin juga menyukai