Anda di halaman 1dari 25

LAPKAS

Prurigo Nodularis
Pembimbing:
dr. Chadijah Rifai Latief, Sp.KK
Oleh:
Arya Nugraha Karya
1102014040
KEPANITERAAN KLINIK STASE KULIT DAN KELAMIN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOJA
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS YARSI
2019
 Nama : Ny. L
 Usia : 44 tahun
 Jenis Kelamin : Perempuan
 Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
 Tanggal Pemeriksaan: 09 Oktober 2019
 Keluhan Utama
gatal pada kedua lengan
 Pasien datang ke Poli klinik Kulit dan
Kelamin RSUD. KOJA dengan keluhan yaitu
terdapat bintil-bintil merah dan kehitaman
disertai rasa gatal di lengan kanan dan kiri,
sejak 6 bulan yang lalu.
 Keadaan ini awalnya timbul bintil-bintil
kemerahan kecil pada daerah lengan kanan,
kemudian karena gatal pasien
menggaruknya sehingga luka dan
menghitam. Gatal dirasakan bertambah
pada saat berkeringat ataupun kena sinar
matahari.
 Riwayat penyakit dahulu
 Diabetes :
 Riwayat Penyakit Keluarga
◦ Tidak ada keluarga yang mengalami keluhan serupa
seperti pasien

 Riwayat Alergi
◦ Riwayat alergi disangkal pasien
 Riwayat Psikososial
◦ Pasien tidak tahan gatal dan sering kali
menggaruk pada daerah yang gatal.
• Riwayat Pengobatan
◦ Pasien hanya diberikan obat salep dibeli dari apotik.
◦ Pasien mempunyai riwayat pengobatan paru.
 Tanggal Pemeriksaan : 09 Oktober 2019
 Keadaan Umun : tampak sakit sedang
 Kesadaran : Compos Mentis
 Vital Sign : Dalam Batas Normal

Status Generalis
 Kepala : t.a.k
 Leher : t.a.k
 Thoraks : t.a.k
 Abdomen : t.a.k
 Kulit : lihat status dermatologis
 Lokasi : Regio Ekstremitas superior dextra/
sinistra
 Efloresensi Primer: Nodus yang eritema,
makula hiperpigmentasi
 Efloresensi Sekunder: erosi, ekskoriasi dan
krusta
 Ukuran : milier sampai lentikular
 Bentuk : bulat, berbatas tegas
 Distribusi : bilateral
Ny. L, seorang Perempuan usia 44 tahun datang ke RSUD Koja
dengan keluhan terdapat bintil-bintil merah dan kehitaman
disertai rasa gatal dilengan kanan dan kiri, yang dirasakan sejak 6
bulan yang lalu. sifatnya hilang timbul dan sering kambuh dan sembuh
sendiri. Keadaan ini awalnya timbul ketika sesudah minum obat paru
sehingga timbul kemerahan kecil pada daerah lengan kanan, kemudian
karena gatal pasien menggaruknya sehingga luka dan menghitam. Lesi
pertama muncul pada daerah lengan kanan, lalu timbul pada daerah lengan
kiri.
 Pada pemeriksaan fisik. Pada status dermatologis ditemukan ruam
pada regio ekstremitas superior dextra et sinistra, dengan efloresensi primer
berupa macula hiperpigmentasi, nodus eritema, berbentuk bulat, berbatas
tegas, distribusi bilateral. Efloresensi sekunder yaitu erosi, ekskoriasi
dengan sedikit krusta.
DIAGNOSA
 DIAGNOSA Banding
◦ Prurigo Nodularis
◦ Prurigo Herba
◦ keratoakantoma

 DIAGNOSA Kerja
◦ Prurigo Nodularis
Rencana Pemeriksaan Penunjang

 Pemeriksaan histopatologi
 Medika Mentosa
 Pengobatan lokal meliputi :
- Emolien, kalsipotriol
- Krim antihistamin; seperti Zonalon, Pramoxine.
- Injeksi dengan steroid intralesi  Triamcinolone asetonide.
Dosis rata-rata: 0,5 – 1 cc hingga maksimal 5 cc setiap sekali
pengobatan..
 Terapi Sistemik meliputi :
- Antihistamin  Loratadine 10 mg atau Cetirizine 10 mg,
diminum 1×1.
- Steroid oral seperti prednisolone.
Epidemiologi Literatur
Pasien adalah seorang perempuan Prurigo Nodularis merupakan
berumur 44 tahun penyakit kronik, pada orang
dewasa.
Tidak diketahui apa yang menyebabkan
Kausa penyakit ini belum diketahui, prurigo nodular, atau membuat kulit bereaksi
dengan cara ini. Namun, begitu kulit menjadi
tetapi serangan-serangan gatal gatal, garukan dan gosok akan menyebabkan
timbul bila terdapat atau ujung saraf kulit menjadi lebih tebal, lebih
mengalami ketegangan emosional. mudah iritasi dan menyebabkan lebih banyak
gatal. Keadaan ini akan memperburuk.
• Prurigo nodular dapat mulai setelah gigitan
serangga pada beberapa orang.
• Orang yang stres, lebih cenderung untuk
menggaruk. Karena itu Stres bisa
membuat prurigo nodular lebih buruk.
• lebih dari 80% orang-orang dengan prurigo
nodular adalah atopik dan mungkin
memiliki asma, eksim atau demam.
Histopatologi
• Penebalan epidermis sehingga tampak hiperkeratosis,
hipergranulosis, akantosis yang tak teratur atau
disebut juga sebagai hiperplasipsoriasiformis.
• Penebalan stratum papilaris dermis yang terdiri atas
kumpulan serta kolagen kasar yang arahnya tegak
lurus terhadap permukaan kulit.
• sebukan sel-sel radang sekitar pembuluh darah yang
melebar di dermis bagian atas. Sel-sel tersebut
terutama terdiri atas limfosit dan histiosit.
Lesi berupa nodus, dapat tunggal atau multiple,
mengenai ekstremitas, terutama pada pada
permukaan anterior tungkai atas dan bawah. Lesi
sebesar kacang polong atau lebih besar, keras, dan
berwarna merah atau kecoklatan. Bila
perkembangannya sudah lengkap, maka lesi akan
menjadi verukosa dan hiperpigmentasi.
 Pengobatan lokal meliputi :
- Emolien
- Krim antihistamin; seperti Zonalon, Pramoxine.
- Injeksi dengan steroid intralesi  Triamcinolone
asetonide. Dosis rata-rata: 0,5 – 1 cc hingga
maksimal 5 cc setiap sekali pengobatan.
- Menutup dengan plester untuk mengurangi
frekuensi menggaruk.
 Terapi Sistemik meliputi :
- Antihistamin  Loratadine 10 mg atau Cetirizine
10 mg, diminum 1×1.
- Steroid oral seperti prednisolone.
 Penyakit bersifat kronis dan setelah sembuh dengan
pengobatan biasanya residif
1. Wiryadi, Benny., Boediardja, A. Prurigo. dalam: Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Djuanda
A. dkk. (Ed.). Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta.2019: 315-319.
2. British Association of Dermatologists. May 2019 (cited Oktober 13, 2019) Available at
www.bad.org.uk/leaflets

Anda mungkin juga menyukai