Anda di halaman 1dari 44

SASARAN KESELAMATAN

PASIEN
(SKP)
TUJUAN UMUM

 SETELAH MENGIKUTI MATERI INI


PESERTA MAMPU MEMAHAMI DAN
MELAKSANKAN KOMUNIKASI
EFEKTIF

KARS
TUJUAN KHUSUS

 Peserta mampu memahami dan menerapkan :


1. Metode/ istilah dalam komunikasi efektif
2. Hand off (Serah Terima)
3. Nilai kritis (Laboratorium, Radiologi dan
Kadiologi)
4. Penggunaan daftar singkatan

KARS
ENAM SASARAN KESELAMATAN PASIEN

1. Ketepatan Identifikasi Pasien

2. Peningkatan komunikasi yang efektif

3. Peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai

4. Kepastian tepat lokasi, tepat prosedur, tepat pasien operasi.

5. Pengurangan risiko infeksi terkait pelayanan


kesehatan

6. Pengurangan risiko pasien jatuh


SASARAN II : PENINGKATAN KOMUNIKASI
YANG EFEKTIF

Rumah sakit mengembangkan


pendekatan untuk meningkatkan
efektivitas komunikasi antar para
pemberi layanan.
KOMUNIKASI :
- ELEKTRONIK
- VERBAL
- TERTULIS

KARS
LATAR BELAKANG

 Komunikasi inefektif penyebab


terbesar terjadinya KTD dan KNC
(berdasar penelitian WHO)

 Pelayanan
Rumah Sakit yang
komprehensif
◦ SDM
◦ Tindakan atau prosedur
◦ Obat
Pengertian Komunikasi
Sebuah proses penyampaian pikiran atau informasi
dari seseorang kepada orang lain melalui suatu cara
tertentu sehingga orang lain tersebut paham tentang
apa yang dimaksud oleh pemberi informasi.

(Komaruddin, 1994; Schermerhorn. Hunt & Osborn, 1994; Koontz


& Weihrich, 1998)
Komunikasi Efektif :
1. Tepat Waktu
2. Akurat
3. Lengkap
4. Jelas
5. Dipahami oleh pihak terkait
Tujuan :
Mengurangi kesalahan dan menghasilkan peningkatan
keselamatan pasien
Kondisi yang mudah terjadi
kesalahan dalam komunikasi

Terjadi pada saat:


1. Perintah diberikan
secara lisan
2. Perintah diberikan
melalui telpon
3. Saat pelaporan kembali
hasil pemeriksaan kritis.
SOP
METODE/IST
ILAH2
KOMUNIKASI
(TBAK,SBAR
Read back,
Check Back,
Repeat Back,
Teach Back)
Istilah/Metode dalam Komunikasi
I Efektif
1. Read back = dipakai saat instruksi via telepon baik
penerima telepon 1 orang ataupun lebih dari 1 orang

2. Repeat Back = Dipakai pada saat melakukan tindakan


kritis

3. Check Back = dipakai pada saat menerima


instruksi/informasi secara lisan maupun tulisan

4. Teach Back = dipakai pada saat menjelaskan


prosedur/tindakan atau penjelasan pemakaian obat
Lanjutan Istilah/Metode.......

5. SBAR (Situation, Background, Assesment, Recomendation)


Digunakan pada saat melaporkan kondisi pasien kepada DPJP

6. IRSAF (Identifiksi, Riwayat, Situasi, Assesmen, Follow Up)


Digunakan pada buku laporan ketika pergantian shift antar perawat

7. TBAK (Tulis, BAca, Konfirmasi)


Dilakukan pada saat menerima instruksi lisan melalui telepon (lab
kritis, hasil radiologi kiritis dan instruksi dari DPJP
Briefing dan debriefing

Briefing dan debriefing dilakukan pada


waktu sebelum dan sesudah pergantian
shift, untuk mengetahui isu-isu KTD
dan KNC pada 1 kali siklus jaga
BRIEFING
 UNIT :
………………………………………………………………………………………
……………………………..
 TANGGAL :
………………………………………………………………………………………
……………………………..
 BRIEFING AWAL (SHIFT/SESI/KEGIATAN) :
.………………………………………………………………………………..
 WAKTU MULAI : …………………………………..
 WAKTU SELESAI : ……………………………………….

 Isu-isu keselamatan pasien yang harus diwaspadai oleh staf hari ini
?
 Jumlah isu yang dikemukakan :
DE-BRIEFING : (AKHIR/SIFT/SESI/KEGIATAN)
 WAKTU MULAI : ……………… WAKTU SELESAI : …………………

 PERTANYAAN UNTUK DICATAT DAN DIEVALUASI :

 Ada berapa orang yang mendapat isu keselamatan terkait dengan


pengobatan pasien ?

 Ada berapa orang yang mengalami “nyaris cedera” terkait pengobatan ?

 Ada berapa orang yang menemui pasien mengajukan pertanyaan atau


memberikan komentar tentang pengobatan ?

 Isu-isu keselamatan apa saja yng terlihat dan seharusnya ditindak lanjuti
segera ?

 Proses apa yang harus dirubah untuk meningkatkan keselamatan pasien ?


SBAR
Melaporkan keadaan pasien atau kondisi kritis /
pasien baru, menggunakan SBAR (Situation,
Background, Assesment, Recommendation). Petugas
melapor dengan menggunakan Rekam medis pasien.

Situation :
 Nama, tgl lahir,
 Kondisi terkait permasalahan kesehtan pasien, kapan mulai
terjadi, seberapa berat
 Masalah yang sudah dan belum teratasi
BACKGROUND :
 Tgl MRS, Diagnosa awal
 Keluhan utama, intervensi yang telah dilakukan,
respon pasien
 Riwayat alergi, riwayat pembedahan,

ASSESMENT :
 Hasil pengkajian pasien terkini : tanda vital,
kesadaran , skore nyeri, resiko jatuh, status
nutrisi, hal kritis dll
 Informasi klinik lain yang mendukung, riwayat
tindakan, pengobatan

RECOMMENDATION :
 Rekomendasi sebagai bentuk intervensi untuk
tindak lanjut
Contoh penerapan teknik SBAR
Komunikasi perawat dengan dokter
S : Tn. Ahmad di kamar VIP 1 sekarang ini makin sulit
bernafas.
B : Pasien ini dirawat sejak 2 hari yang lalu, riwayat
pneumothorax spontan, saturasi O2 drop 92 %, 6 liter /
menit dengan sungkup sederhana menjadi 85% sungkup
non rebreathing. Auskultasi suara nafas berkurang di
kanan, pergeseran trachea.
A : TD,N,S,P (Hemodinamik), Saya khawatir pasien
mengalami tension pneumothorax
R : Bisakah dokter datang sekarang ? Tanpaknya pasien
membutuhkan intubasi ? Apakah pasien rencana transfer
ke Ruang Intensif (ICU) ?
Perintah Lisan/Lewat Telepon
 ISI PERINTAH
1. Tulis Lengkap  NAMA LENGKAP DAN TANDA
TANGAN PEMBERI PERINTAH
2. Baca Ulang- Eja  NAMA LENGKAP DAN TANDA
untuk TANGAN PENERIMA
PERINTAH
NORUM/LASA  TANGGAL DAN JAM
3. Konfirmasilisan
dan tanda
tangan

KARS
FORMULIR CATATAN LENGKAP PERINTAH
LISAN/MELALUI TELEPON/PELAPORAN HASIL
PEMERIKSAAN KRITIS

NAMA
PEMBERI PELAKSANA
TGL/ PENERIMA
PERINTAH PERINTAH
NO ISI PERINTAH PERINTAH KET
JAM (TANDA (TANDA
(TANDA
TANGAN) TANGAN)
TANGAN)

KARS
PROSEDURE TBAK

 Petugas yang menerima informasi/ instruksi/ pesan


lisan/ verbal/ telefon mendengarkan dengan baik,
sambil menuliskan (tulis) secara lengkap, kemudian
membacakan ulang kepada pemberi
infomasi/instruksi kemudian konfirmasi kembali

 Instruksi Lisan/telefon khusus instruksi obat LASA


dilakukan pengejaan menggunakan huruf alphabet
fonetik
Contoh obat LASA Yang harus di “eja “
CONTOH PENULISAN

 hidralazine  hidroxyzine
 cerebyx  celebrex
 vinblastine  vincristine
 chlorpropamide  chlorpromazine
 glipizide  glyburide
 daunorubicine
 doxorubicine

KARS
TBAK DAN SBAR
KEBIJAKAN PELAPORAN
HASIL PEMERIKSAAN KRITIS II
 Proses pelaporan hasil pemeriksaan/tes
dikembangkan rumah sakit untuk pengelolaan hasil
kritis dari tes diagnostik untuk menyediakan
pedoman bagi para praktisi untuk meminta dan
menerima hasil tes pada keadaan gawat darurat.

 RS mempunyai Prosedur yang meliputi


◦ penetapan tes kritis dan ambang nilai kritis bagi setiap
tipe tes,
◦ oleh siapa dan kepada siapa hasil tes kritis harus
dilaporkan
◦ menetapkan metode monitoring yang memenuhi
ketentuan

KARS
Nilai kritis hasil :

Hasil yang menggambarkan keadaan yang dapat


mengancam kehidupan jika tidak segera dilaporkan
sehingga dapat diberikan tindakan penyelamatan
kehidupan segera.

• Hasil Nilai kritis harus segera disampaikan < 1 jam


(60 menit) segera setelah DPJP mengetahui hasil
kritis pasien.
• Nilai kritis disampaikan kepada DPJP/perawat
yang bertanggung jawab thd pelayanan pasien.
KARS
CONTOH HASIL PEMERIKSAAN KRITIS YANG
WAJIB DILAPORKAN SEGERA

KARS
KARS
III HAND OFF COMMUNICATIONS
(Komunikasi Serah terima pasien)

 Serah terima terjadi kapanpun


pada saat ada pengalihan
tanggung jawab pasien dari satu
tenaga kesehatan kepada yang
lain.
Tujuan Utama Serah Terima
(Hand Off)
Menyediakan informasi yang
akurat tentang perawatan,
pengobatan,pelayanan, kondisi
terkini/terakhir dan berbagai
antisipasi perubahan

KARS
Serah Terima (Hand Off) :
 Antara penyedia layanan kesehatan , seperti
antar dokter dan dokter lain atau penyedia
layanan kesehatan lain selama pergantian
shift

 Antar tingkat perawatan, mis : pasien dari


IGD ke ruang operasi

 Antar ruangan ke unit penunjang diagnostik,


misal radiologi, fisioterapi
Serah terima Informasi pasien di RS

1. Serah terima antar shift :


a. IRSAF = Identitas, Riwayat, Situasi
saat ini, Assesment, Follow Up
(laporan kondisi pasien dibuat di buku
laporan hand off format IRSAF)

Operan dilakukan sambil berjalan dari bed


yang satu ke bed yang lain dan langsung
melihat pasien
Contoh IRSAF
 Identitas = Tn. M Tgl Lahir, 23/04/1957, RM:
620143, JKN Kls 1, Tgl Masuk RS: 05/11/2013.
 Riwayat = D/ Post Op. Laparatomy ec.
Perforasi Jejenum. OSB dari OK cito Jam 12.00
WITA masuk ICU, sadar
 Situasi saat ini = keadaan umum lemah, bed
rest total, O2 NRM 10 L/m, NGT, kateter, drain
(+) abdomen kanan, coloctomy (+), CVC, RL,
cab. NaCl 09 %, Syringe Pump, Ventanil +
Marcain 50Mcg/jam
Lanjutan contoh IRSAF...........

 Assesmen = Rawat ICU, bed rest total, posisi


head up 30 derajat, selesai pengambilan sampel
darah rutin + kimia = hasil belum, rencana foto
thorax
 Follow UP = Cek tanda-tanda vital berkala, BP =
139/93 MmHg, HR = 77 x / mt, RR = 22 x / mt,
SpO2 = 97 %, terapi = Ceftriaxon 3 x 1 Gr / Hr,
Ranitidin = 40 Mg / 8 Jam, Batasi cairan, Diet
sementara puasa
2. Serah terima pasien antar dokter
penanggung jawab pelayanan

3. Serah terima (laporan) anesthesi kepada


perawat RR/ICU

4. Serah terima perawat yang akan


meninggalkan ruangan sementara
waktu (waktu singkat)
PROSEDUR HAND OFF ANTAR PERAWAT.
SAAT MENINGGALKAN TEMPAT
4 SEMENTARA

a. Memilih/menentukan perawat yang akan diberi


tanggung jawab
b. Perawat yang akan meninggalkan tempat untuk
sementara waktu menginformasikan kepada
perawat pengganti sementara tentang :
 Kondisi akhir pasien
 Tindakan yang telah dan belum dilakukan
 Pengobatan yang telah dan belum diberikan
c. Setelah perawat yang meninggalkan tempat
kembali, perawat yang diberi tanggung jawab
melaporkan kembali tentang keadaan pasien
seperti di atas
5. Serah terima perawat & dokter dari UGD ke Unit
Rawat Inap, Rumah Sakit lain

Hanf off SAAT


MEMINDAHKAN PASIEN :
1. Identitas pasien
2. Tanggal masuk, tanggal pindah
3. Diagnosa
4. Catat Ruangan asal dan
ruangan yang di tuju
5. Situasi/kondisi pasien pada
saat akan dipindahkan
6. Instruksi medis dan tindakan
perawatan yang telah
dilakukan
7. Dokumen atau laporan yang
disertakan
IV
PENGGUNAAN DAFTAR SINGKATAN
KESIMPULAN

 Komunikasi yang efektif, tepat waktu, akurat,


lengkap, jelas, dan dipahami oleh penerima
informasi dapat mengurangi kesalahan dan
meningkatkan keselamatan pasien.

 Komunikasi Efektif meliputi penerapan :


TBAK, SBAR & HAND OFF, NILAI KRITS
DAN PENGGUNAAN DAFTAR
SINGKATAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai