Anda di halaman 1dari 55

Preeklamsia dan eklamsia

Tata Laksana

By: Nahrasiah Amd.Keb


Oktiva Maulida SST
LATAR BELAKANG

• Hipertensi dalam kehamilan merupakan


5-51 % penyulit kehamilan dan
merupakan salah satu dari tiga
penyebab tertinggi mortalitas dan
morbiditas ibu bersalin. Hipertensi
dalam kehamilan dapat dialami oleh
semua ibu hamil.
• Preeklamsi merupakan kelainan pada
kehamilan termasuk hipertensi yang
berdampak kepada kehamilan dan
kematian bayi
• Hal ini disebabkan selain etiologi yang
belum jelas, perawatan persalinan dan
sistem rujukan yang belum sempurna
sehingga perlu pemahaman semua pihak
dalam penanganan hipertensi dalam
kehamilan sebagai penyulit kehamilan
dan persalinan
• Hipertensi keadaan dimana tekanan
darah ≥ 90 mmHg pada 2 pengukuran
berjarak 1 jam atau lebih.tekanan
darah sistolik dan diastolik ≥ 140/90
mmHg
• WHO , 2011 : preeklamsi merupakan salah satu penyebab
dari kematian perinatal dan kehamilan dan banyak terjadi
diseluruh dunia

• Berdasarkan data WHO 16 % dari seluruh angka kematian


ibu dinegara berkembang 9 % di afrika dan Asia, yang
paling tinggi diAmerika latin dan carribbean yang mencapai
angka 26 % ( Jeyabalan 2013)

• Angka kematian preeklamsi di Indonesia sekitar 7-10 %


dari seluruh kehamilan (birawe et al, 2011)
ETIOLOGY
1. Implantasi plasenta dengan invasi tropoblas abnormal
pada pembuluh darah uterus
2. Toleransi maladaptif imunologi antara jaringan
maternal, plasenta, dan fetal
3. Maladaptasi maternal terhadap perubahan
kardiovaskular dan respon inflamasi pada kehamilan
normal
4. Faktor genetik, nutrisi, dan lingkungan
Tabel . Pembagian klinis
Kelompok Definisi klinis
Hipertensi kronis TD > 140/90 mmHg yang didiagnosis sebelum
masa gestasi 20 minggu atau hipertensi yang
didiagnosis untuk pertama kalinya selama
kehamilan dan tidak ada perbaikan postpartum
Preeklampsia- TD > 140/90 mmHg yang didiagnosis setelah
Eklampsia masa gestasi 20 minggu, disertai proteinuria (>
300 mg/ spesimen 24 jam)
Dx/eklampsia = preeklampsia + kejang yang
bukan disebabkan oleh etiologi lainnya
Superimposed Proteinuria yang baru timbul atau, pada wanita
preeklampsia pada dengan hipertensi dan proteinuria sebelum masa
hipertensi kronis gestasi 20 minggu; proteinuria yang tiba-tiba
meningkat, hipertensi yang tiba-tiba memburuk,
trombositopenia, atau elevasi abnormal dari
enzim alanin aminotransferasi atau aspartat
aminotransferase
Hipertensi TD > 140/90 mmHg yang pertama kali terdeteksi
gestasional/HDK setelah masa tengah kehamilan tanpa
Preeklamsia
Definisi:
• Preeklamsia adalah sindroma spesifik kehamilan dengan
penurunan perfusi pada organ-organ akibat vasospasme
dan aktivasi endothel. Hipertensi yang timbul setelah
20 minggu kehamilan disertai dengan proteinuria

• Pembagian : preeklamsia dan Preeklamsia berat.


: Without severe feature dan with severe
feature
Tata laksana:
a. Rawat jalan:
• Tidak mutlak tirah baring
• Tidak perlu diet khusus
• Vitamin prenatal
• Tidak perlu restriksi garam
• Tidak perlu diuretik, antihipertensi, dan
sedativum
• ANC ke rumah sakit tiap minggu.
b. Hasil test laboratorium yang abnormal.
c. Adanya tanda satu atau lebih preeklamsia
berat.
Preeklamsia berat.
• 1. Definisi klinik:
• Preeklamsia berat ialah preeklamsia dengan salah satu
atau lebih tanda dibawah ini:
• a.Tekanan darah ≥ 160/110 mmhg dalam keadaan istirahat.
• b.Proteinuri ≥ 5 gr/ urin 24 jam atau >+2
• c. Oliguria: < 400-500 cc / 24 jam
• Kenaikan kreatinin serum
• Edema paru dan cyanosis
• Nyeri epigastrium
• Gangguan otak dan visus
• Gangguan fungsi hepar
• Trombositopenia < 100.000 /mm
• Sindroma HELLP
• Pembagian preeklamsia berat:
• a. PEB tanpa impending eklamsia.
• b. PEB dengan impending eklamsia, gejala:
nyeri kepala, mata kabur, mual muntah,
nyeri epigastrium.

Pemeriksaan laboratorium:
Hemoglobin, hematokrit, morfologi sel darah merah,
Trombosit, kreatinin, asam urat, ureum, sgot, sgpt,
LDH, albumin dan faktor koagulasi.
Dasar pengelolaan PEB:
• Pemberian anti kejang Mgso4 untuk pencegahan dan
terapi, loading dose dan maintenance.
• Pemberian antihipertensi.
• Tirah baring miring kekiri secara intermiten.
• Infus RL atau Dext 5%.
• Therapi untuk penyulit.

• Tentukan sikap terhadap kehamilannya:


• Ekspektatif konservatif,bila kehamilan < 35 minggu .
• Aktif agresif, bila umur kehamilan ≥ 35 minngu.
Faktor resiko preeklamsia:
• Primi gravida
• Umur yang ekstrim : terlalu muda atau terlalu tua.
• Riwayat pernah preeklamsia
• Hipertensi kronik
• Penyakit ginjal
• Obesitas
• Diabetes gestasional, diabetes militus tipe I
• Antiphospolipid antibodies , hiperchromocystenemia
• Mola hidatidosa
• Kehamilan multipel
• ISK pada kehamilan
• Hydrops fetalis.
Ggn janin
Gangguan Ibu
Penyakit berat Penyakit ringan

Hipovolemia  Vasokontriksi  Agregasi trombosit

Seimbang
Endotel rusak Endotel baik

Iskemia Peningkatan deportasi STB Disfungsi sel


Plasenta pada penyakit stadium akhir Endotel

Adesi molekul EC
(pengerahan netrofil)

Aterosis Stres oksidatif dg


akut mediator sitokin

Invasi dangkal
trofoblas di Maladaptasi imun/
arteri spiralis Kelainan genetik

Gambar 1. Hipotesa terintegrasi terjadinya preeklampsia


Plasenta Normal

Plasenta Preeklampsia

Gambar 2. Gangguan implantasi trofoblas


Pencegahan Preeklamsia:
• Suplementasi diet yang mengandung:

a. Suplementasi diet yang mengandung minyak ikan


yang kaya dengan asam lemak tak jenuh, Omega -3
PUVA
b. Anti oksidan : Vitamin C, Vitamin E, B-Caroten, Co
Q10, N-Acetylcysteine, asam lipoik.

c. Elemen logam berat: Zinc, magnesium, calcium.


EKLAMSIA
• Definisi Klinik: Eklamsia ialah preeklamsia
yang disertai dengan kejang tonik-klonik
disusul koma.

• Pengelolaan eklamsia:
• Mengatasi dan mencegah kejang.
• Terapi suportiv untuk stabilisasi pada ibu
• Selalu diingat ABC ( Airway, Breathing,
Circulation)
• Koreksi hipoksemia dan acidemia
• Mengatasi dan mencegah penyulit khususnya
hipertensi kronis
• Melahirkan janin pada saat yang tepat dengan
cara persalinan yang tepat.
Penanganan preeklampsia berat dan
eklampsia
Penanganan medik
• Tidak merawat di kamar gelap
• Obat antihipertensi
• Antihipertensi  hydralazine/IV
• Nifedipin  30- 120 mg / hr
• Obat anti kejang : magnesium sulfat IV
• Diuretik : diberikan bl terdapat edema
pulmonum.
• Pemberian cairan : 500 mL/6 jam
• Hal-hal lainnya yang perlu diperhatikan :
• Komplikasi
• Edema pulmonum
• Oliguria
PRE EKLAMPSI DAN EKLAMPSI (PEE)

EKLAMPSI
PRE EKLAMPSI BERAT
PEB+ Kejang
Hipertensi : S > 160, D>110
Proteinuri : > 3 g/dl atau > +3
Edema anasarka
Oliguri : < 400 ml/24 jam Perbaikan hemodinamik
Nyeri epigastrium dalam 4-8 jam
Nyeri frontal
Gangguan visus
Terminasi kehamilan

Mg SO4 dan Nifedipin

Pervaginam SC

Terkendali Tak terkendali/ PK II dicapai dalam 4-5 jam Ekl. Gravidarum.


komplikasi atau selama perbaikan Ekl. Parturientum dg
hemodinamik
perkiraan PK II > 8 jam
FDJP

<5 >5

SC < 35 mg > 35 mg

Konservatif Induksi persalinan

Gambar 3. Penatalaksanaan preeklampsia dan eklampsia


KOMPLIKASI PRE EKLAMPSI DAN EKLAMPSI

ABLASIO RETINA PAYAH JANTUNG EDEMA PULMONUM PAYAH GINJAL

Visus menurun Sesak Sesak Oliguri < 400


Takikardi Rh basah halus di basal Anuri < 200
Bising diastolik Hipoksemia Ureum ↑
Pansistolik Ro: Kreatinin ↑
Gallop/thrill
Aritmia
Ro : kardiomegali

Konservatif Posisi ½ duduk Supportif


Reversibel dalam 3-7 hari O2 Balans cairan
Posisi ½ duduk * Morphin **** Diuretik
Retriksi cairan O2 Diuretik
Digoksin/cedilanid ** Tingkatkan tekanan
Minipres/nifedipin *** Onkotik :
Isosorbid dinitrat # Dekstran
Diuretik ##

* Menurunkan venous return ke paru  sesak


** Meningkatkan kontraktilitas, menghilangkan kecemasan,
menurunkan tekanan atrium
*** Menurunkan resistensi perifer
# Memperbaiki kolateral jantung
## Menurunkan preload

Gambar 4. Komplikasi preeklampsia dan eklampsia


KOMPLIKASI PRE EKLAMPSI DAN EKLAMSPI II

SOLUSIO PLASENTA HELLP DIC

Uterus tegang Sub ikterik Manifestasi perdarahan :


Perdarahan-pervaginam Nyeri perut kanan atas Hematuri, ptechie
Gawat janin >> pd hari ke 2-3 D.Dimer + 1 atau test
Syok Hemolisis : Protamin sulfat + 3
- Bilirubin ID > = 1,2 gr/dl
- Burr cell
Elevated liver enzym :
- SGOT > 70 u/l
- LDH > 600 u/l
Low platelet count :
- Trombosit < 100 rb

Lihat penatalaksanaan Atasi underlying disease Heparinisasi 4 X


solusio plasenta Supportif 5000 U  evaluasi
Evaluasi lab/2 hari setiap 6 jam
Berikan trombosit bila < 4 X evaluasi hasil
20.000 Heparinisasi stop
Hati hati perdarahan
spontan bila < 10.000

Gambar 5. Komplikasi preeklampsia dan eklampsia II


PEB

Datang untuk persalinan:


- Evaluasi feto-maternal
- MgSO4;
- Terapi antihipertensi

Indikasi mutlak untuk terminasi:


1. TD tidak terkontrol
2. Perburukan kondisi ibu& janin
3. Enzim-enzim hepar meningkat cepat
4. Trombositopenia (< 100.000/cu mm)

Tidak ada indikasi mutlak untuk terminasi

< 23 minggu 23-32 minggu 32-33 minggu > 33 minggu

Tawarkan terminasi Kortikosteroid Amniosentesis;


kortikosteroid bila perlu Kontrol BP
Kontrol TD
Tes janin harian
Lahirkan
Pengawasan maternal

Kontrol TD

Terminasi utk pertumbuhan


janin abnormal Gambar 7. Penatalaksanaan PEB
Identitas
Ny. IRH, 33 tahun
• Alasan masuk RS ; Tekanan
darah tinggi dalam kehamilan
1. Pengkajian • Riwayat penyakit sekarang :
pasien kiriman dokter SPOG
dengan tekanan darah tinggi
dalam kehamilan nyeri kepala
depan disangkal, pandangan
kabur disangkal mules-mules
disangkal, keluar air air (-),
keluar lendir darah (-). Pasien
mengaku hamil 9 bulan HPHT
15/1/2019, TTP 17/10/2019.
ANC di SPOG 5 X , dibidan 2x
USG terakhir dikatakan janin
baik , riwayat keputihan
positif, tidak gatal , tidak
berbau .Riwayat tensi tinggi
sejak usia kehamilan 7 bulan
Tanggal 16/10/2019
Jam pemeriksaan : 16.00 wib
Riwayat alergi tidak ada
Riwayat kesehatan/pengobatan/perawatan
sebelumnya :
• Riwayat penyakit keluarga ayah, ibu
Hipertensi
• Riwayat penggunaan alat kontrasepsi : tidak
ada
• Flour albus ada
• Status perkawinan : kawin pada usia 31
tahun , pernikahan pertama
• HPHT : 10/1/2019
• Riwayat kehamilan,
persalinan dan nifas
yang lalu : Hamil saat
ini
• Riwayat Psikologis :
Tenang
• Tanda vital
TD : 140/90 mmhg
nadi :85 x/menit R :
20 x/menit suhu :
36,5 c
• Kesadaran GCS : E: 4
M : 6 V : 5 = 15
• Berat badan 92 Kg
TB : 170cm
• Obstetrik dan ginekologi
• Inspeksi (head to toe) ; kaki
tampak oedema

 Palpasi abdomen (obstetrik )


Leopold I : fundus teraba
pertengahan prosesus xipoideus
Leopold II : tahanan terbesar
pada punggung kanan
Leopold III : bagian terbawah
janin kepala
Leopold IV : sudah masuk pintu
atas panggul
• TFU 34 cm
• Kontraksi uterus tidak teratur
• Pembukaan servik : tidak ada pembukaan
• Auskultasi
• DJJ : 150x/m

• Perkusi
• Reflek patella kanan positif/ kiri positif
• Skor norton 17
Hasil Lab :
tanggal 16/10/2019

Leukosit : 14,1
SGOT 32
Protein urin + 1 (positif)
• Skrining nyeri NRS
Resiko jatuh

• Pengkajian resiko
jatuh pada pasien
perinatal care skor
0 (resiko rendah)
• Edukasi perilaku
untuk mencegah
jatuh kepada pasien
dan keluarga
• Anjurkan pasien
menggunakan alas
kaki yang tidak licin
• Lakukan penilaian
ulang resiko jatuh
bila ada perubahan
kondisi atau
pengobatan
Maternal early warning scoring system

16/10/2019 Pukul 16.00


Laju nafas :20
Saturasi o2 :-
Suhu : 36 c
Nadi :80 x/m
Tekanan darah : 140/80 mmHg
Reflek pateela Positif
Skor kuning merah 0
Nadi : 86 x/m
• Pukul 23.00 wib
Tekanan darah : 150/90 mmHg
Laju nafas :20x/m
Skor nyeri ; O
Saturasi O2 :
Reflek patella +/+
Suhu :36,8 c
Skor kuning 2
Nadi : 82 x/m
Tekanan darah : 150/90 mmHg
• Tanggal 17/10/2019
Skor nyeri : O Pukul 00.00 wib
Reflek patella +/+ Laju nafas : 20 x/m
Skor kuning 2 Saturasi O2 :
Suhu : 36 c
• Pukul 23.30 wib Nadi 86 x/m
Laju nafas :20 x/m Tekanan darah : 140/80 mmHg
Saturasi O2 : Skor nyeri 1
Suhu : 36.6 c Skor kuning 0
• Pukul 10.00 wib Tekanan darah : mmhg
Laju nafas : 20 x/m
saturasi 02 :
Suhu : 36 c •Pukul
Nadi : 80 x/m •Laju nafas :
Tekanan Darah : 130 /80 •Saturasi :
mmhg •Suhu :
Skor nyeri 1 •Nadi :
Skor kuning merah 0 •Tekanan Darah : mmhg
•Skor kuning : 0
• Pukul wib •Skor merah : 0
laju nafas :
Saturasi O2 :
Suhu :
Nadi :
• Pukul 19. 00 wib Nadi : 90 x/m
Laju nafas: 21 x/m Tekanan darah : 140/
Saturasi : 90 % 90 mmhg
Suhu : 37 c Protein urine ++
Nadi : 92 x/m Skor kuning 2
Tekanan Darah : 150/
100 mmhg • Pukul 20.00 wib
Protein urine : Laju nafas : 20 x/m
Skor kuning : 1 Saturasi O2 : 92 %
Skor merah : 1 Suhu : 36 c
Nadi : 80 x/m
• Pukul 19.30 Tekanan darah :
laju nafas : 20 x/m 140/80 mmhg
saturasi O2 : 96% Skor kuning merah O
suhu : 36 c
2. PCP • TGL/JAM : 15/10/2019
Pukul .07.00 WIB
• Daftar masalah/ Diagnosis :

• Tujuan dan target perawatan terukur

 Intervensi

 Waktu evaluasi capaian


target/tanggal
3. Implementasi Asuhan
keperawatan • Tanggal 16/10/2019
Sore :
 ukur keseimbangan
cairan
Pasang foley cateter
cek TTV
Pasang penghalang tempat
tidur
Memberi dukungan
Melibatkan keluarga
Manajemen nyeri
• Malam :
• Pasang foley cateter
Cek TTV
Pasang penghalang tempat tidur
Merubah posisi pasien
Relaksasi
CTG
Memberi dukungan
Melibatkan keluarga
Pasang infus /IV line

Siang :
Ukur keseimbangan cairan
Pasang foley cateter
Cek TTV
• Pemantauan harian pasien
rawat inap
• Tanggal 15/10/2019
• Pukul 06.00
TD : 140/80 mmhg
nadi :80 x/menit
R : 20 x/menit
Saturasi O2 100 %
 suhu : 36 c
BB : 50 kg
Skor bartel 18
Skor norton 18
• Pukul 12.00
TD : 140/100 mmhg
R : 24 x/m
Nadi : 88x/m
Suhu : 38,2 c
Saturasi oksigen98 %
Kcl 50 mcg 10 tpm drip
dalam 500 cc Nacl 0,9 %
4. Therapy Methildopa 250 mg/12 PO
Adalat oros 30 mg/24 jam
PO
IV. dexametasone 6 mg /
12 jam
IV. Ondancetron 4 mg / 8
jam
Pct tablet 500 mg PO
ekstra
Isoticadretor 2x1 gtt (
tetes mata kiri kanan)
Cendo lyters 4x1 gtt (mata
kiri kanan )
Daftar pemberian terapy
cairan/ infus
5. CPPT
Tgl. 15/10/2019 Pukul 07.00
• S : Ibu mengeluh muntah 2 kali
dirumah sebelum masuk RS,
gerakan janin aktif
• O : k /u baik kes ; cm.
TD : 140/80 mmHg N ; 113 x/i
RR : 20 x/i T. 36 c , Skala
nyeri 0, urin protein (++)
positif 2
His : tidak ada DJJ : 145 x/i
VT tidak dilakukan , elektroli :
Natrium : 121 , kalium 2,4 ,
klorida 7
• A : G1 PO AO hamil 30-31 minggu PEB
JPKTH , inbalance cairan + infertil 4
tahun
• P : pantau Tanda tanda perburukan PEB
th/ tata laksana protab PEB
Dr.cut rika spog visite a/i guyur cairan
RL 300 cc dan lanjut cairan nacl 30
tts/menit sesuai dengan intruksi IPD dan
ahli DPJP atas permintaan pasien .
• R/ usg poli kebidanan
Pukul 11.00 wib
• S : merasakan mual pada saat makan ,
nyeri kepala tidak, nyeri ulu hati tidak
ada, gerakan janin dirasakan
• 0 : k/u baik kes : cm
TD : 140/100 mmHg N : 89 x/m RR :
24 x/m
T : 38,2 c skala nyeri : 0
IVFD nacl + kcl 2 flc 10 tt/i (
kanan )
IVFD nacl (kiri)
urine : 200 cc buang : belum (08.00-
13.00)
cateter terpasang
his : tidak ada , DJJ 136 x/m
ekstremitas bawah : tampak oedema
• A : PEB , pada G1 hamil 31-32 minggu ibu
dengan infertil 4 tahun , inbalance
elektrolit
• P ; observasi TTV , DJJ ,perburukan
PEB
• USG konfirmasi ada dengan kesan :
janintunggal hidup intra uteri sesuai 31-
32 minggu
• Co. Neurologi , ada saran: koreksi
inbalance elektrolit
• Co mata : ada visit belum
• Co fetomaternal : belum
laboratorium

• Hb :14,2 g/dl
• Hematokrit : 37 %
• Eritrosit :4,8
• Leukosit : 12, 8
• SGOT : 37 U/l
• Albumin : 3, 30
• Natrium : 121
• Kalium : 2,
• klorida : 77
Koreksi Pengkajian
1. Pada obstetrik ginekologi tidak dijelaskan secara tepat pada inspeksi
( head to toe) tentang :
 ada oedema atau tidak
 Penglihatan kabur atau tidak

2. Informasi tambahan pada gambar:


Nilai lab yang signifikan yaitu : Pada pemeriksaan fisik lain terkait
penyakit pasien /informasi tambahan : tidak dituliskan hasil
pemeriksaan lab yang abnormal
3. Discharge planning:
Diet ……
perawatan luka…..
Pemantauan obat obatan…
ibu hamil/kelompok khusus….
Tidak dilengkapi oleh bidan
Koreksi PCP
• Tujuan dan Target perawatan terukur
Konservatif sampai kehamilan aterm
• Target
 Mencegah perburukan PEB
- Tensi terkontrol / dalam batas normal
- DJJ 120-160 x/m
- Intake – output seimbang
- Oedema berkurang
- Pandangan kabur, sakit kepala nyeri ulu hati berkurang
- Kejang tidak terjadi
• Intervensi

- Pantau tensi ½ jam • Pantau kontraksi


- Pantau DJJ dengan • Libatkan kelurga untuk
menggunakan CTG memberikan dukungan
pada pasien
- Kolaborasi dengan
dokter untuk
pemberian tokolitik • Waktu evaluasi capaian
- Kolaborasi dengan target /tanggal tidak
dokter pemberian dituliskan
Mgso4 ( protab PEB)
- Pemasangan cateter
- Posisi ibu miring kiri
Koreksi CPPT

• Pada tanggal 22 agustus 2019 saat pasien di acc


oleh DPJP pindah ruangaN tidak ada stempel
konfirmasi
• Tidak terpapar pasien jam berapa dipindahkan
di CPPT
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai