KELOMPOK B16
- ROZAAN AFAAF MAHASHIN (1102018337)
- MUHAMMAD ALFIN AL-FAISAL (1102018338)
- SONIA CHANDRA GRENOVIVA R. A. (1102018339)
- NINA YOLANDA PUTRI (1102018340)
- WINITA (1102018341)
- MAULIDYA FARADIBA (1102018342)
- DAFFA RIZQI FAUZI (1102108354)
- PUJA KHAIRUNNISA (1102018355)
HEHEHEHEHE
2
DIARE
3
● Keseimbangan asam basa :
KATA SULIT regulasi akurat , konsentrasi
ion H+ bebas di dalm tubuh
● Compos Mentis : kesadaran
normal pasien yang dapat ● Asidosis metabolik :
menjawab pemeriksaan gangguan sistematik yang
dengan baik ditandai dengan penurunan
● Analisa gas darah : tindakan kadar bikarbonat plasma
pemeriksaan lab yang ● Diare : peningkatan
bertujuan untuk memperoleh pengeluaran tinja dengan
info yang berhubungan konsentrasi lebih lunak / cair
dengan keseimbangan asam dari biasa dan terjadi paling
basa pasien melalui arteri sedikit 3 kali/ 24 jam
● Anion gap : selisih antara ● Infus : pemasukan cairan
anion dan kation melalui pembuluh darah
4
PERTANYAN
1.
2.
Apa saja penyebab diare?
Bagaimana cara pencegahan diare?
11. Apa tujuan analisa gas darah?
12. Mengapa pada penderita diare, denyut
?
nadi naik, pernafasan naik dan tekanan
3. Bagaimana cara penanganan diare? darah menurun?
4. Apa factor-factor resiko terkena diare? 13. Bagaimana cara perhitungan anion
5. Apa gejala dan ciri-ciri terkena diare? gap?
6. Bagaimana mekanisme keseimbangan 14. Jenis gangguan keseimbangan asam
asam basa? basa?
7. Apa saja jenis-jenis diare? 15. Apa penyebab asidosis metabolik?
8. Berapaka anion gap yang normal?
9. mengapa jumlah urin sedikit?
10. Apa hubungan asidosis metabolic
dengan diare?
ANALISA JAWABAN
1. - keracunan makanan 3. – pemberian infus 5. Ciri-ciri :
- Intoleransi laktosa
- Pemberian oralit - Feses lembek dan cair
- Alergi makanan
- Infeksi usus oleh parasit giardia 4. Faktor-faktornya adalah: - Mual dan muntah
- Lingkungan kotor - Jarang mencuci tangan - Sakit perut dan demam
- Makan dengan tidak membersihkan setelah dari toilet - Kehilangan nafsu
tangan
- Tidak mencuci tangan makan
- Makanan pedas
dengan sabun - Kembung dan sering
2. – cuci tangan sebelum makan
- Sayur dan buah dicuci sebelum dimakan - Sumber air tidak bersih buang gas
- Memasak makanan dengan cara yang - Jarang membersihkan - Lemas serta haus
benar
dapur dan toilet terus-menerus
- Memastikan alat masak dalam keadaan
steril - Penyimpanan dan
- Membersihkan lingkungan persiapan makanan tidak
bersih.
-
6
7
HIPOTESA
Diare adalah peningkatan pengeluaran tinja dengan konsistensi lebih
lunak atau cair dari biasa dan terjadi paling sedikit 3x/24 jam, yang
disebabkan oleh keracunan makanan, intoleransi laktosa, alergi
makanan, dan infeksi usus oleh parasir giardia. Dengan gejala feses
lembek dan cair, rasa melilit di perut, dan sering buang gas. yang dapat
ditangani dengan pemberian infus dan cairan oralit. Salah satu
penyebab diare adalah gangguan keseimbangan asam basa berupa
asidosis metabolik. Pemeriksaan yang dapat dilakukan salah satunya
adalah analisa gas darah dan pemeriksaan anion gap.
8
SASARAN BELAJAR
LO 1 Memahami dan Menjelaskan Keseimbangan Asam Basa
1.1 Memahami dan Menjelaskan Definisi Keseimbangan Asam Basa
1.2 Memahami dan Menjelaskan Klasifikasi Keseimbangan Asam Basa
1.3 Memahami dan Menjelaskan Fisiologi Keseimbangan Asam Basa
LO 2 Memahami dan Menjelaskan Gangguan Keseimbangan Asam Basa
2.1 Memahami dan Menjelaskan Definisi Gangguan Keseimbangan Asam Basa
2.2 Memahami dan Menjelaskan Klasifikasi Gangguan Keseimbangan Asam Basa
2.3 Memahami dan Menjelaskan Patofisiologi Gangguan Keseimbangan Asam Basa
2.4 Memahami dan Menjelaskan Etiologi Gangguan Keseimbangan Asam Basa
2.5 Memahami dan Menjelaskan Dampak dan Manifestasi Klinis Gangguan Keseimbangan Asam Basa
2.6.Memahami dan Menjelaskan Diagnosis Gangguan Keseimbangan Asam Basa
2.7 Memahami dan Menjelaskan Penatalaksanaan Gangguan Keseimbangan Asam Basa
LO 3 Memahami dan Menjelaskan Diare
3.1 Memahami dan Menjelaskan Definisi Diare
3.2 Memahami dan Menjelaskan Klasifikasi Diare
3.3 Memahami dan Menjelaskan Etiologi Diare
3.4 Memahami dan Menjelaskan Patofisiologi/Patomekanisme Diare
3.5 Memahami dan Menjelaskan Manifestasi Klinis Diare
3.6 Memahami dan Menjelaskan Diagnosis Diare
3.7 Memahami dan Menjelaskan Penatalaksanaan Diare
3.8 Memahami dan Menjelaskan Pencegahan Diare
9
MEMAHAMI DAN MENJELASKAN
KESEIMBANGAN ASAM BASA
DEFINISI
Asam :sekelompok zat yang mengandung hydrogen yang mengalamai
disosiasi atau terpisah dalam larutan uhntuk menghasilkan H+.
Basa : zat yang dapat berkaitan dengan H+.
● Teori arhenius
Asam : zat yang terdiosiasi dalam air yang membetuk ion hydrogen
(H+)
Basa : zat yang terdiosiasi dalam air yang membetuk ion hidroksi
(OH+)
11
KLASIFIKASI
● Berdasarkan kemampuan melepas H+
1. Asam Lemah
adalah asam yang hanya terdisosiasi sebagian dalam air ( berdisodiasi tidak
sempurna)
2. Asam Kuat
Adalah asam yang berdisosiasi sempurna dalam air
3. Basa Lemah
Adalah basa yang hanya terdisosiasi sebagian dalam air/suatu persenyawaan
yang bergabung tidak sempurna dengan ion hidrogen dalam larutan air.
4. Basa Kuat
Adalah persenyawaan yang berdisosiasi secara sempurna dalam larutan air.
12
• Berdasarkan bentuk ion
1. Asam Anion
Asam yang mempunyai muatan negatif.
Misalnya : H2SO4 dan SO3
2. Asam Kation
Asam yang mempunyai muatan positif.
Misalnya : NH4 dan H3O
3. Basa Anion
Basa yang mempunyai muatan negative.
Misalnya : CL dan CN
4. Basa Kation
Basa yang mempunyai muatan positif.
13
FISIOLOGI
Mekanisme untuk mengendalikan keseimbangan asam basa darah secara garis besar adalah:
1. Kelebihan asam dibuang oleh ginjal, sebagian besar dalam bentuk ammonia. Ginjal memiliki
kemampuan untuk merubah jumlah asam atau basa yang dibuang, yang biasanya
berlangsung beberapa hari.
2. Tubuh menggunakan penyangga pH (buffer) dalam darah sebagai pelindung terhadap
perubahan yang terjadi secara tiba-tiba dalam pH darah. Penyangga pH yang paling penting
dalam darah menggunakan bikarbonat. Bikarbonat (suatu komponen basa) berada dalam
kesetimbangan dengan karbondioksida (suatu komponen asam). Jika lebih banyak asam
yang masuk ke dalam aliran darah, maka akan dihasilkan lebih banyak bikarbonat dan lebih
sedikit karbondioksida.
3. Pembuangan karbondioksida, jika pernafasan meningkat, kadar karbondioksida darah
menurun dan darah menjadi lebih basa. Jika pernafasan menurun, kadar karbondioksida
darah menigkat dan darah menjadi lebih asam.
14
MEMAHAMI DAN MENJELASKAN
GANGGUAN KESEIMBANGAN
ASAM BASA
MEMAHAMI DAN MENJELASKAN
DIARE
Definisi
● Diare adalah buang air besar (defekasi) dengan tinja berbentuk cair
atau setengah cair (setengah padat), kandungan air tinja lebih
banyak dari biasanya lebih dari 200 gram atau 200 mL/24 jam.
17
Klasifikasi Diare
Lama waktu diare Mekanisme patofisiologik Berat ringan diare
Akut : kurang dari 15 Osmotik : disebabkan Besar
hari. karena meningkatnya
tekanan osmotik
Kecil
Kronik : lebih dari 30 intralumen dari usus
hari. halus yang disebabkan
oleh obat-obat/zat kimia.
Sekretorik :
disebabkan oleh
meningkatnya sekresi air
dan elektrolit dari usus,
dan menurunnya
absorbsi.
18
Klasifikasi Diare
Penyebab infeksi atau tidak Penyebab organik atau tidak
Infektif : karena adanya infeksi Organik : ditemukan penyebab anatomic,
bakteriologik, hormonal atau toksikologik.
Non-infektif
Non-organic : bila tidak dapat ditemukan
penyebab organik.
19
Etiologi Diare
Diare dapat disebabkan Penyebab diare akut
oleh banyak penyebab 1. Bakteri : Shigella spp,dll.
infeksi (bakteri, parasit, 2. Virus : Rotavirus,dll.
virus)
3. Parasit : Giardia lamblia,dll.
keracunan makanan
4. Non-infeksi
efek obat
20
Patofisiologi atau
Patomekanisme Diare
Diare osmotic Gangguan permeabilitas
Diare sekretorik usus
Malabsorbsi asam empedu, Diare inflamatorik (inflamasi
malabsorbsi lemak dinding usus)
Defek system pertukaran Diare infeksi
anion/transport elektrolit I. Non-invasif (tidak merusak
aktif di enterosit mukosa)
22
Diagnosis Diare
● Anamnesis
Pasien mengalami diare dengan berbagai gejala klinik tergantung
penyebab penyakit dasarnya.
● Pemeriksaan Fisik
Kelainan-kelainan yang ditemukan pada pemeriksaan fisik sangat
berguna dalam menentukan beratnya diare. Status volume dinilai dengan
memperhatikan perubahan ortostatik pada tekanan darah, frekuensi denyut nadi,
temperatur tubuh dan tanda toksinitas.
● Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan yang dapat dilakukan untuk pasien yang mengalami
dehidrasi, toksisitas berat atau diare yang berlangsung lebih dari beberapa hari
23
Tatalaksana Diare
● Rehidrasi
● Diet
● Obat anti-diare
24
Pencegahan Diare
Pencegahan diare pada dasarnya harus ditunjukkan
pada tindakan hygiene yang cermat mengenai kebersihan,
khususnya cuci tangan dengan bersih sebelum makan atau
sebelum mengolah makanan. Begitu pula dengan alat-alat dapur
(talenan, handuk) dan bahan-bahan makanan. Misalnya,
sayuran atau lalapan supaya dicuci dengan baik. Daging/ikan,
bistik/barbeque hendaknya dimasak sampai matang dan
hidangan perlu ditutup serta pada suhu rendah untuk mencegah
tumbuhnya kuman. Air minum di lokasi yang meragukan penting
sekali untuk dimasak terlebih dahulu.
25
Thanks!
Any questions?
26
Asidosis Metabolik
Gangguan sistemik yang ditandai dengan penurunan primer dari
kadar bikarbonat plasma , sehingga terjadi penurunan pH
(peningkatan {[H+]} .
Etiologi
Hiperkloremik
- Kehilangan bikarbonat
- Peningkatan beban asam
●
(hiperkapnea) , sehingga terjadi penurunan pH
Kegagalan ventilasi segera meningkatkan CO2 (asam
karbonat) karena produksi metabolik dari karbon dioksida
begiu cepaT. Asidosis respiratorius dimodulasi sampai
derajat tertentu oleh dapar jaringan. Jika hiperkapnia
bertahan, ekskresi asam ginjal meningkat, dan reabsorpsi
bikarbonat dirangsang.
Etiologi
● Hambatan pada pusat pernafasan di medulla oblongata
● Gangguan otot-otot pernafasan dan dinding dada
● Gangguan pertukaran gas
● Obstruksi saluran nafas yang akut
Pengobatan
● Satu-satunya pendekatan terapi yang pantas dicoba pada
asidosis respiratorik adalah koreksi gangguan yang
mendasarinya. Infus basa secara cepat dapat dibenarkan
pada henti kardiopulmoner. Pada keudaan lain infus basa
tidak berperanan dalam penataaksanaan asidosis
respiratorik
Alkalosis
respiratorik
● Satu-satunya pendekatan terapi yang pantas dicoba pada
asidosis respiratorik adalah koreksi gangguan yang
mendasarinya. Infus basa secara cepat dapat dibenarkan
pada henti kardiopulmoner. Pada keudaan lain infus basa
tidak berperanan dalam penataaksanaan asidosis
respiratorik
● Reduksi akut dalam konsentrasi karbon dioksida melepaskan
ion hidrogen darı dapar jaringan, yang meminimalkan
alkalcmia dengan mengurangi bikarbonat plasma
Etiologi
○ Perangsangan sentra; terhadap pernafasan
○ Hipoksia
○ Ventilasi mekanik yang berlebihan
○ Mekanisme yang belum jelas
Pengobatan
● Satu-satunya pengobatan yang berhasil pada alkalosis
respiratorik adalah mengatasi gangguan yang mendasarinya
. Pada sindroma hiperventilasi akut, maka pemberian sedatif,
usaha- usaha menenangkan penderita, dan jika gejala-gejala
cukup berat. juga bernafas memakai suatu kantong biasanya
akan mengakhini serangan