Disusun oleh :
M Riski Kurniardi G4A016015
2017
STATUS PENDERITA
Nama : Ny. D
Umur : 43 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : Arcawinangun RT 01/05
Purwokerto Timur
Agama : Islam
Status : Menikah
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Tanggal masuk : 21 Februari 2017
Tanggal pemeriksaan : 22 Februari 2017
No CM : 00980632
Anamnesis
Keluhan Utama : Nyeri Kepala
Keluhan Tambahan
Tengkuk terasa kaku dan kencang, perut tidak nyaman dan mual
STATUS GENERALIS
Pemeriksaan kepala
Kepala : mesosefal, venektasi temporal -/-
Rambut : warna hitam, tidak mudah dicabut
Mata : ca-/-, si -/-,
Hidung : nafas cuping hidung (-), discharge (-)
Telinga : Discharge (-), deformitas (-)
Mulut : Bibir sianosis (-), lidah sianosis (-)
Pemeriksaan leher
Deviasi trakea (-), pembesaran kelenjar tiroid (-)
Palpasi : JVP 5+2 cm
PEMERIKSAAN THORAKS
Paru
Inspeksi : simetris, retraksi (-)
Palpasi : Vokal fremitus lobus superior kanan = kiri
Vokal fremitus lobus inferior kanan = kiri
Perkusi : Sonor pada seluruh lapang paru
Batas paru-hepar SIC V LMCD
Auskultasi : Suara dasar vesikuler +/+, wh -/-, RBK -/-, RBH -/-
Jantung
Inspeksi : Ictus Cordis tampak di SICV 2 jari medial LMCS
Pulsasi epigastrium (-), pulsasi parasternal (-).
Palpasi : Ictus Cordis teraba pada SIC V 2 jari lateral LMCS, kuat angkat (-)
Perkusi : Batas atas kanan : SIC II LPSD
Batas atas kiri : SIC II LPSS
Batas bawah kanan : SIC IV LPSD
Batas bawah kiri : SIC V 2 jari medial LMCS
Auskultasi : S1>S2 reguler; Gallop (-), Murmur (-)
PEMERIKSAAN ABDOMEN
Inspeksi : cembung,
Auskultasi : bising usus (+) normal
Palpasi : supel, nyeri tekan (+) regio epigastrik
Perkusi : timpani
Hepar : Tidak teraba membesar
Lien : Tidak teraba membesar
PEMERIKSAAN EKSTREMITAS
Edema : superior -/- inferior -/-
Akral hangat : superior +/+ inferior +/+
Sianosis : superior -/- inferior-/-
PEMERIKSAAN PENUNJANG
TERAPI
1. Farmakologis
IVFD Rl 20 tpm
Injeksi ranitidine 1 x 10 mg
P.O. Amlodipine 1 x 10 mg tab
P.O. Flunarizin 2 x 1 tab
Micardis 1 x 80 mg
2. Non farmakologis:
Tirah Baring.
Edukasi mengenai faktor resiko penyakit.
Edukasi mengenai pentingnya latihan jasmani yang teratur dan berat badan ideal.
Monitoring keadaan umum.
Monitoring tanda vital.
Evaluasi klinis keluhan yang dirasakan pasien dan pemeriksaan fisik.
PROGNOSIS
Ad vitam : dubia ad bonam
Ad sanationam : dubia ad bonam
Ad functionam : dubia ad bonam
PEMBAHASAN
DEFINISI
Hipertensi urgensi merupakan peningkatan tekanan darah
yang tinggi (> 180/110 mmHg) yang tidak langsung
mengancam nyawa penderita, namun biasanya berhubungan
dengan gejala kerusakan organ target ringan (nyeri kepala
hebat).
KLASIFIKASI
Kategori diagnostik
Sistole Diastole
(mmHg) (mmHg)
B. Pemeriksaan fisik
Lakukan pengukuran TD
Mencari kerusakan organ sasaran
C. Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan penunjang yang dapat digunakan antara lain :
Darah Rutin, ureum, kreatinin, dan elektrolit.
Urine
EKG
Rontgen thorax
TATALAKSANA
1. HIPERTENSI URGENSI
• Tidak membutuhkan obat-obatan parenteral.
• Optimalisasi penggunaan kombinasi obat oral merupakan
pilihan terapi untuk pasien dengan hipertensi urgensi
• Pemberian obat-obatan oral aksi cepat akan memberi
manfaat untuk menurunkan tekanan darah dalam 24 jam
awal.
• Pada fase awal penurunan tekanan darah dapat diturunkan
sampai 160/110 mmHg.
PILIHAN OBAT-OBATAN PADA HT URGENSI
NAMA OBAT DOSIS EFEK SAMPING
(GOLONGAN)
CAPTOPRIL (ACE-I) Awal : 25 mg Batuk, hipotensi,
Tambahkan hingga 50-100mg setelah hiperkalemia, angioedema
90-120 menit
NICARDIPINE (CCB) Awal : 30 mg Palpitasi, berkeringat, nyeri
Ulang setiap 8 jam hingga target TD kepala
tercapai