Anda di halaman 1dari 18

SEJARAH TEKTONIK LEMPENG

OLEH KELOMPOK 3
KELOMPOK 3
• BUDI KUSUMA ( 219 17 011 )
• M. IMAM WAHDAN ( 219 17 009 )
• TEGUH SATRIO ( 219 17 010 )
• WINDY EKA PRATAMA ( 219 17 012 )
DAFTAR GAMBAR
• Tektonik Lempeng
Kebanyakan ahli geologi modern percaya arus konveksi di astenosfer adalah
kekuatan pendorong untuk gerakan lempeng. Energi panas di pusat planet ini
dibawa ke permukaan oleh arus. Saat mereka mencapai permukaan, arus
dingin dan mulai tenggelam kembali ke tengah. Di bawah kerak, tekanan
yang diberikan pada bagian bawah piring oleh arus konveksi membantu
untuk mendorong piring bersama. Lempeng bergerak pada tingkat sekitar 1
inci (2,5 cm) per tahun. Piring tercepat bergerak lebih dari 4 inci (10 cm) per
tahun.
PATAHAN NAIK
Patahan naik (Reverse Fault), menurut teori dasar sama halnya dengan
patahan turun, tapi untuk patahan naik ini bagian hanging wall nya relatif
bergerak naik terhadap bagian foot wallnya. Salah satu ciri patahan naik
adalah sudut kemiringan dari patahan itu termasuk kecil. Kemiringan
daripada bidang patahan akan mempunyai sudut kurang dari 45°(thrust
fault). Patahan naik dengan kemiringan yang kecil (<10°) disebut over thrust
fault. Patahan naik disebabkan batuan bergerak saling mendekat sehingga
terjadi gaya tekan.
PATAHAN TURUN
Sesar normal atau disebut juga sesar turun (Normal Fault), adalah sesar
dengan arah gerakan dominan pada arah vertikal, Dip Angle untuksesar ini
cukup besar bila dibandingkan dengan jenis sebelumnya. Atau bisa disebut
sebagai suatu rekahan pada lapisan bumi yang memungkinkan satu blok
batuan bergerak relatif turun terhadap blok lainya, dalam hal ini kedua
batuan saling menjauh.
PATAHAN GESER
Sesar geser (Strike Slip Fault), adalah sesar dengan arah gerakan domian
pada arah horisontal. Sesar ini dibedakan menjadi dua jenis, yaitu sesar geser
menganan (Right-Lateral Strike-Slip fault), sesar geser mengiri (Left-Lateral
Strike-Slip Fault).
BATUAN PIROKLASTIK
SEJARAH TEKTONIK
• Bumi merupakan planet yang paling indah yang didalamnya terdapat
kehidupan, gunung gunung menjulang tinggi menghiasi bumi, Manusia,
hewan, dan tumbuhan serta lingkungan alam Saling berinteraksi satu sama
lainnya di atas muka bumi ini. Permukaan bumi yang menarik tersebut,
dibentuk oleh proses-proses tektonik yang sangat lambat seperti
pengangkatan, sedimentasi, erosi, yang merubah bentuk muka bumi,
perubahan tersebut terjadi seragam sepanjang sejarah geologi (konsep
Unifromitarianisme Hutton-lyell).
Konsep Tektonik Lempeng menjelaskan bahwa kulit bumi terdiri atas
beberapa bagian lempeng yang tegar, yang bergerak satu terhadap
lainnya, di atas massa liat astenosfir yang kecepatannya rata-rata 10
cm/tahun atau 100 KM/10 juta tahun (Morgan, 1968; Hamilton, 1970, dalam
Alzwar, et al., 1987). Dalam konseptektoniklempeng tersebut, lempeng-
lempeng (plate) kulit bumi bergerak dari punggungan tengah samudera
(mid oceanic ridge), dimana dibentuknya kerak baru, menuju garis busur
vulkanik lainnya dan menuju rantai pegunungan aktif. (Zakaria, 2007).
JENIS JENIS BATAS LEMPENG
1. Batas transform (transform boundaries) terjadi jika lempeng bergerak dan
mengalami gesekan satu sama lain secara menyamping di sepanjang sesar
transform (transform fault ). Gerakan relatif kedua lempeng bisa sinistral (ke kiri
di sisi yang berlawanan dengan pengamat) ataupun dekstral (ke kanan di sisi
yang berlawanan dengan pengamat). Contoh sesar jenis ini adalah Sesar San
Andreas di California.
• 2. Batas divergen/konstruktif (divergent/constructive boundaries) terjadi
ketika dua lempeng bergerak menjauh satu sama lain. Mid-oceanic
ridgedan zona retakan (rifting ) yang aktif adalah contoh batas divergen
3. Batas konvergen/destruktif (convergent/destructive boundaries) terjadi jika
dua lempeng bergesekan mendekati satu sama lain sehingga

membentuk zona subduksi jika salah satu lempeng bergerak di bawah yang
lain, atau tabrakan benua (continental collision) jika kedua lempeng
mengandung kerak benua. Palung laut yang dalam biasanya berada di zona
subduksi, di mana potongan lempeng yang terhunjam mengandung banyak
bersifat hidrat (mengandung air), sehingga kandungan air ini dilepaskan saat
pemanasan terjadi bercampur dengan mantel dan menyebabkan
pencairan sehingga menyebabkan aktivitas vulkanik. Contoh kasus ini dapat
kita lihat di Pegunungan Andes di Amerika Selatan dan busur pulau Jepang
(Japanese island arc).
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai