Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Jika kita mengetahui bahwa seorang arsitek memiliki reaksi yang mendalam
terhadap peristiwa-peristiwa ertentu dalam kehidupannya, maka kita bisa
melihat bangunan rancangannya dan melihat apakah dia benar-benar
dipengaruhi oleh hal-hal tersebut. Kita dapat mempelajari bagaimana sang
arsitek mengatur fantasinya, bagaimana dia terinspirasi dan menetralisir konflik
dan memanfaatkan itu menghadirkan suatu karya yang artistik.
Kritik Biografi ( Biographic Criticism)
Memilah dan merangkai pola-pola pengaruh masa lampau terhadap tindakan-
tindakan sesudahnya atau saat sekarang adalah merupakan teknik dari biografi
yang mengasumsikan kepastian dari suatu karya seni.
Dalam bentuknya yang pertama, sudut pandang ini disebut dengan istilah
“personal history”, di mana nilai-nilai yang dipelajari pada masa muda atau
peristiwa-peristiwa spesifik selama perkembangan personal, seperti halnya
blok-blok Froebel bagi Frank Lloyd Wright, akan dilihat sebagai hal yang
mempengaruhi karya-karya seseorang dalam masa hidupnya sesudah itu.
Menurut Charles Jencks (1973), karya Mies van der Rohe, menunjukkan bukti
adanya dampak dari pengalaman masa kecil yang Bersangkutan.
Pada akhirnya, seperti pada kritik impresionis, biografi seorang arsitek dapat
menjadi semacam wahana bagi sang kritikus (penulis biografi) untuk
menciptakan suatu karya sastra atau literatur yang mandiri. Fakta-fakta
diabaikan, dan sang arsitek ditransformasikan. Ayn Rand (1968), katanya,
menggunakan cerita hidup seorang Frank Lloyd Wright, untuk membuat
suatu karya novel pribadinya. Begitu juga dengan karya film biografi Ken
Russel yang menceritakan tentang komposer Gustav Mahier. Foto-foto
Gertrude Stein dari sejumlah pelukis, penulis dan lain-lain, walaupun tidak
terlalu berciri biografis, mewakili suatu keadaan ekstrim yang
memungkinkan dalam biografi yang impresionistik.