TERMODINAMIKA 1 - Materi
TERMODINAMIKA 1 - Materi
1.Kontak mekanik
2.Kontak termik
Besaran Termodinamika:
• E/U : Energi Internal • Q : Kalor
• H : Entalpi • W : Kerja
• S : Entropi • Ek : Energi Kinetik
• G : Energi Gibbs • Ep : Energi Potensial
• A : Energi Helmholts
Dengan mengidentifikasi berbagai jenis Energi diatas,
maka Termodinamika menyelesaikan masalah proses
suatu peralatan yg melibatkan energi reaksi kimia,
kerja mesin, perubahan fisik seperti perubahan fase,
kompresi, kerja mekanik, dll.
Ruang Lingkup Termodinamika
• Proses : perubahan keadaan sistem yg mene
mpuh suatu lintasan tertentu dengan adanya
Driving force/ Gaya Dorong.
• Proses Siklus :Perputaran proses yang pada
keadaan akhir dari proses sama dg keadaan
awal sebelum proses berlangsung.
• Proses berdasarkan lintasan:
- Proses Isobar - Proses Isentropik
- Proses Isotermik - Proses Adiabatik
- Proses Isometrik/Isokhorik
• Suatu proses dapat berlangsung reversibel,
ireversibel atau sistem pada kesetimbangan.
Proses Reversibel Proses Ireversibel
• Berlangsung lambat •Berlangsung cepat
•Driving Force kecil •Driving Force Besar
•Perpindahan Panas : dT=0
•Perpindahan Massa : dP=0;dC=0
Kesetimbangan sistem (Equilibrium)
-dapat terjadi bila :
P = F/A = m g /A
H = ΔU + PV
SOAL:
1. Suatu bejana berisi air 20 m3 suhunya turun dari 30ºC m
enjadi 20ºC. Berapa Energi dalam air jika diketahui Cair
=75 J/molºC?
2. Satu mol Oksigen dg volume awal 25 m3 dipanaskan
pada tekanan 1 atm sehingga suhu naik dari 100ºC
sampai 500ºC. Hitung perubahan Entalphi gas?
(jika 7 kal/molºC )
Penyelesaian:
1. Diket: m = 20 m3 x ρair
= 20 m3 x 1000 kg/m3 = 20.000kg = 2x107gr
Cair= 75 J/molºC
ΔT = T1-T2 = (30-20)ºC = 10ºC
ditanya: ΔU…?
jawab : ΔU = n.C. ΔT
ΔU = 2x107gr x 75 J/molºC x 10ºC
18 gr/mol
= 83,33 107 Joule
2. Diket: n = 1 mol P = 11 atm = 1 x 105Pa
T1 = 100+273ºK = 373ºK
Δ T = T2-T1
T2 = 500+273ºK = 773ºK = 773-373ºK
Cp O2= 7 kal/molºC = 400ºK
V1= 25 m3 V2…?
ditanya: ΔH…?
jawab: ΔU = n.C. ΔT
= 1mol x 7 kal/molºC x 400ºC
= 2800 Kal= 11704 J
V1/ V2 = T1/T2
V2 = V1.T2/T1 H = ΔU + P. Δ V
= 25 m3 x 773ºK = 11704 J + 1 x 105Pa (51,8-25) m3
373ºK = 11.704 J + 2.680.000J
= 51,8 m3 = 2.691.704 J = 2691 kJ
Hk. Termodinamika I
Menyatakan bahwa:
“ Meskipun energi memiliki berbagai bentuk, jumlah
total energi adalah konstan, dan ketika energi
menghilang dari satu bentuk sebenarnya energi itu
akan menjadi bentuk yg lain secara bersamaan”
Hk. Termodinamika I disebut juga Hk. Kekekalan
Energi / Hk. Konversi Energi
Bentuk-bentuk Energi sangat banyak, tetapi yg dibahas
adalah yg berhubungan dengan Bidang Teknik Kimia.
Secara Umum energi terdapat dalam suatu massa, misal
Energi Dalam (U), Entalphi (H), dapat juga Energi yg
sedang berpindah Energi Dalam Transit (kerja W
dan panas Q)
ΔE sistem + ΔE lingkungan = 0
ΔE sistem = ΔU, ΔEk, ΔEp
ΔE lingkungan = Q, W
Maka didapatkan persamaan:
ΔU+ΔEk+ΔEp = Q+W
Proses Isokhorik
Isokhorik V1= V2 Sehingga ΔV= 0 W=0
Jadi untuk Proses Isokhorik ΔU = Q
Q = ΔU = n. Cv. ΔT
Kesimpulan:
Untuk proses mekanik reversibel, sistem tertutup
dengan Volume konstan:
- Transfer Energi Panas Q=Perubahan Energi Dalam
- Kerja mekanik Reversibel V=0 W=0
Proses Tekanan Konstan
(Isobarik)
T1=T2 ΔT=0
ΔU=0 ΔH=0
Contoh Soal:
1. Persamaan keadaan untuk suatu gas nyata diberikan
sebagai: P (V–n b) = n. R. T
Turunkan persamaan untuk kerja yang dilakukan, jika
gas ini dimampatkan secara isoterm dan reversibel dari
volume Va ke volume Vb
• dW= –P. dV W= –
• P(V–n b) = n. R. T P = n. R.T
V–nb
• W=– dV = –n. R. Ta
•
–n. R. Ta ln
• Sehingga W > 0
2. n mol gas ideal mengalami perubahan secara
reversibel dari keadaan A ke keadaan B dg 4 cara
yg dinyatakan dg 1,2,3,4. untuk proses 4 berlaku T
V= tetap. Tentukan kerja yg dilakukan oleh gas,
dinyatakan dalam Pa, Pb, Va, Vb dalam keempat
proses tersebut?
• Sistem= n mol gas ideal
• Keadaan = keadaan awal A = Pa, Va, Ta
= dV = n. R. α (1/Va –1/Vb)
=
W4 = Pb. Vb – Pa. Va
TV = α = tetap T = α / V
PV = nRT P =
α = Pa = α=
Pb = α=
Soal:
1. Sejumlah gas ideal berada pada sebuah silinder dg
penghisap. Friksi diabaikan, Cp=5/2R & Cv=3/2R.
Gas ini menjalani perubahan reversibel, sebagai
berikut:
-Ekspansi secara isobar dari keadaan awal (P=1atm;
V=0,5L) sehingga volume menjadi 4x lebih besar
-Pemampatan secara Isoterm pada 300ºK sampai
tercapai volume yg sedemikian rupa besarnya
-Gas dapat dikembalikan pada kedaan awalnya
melalui suatu proses secara Isokhorik
Tentukan :
a. Gambarkan proses tersebut pada diagram PV?
b. Hitunglah tekanan gas pada akhir proses 2?
c. Hitunglah kerja yg dilakukan oleh gas pada proses3
d. Hitunglah kalor yg dipertukarkan antara sistem &
lingkungan pada proses 3?
2. Hitung ΔU dan ΔH (dalam kJ) jika 1 kg helium
dipanaskan dari 0ºC hingga 100ºC dalam suatu
tempat tertutup dg volume 1m3, lakukan perhitungan
yg sama untuk 1kg neon? Jika kedua gas tersebut
dapat dianggap ideal.
Sifat Volumetrik fluida murni
Materi termodinamika, seperti energi dalam dan
enthalpi, dari perhitungan panas dan kerja peralatan
proses industri, sering dinilai dari data volumetrik.
Selain itu, hubungan tekanan/volume/temperatur (PVT)
penting untuk tujuan mengukur fluida dan vesel/pipa.
Sifat PVT Zat Murni
Ukuran tekanan gas dari zat murni, antara sebuah padat
dan cair, ditunjukan dalam sebuah grafik tekanan vs
temperatur yang disebut dengan Diagram PT
Data PVT1. Grafik: grafik PV, PT, TH, TS HS
2. Tabel: Steam tabel
3. Persamaan PVT: Equation Of State/EOS
Diagram PT
• Diagram PT terbagi menjadi 5 daerah:
S = Solid Region fase padat
L = Liquid Region fase cair
V = Vapor Region fase uap
G = Gas Region fase gas
F = Fluida Region fase fluida
Suatu zat bila dalam keadaan PT dikurva fusi/peleburan
(2-3) zat itu dinyatakan dalam kesetimbangan antara
fase cair dan fase padat. Artinya siap perubahan fase
cair menjadi fase padat/ sebaliknya.
Demikian pula untuk grafik 1-2, 2-c
Ketiga grafik bertemu di titik 2, titik ini disebut dengan
Titik Triple Point
• Titik Triple Point adalah titik dimana suatu zat dalam
kesetimbangan 3 fase (ada 3 fase yg siap berubah dari
fase satu ke fase yg lain) bila diubah PT zat tersebut.
• Titik C disebut Critical Point (Titik Kritis)
Tekanan kritis = Pc
Volume kritis = Vc
• Daerah yg berada diatas titik kritis (>Tc ; >Pc)