Anda di halaman 1dari 17

PROPOSAL

PELANTIKAN PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN


BERDASARKAN UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA
REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945

OLEH:
GHINA RIF’ AT ANANDA
B111 15 588

DEPARTEMEN HUKUM TATA NEGARA


FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS HASANUDDIN
BAB II BAB II
BAB I TINJAUAN METODE
PENDAHULUAN PUSTAKA PENELITIAN
A Latar Belakang A Teori Negara Hukum A Tipe Penelitian

Teori Kelembagaan
B Negara Pendekatan
B Rumusan Masalah B Penelitian
UUD NRI Tahun 1945
C sebagai Konstitusi
Tertulis Indoensia
C Tujuan Penelitian C Bahan Hukum
MPR dan
D Kewenangannya

Analisis Bahan
D Manfaat Penelitian Proses Pelantikan Presiden D Hukum
E dan Wakil Presiden
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
UUD NRI 1945
Pasal 1 Ayat (3): Negara Indonesia adalah Negara Hukum.

UUD NRI Tahun 1945 adalah Konstitusi tertulis Indonesia

UUD NRI Tahun 1945


Telah mengalami empat kali perubahan

Perubahan krusial dalam struktur ketatanegaraan Indonesia. Yaitu perubahan kedudukan dan hubungan
beberapa lembaga negara, penghapusan lembaga negara tertentu, dan pembentukan lembaga-lembaga negara
baru. MPR salah satu lembaga yang mengalami perubahan krusial.
Sebelum Perubahan Setelah Perubahan
UUD NRI Tahun 1945 UUD NRI Tahun 1945

Pasal 1 Ayat (2): Pasal 1 Ayat (2):


Kedaulatan adalah di tangan rakyat, dan dilakukan Kedaulatan adalah di tangan rakyat, dan
sepenuhnya oleh MPR. dilaksanakan menurut UUD

MPR merupakan lembaga tertinggi negara MPR setara dengan


lembaga negara lainnya

Presiden adalah penyelenggara Pemilihan Presiden dan/atau Wakil Presiden


pemerintah tertinggi di bawah majelis diserahkan langsung pada kehendak rakyat,
(mandataris MPR) namun berdasarkan Pasal 3 ayat (2) UUD NRI
1945 MPR diberikan wewenang untuk
melantik Presiden dan/atau Wakil Presiden
hasil pemilihan umum. Kewenangan tersebut
Maka sudah tepat apabila MPR pada tataran konsep dan aplikasinya
melantik Presiden mengandung ketidaksesuaian atau
kontradiktif
Historis

Sebelum Perubahan dikenal Kewenangan MPR untuk “mengangkat


Presiden” berdasarkan Pasal 6 ayat (2) UUD NRI 1945 (naskah asli),
“Presiden dan Wakil Presiden dipilih oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat
dengan suara terbanyak”.

Pasal 3 ayat (2) UUD NRI 1945 merupakan aturan baru dalam Konstitusi
Indonesia yang lahir pasca perubahan yang ketiga. Berbeda dengan Pasal
9 UUD NRI 1945, yang merupakan aturan lama yang lahir sejak Naskah
Asli UUD NRI 1945 disahkan pada 18 Agustus 1945.

istilah “Pelantikan Presiden” sebelum Perubahan ketiga


UUD NRI 1945 tidaklah dikenal.
YURIDIS

Ketentuan terkait pelantikan Presiden dan Wakil Presiden:


1. Pasal 3 Ayat (2) UUD NRI 1945;
2. Pasal 9 UUD NRI 1945;
3. Pasal 113-115 Peraturan MPR Nomor. 1 Tahun 2014 tentang Tata
Tertib;
4. Pasal 428-429 UU Nomor. 7 Tahun 2017 Tentang Pemilihan Umum;
5. Pasal 33-35 UU Nomor.2 tahun 2018 tentang Perubahan Kedua atas
UU Nomor. 17 Tahun 2014 tentang MD3

Ketentuan di atas menjelaskan bahwa Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden


dilakukan dengan bersumpah menurut agama atau berjanji dengan sungguh-sungguh
di hadapan sidang paripurna MPR. Konteks demikian tidak sama sekali memaknai
bahwa MPR-lah yang melantik Presiden dan Wakil Presiden. Terlebih lagi, MPR dalam
prosesi tersebut hanyalah membacakan keputusan KPU mengenai penetapan
pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden terpilih hasil pemilihan umum Presiden
dan Wakil Presiden bukan membacakan Keputusan MPR yang dibuat lembaganya
sendiri, hal demikian mengindikasikan terjadi ketidaksesuaian antara Pasal 3 Ayat (2)
UUD NRI dan Ketentuan perundang-undangan lainnya terkait pelantikan Presiden dan
Wakil Presiden
BAHASA
Inauguration adalah The act of installing or inducting into office with formal
ceremonies, as the of a sovereign, the inauguration of a president or
governor (perbuatan pengangkatan atau melantik suatu jabatan dengan
upacara resmi sebagai seseorang yang berdaulat, seperti pelantikan
presiden atau gubernur. coronation
Pasal 3 ayat (2) UUD NRI
Tahun 1945 yang berbunyi
“Majelis Permusyawaratan
Rakyat melantik Presiden
dan/atau Wakil Presiden”
Pasal 9 ayat (1) UUD 1945 yang berbunyi “Sebelum memangku jabatannya,
Presiden dan Wakil Presiden bersumpah menurut agama, atau berjanji dengan
sungguh-sungguh di hadapan Majelis Permusyawaratan Rakyat....”.
Pasal 9 ayat (2) yang berbuyi “ jika Majelis Permusyawaratan Rakyat atau Dewan
Perwakilan Rakyat tidak dapat mengadakan sidang, Presiden dan Wakil Presiden
bersumpah menurut agama, atau berjanji dengan sungguh-sungguh dihadapan
pimpinan Majelis Permusyawaratan Rakyat dengan disaksikan oleh Pimpinan
Mahkamah Agung”.

Pasal 9 UUD 1945 tidak memberikan kewenangan lebih pada MPR dalam suatu pelantikan Presiden
dan/atau Wakil Presiden, melainkan hanya sebagai saksi pembacaan sumpah atau janji Presiden
dan/atau Wakil Presiden. Atau dengan kata lain MPR tidak melantik, meresmikan ataupun
mengangkatnya.
B. Rumusan Masalah

1.Apa Makna Pelantikan Presiden dan Wakil


1 Presiden menurut UUD NRI tahun 1945

1.Bagaimana Implikasi dari sebuah Pelantikan


2 Presiden dan Wakil Presiden.
C. Tujuan Penelitian

1.Untuk Mengetahui makna dari Pelantikan Presiden

1 dan Wakil Presiden Republik Indonesia berdasarkan


Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945;

2 1. Untuk Mengetahui implikasi dari sebuah Pelantikan


Presiden dan Wakil Presiden.
D. Kegunaan Penelitian
1.Dari Hasil Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan
kajian secara analisis hukum dan juga secara konseptual

1 terkait pelantikan Presiden dan Wakil Presiden berdasarkan


UUD NRI 1945, serta implikasi yang timbul akibat dari
sebuah pelantikan Presiden dan Wakil Presiden.

1.Hasildari penelitian ini dapat digunakan sebagai salah

2 satu rujukan bagi pembentuk peraturan perundang-


undangan untuk menghasilkan peraturan perundang-
undangan yang baik;

1.Hasil
penelitian ini dapat digunakan oleh masyarakat

3 sebagai rujukan dalam mengawasi produk peraturan


perundang-undangan yang dihasilkan oleh instansi yang
berwenang.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori Negara Hukum
• Pengertian Negara Hukum

B. Teori Kelembagaan Negara


• Pemisahan Kekuasaan
• Check and Balances

C. Undang-Undang Dasar Negara


Republik Indonesia tahun 1945
sebagai Konstitusi Indonesia
A. MPR dan Kewenangannya

• Pengertian MPR
• Kewenangan MPR menurut
UUD NRI 1945.

C. Tata Cara Proses Pelantikan


Presiden dan Wakil Presiden
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tipe B. Pendekatan D. Analisis Bahan
C. Bahan Hukum
Penelitian Penelitian Hukum

• Normatif • Pendekatan • Bahan Hukum • Metode Deduktif


Perundang- Primer
undangan • Bahan Hukum
• Pendekatan Sekunder
Konseptual
SEKIAN
&
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai