Anda di halaman 1dari 18

PENGERTIAN ETIKA PROFESI

Disusun Oleh:
1. Astri Wulansari (1750 2000 90)
2. Prasetyo Aji N. (1650 2000 18)
3. Shodiqal Fandy (1650 2000 24)
TUJUAN

 Memahami konsep etika, profesi dan etika


profesi secara umum serta peran etika
profesi di bidang keilmuan Teknik Industri.
Pengertian Etika
 Istilah Etika berasal dari bahasa Yunani kuno. Bentuk tunggal kata ‘etika’
yaitu ethos sedangkan bentuk jamaknya yaitu ta etha. Ethos mempunyai
banyak arti yaitu: tempat tinggal yang biasa, kebiasaan / adat, akhlak, watak,
perasaan, sikap, cara berpikir, sedangkan arti ta etha yaitu adat kebiasaan
 Kata ‘etika’ dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia yang baru (Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan, 1988 – mengutip dari Bertens 2000), mempunyai
arti :
1. Ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan
kewajiban moral (akhlak);
2. Kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak;
3. Nilai mengenai benar dan salah yang dianut suatu golongan atau masyarakat.
 Etika mencakup analisis dan penerapan konsep seperti benar,
salah, baik, buruk, dan tanggung jawab.
Ada dua macam etika dalam menentukan baik dan buruknya perilaku
manusia:
 Etika Deskriptif, yaitu etika yang berusaha meneropong secara
kritis dan rasional sikap dan perilaku manusia dan apa yang dikejar
oleh manusia dalam hidup ini sebagai sesuatu yang bernilai. Etika
deskriptif memberikan fakta sebagai dasar untuk mengambil
keputusan tentang perilaku atau sikap yang mau diambil.
 Etika Normatif, yaitu etika yang berusaha menetapkan berbagai
sikap dan pola perilaku ideal yang seharusnya dimiliki oleh
manusia dalam hidup ini sebagai sesuatu yang bernilai. Etika
normatif memberi penilaian sekaligus memberi norma sebagai
dasar dan kerangka tindakan yang akan diputuskan.
Pengertian Profesi
 Secara etimologi, istilah profesi berasal dari bahasa
Inggris yaitu profession atau bahasa latin, profecus, yang
artinya mengakui, adanya pengakuan, menyatakan
mampu, atau ahli dalam melakukan suatu pekerjaan.
 Secara terminologi, profesi berarti suatu pekerjaan yang
mempersyaratkan pendidikan tinggi bagi pelakunya yang
ditekankan pada pekerjaan mental; yaitu adanya
persyaratan pengetahuan teoritis sebagai instrumen untuk
melakukan perbuatan praktis, bukan pekerjaan manual
(Danin, 2002).
 Jadi suatu profesi harus memiliki tiga pilar pokok, yaitu
pengetahuan, keahlian, dan persiapan akademik.
Profesi ≠ Pekerjaan
 Profesi sudah pasti menjadi sebuah pekerjaan, namun sebuah
pekerjaan belum tentu menjadi sebuah profesi
 Profesi memiliki mekanisme serta aturan yang harus dipenuhi
sebagai suatu ketentuan, sedangkan kebalikannya, pekerjaan
tidak memiliki aturan yang rumit seperti itu.
 Profesi dituntut adanya keahlian dan etika khusus serta standar
layanan.
 Profesi memerlukan / menuntut keahlian (expertise),
menggunakan teknik-teknik ilmiah, serta dedikasi yang tinggi.
Keahlian diperoleh dari lembaga pendidikan yang khusus
diperuntukkan untuk itu dengan kurikulum yang dapat
dipertanggungjawabkan.
Syarat Profesi
Suatu pekerjaan dapat dikatakan sebagai profesi apabila memenuhi
persyaratan sebagai berikut:
 Jabatan yang melibatkan kegiatan intelektual.
 Jabatan yang menggeluti suatu batang tubuh ilmu yang khusus.
 Jabatan yang memerlukan persiapan profesional yang lama (dibandingkan
dengan pekerjaan yang memerlukan latihan umum belaka).
 Jabatan yang memerlukan latihan dalam jabatan yang berkesinambungan.
 Jabatan yang menjanjikan karier hidup dan keanggotaan yang permanen.
 Jabatan yang menentukan baku (standarnya) sendiri.
 Jabatan yang lebih mementingkan layanan di atas keuntungan pribadi.
 Jabatan yang mempunyai organisasi profesional yang kuat dan terjalin
erat.
Ciri Profesi
Menurut Artikel dalam International Encyclopedia of Education, terdapat 10 ciri khas suatu
profesi, yaitu:
1) Suatu bidang pekerjaan yang terorganisir dari jenis intelektual yang terus berkembang dan
diperluas.
2) Suatu teknik intelektual
3) Penerapan praktis dari teknik intelektual pada urusan praktis
4) Suatu periode panjang untuk pelatihan dan sertifikasi
5) Beberapa standar dan pernyataan tentang etika yang dapat diselenggarakan
6) Kemampuan untuk kepemimpinan pada profesi sendiri
7) Asosiasi dari anggota profesi yang menjadi suatu kelompok yang erat dengan kualitas
komunikasi yang tinggi antar anggotanya
8) Pengakuan sebagai profesi
9) Perhatian yang professional terhadap penggunaan yang bertanggungjawab dari pekerjaan
profesi
10)Hubungan yang erat dengan profesi lain
Pengertian Etika Profesi
 Etika profesi adalah sikap etis sebagai bagian integral dari sikap hidup
dalam menjalankan kehidupan sebagai pengemban profesi.
 Etika profesi adalah cabang filsafat yang mempelajari penerapan
prinsip-prinsip moral dasar atau norma-norma etis umum pada bidang-
bidang khusus (profesi) kehidupan manusia.
 Etika Profesi adalah konsep etika yang ditetapkan atau disepakati
pada tatanan profesi atau lingkup kerja tertentu, contoh : pers dan
jurnalistik, engineering (rekayasa), science, medis / dokter, dan
sebagainya.
 Etika profesi adalah sebagai sikap hidup untuk memenuhi kebutuhan
pelayanan profesional dari klien dengan keterlibatan dan keahlian
sebagai pelayanan dalam rangka kewajiban masyarakat sebagai
keseluruhan terhadap para anggota masyarakat yang
membutuhkannya dengan disertai refleksi yang seksama, (Anang
Usman, SH., MSi.)
Prinsip Dasar Etika Profesi
1. Tanggung jawab
 Terhadap pelaksanaan pekerjaan itu dan terhadap
hasilnya.
 Terhadap dampak dari profesi itu untuk kehidupan orang
lain atau masyarakat pada umumnya.
2. Keadilan, Prinsip ini menuntut kita untuk memberikan
kepada siapa saja apa yang menjadi haknya.
3. Prinsip Kompetensi, melaksanakan pekerjaan sesuai jasa
profesionalnya, kompetensi dan ketekunan.
4. Prinsip Perilaku Profesional, berperilaku konsisten dengan
reputasi profesi
5. Prinsip Kerahasiaan, menghormati kerahasiaan informasi
Tujuan Etika Profesi
Suhrawadi Lubis (1994: 13) menyatakan bahwa yang menjadi tujuan pokok dari rumusan etika dalam kode etik
profesi antara lain:
a. Standar-standar etika, yang menjelaskan dan menetapkan tanggung jawab kepada lembaga dan
masyarakat umum.
b. Membantu para profesional dalam menentukan apa yang harus mereka perbuat dalam mengahadapi
dilema pekerjaan mereka.
c. Standar etika bertujuan untuk menjaga reputasi atau nama para profesional.
d. Untuk menjaga kelakuan dan integritas para tenaga profesi.
e. Standar etika juga merupakan pencerminan dan pengharapan dari komunitasnya, yang menjamin
pelaksanaan kode etik tersebut dalam pelayanannya.
f. Standar-standar etika mencerminkan / membayangkan pengharapan moral-moral dari komunitas, dengan
demikian standar-standar etika menjamin bahwa para anggota profesi akan menaati kitab UU etika (kode
etik) profesi dalam pelayanannya
g. Standar-standar etika merupakan dasar untuk menjaga kelakuan dan integritas atau kejujuran dari tenaga
ahli profesi
h. Perlu diketahui bahwa kode etik profesi adalah tidak sama dengan hukum (atau undang-undang). Seorang
ahli profesi yang melanggar kode etik profesi akan menerima sangsi atau denda dari induk organisasi
profesinya
Etika Profesi dan Kode Etik
 Etika Profesi adalah konsep etika yang ditetapkan atau disepakati pada
tatanan profesi atau lingkup kerja tertentu, sedangkan kode etik adalah
produk tertulis dari etika profesi tersebut. Jika etika profesi merupakan
konsep atau prinsip etika dalam profesi tersebut secara umum / luas,
maka kode etik lebih khusus dan lebih rinci.
 Kode Etik merupakan sebuah peraturan tertulis, mengikat, dan memiliki
sanksi. Kode etik hanya mengikat kepada sekelompok profesional tertentu
saja, tidak berdasarkan hukum yang berlaku untuk seluruh masyarakat.
Beberapa ketentuan sebuah kelompok dapat dikatakan profesional yaitu :
1. Harus ahli dalam suatu bidang tertentu
2. Bertanggung jawab atas keahlian tersebut
3. Kelompok tersebut memiliki keahlian yang sama dan tujuan yang sama
Kode Etik Engineer
 Di Indonesia dalam hal kode etik telah diatur termasuk kode etik sebagai seorang
insinyur yang disebut kode etik insinyur Indonesia dalam “catur karsa sapta
dharma” Insinyur Indonesia yang disusun oleh PII (Persatuan Insinyur Indonesia).
 Dalam kode etik insinyur terdapat prinsip-prinsip dasar yaitu:
1. Mengutamakan keluhuran budi.
2. Menggunakan pengetahuan dan kemampuannya untuk kepentingan
kesejahteraan umat manusia.
3. Bekerja secara sungguh-sungguh untuk kepentingan masyarakat, sesuai dengan
tugas dan tanggung jawabnya.
4. Meningkatkan kompetensi dan martabat berdasarkan keahlian profesional
Keinsinyuran.
 Tuntutan sikap yang harus dijalankan oleh seorang insinyur yang menjunjung
tinggi kode etik seorang insinyur yang profesional yaitu:
1. Insinyur Indonesia senantiasa mengutamakan keselamatan, kesehatan dan
kesejahteraan Masyarakat.
2. Insinyur Indonesia senantiasa bekerja sesuai dengan kempetensinya.
3. Insinyur Indinesia hanya menyatakan pendapat yang dapat dipertanggung
jawabkan.
4. Insinyur Indonesia senantiasa menghindari terjadinya pertentangan
kepentingan dalam tanggung jawab tugasnya.
5. Insinyur Indonesia senantiasa membangun reputasi profesi berdasarkan
kemampuan masing-masing.
6. Insinyur Indonesia senantiasa memegang teguh kehormatan, integritas dan
martabat profesi.
7. Insinyur Indonesia senantiasa mengembangkan kemampuan profesionalnya
Kode Etik Profesi Sarjana Teknik Industri dan Manajemen Industri
Indonesia
Sarjana Teknik Industri dan Manajemen Industri bersepakat untuk lebih
mempertinggi pengabdian kepada Bangsa, Negara dan Masyarakat. Selaras
dengan dasar negara yaitu “PANCASILA” maka disusunlah kode etik profesi
berikut ini :
1. Dalam melaksanakan tugas yang dipercayakan kepadanya Sarjana Teknik
Industri dan Manajemen Industri akan selalu mengerahkan segala
kemampuan dan pengalamannya untuk selalu berupaya mencapai hasil yang
terbaik di dalam keluhuran budi dan kemanfaatan masyarakat luas secara
bertanggung jawab.
2. Dalam melaksanakan tugas yang melibatkan disiplin dan pengetahuan lain,
Sarjana Teknik Industri dan Manajemen Industri akan senantiasa
menghormati dan menghargai keterlibatan mereka, dan akan selalu
mendayagunakan disiplin Teknik Industri dan Manajemen Industri akan
dapat lebih dioptimalkan dalam upaya mencapai hasil terbaik.
3. Sarjana Teknik Industri dan Manajemen Industri bertanggung jawab atas
pengembangan keilmuan dan penerapannya dimasyarakat, dan akan
selalu berupaya agar tercapai kondisi yang efisien dan optimal dalam
segenap upaya bagi perbaikan dalam pembangunan dan pemeliharaan
sistem.
4. Sarjana Teknik Industri dan Manajemen Industri mempunyai rasa tanggung
jawab yang tinggi dan di dalam melaksanakan tugasnya tidak akan
melakukan perbuatan tidak jujur, mencemarkan atau merugikan sesama
rekan sekerja.
5. Sarjana Teknik Industri dan Manajemen Industri akan selalu bersikap dan
bertindak bijaksana terhadap sesama rekannya dan terutama kepada
rekan mudanya; selalu mengusahakan kemajuan untuk meningkatkan
kemampuan dan kecakapan, bagi dirinya pribadi, bagi masyarakat
maupun bagi pengembangan Teknik Industri dan Manajemen Industri di
Indonesia.
KESIMPULAN
 Etika adalah cabang dari filsafat yang menyelidiki penilaian normatif
tentang apakah perilaku ini benar atau apa yang seharusnya
dilakukan. Etika mencakup analisis dan penerapan konsep
seperti benar, salah, baik, buruk, dan tanggung jawab.
 Profesi adalah suatu pekerjaan yang dalam melaksanakan tugasnya
memerlukan / menuntut keahlian (expertise), menggunakan teknik-
teknik ilmiah, serta dedikasi yang tinggi.
 Etika profesi adalah konsep etika yang ditetapkan atau disepakati
pada tatanan profesi atau lingkup kerja tertentu.
 Profesi engineer di Indonesia tergabung dalam organisasi yang
bernama PII (Persatuan Insinyur Indonesia) di dalamnya terdapat
beberapa bidang / badan kejuruan teknik yang kesemuanya
menganut kode etik “catur karsa sapta darma”.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai