Anda di halaman 1dari 22

KONSEP KESEHATAN JIWA

MASYARAKAT
Kesehatan jiwa masyarakat telah menjadi bagian dari
masalah kesehatan masyarakat di Indonesia. Berbagai
masalah multi-dimensional yang masih dan akan terus
dihadapi masyarakat menyangkut masalah ekonomi,
bencana alam, wabah penyakit merupakan factor
pencetus terjadinya masalah pada kesehatan jiwa
masyarakat Indonesia.

Masalah kesehatan jiwa di masyarakat dampaknya


sangat luas dan kompleks. Meskipun secara tidak
langsung menyebabkan kematian, namun akan
mengakibatkan si penderita gangguan jiwa menjadi
tidak produktif dan menimbulkan beban bagi keluarga
dan lingkungan masyarakat di sekitarnya
Masalah kesehatan mental sering
terjadi di masyarakat. Masalah
kesehatan mental yang terjadi di
masyarakat dipengaruhi oleh berbagai
macam faktor makrososial dan
makroekonomi. Pemerintah terus
melakukan dan memperbaiki
peraturan yang berkaitan dengan
faktor-faktor tersebut.
Faktor-faktor sosial ekonomi yang mempengaruhi
kesehatan mental masyarakat seperti kemiskinan,
pengangguran, terjadinya konflik yang berkepanjangan,
dll.

Faktor kemiskinan mempengaruhi kesehatan mental


masyarakat dikarenakan tekanan-tekanan dalam menjalani
hidup, seperti kesulitan untuk memenuhi keperluan hidup,
tekanan dari lingkungan sosial terkait dengan penerimaan
dari lingkungan sekitarnya, kemudian dari segi kesehatan,
kesulitan untuk memperoleh pelayanan kesehatan yang
layak bagi mereka juga membuat semakin parahnya
gangguan yang mereka alami.
Dari kesulitan-kesulitan hidup yang mereka hadapi dapat
menimbulkan dampak negatif yang semakin memperparah
keadaan, seperti misalnya bunuh diri, kekerasan dalam rumah
tangga, dll.

Pengangguran juga menjadi salah satu hal yang


mempengaruhi terjadinya masalah kesehatan mental. Hal ini
disebabkan oleh penilaian negatif dari masyarakat terhadap
orang-orang yang belum memperoleh pekerjaan, selain itu
juga tuntutan atau desakan dari orang-orang terdekat yang
membuat orang tersebut semakin tertekan dan menimbulkan
gangguan psikologis dalam dirinya. Untuk mengatasinya
diperlukan program preventif dan promosi kesehatan mental
kepada masyarakat.
Definisi Kesehatan Jiwa Masyarakat

Kesehatan Jiwa Masyarakat adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa &
sosial yang berorientasi kepada masyarakat dengan mengutamakan
pendekatan masyarakat.

Pelayanan keperawatan yang komprehensif; holistik & paripurna berfokus


pada masyarakat yang sehat, rentan terhadap stress & dalam tahap pemulihan
serta pencegahan kekambuhan.

Kesehatan Jiwa Masyarakat adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa &
sosial yang berorientasi kepada masyarakat dengan mengutamakan pendekatan
masyarakat.

Pelayanan keperawatan yang komprehensif; holistik & paripurna berfokus


pada masyarakat yang sehat, rentan terhadap stress & dalam tahap pemulihan
serta pencegahan kekambuhan
Konsep Kesehatan Jiwa Masyarakat
merupakan suatu orientasi kesehatan
jiwa yang mencakup semua kegiatan
kesehatan jiwa yang dilaksanakan di
masyarakat dengan menitik beratkan
pada upaya promotif dan preventif
tanpa melupakan upaya kuratif dan
rehabilitative.
Faktor yang mempengaruhi
pelaksanaan konsep kesehatan jiwa
masyarakat
1. Faktor Kesadaran masyarakat
Perilaku adalah respon individu terhadap suatu stimulus atau
suatu tindakan yang dapat diamati dan mempunyai frekuensi
spesifik , durasi dan tujuan yang baik disadari ataupun tidak
disadari Kesadaran dari diri sendiri untuk tetap
mempertahankan kesehatan merupakan hal penting untuk
meningkatkan kesejahteraan hidup seseorang individu agar
dapat berkembang secara fisik, mental, spiritual, dan sosial
sehingga individu tersebut menyadari kemampuan sendiri,
dapat mengatasi tekanan, dapat bekerja secara produktif, dan
mampu memberikan kontribusi untuk masyarakat .
2. Factor pendidikan
Salah satu factor yang menyebabkan terjadinya
perubahan adalah factor pendidikan .jika
dihubungkan tingkat pendidikan dengan
partisipasi masyarakat , maka kenyataan
menunjukan adanya hubungan yang erat,
masyarakat yang berpendidikan tinggi biasanya
memiliki tingkat kemauan yang tinggi untuk
melakukan kegiatan-kegiatan pembangunan.
3. Faktor pelayanan kesehatan

Pelayanan kesehatan berperan penting untuk


menjalankan konsep kesehatan jiwa masyarakat .
Tujuan pelayanan kesehatan jiwa yaitu untuk
mempertahankan dan meningkatkan kemampuan
klien dan dalam memelihara kesehatan jiwa.
Pelayanan Kesehatan Jiwa
Masyarakat
 Tim kesehatan terdiri atas : psikiater, psikolok klinik dan
perawat jiwa
 Tim berkedudukan di tingkat Dinas Kesehatan kabupaten / kota
 Tim bertanggung jawab terhadap program pelayanan kesehatan
jiwa di daerah pelayanan kesehatan kabupaten / kota
 Tim bergerak secara periodik ke tiap puskesmas untuk
konsultasi, surveisi, monitoring dan evaluasi
 Pada saat tim mengunjungi puskesmas, maka penanggung
jawab pelayanan kesehatan jiwa & komunitas di puskesmas
akan : mengkonsultasikan kasus-kasus yang tidak berhasil atau
melaporkan hasil dan kemajuan pelayanan yang telah dilakukan
Unit pelayanan Kesehatan Jiwa di
RSU
 Rumah sakit Umum daerah pada tingkat
kabupaten / kota diharapkan mampu menyediakan
pelayanan rawat inap bagi klien gangguan jiwa
dengan jumlah tempat tidur terbatas sesuai
dengan kemampuan

 Sistem rujukan dari puskesmas / tim kesehatan


jiwa masyarakat kabupaten / kota ke rumah sakit
umum harus jelas
Rumah Sakit Jiwa
 Rumah sakit jiwa merupakan pelayanan
spesialistik kesehatan jiwa yang difokuskan
pada klien gangguan jiwa yang tidak berhasil
di rawat di keluarga/puskesmas/ RSU.

 Pasien yang telah selesai di rawat di RSJ


dirujuk lagi ke puskesmas. Penanggung jawab
pelayanan kesehatan jiwa masyarakat di
puskesmas bertanggung jawab terhadap
lanjutan asuhan di keluarga
Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia No. 220/MENKES/SK/III/1992 tentang
pedoman umum Tim Pembina, Pengarah, Pelaksana
kesehatan Jiwa Masyarakat. Kesehatan jiwa
masyarakat (Community Mental Health) merupakan
suatu orientasi kesehatan jiwa yang dilaksanakan di
masyarakat. Kesehatan jiwa masyarakat ini dititik
beratkan pada upaya promotif dan preventif tanpa
melupakan upaya kuratif dan rehabilitative .

Upaya promotif yang dimaksud merupakan suatu


rangkaian atau kegiatan penyelenggaraan pelayanan
kesehatan jiwa yang bersifat promosi kesehatan jiwa .
Upaya promotif
dilaksanakan dilingkungan
 Keluarga
Upaya promotif di lingkungan keluarga dilaksanakan dalam bentuk pola
asuh dan pola komunikasi dalam keluarga yang mendukung pertumbuhan
dan perkembangan jiwa yang sehat
 Tempat Kerja
Dilaksanakan dalam bentuk komunikasi, informasi, dan edukasi mengenai
Kesehatan Jiwa, serta menciptakan tempat kerja yang kondusif untuk
perkembangan jiwa yang sehat agar tercapai kinerja yang optimal.
 Masyarakat
Dilaksanakan dalam bentuk komunikasi, informasi, dan edukasi mengenai
Kesehatan Jiwa, serta menciptakan lingkungan masyarakat yang kondusif
untuk pertumbuhan dan perkembangan jiwa yang sehat
 Fasilitas Pelayanan Kesehatan;
dilaksanakan dalam bentuk komunikasi, informasi, dan edukasi mengenai
Kesehatan Jiwa dengan sasaran kelompok pasien, kelompok keluarga, atau
masyarakat di sekitar fasilitas pelayanan kesehatan
 media massa
o Penyebarluasan informasi bagi masyarakat mengenai
Kesehatan Jiwa, pencegahan, dan penanganan gangguan
jiwa di masyarakat dan fasilitas pelayanan di bidang
Kesehatan Jiwa
o Pemahaman yang positif mengenai gangguan jiwa dan
ODGJ dengan tidak membuat program pemberitaan,
penyiaran, artikel, dan/atau materi yang mengarah pada
stigmatisasi dan diskriminasi terhadap ODGJ
o Pemberitaan, penyiaran, program, artikel, dan/atau materi
yang kondusif bagi pertumbuhan dan perkembangan
Kesehatan Jiwa
 lembaga keagamaan dan tempat ibadah
 lembaga pemasyarakatan dan rumah tahanan
4. Faktor keadaaan Sosial

Masyarakat secara umum belum mempunyai pengetahuan dan


perilaku hidup sehat dan kondisi lingkungan yang kurang baik .
Penggunaan fasilitas kesehatan di daerah terpencil yang tidak
memadai yang dipengaruhi oleh askses jarak. namun bukan hanya
disebabkan oleh jarak tapi terdapat dua factor yaitu determinan
penyediaan yang merupakan factor pelayanan dan determinan
permintaan yang merupakan factor pengguna

Determinan penyediaan meliputi infrastruktur fisik , tempat


pelayanan, ketersediaan ,pemanfaatan dan distribusi petugas ,
biaya pelayanan serta mutu pelayanan.

sedangkan determinan permintaan meliputi rendahnya pendidikan


dan factor social budaya masyarakat serta tingkat pendapatan yang
rendah atau miskin
Pemeliharaan kesehatan
jiwa
Disebutkan bahwa usaha-usaha pemeliharaan kesehatan jiwa
pemerintah meliputi:

 Memelihara kesehatan jiwa dalam pertumbuhan dan


perkembangan anak-anak
 menggunakan keseimbangan jiwa dengan menyesuaikan
penempatan tenaga selaras dengan bakat dan kemampuannya
 perbaikan tempat kerja dan suasana kerja dalam perusahaan
dan sebagainya sesuai dengan ilmu kesehatan jiwa
 mempertinggi taraf kesehatan jiwa seseorang dalam
hubungannya dengan keluarga dan masyarakat
 usaha-usaha lain yang dianggap perlu oleh Menteri Kesehatan
Dalam penerapannya di masyarakat, program preventif dalam
kesehatan mental dapat dilakukan dengan berbagai cara.

Menurut Commission on Chronic Illness (1957) dalam Psikologi


Klinis (2007) terdapat tiga tingkat program prevensi yaitu:
prevensi primer, prevensi sekunder, dan prevensi tersier.

 Prevensi primer bertujuan untuk mengurangi terjadi gangguan


mental pada masyarakat secara umum atau individu.
 Prevensi sekunder bertujuan untuk mengurangi durasi atau
meringankan gangguan yang sudah mulai terjadi.
 Prevensi tersier bertujuan untuk mengurangi efek dari
gangguan yang sudah berkembang dan mencegah
kekambuhan. (Sundberg, 2007)
Dari penjelasan di atas kita dapat mengadakan program preventif dalam
masyarakat. Langkah pertama yang dapat kita lakukan adalah melakukan
pendekatan dengan masyarakat untuk mengetahui lebih dalam masalah
kesehatan mental dalam setiap kelompok masyarakat. Selain itu kita
dapat melakukan prevensi lain yaitu dengan memberikan pengetahuan
dan melatih kemampuan problem solving masyarakat; kemampuan untuk
menghadapi masalah dalam  hidup; kemampuan interpersonal;
kemampuan menghadapi stress, terutama pada orangtua; peningkatan
aspek spiritual; pengembangan faktor protektif pada anak-anak; dan
promosi kesehatan mental. Dalam hal yang lebih khusus, misalnya,
program preventif terhadap kasus bunuh diri dalam masyarakat, yaitu
dengan memberikan pengertian kepada masyarakat bahwa bunuh diri
bukan jalan satu-satunya untuk menyelesaikan masalah.

Masyarakat dilatih untuk mampu menghadapi masalah yang sulit dan


menumbuhkan rasa kepercayaan mereka terhadap diri mereka sendiri
bahwa mereka mampu menjalani kehidupan ini. Dalam kasus kekerasan
dalam rumah tangga misalnya, dapat dilakukan pemberdayaan kaum ibu,
pengembangan kemampuan dalam mengatasi masalah rumah tangga,
untuk mencegah terjadinya kekerasan dalam rumah tangga.
Masalah yang dihadapi dalam
pelaksanaan konsep kesehatan jiwa pada
masyarakat
 Kurangnya pengetahuan masyarakat
Keberadaan pasien gangguan jiwa di tengah- tengah masyarakat sampai saat ini masih
belum mendapat tempat seperti orang normal .penderita gangguan jiwa sering dianggap
mengganggu keberadaan orang lain . kondisi tersebut dapat disebabkan karena masih
kurangnya pengetahuan serta sikap individu maupun masyarakat dalam menilai pasien
gangguan jiwa . Akibatnya keterlambatan dalam penanganan pasien gangguan jiwa terjadi dan
menyebabkan bertambahnya jumlah penderita sakit jiwa dimasyarakat
 Minimnya fasilitas penunjang kesehatan
Kesehatan jiwa masih menjadi persoalan serius di Indonesia data riset kesehatan 2013
mencatat prevelensi gangguan jwa berat di Indonesia mencapai 1,7 miliar . artinya 1-2 orang
dari 1000 penduduk Indonesia mengalami gangguan jiwa berat . hal ini diperburuk dengan
minimnya pelayanan kesehatan jiwa di Negara Indonesia sehingga banyak penderita gangguan
kesehatan mental yang belum tertangani dengan baik
 Fasilitas kesehatan yang tidak terjangkau
Keterjangkauan fasilitas kesehatan atau pelayanan kesehatan dan jaringannya di daerah
terpencil masih rendah meskipun pemerintah telah berupaya melakukan pemenuhan sarana
prasarana . Masalahnya berada pada jarak tempat tinggal pengguna dari tempat pelayanan,
kekurangan alat- alat dan persediaan di tempat pelayanan , kekurangan dana dan biaya
transportasi dan kekurangan dana untuk biaya pengobatan
Upaya pemecahan masalah pada
pelaksanaan konsep kesehatan jiwa
masyarakat
 Dilakukannya pemberdayaan untuk masyarakat
Pemberdayaan masyarakat dapat dilakukan untuk
lebih meningkatkan mutu kesehatan jiwa masyrakat
.baik pemberdayaan untuk masyarakat sendiri , tokoh
masyarkat maupun profesi kesehatan.

 Pelatihan kesehatan jiwa bagi tenaga kesehatan jiwa


Pelatihan wajib dilakukan agar adanya tenaga
kesehatan professional yang handal agar promosi,
preventif , kuratif dan rehabilitasi terhadap masyarakat
yang menderitas sakit maupun yang sehat dapat
dilakukan secara menyeluruh termasuk didalamnya
adalah pelayan kesehatan jiwa.

Anda mungkin juga menyukai