Anda di halaman 1dari 36

GANGGUAN PSIKOTIK

ORGANIK

29/10/2019 abs
PASIEN

FISIK TAK ADA KELAINAN FISIK

BAGAIMANA PSIKISNYA ??? PSIKOTIK NON-PSIKOTIK

FUNGSIONAL ORGANIK

(AKUT) (KRONIS)
DELIRIUM DEMENSIA G.M.P. ZAT

SKIZOFRENIA GANGGUAN AFEKTIF

GANGGUAN WAHAM EPISODE DEPRESIF


SIKLOTIMIA & DISTIMIA
PSIKOTIK AKUT DAN SEMENTARA
REAKSI STRES BERAT/AKUT, GGN. PENYESUAIAN
GGN. ANSIETAS (FOBI, PANIK, OCD)
GGN. DISOSIASI/KONVERSI
GGN. SOMATOFORM
NEURASTHENIA, SINDROMA DEPERSONALISASI-DEREALISASI
GGN. TIDUR, GGN. MAKAN, GMP MASA NIFAS
DISFUNGSI SEKSUAL BUKAN KRN. PENYAKIT ORGANIK
FAKTOR29/10/2019
PSIKOLOGIS YG. BERHUBUNGAN DG. absGGN. ATAU PENYAKIT/DISFUNGSI OTONOMIK
GGN . KEPRIB., GGN. KEBIASAAN&IMPULS, GGN. IDENTITAS, PREFERENSI, ORIENTASI SEKS.
D.D. PSIKOTIK ORGANIK (DELIRIUM) & NON-ORGANIK (FUNGSIONAL)

• ETIOLOGI ORGANIK : + --
• GEJALA :
KESADARAN : CLOUDING BERUBAH
FLUKTUASI : + --
ORIENTASI : TERGANGGU NORMAL
DAYA INGAT : TERGANGGU NORMAL
PERHATIAN : SHIFT NORMAL
AFEK/EMOSI : LABIL INADEKUAT
GGN. PROSES PIKIR : TERGANGGU SANGAT
GGN. PERSEPSI : HALUSINASI VISUAL/OPTIK AUDITORIK
GANGGUAN PSIKOMOTOR : GELISAH  /  /
• PEMERIKSAAN : CARI KAUSA ORGANIK HATI-HATI ORGANIK
LAB.DARAH, EEG, CT.SCAN
KONSUL BAGIAN LAIN
• PENANGANAN : OBSERVASI/MRS 
PERBAIKI K.U., K/P. FIKSASI
CAIRAN/ELEKTROLIT,
NUTRISI, HEMATOLOGI
RUANG TERANG, TENANG,
ORANG DIKENAL
• TERAPI KAUSAL :  NEROLEPTIKA
• TERAPI SIMPTOMATIS : NEROLEPTIKA --
• PROGNOSIS : BAIK, TGT. PENYAKIT P.U. BURUK
29/10/2019 absYANG MENDASARI
HIRARKI DIAGNOSIS GANGGUAN JIWA

I. (F00-F09) Gangguan Mental Organik &


Simtomatik
(F10-F19) Gangguan Mental & Perilaku Akibat
Zat Psikoaktif
II. (F20-F29) Skizofrenia, Gangguan Skizotipal &
Gangguan Waham
III. (F30-F39) Gangguan Suasana Perasaan
IV. (F40-F48) Gangguan Neurotik, Gangguan
Somatoform & Gangguan
Stress
V. (F50-F59) Sindrom Perilaku yang
berhubungan dengan Gangguan
Fisiologis & Faktor Fisik
29/10/2019 abs
HIRARKI DIAGNOSIS GANGGUAN JIWA

VI. (F60-F69) Gangguan Kepribadian &


Perilaku Masa Dewasa
VII. (F70-F79) Retardasi Mental
VIII. (F80-F89) Gangguan Perkembangan
Psikologis
IX. (F90-98) Gangguan Perilaku & Emosional
dengan Onset masa Anak & Remaja
X. (kode Z) Kondisi lain yang menjadi Fokus
Perhatian Klinik

29/10/2019 abs
D.D. DELIRIUM & DEMENSIA
DELIRIUM DEMENSIA
• ONSET : JELAS & AKUT INSIDUOUS
• PERJALANAN : BBRP. HARI-MINGGU KRONIS, PROGRESIF
• UMUMNYA BERSIFAT : REVERSIBEL IREVERSIBEL *
• DISORIENTASI : SAAT DINI SAAT LAMBAT
• KESADARAN : BERFLUKTUASI NORMAL  TGG.
• JEDA ATENSI : SINGKAT NORMAL
• PERUBAHAN GEJALA : JAM KE JAM HARIAN, LAMBAT
• PERUBAHAN FISIOLOGIS : JELAS TIDAK MENCOLOK
• PERUBAHAN PSIKOMOTOR : DINI BELAKANGAN
• GANGGUAN TIDUR SIKLUS BANGUN :
BERVARIASI DALAM DALAM POLA
HITUNGAN JAM SIANG-MALAM

29/10/2019 abs
DELIRIUM

• Terjadi pada 5-10% pasien rawat inap


medik atau bedah.
• Penyebab keadaan psikotik yang paling
umum di bangsal perawatan.

29/10/2019 abs
ETIOLOGI:
• Diakibatkan oleh hal-hal yang mengganggu fungsi
otak keseluruhan; bisa terletak intrakranial atau
sistemik.
• Dapat beberapa faktor bersamaan; atau faktor
yang jika sendiri-sendiri tidak adekuat, tetapi
bersama-sama dapat menyebabkan delirium,
misalnya: sisa anestesi, nyeri, gangguan anaps
ringan, toksin dari transfusi,analgesik opiat,
dehidrasi, ansietas, dan lingkungan yang asing.
29/10/2019 abs
Penyakit yang dapat menyebabkan SOO:
1. Trauma: Cedera kepala
2. Degeneratif: Dementia dengan penyakit akut
3. Epileptik: Keadaan post-ictal, status petit mal
4. Vaskuler: Infark miokard, anemia, gagal jantung, hemoragia
internal; trombosis/emboli serebral, hemoragi subarakhnoid,
TIA, ensefalopati hipertensif.
5. Infeksi: Septisemia, pneumonia, influenza, tifoid, malaria
serebral; ensefalitis, meningitis, abses serebral.
6. Metabolik: Uremia, gagal hati, alkalosis, gangguan asam-
basa, hiperkapnea, gangguan elektrolit, anoksia.
7. Endokrin: Krisis hipertiroid, misedema, krisis Addison,
prekoma diabetikum, gangguan paratiroid.
8. Toksik: Obat, alkohol, logam berat.
29/10/2019 abs
GAMBARAN KLINIK:
1. Kesadaran berkabut:
Onset akut, perjalanan fluktuatif (malam hari lebih parch, siang hari
membaik)
2. Disorientasi waktu terjadi lebih dulu, disusul tempat dan orang.
Berfluktuasi sejalan dengan tingkat kesadaran.
3. Gangguan proses berpikir. Sejalan dengan kesadaran, mula-mula
pikiran lambat tetapi lalu nalar (reasoning) berkurang dan
inkoheren.
4. Gangguan registrasi, retensi, recall.
5. Abnormalitas perseptual:
- Ilusi dan misinterpretasi
- Halusinasi visual sering terjadi, tetapi juga ada halusinasi
auditorik dan taktil.
6. Perubahan emosi: mula-mula dapat cemas, iritabilitas, depresi dan
apati, tetapi dapat berkembang menjadi ketakutan.
7. Perubahan psikomotor: menurun atau meningkat
29/10/2019 abs
KRITERIA DIAGNOSTIK:
A. Kesadaran berkabut yang onsetnya akut, disertai
kemampuan atensi yang berkurang,
B. Dan DUA atau lebih dari yang berikut:
1. Disorientasi atau gangguan memori
2. Gangguan persepsi (misinterpretasi, ilusi, atau
halusinasi)
3. Bicara inkoheren
4. Gangguan siklus tidur-bangun dengan insomnia
dan tidur siang hari
5. Aktivitas psikomotor yang meningkat atau
menurun.
29/10/2019 abs
DIAGNOSIS BANDING:
• Sindrom otak kronik
• Penyakit fungsional

PEMERIKSAAN PENUNJANG:
• Tahap awal: hitung jenis, LED, urea dan
elektrolit, LFT, thyroid, gula darah, serologi
untuk neurosifilis, mikroskopik dan kultur urine,
foto thorax
• Membedakan delirium dan penyakit fungsional:
EEG 12 gelombang lambat pada delirium
• Mungkin perlu: LP, CT scan, serum B12 dan
folat.

29/10/2019 abs
PENGOBATAN:
• Harus diobservasi di RS
• Perbaikan semua gangguan fisik yang mendasari. Koreksi
gangguan cairan dan elektrolit, faktor nutrisi dan
hematologi. Obat yang tidak perlu harus dihentikan.
• Ruang pasien harus cukup terang waktu malam untuk
mengurangi misinterpretasi. Jumlah staf yang menangani
jangan terlalu banyak supaya mudah dikenali. Reassurance
berkali-kali, serta keterangan yang jelas akan mengurangi
ketakutan.
• Obat-obatan berikut dipergunakan jika prosedur perawatan
di atas tidak berhasil:
• Haloperidol: tanpa sedasi, kurang hipotensif, kurang efek
pada hepar, tidak terakumulasi, tidak menimbulkan
disinhibisi.
• Dapat dikombinasi dengan lorazepam
29/10/2019 abs
Perjalanan penyakit dan
prognosis:

• Setelah resolusi gangguan yang mendasari,


keadaan delirium dapat berlangsung terus
beberapa hari.
• Prognosis kurang baik bila penyakit yang
mendasari bersifat fatal.

29/10/2019 abs
DEMENSIA
• SINDROMA OTAK (NEURO-BEHAVIORAL) KRONIK YANG
BIASANYA IREVERSIBEL
• BERJALAN LAMBAT/INSIDIOUS, KRONIK, PROGRESIF.
• GEJALA KHAS : GANGGUAN (PENURUNAN) FUNGSI KOGNITIF
MULTIPLE & GLOBAL
 ASPEK INTELEKTUAL
 MEMORI
 KEPRIBADIAN
 TANPA PENURUNAN KESADARAN
• GANGGUAN KOGNITIF A.L. :
DAYA INGAT
DAYA PIKIR : ABSTAKSI, JUDGEMENT
ORIENTASI
DAYA TANGKAP : PEMAHAMAN
KEMAMPUAN BERBAHASA
FUNGSI EKSEKUTIF
KEMAMPUAN MOTORIK KOMPLEKS
(PRAXIS) : AFASIA, APRAKSIA, AGNOSIA
• ADA PERUBAHAN KEPRIBADIAN

29/10/2019 abs
DEMENSIA DAPAT TERJADI KARENA:
DEGENERATIF : ATROFI, SENILE PLAQUES, MULTI INFARK,
‘BOXING ENCEPHALO-PATHY’ = ENSEFALOPATIA TRAUMATIKUM
SOP : TUMOR SEREBRI*, HEMATOMA SUB-DURAL*, NPH*, TUMOR
SEKUNDER*
INFEKSI : NEUROSIFILIS”, ENSEFALITIS KRONIK
ANOKSIA : ANEMIA*, GAGAL JANTUNG KONGESTIF*, GAGAL
NAFAS KRONIK, KERACUNAN CO, HENTI JANTUNG
METABOLIK : UREMIA*, GAGAL HATI*
ENDOKRIN : MIXEDEMA*, PENYAKIT ADDISON*, HIPOGLISEMI*,
GANGGUAN PARATIROID*
INTOKSIKASI : BARBITURAT*, BROMIDES*, MANGAN,
KARBONDISULFIT, ALKOHOL
DEFISIENSI VITAMIN : B12*, ASAM FOLAT*, THIAMIN/B1*, ASAM
NIKOTINIK (PELAGRA)*

* = DAPAT REVERSIBEL

29/10/2019 abs
Causa Demensia (singkatan):
• D EGENERATION & DRUGS
• E MOTION
• M ETABOLISM
• E NERGY
• N UTRITION
• T UMOR
• I NFECTION
• A RTERIOSCLEROSIS
29/10/2019 abs
D.D. DEMENSIA & DEPRESI
DEMENSIA DEPRESI
• ONSET : PERLAHAN MENDADAK
• RIWAYAT DEPRESI : TIDAK ADA ADA
• DISABILITAS : DITUTUP-TUTUPI DITONJOLKAN
• JAWABAN : SEDIKIT MELESET ‘TIDAK TAHU’
• FLUKTUASI MOOD : HARIAN VARIASI DIURNAL
• KEMUNDURAN KOGNITIF : MENETAP BERFLUKTUASI
• KEMAUAN : BERUSAHA KERAS KURANG MAU
MENUNJUKKAN BERUSAHA/
KEMAMPUAN MERASA TERPURUK
• GANGGUAN MEMORI: JANGKA PENDEK PENDEK & PANJANG
TERJADI AWAL TERKAIT DG. MOOD
YANG DEPRESIF BISA
ADA ANSIETAS
• FUNGSI SOSIAL : MENURUN MASIH BAIK
29/10/2019 abs
PEMERIKSAAN KOGNITIF
(HECKER’S)
1. Memory
2. Language
3. Executive Function and Motor Performance
4. Visuospatial
5. Attention and Concentration
6. Calculation
7. Judgement
8. Reasoning
9. Abstraction
29/10/2019 abs
1. MEMORY:
• Immediate Memory: ucapkan sebuah
kalimat untuk diingat oleh pasien, misalnya:
‘Jalan Mawar Merah II/63, Rewin, Sidoarjo.
• Long Term Memory: Sebutkan nama
presiden Republik Indonesia yang pertama,
kedua, dst.
• Short Term Memory: menyuruh mengulangi
kalimat yang sudah diingat tadi setelah
menanyakan Long Term Memory
29/10/2019 abs
2. LANGUAGE:
• Naming: menanyakan pada pasien gambar
apa yang ditunjuk (‘Naming test’)
• Repetition: pasien diminta menirukan kata,
misalnya: ‘Coklat-Percakapan-Artikulasi’
• Reading: pasien diminta membaca suatu
alinea
• Writing: menuliskan kalimat dengan ide
pasien sendiri yang lengkap (ada S-P-O)
29/10/2019 abs
BENDA-BENDA YANG
DIGUNAKAN UNTUK
NAMING TEST

29/10/2019 abs
SATU ALINEA UNTUK READING

29/10/2019 abs
3. EXECUTIVE FUNCTION AND
MOTOR PERFORMANCE:
• Menyuruh pasien melakukan 3 langkah perbuatan,
misalnya: ambil bolpoint, buka tutupnya dan
letakkan di lantai
• Memperagakan gerakan yang sulit untuk ditirukan
pasien, misalnya: bentukan posisi jari yang sulit
• Left-right orietation: misalnya: ‘Letakkan tangan
kananmu pada lutut kirimu’
• Finger identification: meminta pasien
menyebutkan jari-jari tangan yang ditunjuk
pemeriksa
29/10/2019 abs
4. VISUOSPATIAL:
• Meminta pasien menyalin suatu gambar
• Meminta pasien menggambar jam di kertas
pada pukul 1.50 misalnya
• Meminta pasien menggambar bunga

29/10/2019 abs
GAMBAR YANG DAPAT
DITIRU UNTUK
PEMERIKSAAN
VISUOSPATIAL, DARI
PEMERIKSAAN
BENDER GESTALT

29/10/2019 abs
5. ATTENTION AND
CONCENTRATION:
• Meminta pasien menyebutkan urutan huruf
dari belakang suatu kata, misalnya malang,
Jating, Surabaya,percetakan
• Menanyakan hasil pengurangan angka
secara berurutan: 100-7 dan seterusnya

29/10/2019 abs
6. CALCULATION:
• Menanyakan penjumlahan, pengurangan,
pembagian dan perkalian kepada pasien,
secara lisan atau tertulis, misalnya:
• 17 + 12
• 17 – 9
• 15 x 5
• 9:3
29/10/2019 abs
7. JUDGEMENT:
• Understanding personal situation: misalnya:
‘Seandainya anda sampai di terminal bis di
Malang dan ternyata dompet anda tidak ada, apa
yang akan anda lakukan?’
• Planning for the future: ‘Apabila dinyatakan
sembuh dan anda bisa pulang ke rumah, apa yang
akan anda lakukan?
• Social insight: ‘Menurut anda apakah koruptor
patut dihukum mati?’ Atau ‘Apakah para
demonstran layak dihukum?’
29/10/2019 abs
8. REASONING:
• Menayakan hal-hal yang memerlukan
penjelasan sebab akibat, misalnya:
• ‘Mengapa mobil dapat berjalan?’
• ‘Mengapa kita harus makan?’

29/10/2019 abs
9. ABSTRACTION:
• Similarity: menanyakan persamaan dua benda,
misalnya: ‘Apa persamaan antara layang-layang
dan pesawat terbang?’
• Difference: menanyakan perbedaan dua benda,
misalnya: ‘Apa perbedaan antara lilin dan
lentera?’
• Proverbs: menanyakan arti dari peribahasa yang
sudah umum diketahui pasien, sesuaikan dengan
pendidikannya, misalnya: ‘Nasi telah menjadi
bubur’ atau ‘Bagai pinang dibelah dua’ atau
‘Karena nila setitik, rusak susu sebelanga’
29/10/2019 abs
MMSE dari
FOLSTEIN

29/10/2019 abs
MMSE dari
FOLSTEIN

29/10/2019 abs
PENILAIAN STATUS MENTAL USIA LANJUT
DI POLI JIWA (1):

29/10/2019 abs
PENILAIAN STATUS MENTAL USIA LANJUT
DI POLI JIWA (2):

29/10/2019 abs
29/10/2019 abs

Anda mungkin juga menyukai