Kelompok 14
- Amelia Vebimilan
- Leaning fatmadika pusaka
- Sri damayanti djufri
Anatomi Dan Fisiologi
Definisi
Non spesifik neck pain merupakan keluhan yang paling banyak terjadi pada pekerja
terutama para pekerja yang dalam jangka waktu lama dan berulang-ulang melakukan postur
tertentu, nyeri leher yang dialami oleh pekerja sering kali melibatkan gangguan pada sistem
muskuloskeletal, nyeri leher ini menurut proses patofisiologinya termasuk nyeri leher mekanik
atau nyeri leher axial atau sering disebut sebagai nyeri leher non spesifik, dikatakan non spesifik
karena tidak ada penyakit atau kelainan struktural anatomi yang mendasarinya.
Gejala yang sering menyertai nyeri leher non spesifik ini seperi rasa kaku pada leher
bisa satu sisi atau kedua sisi leher, nyeri dirasakan sampai ke kepala, nyeri leher non spesifik
murni disebabkan oleh struktur otot-otot atau sistem muskuloskeletal di leher dan sering
berhubungan dengan postur tubuh atau posisi leher yang salah saat bekerja, beban kerja otot
leher yang berlebihan dalam jangka waktu tertentu (Binder, 2007; Lars, 2011; Giannoula dkk.,
2013).
Epidemiologi
Palpasi
Adanya spasme musculus scalene dextra,levator scapula, musculus upper trapezius dextra
Adanya nyeri tekan pada T1
Pemeriksaan fungsi dasar
Quick Tes : Aktif 3 dimensi extensi
TIMT
Kondisi/Penyakit :
Non- Spesifik neck pain et causa spasme M. scaleni with M. Levator
scapula
• Prosedur pelaksanaan
Pasien bisa duduk atau tidur terlentang.
Kepala pasien diposisikan fleksi, satu tangan
terapis di occiput dan tangan lainnya pada
segmen C3-C7 (posisi duduk) ; satu tangan
terapis disegmen C2-3 dan tangan lainnya pada
sisi mandibula (posisi terlentang).
Segmen C1-C2 dibawa kearah patologi barrier
(kearah rotasi).
Pasien diminta menggerakkan occiput kearah
rotasi kontralateral sambil terapis memberikan
tahanan isometrik, tarik napas dan gerakkan
kedua mata kesamping secara simultan.
Kontraksi isometrik dipertahankan 3 – 5 detik.
Pasca kontraksi hembuskan napas dan relaks,
kemudian secara pasif tangan terapis melakukan
mobilisasi occiput kearah rotasi sambil kedua
mata pasien mengikuti gerak rotasi tersebut.
• MET untuk disfungsi rotasi C3-C7
• Prosedur pelaksanaan
Pasien bisa duduk atau tidur terlentang.
Kepala-leher pasien dirotasikan sampai pada
patologi barrier, satu tangan terapis di segmen
cerivcal yang patologi dan tangan lainnya pada
segmen dibawahnya (duduk) ; satu tangan
terapis pada segmen yang patologi dan tangan
lainnya pada mandibula – dagu pasien (tidur).
Pasien diminta menggerakkan kepala-leher
kearah rotasi kontralateral sambil terapis
memberikan tahanan isometrik, tarik napas dan
gerakkan kedua mata kesamping secara
simultan.
Kontraksi isometrik dipertahankan 3 – 5 detik.
Pasca kontraksi hembuskan napas dan relaks,
kemudian secara pasif tangan terapis
melakukan mobilisasi leher (segmen yang
patologi) kearah rotasi sambil kedua mata
pasien mengikuti gerak rotasi tersebut (duduk)
; satu tangan melakukan glide pada pilar
articular sambil rotasi pasif segmen tersebut.
• MET untuk disfungsi lateral fleksi C3 –
C7
• Prosedur pelaksanaanan
Pasien tidur terlentang.
Satu tangan terapis di occiput dan tangan lainnya
pada segmen cervical yang patologi ; kepala-leher
pasien diposisikan fleksi atau ekstensi + lateral
fleksi sampai pada patologi barrier.
Pasien diminta menggerakkan kepala-leher kearah
lateral fleksi kontralateral sambil terapis
memberikan tahanan isometrik, tarik napas secara
simultan.
Kontraksi isometrik dipertahankan 3 – 5 detik.
Pasca kontraksi hembuskan napas dan relaks,
kemudian secara pasif tangan terapis di occiput
melakukan mobilisasi cervical kearah lateral fleksi
disertai lateral glide pada segmen yang patologi
oleh tangan lainnya.