Anda di halaman 1dari 20

Pendahuluan

• Indonesia adalah negara yang sangat rawan terkena bencana,


hal ini karena secara geografis, wilayah Indonesia terletak
pada pertemuan 4 jalur lempeng tektonik yang besar dan aktif
di dunia,
yaitu: lempeng Asia, lempeng Samudera Hindia, lempeng
Australia dan lempeng Pasifik.

• Di samping itu, daratan Indonesia memiliki lebih dari 500


gunung berapi di mana 128 di antaranya masih aktif, yang
terkenal sebagai lingkaran api (ring of fire).

• Fakta inilah yang menjadikan wilayah Indonesia rawan


terhadap bencana alam (natural disaster) seperti gempa bumi,
tsunami, angin topan dan letusan gunung berapi.
Dalam seputuh tahun terakhir Indonesia dilanda berbagai
jenis bencana alam, sehingga Indonesia dapat
dikategorikan sebagai negara rawan bencana. Seperti

• gempa bumi dan tsunami di Aceh dan Kep. Nias (Des


2004)
• Gempa bumi di NTT (kab. Alor) dan Papua Barat (Nabire) ,
Februari dan November 2004
• gempa bumi di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta,
Jawa Tengah Mei 2006,
• bencana semburan lumpur panas Sidoarjo Mei 2006,
• Tsunami Pangandaran pada bulan Juli 2006,
• Gempa Bumi di Sumbar dan Bengkulu April 2007.
• Di samping itu, Indonesia juga memiliki berbagai
ancaman bencana lain, seperti tanah longsor, ke- bakaran
hutan, belum lagi bencana yang diakibatkan oleh
perubahan iklim global seperti banjir, gelombang pasang,
abrasi, kekeringan dan angin puting beliung yang hampir
setiap tahun melanda berbagai kawasan tanah air, yang
dapat mengancam dan mempengaruhi perikehidupan
sosial ekonomi masyarakat Indonesia.
• Dengan latar belakang kondisi Indonesia yang rawan
terkena bencana maka pada tahun 2007 tepatnya Bulan
April, Dewan Perwakilan Rakyat dengan Persetujuan
Bersama Presiden Republik Indonesia telah
mengundangkan
Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang
Penanggulangan Bencana (Undang-Undang
Penanggulangan Bencana).

• Undang-Undang Bencana merupakan dasar dan


sekaligus payung hukum penyelenggaraan penang-
gulangan bencana di Indonesia.
Pembahasan
Definisi Dan Jenis Bencana
Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang
mengancam dan mengganggu kehidupan dan
penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh
faktor alam dan/atau faktor nonalam maupun faktor
manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa
manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan
dampak psikologis. (UU No 24 Thn 2007 Tentang
Penanggulangan Becana)
Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tersebut juga
mendefinisikan mengenai bencana alam, bencana nonalam, dan
bencana sosial.
• Bencana alam adalah bencana yang diakibatkan oleh
peristiwa atau serangkaian peristiwa yang disebabkan oleh
alam antara lain berupa gempa bumi, tsunami, gunung
meletus, banjir, kekeringan, angin topan, dan tanah longsor.
• Bencana nonalam adalah bencana yang diakibatkan oleh
peristiwa atau rangkaian peristiwa nonalam yang antara lain
berupa gagal teknologi, gagal modernisasi, epidemi, dan
wabah penyakit.
• Bencana sosial adalah bencana yang diakibatkan oleh
peristiwa atau serangkaian peristiwa yang diakibatkan oleh
manusia yang meliputi konflik sosial antarkelompok atau
antarkomunitas masyarakat, dan teror.
Korban Bencana
Korban bencana adalah orang atau sekelompok orang
yang menderita atau meninggal dunia akibat bencana.
Pengungsi adalah orang atau kelompok orang yang
terpaksa atau dipaksa keluar dari tempat tinggalnya untuk
jangka waktu yang belum pasti sebagai akibat dampak
buruk bencana. (Menurut Undang-Undang No. 24 tahun
2007)
Penanggulangan Bencana
Penanggulangan bencana merupakan suatu proses yang
dinamis, terpadu dan berkelanjutan untuk meningkatkan
kualitas langkah-langkah yang berhubungan
dengan penanganan, merupakan rangkaian kegiatan yang
meliputi pencegahan, mitigasi, kesiapsiagaan, tanggap darurat,
rehabilitasi dan pembangunan kembali.

Penanggulangan bencana merupakan serangkaian upaya yang


meliputi penetapan kebijakan pembangunan yang berisiko
timbulnya bencana, kegiatan pencegahan bencana, tanggap
darurat, dan rehabilitasi.
Tujuan dari penanggulangan bencana :
• Memberikan perlindungan kepada masyarakat dari
ancaman bencana
• Menyelaraskan peraturan perundang-undangan yang sudah
ada
• Menjamin terselenggaranya penanggulangan bencana
secara terencana, terpadu, terkoordinasi, dan menyeluruh
• Menghargai budaya lokal
• Membangun partisipasi dan kemitraan publik serta swasta
• Mendorong semangat gotong royong, kesetiakawanan, dan
kedermawanan; dan
• Menciptakan perdamaian dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara.
Penyelenggaraan penanggulangan bencana terdiri atas 3
(tiga) tahap meliputi:
a. prabencana;
b. saat tanggap darurat; dan
c. pascabencana. (pasal 33)
Menurut Undang-Undang No 24 Tahun 2007
Tanggung jawab pemerintah daerah dalam
penyelenggaraan penanggulangan bencana meliputi:
a. penjaminan pemenuhan hak masyarakat
dan pengungsi yang terkena bencana sesuai
dengan standar pelayanan minimum;
b. perlindungan masyarakat dari dampak bencana;
c. pengurangan risiko bencana dan pemaduan
pengurangan risiko bencana dengan program
pembangunan; dan
d. pengalokasian dana penanggulangan bencana
dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah yang memadai. (pasal 8)
Wewenang pemerintah daerah dalam penyelenggaraan
penanggulangan bencana meliputi:
a. penetapan kebijakan penanggulangan bencana pada
wilayahnya selaras dengan kebijakan pembangunan
daerah;
b. pembuatan perencanaan pembangunan yang
memasukkan unsur-unsur kebijakan penanggulangan
bencana;
c. pelaksanaan kebijakan kerja sama dalam penanggulangan
bencana dengan provinsi dan/atau kabupaten/kota lain;
d. pengaturan penggunaan teknologi yang berpotensi sebagai
sumber ancaman atau bahaya bencana pada wilayahnya;
e. perumusan kebijakan pencegahan penguasaan dan
pengurasan sumber daya alam yang melebihi kemampuan
alam pada wilayahnya; dan
f. pengendalian pengumpulan dan penyaluran uang atau
barang yang berskala provinsi, kabupaten/kota. (pasal 9)
Dasar Hukum tentang Bencana
1. Undang-Undang Dasar 1945
Alenia ke IV Pembukaan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 mengamanatkan
bahwa Pemerintah Negara Republik Indonesia melindungi
segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia,
memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan
kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia
yang berdasarkan kemerdekaan, kedamaian abadi dan
keadilan sosial.
2. Undang-Undang :
• Undang-Undang No. 24 Tahun 2007 tentang
Penanggulangan Bencana

3. Peraturan Pemerintah :
• Peraturan Pemerintah No. 21 Tahun 2008 tentang
Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana
• Peraturan Pemerintah No. 22 Tahun 2008 tentang
Pendanaan dan Pengelolaan Bantuan Bencana
• Peraturan Pemerintah No. 23 Tahun 2008 tentang Peran
Serta Lembaga Internasional dan Lembaga Asing Non
Pemerintah Dalam Penanggulangan Bencana
4. Peraturan Presiden :
• Peraturan Presiden No. 70 Tahun 2012 tentang
Perubahan Kedua Atas Perpres No. 54 Tahun 2010
Tentang Pengadaan Barang / Jasa Pemerintah
• Peraturan Presiden No. 08 Tahun 2008 tentang Badan
Nasional Penanggulangan Bencana
• Peraturan Presiden No. 03 Tahun 2007 tentang
Perubahan Atas Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun
2005 Tentang Badan Koordinasi Nasional Penanganan
Bencana
• Peraturan Presiden No. 83 Tahun 2005 tentang Badan
Koordinasi Nasional Penanganan Bencana
5. Keputusan Presiden :
• Keputusan Presiden No. 59 Tahun 2009 tentang Anggota
Unsur Pengarah Penanggulangan Bencana dari Instansi
Pemerintah
• Keputusan Presiden No. 03 Tahun 2001 tentang Badan
Koordinasi Penanggulangan Bencana dan Penanganan
Pengungsi
• Keputusan Presiden No. 111 Tahun 2001 tentang Perubahan
Atas Keputusan Presiden No 3 Tahun 2001 tentang Badan
Koordinasi Nasional Penanggulangan Bencana dan
Penanganan Pengungsi

6. Peraturan Kepala BPBN


• Peraturan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Nasional
Nomor 2 tahun 2012 tentang Pedoman Umum Pengkajian
Resiko Bencana
7. Peraturan Daerah :
• Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 2 tahun
2010 tentang Penyelenggaraan Penanggulangan
Bencana
• Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 11
Tahun 2010 tentang Pembentukan Organisasi
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten
Bandung

8. Peraturan Gubernur :
• Peraturan Gubernur Nomor 68 tahun 2014 tentang
Petunjuk Pelakasanaan Peraturan Daerah Jawa Barat
Nomor 2 tahun 2010 tentang Penyelenggaraan
Penanggulangan Bencana
9. Peraturan Bupati / Walikota :
• Peraturan Bupati Bandung Nomor 53 Tahun 2010 tentang
Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Badan
Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bandung
• Peraturan Bupati Bandung Nomor 23 tahun 2013 tentang
Pembagian Kewenangan, Tugas dan Fungsi Satuan Kerja
Perangkat Daerah dalam Penyelenggaraan
Penanggulangan Bencana di Kabupaten Bandung
Sekian, Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai