Anda di halaman 1dari 26

IMPLEMENTASI

MANAJEMEN ENERGI PADA GEDUNG PERKANTORAN


INPRES NO 10 TAHUN 2005
TENTANG PENGHEMATAN ENERGI
OUTLINE

 Alasan Penghematan Energi

 Inpres No. 10 Tahun 2005 Tentang


Penghematan Energi

 Permen ESDM No. 0031 Tahun 2005


Tentang Tata Cara Pelaksanaan
Penghematan Energi
Alasan Penghematan Energi …(1)

MENGAPA HARUS HEMAT ENERGI ?


CADANGAN ENERGI NASIONAL 2003
RASIO
JENIS CADANGAN SISA (SISA
PRODUKSI CADANGAN/
ENERGI TOTAL CADANGAN
PRODUKSI)
Minyak Bumi 86.9 Milyar 5 Milyar bbl 500 Juta bbl 10 Tahun
bbl
Gas Alam 385 TSCF 90 TSCF 2.9 TSCF 30 Tahun

Batu Bara 50 Milyar 5 Milyar Ton 100 Juta Ton 50 Tahun


Ton

INDEKS INTENSITAS ENERGI 2001 HARGA MINYAK MENTAH


(TOE per Juta US$)
600 Internasional
482 > 65 US$
500 439
400
300 260
APBN
200 164
100.0
40 US$
100
0
Jepang OECD Eropa Indonesia Malaysia Amerika
Utara
Alasan Penghematan Energi …(2)

SASARAN ENERGI MIX NASIONAL 2025


ENERGI (PRIMER) MIX NASIONAL TAHUN 2003

Gas bumi
26.5%
Batubara
14.1%
PLTA
3.4%
Panas bumi
1.4%
EBT Lainnya
0.2%

ENERGI MIX NASIONAL TAHUN 2025 ENERGI MIX NASIONAL TAHUN 2025
(SKENARIO BaU) (SKENARIO OPTIMALISASI)

Minyak bumi
Batubara 54.4%
34.6%

PLTMH 0.216%
Biofuel 1.335%
Batubara 32.7%
Tenaga surya 0.020%
PLTA
1.9% Tenaga angin 0.028%
PLTA 2.4%
Panas bumi Fuel cell 0.000%
Gas bumi 1.1% Panas bumi 3.8%
20.6% Biomassa 0.766%
PLTMH Other 4.4%
0.1% OPTIMALISASI
PENGELOLAAN Gas bumi 30.6%

ENERGI Minyak bumi 26.2%


Nuklir 1.993%

Minyak bumi
41.7%
Inpres No. 10 Tahun 2005 …(1)

INPRES No. 10 TAHUN 2005


Menginstruksikan kepada :

 Pimpinan Aparatur Negara di Pusat dan Daerah


 Melakukan langkah-langkah penghematan di instansi
masing-masing yang meliputi penerangan, pendingin
ruangan, peralatan listrik dan kendaraan dinas

 Memonitor pelaksanaan penghematan energi dan


melaporkannya melalui MESDM setiap 6 bulan

 MESDM
 Mengatur tata cara pelaksanaan penghematan energi

 Melakukan pembinaan dan bimbingan teknis pelaksanaan


penghematan energi
Permen ESDM No. 0031 Tahun 2005 … (1)

PERMEN ESDM No. 0031 TAHUN 2005

 Berisi Tata Cara Pelaksanaan dan Pelaporan


Pelaksanaan Penghematan Energi

 Meliputi sektor :
- Kantor Pemerintah - Rumah Tangga
- Bangunan Komersial - Industri
- Transportasi - Kegiatan Lainnya
Permen ESDM No. 0031 Tahun 2005 … (2)

KANTOR PEMERINTAH :

 Mengurangi jam operasi peralatan :


- AC dihidupkan pada awal jam kerja sampai dengan
1 jam sebelum jam kerja berakhir
- Eskalator dimatikan 1 jam sebelum jam tutup kantor
- Lift dioperasikan dengan pemberhentian setiap 2
(dua) lantai.

 Mengatur suhu ruangan ber AC pada suhu minimal 250 C.

 Mengurangi pencahayaan lampu assesoris.


Permen ESDM No. 0031 Tahun 2005 … (3)

BANGUNAN KOMERSIAL :

 Mengatur suhu ruangan ber AC pada suhu minimal 250 C.

 Mengurangi daya pencahayaan listrik ruangan maksimal


15 Watt/m2.

 Mengurangi jam operasi peralatan:

- AC dan eskalator dimatikan 1 jam sebelum tutup


- Lift dioperasikan dengan pemberhentian setiap 2 (dua)
lantai.
Permen ESDM No. 0031 Tahun 2005 … (4)

INDUSTRI :
 Melaksanakan audit energi pada industri yang padat
energi.
 Menggunakan produk dan teknologi hemat energi.

RUMAH TANGGA :
 Menggunakan lampu hemat energi.
 Mengurangi pemakaian listrik minimal 50 Watt saat
beban puncak.
 Mengatur suhu ruangan ber AC di rumah pada suhu
minimal 25 0 C.
Permen ESDM No. 0031 Tahun 2005 … (5)

TRANSPORTASI :
 Tata cara mengemudi

 Perawatan berkala

LAINNYA :

 Menggunakan sistem penerangan hemat energi untuk


penerangan jalan umum, periklanan dan fasilitas
lainnya.

 Mengeliminasi diesel dari komposisi bahan bakar


minyak yang disubsidi sehingga hanya jenis PKS
(premium, kerosen, dan solar) yang disubsidi.
Permen ESDM No. 0031 Tahun 2005 … (6)
FORMAT PELAPORAN
A. GEDUNG KANTOR DAN/ATAU BANGUNAN
KARTU PENGGUNAAN ENERGI PADA BANGUNAN
Departemen/Instansi/Lembaga : …………………………………………..
Tahun : …………… Bulan : …….. s.d. …… (selama 6 bulan)
Luas lantai total = ……… m2
Luas lantai ber AC = ……… m2 Luas lantai tanpa AC = ………. m2

Total Konsumsi
Konsumsi Energi
Total Energi
Hasil Perhitungan (kWh)
Konsumsi (kWhrekening/m2)
Bulan
Energi Lantai
Peralatan (kWhrekening) Lantai
AC Lampu Tanpa
Lainnya Ber AC
AC
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Permen ESDM No. 0031 Tahun 2005 … (7)
KETERANGAN :
AC
Konsumsi energi AC (kWh) = daya nominal AC (kW) x pemakaian dalam sebulan (jam).
- Konversi satuan daya nominal AC : 1 PK = 0,7355 kW 1 HP = 0,7459 kW
- Untuk pemakai AC sentral, harus diperhitungkan semua daya peralatan lain yang
menyertainya, misalnya kompresor, blower, pompa, menara pendingin, dsb

LAMPU
Konsumsi energi lampu (kWh) = daya nominal lampu (kW) x pemakaian sebulan (jam)
PERALATAN ENERGI LAINNYA
Konsumsi peralatan energi (kWh) = total konsumsi energi (kWhrekening) – konsumsi energi
AC (kWh) – konsumsi energi lampu (kWh).

TOTAL KONSUMSI ENERGI


Total konsumsi energi (kWhrekening) dapat dilihat pada tagihan rekening listrik PLN.
TOTAL KONSUMSI ENERGI LANTAI BER AC ATAU TANPA AC
Total konsumsi energi lantai ber AC atau non AC = total konsumsi energi (kWhrekening)
luas lantai ber AC atau tanpa AC (m2)
CATATAN :
Bila pengisian konsumsi energi masing-masing peralatan tidak memungkinkan, maka
cukup total konsumsi energi yang diisi.
Permen ESDM No. 0031 Tahun 2005 … (8)

KRITERIA PENGGUNAAN LISTRIK


DI BANGUNAN KANTOR PEMERINTAH BER-AC (PER BULAN)

35.17
32.07
28.97 Sangat Boros

25.87
kWh/m2/bulan

22.77
Boros
19.67

16.57 Agak Boros


13.47
Cukup Efisien
10.37
Efisien
7.27
Sangat Efisien
4.17
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nop Des

 Sangat efisien (4.17 – 7.92)  Efisien (7,93 – 12.08)


 Cukup efisien (12.09 – 14.58)  Agak Boros (14.59 – 19.17)
 Boros (19.18 – 23.75)  Sangat Boros (23.76 – 37.27)
Permen ESDM No. 0031 Tahun 2005 … (9)

KRITERIA KETERANGAN

 Desain gedung sesuai standard tatacara perencanaan teknis konservasi energi;


Sangat Efisien  Pengoperasian peralatan energi dilakukan dengan menerapkan prinsip-prinsip manajemen
(4,17 - 7,92) kWh/m2/bln energi
 Pemeliharaan gedung dan peralatan energi dilakukan sesuai prosedur;

 Pengelolaan gedung dan peralatan energi dilakukan dengan prinsip-prinsip konservasi


Efisien energi;
(7,92-12,08) kWh/m2/bln  Pemeliharaan peralatan energi dilakukan sesuai dengan prosedur
 Efisiensi penggunaan energi masih mungkin ditingkatkan melalui penerapan sistem
manajemen energi terpadu

Cukup Efisien  Penggunaan energi cukup efisien namun masih memiliki peluang konservasi energi
(12,8 – 14,58) kWh/m2/bln
 Perbaikan efisiensi melalui pemeliharaan bangunan dan peralatan energi masih
dimungkinkan

Agak Boros  Pengoperasian dan pemeliharaan gedung belum mempertimbangkan prinsip konservasi
energi;
(14,58 – 19,17) kWh/m2/bln
 Audit energi perlu dipertimbangkan untuk menentukan perbaikan efisiensi yang mungkin
dilakukan;

 Desain bangunan maupun pemeliharaan dan pengoperasian gedung belum


Boros mempertimbangkan konservasi energi;
(19,17 – 23,75) kWh/m2/bln
 Audit energi perlu dilakukan untuk menentukan langkah-langkah perbaikan sehingga
pemborosan energi dapat dihindari;

 Instalasi peralatan, desain pengoperasian dan pemeliharaan tidak mengacu pada


Sangat Boros penghematan energi;
23,75 – 37,5) kWh/m2/bln
 Agar dilakukan tinjauan ulang atas semua instalasi/peralatan energi serta penerapan
manajemen energi dalam pengelolaan bangunan (audit energi adalah langkah awal yang
perlu dilakukan).
Permen ESDM No. 0031 Tahun 2005 … (10)

KRITERIA PENGGUNAAN LISTRIK


DI BANGUNAN KANTOR PEMERINTAH TIDAK BER-AC (PER BULAN)
___
4.14

___
3.84
Sangat Boros
___
3.54
___
3.24
kWh/m2/bulan

___ Boros
2.94
___
2.64
___
2.34
___ Cukup Efisien
2.04
___
1.74
___
1.44
Efisien
___
1.14
0.84 ___
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nop Des

 Efisien (0.84 – 1.67  Cukup efisien Efisien ( 1.67 – 2.5)


 Boros (2.5 – 3.34)  Sangat Boros (3.34 – 4.17)
Permen ESDM No. 0031 Tahun 2005 … (11)

KRITERIA KETERANGAN

Efisien  Pengelolaan gedung dan peralatan energi dilakukan dengan


(0,84 - 1,67) kWh/m2/bln prinsip-prinsip konservasi energi;
 Pemeliharaan peralatan energi dilakukan sesuai dengan
prosedur;
 Efisiensi penggunaan energi masih mungkin ditingkatkan
melalui penerapan sistem manajemen energi terpadu

Cukup Efisien  Penggunaan energi cukup efisien namun masih memiliki


(1,67 – 2,5) kWh/m2/bln peluang konservasi energi
 Perbaikan efisiensi melalui pemeliharaan bangunan dan
peralatan energi masih dimungkinkan

Boros  Desain bangunan maupun pemeliharaan dan pengoperasian


(2,5 – 3,34) kWh/m2/bln gedung belum mempertimbangkan konservasi energi;
 Audit energi perlu dilakukan untuk menentukan langkah-
langkah perbaikan sehingga pemborosan energi dapat
dihindari;

Sangat Boros  Instalasi peralatan, desain pengoperasian dan pemeliharaan


(3,35 – 4,17) kWh/m2/bln tidak mengacu pada penghematan energi;
 Agar dilakukan tinjauan ulang atas semua instalasi/peralatan
energi serta penerapan manajemen energi dalam pengelolaan
bangunan (audit energi adalah langkah awal yang perlu
dilakukan).
STUDI KASUS
PERHITUNGAN PENGGUNAAN ENERGI
PADA GEDUNG PERKANTORAN
LUAS BANGUNAN GEDUNG :

 Luas Lantai Total = 3093,75 m2

 Luas Lantai ber-AC = 1122,48 m2

 Luas Lantai Tanpa AC = 1971,27 m2


DAYA AC DAN LAMPU TERPASANG :

AC LAMPU
TEMPAT
(KW) (KW)
LANTAI 1 13,920 2,336
LANTAI 2 4,045 3,920
LANTAI 3 6,435 3,275
LAB 3,677 1,320
AUDIT 5,884 0,560
MUSHOLA 0,920 2,711
TOTAL 34,881 14,122
KONSUMSI ENERGI AC :

DAYA JAM/ HARI/ TOTAL


NO TEMPAT
(KW) HARI BLN (KWH)
1 LANTAI 1 13,920 5 20 1392,00
2 LANTAI 2 4,045 5 20 404,50
3 LANTAI 3 6,435 5 20 643,50
4 LAB 3,677 5 20 367,70
5 AUDIT 5,884 5 1 29,42
6 MUSHOLA 0,920 2 16 29,44
TOTAL 2866,56
KONSUMSI ENERGI LAMPU :

DAYA JAM/ HARI/ TOTAL


NO TEMPAT
(KW) HARI BLN (KWH)
SIANG HARI
1 R. Proyek 0,140 5 20 14,0
2 R. Keuangan 0,240 5 20 24,0
3 R. Perlengkapan 0,020 5 20 2,0
MALAM HARI
1 Teras 0,160 12 30 57,6
2 Lantai 1 0,200 12 30 72,0
3 R. Proyek 0,160 12 30 57,6
4 R. Audit 0,120 12 30 43,2
5 T. Belakang 0,160 12 30 57,6
6 G. Belakang 0,040 12 30 14,4

TOTAL 342,4
Permen ESDM No. 0031 Tahun 2005 … (6)
FORMAT PELAPORAN
A. GEDUNG KANTOR DAN/ATAU BANGUNAN
KARTU PENGGUNAAN ENERGI PADA BANGUNAN
Departemen/Instansi/Lembaga : Dinas Pertambangan dan Energi
Tahun : 2005 Bulan : September s.d. Februari (selama 6 bulan)
Luas lantai total = 3.093,75 m2
Luas lantai ber AC = 1.122,48 m2 (*1) Luas lantai tanpa AC = 1.971,27 m2 (*2)

Total Konsumsi
Konsumsi Energi
Total Energi
Hasil Perhitungan (kWh)
Konsumsi (kWhrekening/m2)
Bulan
Energi Lantai
Peralatan (kWhrekening) Lantai
AC Lampu Tanpa
Lainnya Ber AC
AC
September 2.866,56 (*3) 342,40 (*4) 591,04 (*5) 3.800 (*6) 3,38 (*7) 1.92 (*8)
Oktober
November
Desember
Januari
Februari
KETERANGAN TAMBAHAN (*) :
1. Luas Lantai ber-AC
2. Luas Lantai Tanpa AC
3. Diambil dari Tabel Konsumsi Energi AC
4. Diambil dari Tabel Konsumsi Energi Lampu
5. Hasil Pengurangan dari Total Konsumsi Energi
(Rekening Listrik) dengan Hasil Perjumlahan antara
Konsumsi Energi AC dan Konsumsi Energi Lampu.
(= *6 – *3 – *4)
6. Konsumsi Total Energi Listrik (Rekening Listrik PLN)
7. Hasil Bagi Total Konsumsi Energi Listrik dengan Luas
Lantai ber-AC. (= *6 / *2)
8. Hasil Bagi Total Konsumsi Energi Listrik dengan Luas
Lantai Tanpa AC. (= *6 / *3)
KESIMPULAN :

Total Konsumsi Energi

 Lantai Ber AC = 3,38 KWH/M2


Lihat Tabel “Kriteria Penggunaan Listrik di Bangunan Kantor
Pemerintah Ber AC” → Sangat Efisien

 Lantai Tanpa AC = 1,92 KWH/M2


Lihat Tabel “Kriteria Penggunaan Listrik di Bangunan Kantor
Pemerintah Tidak Ber AC” → Cukup Efisien
Permen ESDM No. 0031 Tahun 2005 … (12)
B. KENDARAAN DINAS
Departemen/Instansi : .............................
Jenis dan Jumlah Pemakaian BBM Bulan ........ s.d........... (selama 6 bulan)
Jumlah Kendaraan
Pemakaian Bahan Bakar Menurut Jenis (dalam kilo liter)
(unit)
Kendaraan
Bermotor Pool Non Total AVI AV PREM PREM MINYAK MINYAK MFO Lainnya Jumlah
Pool GAS TUR IX IUM SOLAR DIESEL
(ADO) (IDO/MDF)
1. Mobil
Penumpang
2. Kendaraan
serba guna
3. Bus
4. Minibus
5. Truck
6. Pick-Up
7. Sepeda Motor
8. Kendaraan
Roda Tiga
9. Perahu Motor
(speed boat
dsb)
10. Kapal Motor,
ferry, hydro foil
11. Pesawat
Terbang
12. Helikopter
13. Lainnya

Anda mungkin juga menyukai