Besar nilai yang dapat disusutkan adalah selisih antara harga perolehan
dengan nilai sisa (nilai aktiva pada akhir masa manfaatnya)
Besar penyusutan untuk setiap periode dapat ditentukan dengan
menggunakan beberapa metode, yaitu :
1. Metode garis lurus (straight line)
2. Metode saldo menurun (declining balance)
3. Metode saldo menurun ganda (double declining)
4. Metode jumlah angka tahun (sum of the years digits)
5. Metode unit produksi (production unit)
Untuk memudahkan pemahaman metode-metode penyusutan, maka
digunakan notasi-notasi sebagai berikut :
Nilai sisa adalah harga jual aktiva pada akhir masa manfaat
dikurangi dengan biaya-biaya yang timbul untuk
menjual atau menukar aktiva tersebut
C -S W
Rk Rk
n n
Persamaan Akumulasi Penyusutan & Nilai Buku :
Dk k x R k Bk C - k x R k
Contoh :
Pada tanggal 1 Januari 2006 PT Sukamakmur membeli sebuah
mesin seharga Rp 40.000.000 untuk memperlancar produksi.
Umur ekonomis dari mesin tersebut diperkirakan 5 tahun dan
nilai sisanya Rp 4.000.000. hitunglah biaya penyusutan per
tahun apabila digunakan metode garis lurus dan buat tabel
penyusutan.
C = Rp 40.000.000
S = Rp 4.000.000
W = Rp 36.000.000
n = 5 tahun
W Rp 36.000.000
Rk Rk
n 5
R k Rp 7.200.000
Th Dasar Penyusutan Akm. Nilai buku
Penyusutan penyusutan
Rp 40.000.000
Jika metode saldo menurun digunakan, kita memerlukan tarif penyusutan (d)
yang dapat diperoleh jika diberikan variabel C, S, dan n yaitu :
Bk 1 - d x C D k C - 1 - d x C
k k
S
d 1- n
C R k d x Bk-1
Biaya penyusutan dengan metode ini semakin lama akan semakin kecil
nilainya. Pada awal tahun pertama, nilai buku suatu aktiva tetap sama
dengan harga perolehannya, dan pada akhir tahun pertama besarnya
biaya penyusutan didapat dari mengalikan tarif penyusutan dengan harga
perolehan. Sedangkan pada akhir tahun kedua, besarnya biaya
penyusutan didapat dari mengalikan tarif penyusutan dengan nilai buku
aktiva tahun pertama.
Contoh :
Sebuah mobil dengan harga perolehan Rp 300.000.000 disusutkan
dengan menggunakan metode saldo menurun dengan tarif penyusutan
30%. Buatlah tabel penyusutan untuk 3 tahun pertama, kemudian hitung
nilai buku pada akhir tahun ke-4 dan biaya penyusutan tahun ke-5
C = Rp 300.000.000
d = 30% = 0,3
Rp 300.000.000
Bk 1 - d x C
k
B4 1 - 0,3 x Rp 300.000.000
4
B4 Rp 72.030.000
Biaya penyusutan untuk tahun ke-5 :
R k d x Bk-1
R 5 d x B5-1
R 5 0,3 x B4
R 5 0,3 x Rp 72.030.000
R 5 Rp 21.609.000
METODE SALDO MENURUN GANDA (DDB)
Salah satu variasi metode saldo menurun yang masih digunakan adalah
metode saldo menurun ganda yaitu saldo menurun yang menggunakan
tarif penyusutan dua kali tarif penyusutan garis lurus untuk masa
manfaat yang sama.
Maksudnya, jika masa manfaat suatu aktiva tetap adalah 5 tahun
sehingga tarif penyusutan garis lurusnya 20% maka tarif penyusutan
saldo menurun ganda adalah 40%
Contoh :
Sebuah peralatan dengan harga perolehan Rp 410.000.000 disusutkan
selama 5 tahun. Nilai sisa peralatan setelah akhir masa manfaat
diperkirakan adalah Rp 10.000.000. Buatlah tabel penyusutan lengkap
jika digunakan metode penyusutan saldo menurun ganda.
Tarif penyusutan = 2 X 1/5 X 100% = 40%
n - k 1
Rk C - S
S
Contoh :
Pada tanggal 2 Januari 2002 PT Milenium membeli sebuah peralatan
komputer seharga Rp 5.000.000 yang memiliki masa manfaat 5 tahun
dengan nilai sisa Rp 500.000. Apabila perusahaan memakai metode
jumlah angka tahun untuk menghitung biaya penyusutan, hitunglah biaya
penyusutan setiap tahunnya dan tampilkan dalam tabel
C = Rp 5.000.000
S = Rp 500.000
W = C – S = Rp 4.500.000
n = 5 tahun
a. Biaya penyusutan tahun pertama
R1
5
Rp 4.500.000
15
= Rp 1.500.000
R2
4
Rp 4.500.000
15
= Rp 1.200.000
R3
3
Rp 4.500.000
15
= Rp 900.000
Tabel penyusutan dengan metode jumlah angka tahun
(C - S) R k Tarif x (C - S)
Tarif
n
Contoh :
Sebuah mesin seharga Rp 15.000.000 diestimasikan memiliki masa
manfaat selama 5 tahun dan nilai sisa Rp 2.500.000. mesin tersebut
diperkirakan mampu bekerja selama 20.000 jam. Jika diasumsikan
unit produksi aktual dari mesin tersebut selama 5 tahun adalah 5.000
jam, 4.500 jam, 3.900 jam, 3.500 jam, 3.100 jam dan perusahaan
memakai metode unit produksi dalam menghitung biaya penyusutan
per tahun adalah :
a. Dasar penyusutan
b. Tarif penyusutan per jam
c. Biaya penyusutan per tahun dan tabelnya
C = Rp 15.000.000
S = Rp 2.500.000
n = 20.000 jam
a. Dasar penyusutan :
W =C–S
= Rp 15.000.000 – Rp 2.500.000
= Rp 12.500.000
Tarif = W
n
= Rp 12.500.000
20.000 jam
= Rp 625 per jam
c. Biaya penyusutan per tahun dan tabelnya