Anda di halaman 1dari 17

REFERAT

DERMATITIS KONTAK IRITAN

Pembimbing :
dr. Hiendarto, Sp.KK

Disusun Oleh :
Anindita Farhana Balqis 1820221082

1
DERMATITIS KONTAK
Dermatitis kontak adalah kondisi peradangan pada kulit yang disebabkan oleh
faktor eksternal, substansi-substansi partikel yang berinteraksi dengan kulit

DERMATITIS DERMATITIS
KONTAK ALERGI KONTAK IRITAN
(DKA) (DKI)

Dermatitis iritan merupakan reaksi


dermatitis kontak alergik terjadi pada
peradangan kulit nonimunologik, jadi
seseorang yang telah mengalami
kerusakan kulit terjadi langsung tanpa
sensitisasi terhadap suatu alergen.
didahului proses sensitisasi.
DERMATITIS KONTAK IRITAN

DEFINISI
Dermatitis Kontak Iritan (DKI) merupakan reaksi peradangan non imunologik
pada kulit yang disebabkan oleh kontak dengan faktor eksogen maupun
endogen.1 faktor eksogen berupa bahan-bahan iritan (kimiawu, fisik, maupun
biologik) dan faktor endogen meemegang peranan pentingg pada penyakit.
EPIDEMIOLOGI
• Dapat diderita oleh semua orang dari berbagai golongan
umur, ras, dan jenis kelamin.
• terutama yang berhubungan dengan pekerjaan (DKI akibat
kerja).

ETIOLOGI
• bahan yang bersifat iritan
• Faktor yang dimaksud yaitu lama kontak, kekerapan (terus
menerus atau berselang), adanya oklusi menyebabkan kulit
lebih permeabel, demikian pula gesekan dan trauma fisik.
• Suhu dan kelembaban lingkungan
• Faktor individu
PATOGENESIS
1. Hilangnya substansi daya ikat air dan
lemak permukaan
2. Jejas pada membran sel
3. Denaturasi keratin epidermis
4. Efek sitotoksik langsung
6
GEJALA KLINIS

Iritan kuat memberikan gejala akut, sedangkan iritan lemah


memberikan gejala kronis.

Reaksinya dapat berupa kulit menjadi merah atau coklat.


Kadang-kadang terjadi edema dan rasa panas, atau ada papula,
vesikula, pustula, kadang-kadang terbentuk bula yang purulen
dengan kulit disekitarnya normal.
1. Dermatitis Kontak Iritan Akut
Dermatitis iritan akut terjadi setelah satu atau beberapa kali
olesan bahan-bahan iritan kuat, sehingga terjadi kerusakan
epidermis yang berakibat peradangan. Contoh bahan kontak
untuk dermatitis iritan kuat adalah asam dan basa keras yang
sering digunakan dalam industri

Gambar 2 : DKI akut akibat penggunaan pelarut industri.


2. Dermatitis Kontak Iritan Akut Lambat
Baru terjadi 8 sampai 24 jam setelah berkontak. Bahan iritan
yang dapat menyebabkan DKI akut lambat, misalnya podofilin,
antralin, tretinoin, etilen oksida, benzalkonium klorida, asam
hidrofluorat. Sebagai contohialah dermatitis yang disebabkan oleh
bulu serangga (dermatitis venenata)

Gambar : DKI Akut Lambat


3. Dermatitis Kontak Iritan Kronis (DKI Kumulatif)
Disebabkan oleh iritan lemah (misalnya deterjen, sabun,
pelarut, tanah, bahkan air) dengan pajanan yang berulang-
ulang, biasanya lebih sering terkena pada tangan.

Gejala berupa kulit kering, eritema, skuama, dan lambat laun


akan menjadi hiperkertosis dan dapat terbentuk fisura jika
kontak terus berlangsung.

DKI kumulatif sering berhubungan dengan pekerjaan, oleh


karena itu lebih banyak ditemukan pada tangan dibandingkan
dengan bagian lain dari tubuh (contohnya: tukang cuci, kuli
bangunan, montir bengkel, juru masak, tukang kebun, penata
rambut).
Gambar 4 : DKI kronis akibat efek korosif dari semen

10
4. Reaksi iritan
Secara klinis menunjukkan reaksi akut monomorfik yang
dapat berupa skuama, eritema, vesikel, pustul, serta erosi,
dan biasanya terlokalisasi di dorsum dari tangan dan jari.

Biasanya hal ini terjadi pada orang yang terpajan dengan


pekerjaan basah.

Gambar 5 : Reaksi Iritan.

11
5. Reaksi Traumatik (DKI Traumatik)

Reaksi traumatik dapat terbentuk setelah tauma akut pada


kulit seperti panas atau laserasi. Biasanya terjadi pada tangan
dan penyembuhan sekitar 6 minggu atau lebih lama. Lokasi
tersering di tangan.
Gambar 6 : DKI Traumatik

12
6. Dermatitis Kontak Iritan Noneritematous
7. Dermatitis Kontak Iritan Subyektif
8. Dermatitis Kontak Iritan Gesekan (Friction ICD)
9. Dermatitis Kontak Iritan Akneiform
10. Dermatitis Asteatotik

13
Pemeriksaan penunjang
Dasar pelaksanaan uji tempel – Patch Test
adalah sebagai berikut:

Standar utama pemeriksaan penunjang pada dermatitis a. Bahan yang diujikan (dengan konsentrasi
kontak adalah uji tempel (patch test). dan bahan pelarut yang sudah ditentukan)
ditempelkan pada kulit normal, kemudian ditutup

b. Biarkan selama 2 hari (minimal 24 jam)

c. Kemudian bahan tes dilepas dan kulit


pada tempat tempelan tersebut dibaca tentang
perubahan atau kelainan yang terjadi pada
kulit. Pada tempat tersebut bisa kemungkinan
terjadi dermatitis berupa: eritema, papul, oedema
atau vesikel, dan bahkan kadang-kadang bisa
terjadi bula atau nekrosis.
Diagnosis banding
Dermatitis Kontak Dermatitis Tinea Pedis
Alergi Atopik
tatalaksana
Pada dasarnya penatalakasanaan pada dermatitiis kontak
iritan terdapat 3 prinsip utama yaitu : penghentian pajanan
terhadap bahan iritan yang dicurigai, perlindungan bagian
tubuh yang terpapar, dan penggantian bahan iritan dengan
yang tidak bersifat iritan.

prognosis
Prognosisnya kurang baik jika bahan iritan penyebab
dermatitis tersebut tidak dapat disingkirkan dengan
sempurna. Keadaan ini sering terjadi pada DKI kronis yang
penyebabnya multifaktor, juga pada penderita atopi.
TERIMA KASIH

17

Anda mungkin juga menyukai