Anda di halaman 1dari 15

Interaksi Obat

OLEH
KHARISMA WULANDARI
MARGARETA BUNGA
SANTINA LOPES BORGES
NANIRIUS J. K. T. MALAIRULI
Interaksi Obat dan Makanan

Interaksi beberapa zat gizi dapat


menyebabkan kegagalan obat
menjalankan fungsinya, bahkan
dapat menyebabkan terjadinya
keracunan obat. sebaliknya, beberapa
interaksi obat dapat meningkatkan
terjadinya difisiensi ataupun
keracunan zat gizi tertentu. (Joseph,
2010)
Obat-Makanan
Obat Yang Obat Yang Meningkatkan Obat Yang Mempengaruhi
Menekan Napsu Napsu Makan Sensitifitas Pengecapan
Makan
Amfetamin Antidepresi Amfetamin (mengurangi rasa manis,
menambah rasa pahit)
Antibiotik Antihistamin Ampisilin

Penghambat Benzodiazepine ; semua golongan Kaptropil dan Klorfenilamin Maleat


KarbonikAnhidrase termasuk Prazepam (Centrax),
Diazepam (Valium.
Steroid Insulin
MAKANAN/ZAT GIZI - OBAT

Makanan atau zat gizi dapat mempengaruhi absorpsi obat


melalui penghalang atau melalui pengaruh terhadap waktu
transit (misalnya motilitas saluran gastrointestinal), sekresi,
disolusi obat, kelasi, atau uptake pembawa. Beberapa obat
seharusnya dikonsumsi tanpa makanan atau minuman
untuk melindungi pengaruh pada absorpsi obat.
Makanan Mempengaruhi Absorbsi Obat
Absorpsi Meningkat Absorpsi Menurun
Karbamezepin (trigretol) Amoksisilin (Amoxil)
Gliseofulvin (Fulvicin) Ampisilin (Polycilin)
Propanolol (Inderal) Aspirin
Metroprolol (Lopressor) Fenobarbital (Luminal)
Spironolakton (Aldactone) Tetrasiklin (terutama dipengaruhi
oleh susu)
Makanan Mempengaruhi Metabolisme Obat
Beberapa obat yang mengalami metabolisme saluran gastrointestinal menunjukan bahwa mereka di
pengaruli oleh pencernaan jus jeruk termasuk immunosupresan neoral (cyclosporine), beberapa
inhibitor HMG CoA reduktase (di gunakan untuk mengatasi kadar kolesterol tinggi) seperti zocor
(simvastatin), mevacor (lovastatin), dan lipitor (atorvastatin), dan pletal (cilostazol). Senyawa pasti
dari jus jeruk yang mempengaruhi interaksi tersebut masih belum di ketahui.
Konsumsi jeruk menurunkan isozyme dari sitokrom P450 yang di kenal sebagai CYP 3A4, yang di
temukan di dalam usus. Enzim ini secara normal memulai metabolisme sel usus pada beberapa
obat. Konsekuensinya, penurunan enzim ini karena konsumsi jus jeruk menyebabkan konsentrasi
obat tersebut di dalam darah akan lebih tinggi dari pada yang di harapkan. Konsentrasi obat yang
tinggi di dalam darah dapat menyebabkan efek samping yang tidak di harapkan, termasuk
keracunan.
Efek Makanan /Zat terhadap Kerja Obat

Beberapa makan atau zat gizi dapat meningkatkan atau sebaliknya menurunkan
kerja obat. Makanan yang mengandung amin, khususnya tiramin, dopamin, atau
histamin, diketahui berinteraksi dengan kelompok obat yang dikenal sebagai
Monoamine Axidase Inhibitors (MAOI), yang digunakan untuk mengobati
beberapa bentuk depresi. Contoh Obat antituberculosis seperti INH
(isoniazida) menunjukan aktivitas seperti MAOI, jika dikonsumsi bersamaan
dengan makanan yang mengandung tiramin maka menyebabkan resiko terjadi
terjadinya krisis hipertensi.
Efek Makanan /Zat gizi terhadap Eksresi Obat

Sediaan dan mineral litium yang terdapat di dalam obat eskalit atau lifotabs
(litium karbonat) diketahui berinteraksi di ginjal. Sodium dan litium
berkompetisi satu sama lain untuk reabsorpsi menuju tubulus ginjal. Oleh
karena itu, konsumsi sodium yang tinggi dapat meningkatkan eksresi litium
sehingga mengurangi pengaruh obat. Sebaliknya, konsumsi sodium yang rendah
dapat meningkatkan reabsorpsi litium sehingga akan terjadi kecenderungan
keracunan obat.
Efek obat terhadap makanan
Nama Kelas dan Aksi Efek samping Pengaruh pada Zat
obat Gizi
Azithromycin Antibiotic Mual, muntah, diare, nyeri Makan bersama makanan
perut, anoreksia, stomatiti untuk menghindari gangguan
Zithromax Bakteriostatik rasa tidak enak dimulut. pencernaan
atau
bakteriosidal Azithromycin suspensi oral
seharusnya di masukan 1 jam
sebelum atau 2 jam setelah
makan. Makan porsi sedikit
tapi sering untuk mencegah
anoreksia. hindari alcohol.
Efek obat terhadap Absorpsi dan Metabolisme
Makanan/Zat Gizi
Selain memepengaruhi absorpsi zat gizi, obat juga dapat
Obat memengaruhi absorpsi memengaruhi metabolisme zat gizi tertentu. Isoniazid
zat gizi melalui berbagai (INH), obat yang di gunakan untuk TBC, menghabat
mekanisme seperti : konversi vitamin B6, menjadi bentuk fungsional koenzim
Obat mempercepat waktu diliver dan hal ini akan menyebabkan defisiensi vitamin
transit zat gizi di saluran B6. Obat antikonvulsan fenobarbital dan dilantin
gastrointesinal,atau (fenitoin) memengaruhi metabolisme vitamin D yang
Obat memperlambat waktu dapat menyebabkan terjadinya rikets dan/atau
transit zat gizi di saluran osteomalasia jika tidak diberi suplemen vitamin D (dalam
gasttrointesinal bentuk 25-OH kolekalsiferol).
Efek Obat terhadap Ekskresi Makanan/Zat
Gizi
Obat dapat meningkatkan ataupun menurunkan ekskresi zat gizi dari dalam
tubuh. Diuretik seperti lasix (furosemid), Bumex (bumetanidel) dan diuretik
lainnya yang di gunakan untuk mengobati tekanan darahn tinggi meningkatkan
ekskresi sodium dan air kencing (penting dalam menurunkan tekanan darah ).
Bagaimanapun, obat juga meningkatkan kehilangan potasium, klorida dan
magnesium dari bagian ascending loop Henle. Makanan penganti mineral – mineral
yang hilang terutama potasium, sangat penting untuk mencegah rendahnya
kadar potasium darah.
Interaksi beberapa obat dan zat gizi
Obat Interaksi Zat Gizi

Accutane Accutane (asam retinoat), yaitu turunan vitamin A, adalah obat oral untuk Vitamin A
mengatasi jerawat. Konsumsi bersamaan dengan vitamin A dapat
menyebabkan toksisitas.

Antibiotik Kalsium dan mineral lain dapat bergabung dengan tetrasiklin sehingga antibiotik Kalsium
ini tidak dapat di serap tubuh. Sebaiknya, jangan konsumsi suplementasi mineral Fe
atau antasid yang mengandung mineral selama 2 jam setelah mengonsumsi Mg
tetrasiklin. Penggunaan tetrasiklin dalam jangkan waktu yang lama dapat Riboflavin
mengurangi simpanan dan menghambat suplementasi riboflavin,vitamin C, dan Vitamin C
zink Zn
WAKTU PEMBERIAN OBAT
(SEBELUM ATAU SESUDAH MAKAN)

Obat dan makanan dapat menimbulkan interaksi jika dikomsumsi bersamaan.


Interaksi antara obat dan makanan sangat beragam. Interaksi ini dapat
meningkatkan efek obat atau sebaliknya, menurunkan efek obat. Oleh karena
itu, jika dicurigai akan terjadi interaksi, sebaiknya obat dikomsumsi satu jam
sebelum atau dua jam sesudah makan. Terdapat obat yg tidak dipengaruhi bila
dikomsumsi dengan makanan sehingga bisa diberikan bersamaan
Penyebab Terjadi Interaksi Obat dan Makanan

• Perubahan motalitas lambung dengan usus, terutama kecepatan pengosongan


lambung dari saat masuknya makanan.
• Perubahan pH, sekresi asam, serta produksi empedu.
• Perubahann suplai darah di daerah splanchnicus dan di mukosa saluran cerna.
• Dipengharuhi absorpsi obat oleh proses adsorpsi dan pembentukan kompleks.
• Dipengaruhinya proses transportasi aktif obat oleh makanan.
• Perubahan biotransformasi aktif obat oleh makanan.
T T
H H
A A
N N
K K
Y Y
O O
U U

Anda mungkin juga menyukai