Anda di halaman 1dari 70

PENUNTUN

DIET
Pelayanan Gizi Rumah Sakit (PGRS)
merupakan bagian integral dari Pelkes
Rumah Sakit dengan dua kegiatan
yaitu Pelayanan Gizi Rawat Inap dan
Rawat Inap. Keduanya merupakan
serangkaian kegiatan utk memenuhi
kebutuhan gizi pasien melalui penyakit
yang diderita.
Pelayanan Gizi Rawat Inap dan Rawat
Jalan melalui 4 tahap :

1. Asesmen atau pengkajian gizi


2. Perencanaan pelayanan gizi dengan
tujuan dan strategi
3. Implementasi pelayanan gizi
4. Monitoring dan evaluasi pelayanan
1. Asesmen atau Pengkajian Gizi
Dilakukan skrining awal pada pasien selama 1 x 24 jam utk mengetahui
apakah pasien malnutrisi atau tidak yg membutuhkan asuhan gizi
khusus. Skrining dilakukan 1-2 mgg.
Skrining : riwayat penurunan berat badan (≥ 10% dalam waktu singkat)
Informasi asesmen awal :
• Nama
•Gender
•Umur
•Antro (BB, TB, IMT, BB ideal, LILA, % LILA)
•Perubahan BB 2-6 bln terakhir
•Perubahan nafsu makan
•Ada tidaknya disfagia (kesulitan menelan), mual, muntah, diare
•LABORATORIUM
•Sosial ekonomi
•Data klinis
•Riwayat penyakit
•Riwayat makan recall 1x24 jam/food frek, pantangan/alergi,
penggunaan suplemen/obat, aktivitas fisik.
2. Tujuan / Preskripsi Diet
• Menetapkan tujuan diet yang tepat,
• Menyediakan makanan yg disesuaikan
dengan kebutuhan dan kondisi penyakit
termasuk kemampuan menerima,
• Memberi penyuluhan dan konsultasi
termasuk cara penerapan dirumah,
• Rencana diet yg diberikan (oral, enteral,
parenteral)
•Preskripsi diet meliputi : kebutuhan energi
dan zat gizi lain, bentuk makanan, frekuensi
dan jadwal pemberian serta besar porsi.
3. Implementasi Gizi

• Disesuaikan dengan rencana (tujuan) diet


baik preskripsi diet, pengukuran biokimia
darah dan urin yg diperlukan, antropometri,
serta penyuluhan dan konsultasi.
4. Monitoring dan Evaluasi Gizi
• Nilai biokimia darah dan urin
• Antropometri
• Asupan makanan
• Perkembangan penyakit
• Sikap terhadap makanan (mau
menerapkan diet yg diberikan / tidak)
• Pengetahuan tentang diet

*Bila hasil tidak tercapai, perlu asesmen


ulang.
Pelayanan Kesehatan Paripurna RS
1. Asuhan Medik (obat, bedah, dll)
2. Asuhan Keperawatan
3. Asuhan Gizi
 DOKTER
bertugas menegakkan diagnosa dan terapi, beri penilaian status gizi
pasien, tetapkan preskripsi diet dan mengirim pasien ke dietisien utk
konsultasi, evaluasi pelayana gizi dan perubahan diet.
 PERAWAT
melakukan pemesanan makanan / diet ke dapur, mengawasi
penerimaan makanan pasien terhadap diet, menjelaskan pada pasien dan
keluarga mengenai diet.
 DIETISIEN
kaji asupan makanan-zat gizi-kesehatan dan penyakit , beri masukan
terapi diet pada dokter, menerjemahkan preskripsi diet ke menu makanan,
melakukan monev, beri masukan suplemen diet, beri penyuluhan dan
konsultasi diet.
 FARMAKOLOG
bertanggung jawab atas obat dan cairan parenteral termasuk informasi
interaksi obat dengan obat / obat dengan makanan serta melakukan
monev.
 PATOLOGI KLINIK
pemeriksaan biokimia dan monev.
PEDOMAN UMUM
GIZI SEIMBANG
PUGS
Pedoman dasar gizi seimbang disusun sebagai penuntun perilaku konsumsi
makanan digambarkan dalam bentuk logo kerucut yg berisi bahan makanan
dengan kelompok berdasarkan tiga fungsi utama zat gizi :
1. Sumber energi (dasar kerucut)
serealia, umbi-umbian dan hasil olahan seperti mi, tepung, roti, bihun.
2. Sumber pembangun / protein
protein hewani dan protein nabati dan hasil olahan seperti tahu, tempe.
3. Sumber pengatur (tengah kerucut)
sayuran dan buah diutamakan berwarna hijau dan kuning, kaya serat dan
asam
LAINNYA : paling bawah adalah cairan dan alasnya diimbangi dengan aktivitas
fisik
*anjuran orang dewasa :
- 5 piring / 7,5 gelas nasi
- Lauk hewani 2-3 potong
- Lauk nabati 3 potong
- Sayur 1,5 mangkok
- Buah 2-3 potong
*PUGS mengajurkan 60-75% kebutuhan energi dari karbohidrat, 10-15% protein,
10-25% lemak.
AKG
Angka kecukupan gizi merupakan tingkat konsumsi zat gizi esensial
utk memenuhi kebutuhan gizi semua orang sehat (rata-rata
penduduk). AKG Indo didasarkan pada berat badan menurut
kelompok umur, gender dan aktivitas fisik. Serta disusun khusus utk
ibu hamil dan menyusui.
AKG berbeda dengan Angka Kebutuhan Gizi (zat gizi dibutuhkan
individu).

Penjabaran Angka Kebutuan Gizi


 Nasi -> 1 gelas = 140 gram/70 gram beras, 1 piring = 200 gran
 Daging -> 1 potong = 50 gram (6x5x2)
 Tempe -> 1 potong = 50 gram (4x6x1)
 Sayur -> 1 mangkok = 100 gram
 Buah -> 1 potong = 100 gram
 Minyak -> 1 sdm = 10 gram
 Gula pasir -> 1 sdm = 10 gram
Daftar Bahan Makanan Penukar
1. Daftar Bahan Makanan Penukar I
terbagi dalam 8 golongan yaitu :
Bahan makanan sumber KH
Bahan makanan sumber protein
hewani
Bahan makanan sumber protei nabati
Bahan makanan sayuran
Bahan makanan buah-buahan
Susu
Minyak
Gula
Daftar Bahan Makanan Penukar
2. Daftar Bahan Makanan Penukar II
terbagi dalam 9 golongan yaitu :
 Bahan makanan sumber KH
 Bahan makanan sumber protein hewani
• Lemak rendah
• Lemak sedang
• Lemak tinggi
 Bahan makanan sumber protei nabati
 Bahan makanan sayuran
• Golongan A
• Golongan B
• Golongan C
 Bahan makanan buah-buahan
 Susu
• Tanpa lemak
• Lemak rendah
• Lemak tinggi
 Minyak
• Lemak tidak jenuh
• Lemak jenuh
 Gula
 Bahan makanan tanpa energi
KEBUTUHAN GIZI SEHAT
1. ENERGI
komponen utama adalah Angka Metabolisme Basal / BMR dan
aktivitas fisik. Komponen lain adalah pengaruh termis makanan /
SDA (Specific Dynamic Action of Food), walau jumla sedikit tapi
dapat diabaikan.
*Cara menentukan AMB (berat badan normal atau ideal)
1) Harris Benedict
Laki-laki = 66+(13,7xBB)+(5xTB)-(6,8xU)
Perempuan = 655+(9,6xBB)+(1,8xTB)-(4,7xU)
2) Cara cepat
a) Laki-laki = 1 kkal x kg BB x 24 jam
Perempuan = 0,95 x kg BB x 24 jam
b) Laki-laki = 30 kkal x kg BB
Perempuan = 25 kkal x kg BB
3) Cara FAO/WHO
4) Kebutuhan energi dengan aktivitas fisik
KEBUTUHAN GIZI SEHAT
1. Menetapkan berat badan ideal dengan rumus Broca :
BB IDEAL = (TB-100)±10%
*Kelonggaran 10% itu adalah toleransi untuk seseorang yang
memiliki kerangka badan / komposisi otot yang lebih besar .
2. Menetapkan berat badan dengan IMT (Indeks Massa Tubuh)
KEBUTUHAN GIZI SAKIT
1. ENERGI
*Cara menentukan
1) Menurut kg BB (kkal x kg BB) dalam kategori umur dan JK.
2) RUMUS
kebutuhan energi = AMB x f.aktivitas x f.stress
2. PROTEIN
• Kebutuhan normal = 10-15% / 0,8-1 g/kgBB
• Kebutuhan minimal utk keseimbangan nitrogen = 0,4-0,5 g/kgBB
• Demam, sepsis, operasi, luka = 1,5-2 g/kgBB
• Pasien dirawat = 1-1,5 g/kgBB
3. LEMAK
• Kebutuhan normal = 10-25%
• Lemak sedang = 15-20%
• Lemak rendah = ≤10%
• Lemak jenuh = < 10%
• Lemak tidak jenuh ganda = 10%
• Lemak tidak jenuh tunggal = 10-15%
KEBUTUHAN GIZI SAKIT
4. KARBOHIDRAT
• Kebutuhan normal 60-75%
• Serat tinggi 30-50g/hari utk penyakit DM, dislipidemia,
konstipasi
• Serat rendah < 10 g/hari utk diare
5. VITAMIN DAN MINERAL
diambil dari AKG dengan pertimbangan sifat penyakit,
simpanan tubuh, kehilangan melalui urin/kulit/sal.cerna,
interaksi obat. Perlu ditambahkan dalam bentuk suplemen.
6. CAIRAN
- orang sehat membutuhkan 1800-2500 ML / 7-10 gelas
sehari.
- tambahkan cairan utk muntah, diare. Bila tidak mencukupi
beri parenteral yang disertai elektrolit.
STANDAR
MAKANAN
RUMAH SAKIT
STANDAR MAKANAN RUMAH SAKIT
1. Makanan Biasa
makanan sehari-hari dengan susunan makanan mengacu
Pola Menu Seimbang dan AKG. Diberikan dalam bentuk
mudah dicerna dan tidak merangsang saluran cerna sehingga
kebutuhan gizi tercapai dan mengurangi kerusakan jaringan
tubuh.
Syarat diet :
- energi sesuai kebutuhan
- protein 10-15%
- lemak 10-25%
- KH 60-75%
- cukup mineral, vitamin, kaya serat
- tdk dianjurkan makanan yg merangsang (berlemak tinggi,
terlalu manis, berbumbu dan minuman beralkohol)
STANDAR MAKANAN RUMAH SAKIT
2. Makanan Lunak
makanan dengan tekstur mudah dikunyah, telan dan cerna.
Mengandung cukup gizi.
Syarat diet :
- energi, dan zat gizi lain cukup
- makanan dalam bentuk cincang atau lunak
- diberikan dalam porsi sedang, 3 kali mak.utama dan 2x
selingan
- mudah cerna, rendah serat, tidak berbumbu tajam.
- tdk dianjurkan yg berlemak, ikan byk duri, yg menimbulkan
gas, minuman beralkohol, terlalu manis, terlalu gurih.
*Indikasi:
pasien post op, penyakit infeksi dengan demam, kesulitan
telan dan kunyah.
STANDAR MAKANAN RUMAH SAKIT
3. Makanan Saring
makanan semipadat dengan tekstur lebih halus, mudah telan dan
cerna dalam jangka pendek 1-3 hari sebagai adaptasi. Makanan
kurang memenuhi kebutuhan gizi terutama energi dan thiamin, vit
C.
Syarat diet :
- energi, dan zat gizi lain cukup
- makanan dalam bentuk saring/blender
- diberikan dalam porsi kecil, 6-8 kali/hari
- mudah cerna, rendah serat, tidak berbumbu tajam.
- tdk dianjurkan yg berlemak, ikan byk duri, yg mentah,
menimbulkan gas, minuman beralkohol, terlalu manis, terlalu
gurih.
*Indikasi:
pasien post op, infeksi akut termasuk sal.cerna, kesulitan telan dan
kunyah.
STANDAR MAKANAN RUMAH SAKIT
4. Makanan Cair
makanan dengan konsistensi cair hingga kental, dapat diberikan
oral atau parenteral.
4.1 Cair Jernih
disajikan bentuk cair jernih suhu ruang dengan residu minimal dan
tembus pandang, utk cegah dehidrasi. Nilai gizi sangat rendah.
*syarat diet :
- BM terdiri dari sumber KH.
- diberikan selama 1-2 hari.
- porsi kecil dan sering.
*indikasi :
pra dan post op, mual dan muntah, tahap awal pasca pendarahan
sal.cerna.
*BM :
teh, sari buah, sirup, air gula, kaldu, cairan maltodekstrin,
makanan dengan suplemen dan rendah sisa.
STANDAR MAKANAN RUMAH SAKIT
4.2 Cair Penuh
disajikan bentuk cair atau semicair dengan serat minimal dan tdk
tembus pandang.
*syarat diet :
- bila diberikan > 3 hari harus memenuhi keb. E & P
- Kandungan energi min. 1 kkal/ml
- dapat diberikan formula rendah / bebas laktosa, formula asam
lemak rantai sedang (MCT), protein terhidrolisa, tanpa susu,
dengan serat.
- memenuhi kebutuhan vitamin dengan ferosulfat, vit B kompleks,
vit C.
*indikasi :
kesulitan telan dan kunyah (op mulut / tenggorokan), diberikan
lewat oral, pipa atau enteral (NGT) baik bolus atau drip (tetes).
STANDAR MAKANAN RUMAH SAKIT
4.2 Cair Penuh
Dua golongan Makanan Cair Penuh yaitu Formula RS dan Formula
Komersial.
4.2.1 Formula RS
NO JENIS FORMULA INDIKASI
1 Dengan susu Lambung, usus halus, kolon normal
2 Makanan blender Tambahan makanan berserat
3 Rendah laktosa Intolerance
4 Tanpa susu Tidak tahan protein susu

BM sehari :
-Maizena - susu full cream - cairan
-Telur ayam - susu skim bubuk
-Jeruk - gula pasir
-Margarin - glukosa
STANDAR MAKANAN RUMAH SAKIT
4.2 Cair Penuh
Dua golongan Makanan Cair Penuh yaitu Formula RS dan Formula
Komersial.
4.2.2Formula Komersial
NO JENIS FORMULA INDIKASI
1 Rendah/bebas laktosa Intolerance
2 MCT Malabsorbsi lemak
3 BCAA Sirosis hati
4 Protein tinggi Katabolisme meningkat
5 Protein rendah Gagal ginjal
6 Protein terhidrolisa Alergi protein
7 Tanpa susu Intolerance
8 Serat Perlu suplemen
9 Rendah sisa Reseksi usus
10 Glikemik rendah DM
STANDAR MAKANAN RUMAH SAKIT
4.2 Cair Penuh
Dua golongan Makanan Cair Penuh yaitu Formula RS dan Formula
Komersial.
4.2.2Formula Komersial
NO JENIS FORMULA INDIKASI
1 Makanan cair dengsn susu Susu, maizena, telur ayam,
margarin, minyak, gula, sari
buah
2 Makanan blender Nasi tim, telur ayam, daging
giling, ikan, tahu, tempe,
wortel, labu kuning, sari
buah
3 Rendah laktosa Susu renda laktosa
4 Tanpa susu Kc. Hijau, tahu, tempe,
wortel, sari buah, telur,
tepung serealia.
STANDAR MAKANAN RUMAH SAKIT
4.3 Cair Kental
disajikan konsistensi kental / semipadat, utk cegah aspirasi dan
mempertahankan keseimbangan cairan tubuh.
*syarat diet :
- mudah telan, tidak merangsang.
- cukup protein dan energi.
- porsi kecil dan sering (tiap 2-3 jam).
*indikasi :
tidak mampu kunyah dan telan, cegah aspirasi (cairan masuk
sal.nafas), penyakit radang, ulkus peptikum, gangguan
struktural/motorik rongga mulut.
*contoh :
- sup krim jagung, kentang pure, jus buah/sayur, puding,
milkshake.
STANDAR
MAKANAN
KHUSUS
1. DIET ENERGI TINGGI PROTEIN TINGGI
Diet mengandung tinggi energi dan protein diatas kebutuhan
normal. Diberikan dlm bentuk makanan biasa ditambah sumber
protein tinggi atau minuman enteral TETP. Bertujuan mencegah dan
mengurangi kerusakan jaringan tubuh dan menambah berat badan
hingga ideal.
*syarat diet :
-Energi tinggi, 40-45 kkal/kgBB
- protein tinggi 2-2,5 g/kgBB
- lemak 10-25%
- KH, vit, dan mineral dalam bentuk mudah cerna
*indikasi :
KEP, pra dan post op, trauma, radioterapi, kemo, luka bakar,
hipertiroid, hamil, postpartum.
*jenis :
-TETP I : 2600 kkal/100 g (2g/kgBB)
- TETP II : 3000 kkal / 125 g (2,5g/kgBB)
2. DIET ENERGI RENDAH
Diet mengandung rendah energi , cukup vit dan mineral serta serat
tinggi untuk penurunan berat badan. Batasi makanan padat energi
seperti kue, dan lemak seperti gorengan. Capai penurunan bb ½ - 1
kg/minggu dengan memastikan bahwa yg berkurang adalah sel lemak
dengan mengukur tebal lemak lipatan kulit dan lingkar pinggang.
*syarat diet :
-Asupan dikurangi 500-1000 kkal/hari
- protein sedikit tinggi, 1-1,5 g/kgBB atau 15-20%
- lemak 20-25%
- KH gunakan yang kompleks utk beri rasa kenyang dan cegah
konstipasi. Gunakan pula gula buatan, hindari KH sederhana.
- porsi 3 kali mak.utama dan 2-3x selingan
*indikasi :
Diet IMT >25
*jenis :
-DER I : 1200 kkal
-DER II : 1500 kkal
3. DIET GARAM RENDAH
Diet garam natrium, garam dapur, soda kue, baking powder,
natrium benzoat, vetsin. Pembatasan konsumsi 6 gram/hari. Asupan
berlebih menyebabkan gangguan keseimbangan cairan (edema /
asites). Penyakit sirosis hati, ginjal, dekompensasio kordis, toksemia,
dan hipertensi. Diet ini membantu menghilangkan retensi garam / air
dlm jaringan dan menurunkan tekanan darah.
*jenis :
3.1 Diet Garam Rendah I (200-400 mg)
Edema/asitas berat, tdk ditambahkan dalam masakan.
3.2 Diet Garam Rendah II (600-800 mg)
Edema/asites tdk berat, boleh menggunakan ½ sdt garam dapur (2g)
3.3 Diet Garam Rendah III (1000-1200 mg)
Edema/asites ringan, boleh menggunakan 1 sdt (4g)
*bm tidak dianjurkan :
Kecap, terasi, maggi, saus tomat, tauco.
4. DIET SERAT TINGGI
Serat adalah polisakarida nonpati dalam makanan nabati. Serat terdiri atas
dua golongan yaitu larut air (pektin, gum, dalam havermout, kacang, sayur dan
buah) yg berguna cegah PJK dan dislipidemia dan tidak larut air (selulosa,
hemiselulosa dan lignin dalam dedak beras, gandum, sayur dan buah) yg
berguna melancarkan defekasi sehingga cegah obstipasi, hemoroid dan
divertikulosis. Umumnya mengandung rendah energi, namun asupan berlebihan
menimbulkan gas berlebih dan diare serta ganggu penyerapan mineral seperti
Mg, Fe, Ca. WHO menganjurkan asupan serat 25-30 g/hari.
*syarat diet :
-Energi cukup
- Protein dan lemak cukup 10-25%
- vitamin dan mineral tinggi terutama vit B utk pelihara kekuatan otot sal.cerna
- cairan tinggi, 2-2,5 liter. Minum sblm makan bantu rangsang peristaltik usus
- serat 30-50g/hari, terutama serat tidak larut air
*indikasi :
-Pasien konstipasi kronis dan penyakit divertikulosis.
*BM :
Beras tumbuk/merah, havermout, roti whole wheat.
4. DIET SISA RENDAH
Diet rendah serat dan sedikit meninggalkan sisa sehingga membatasi volume
feses dan tidak merangsang sal.cerna.
*syarat diet :
-energi cukup
- hindari serat tinggi asupan minimal 8 gram/hari
- hindari susu, produk susu dan daging serat kasar
- makanan bertekstur lunak dalam porsi kecil
- bila jangka panjang perlu suplemen vit dan mineral, makanan formula atau
parenteral.
*jenis :
-Diet Sisa Rendah I
Diberikan bentuk saring atau blender dengan kandungan maks 4 gram. Diet ini
rendah energi dan sebagian besar zat gizi.
*BM tdk dianjurkan : daging awetan, sayur dan buah utuh
-Diet Sisa Rendah II
Penyakit kronis, diberikan bentuk cincang atau lunak.
Susu maks 2 gelas, kandungan serat 4-8 gram.
*contoh : bubur saring, sari, tim, sup, roti, susu, setup
5. DIET TINDAKAN BEDAH
Setelah pembedahan sering terjadi peningkatan ekskresi nitrogen dan
natrium yg berlangsung 5-7 hari atau lebih, sedangkan kalsium terjadi setelah
operasi besar, trauma kerangka tubuh atau imobilisasi (tidak bergerak). Demam
meningkatkan kebutuhan energi, luka dan pendarahan meningkatan kebutuhan
protein, Fe, vit C. Cairan juga perlu diganti.
*jenis :
4.1 Diet Pra Bedah
Yang perlu diperhatikan : keadaan umum, status gizi, gula darah, tekanan darah,
ritme jantung, denyut nadi, fungsi ginjal dan suhu tubuh. Diet ini sebagai
cadangan utk atasi stres dan penyembuhan luka.
*syarat diet :
-Energi utk pasien kurus 40-45 kkal/kgBB, utk pasien gemuk 10-25% dibawah
kebutuhan, pasien normal diberikan sesuai kebutuhan dengan penambahan
faktor stres 15% AMB.
- protein utk pasien kurus, anemia, albumin rendah diberikan 1,5-2 g/kgBB-utk
pasien normal atau gemuk diberikan 0,8-1 g/kgBB.
- rendah sisa utk mempermudah pembersihan saluran cerna sehingga tidak
menganggu proses bedah (tdk BAK/BAB).
5. DIET TINDAKAN BEDAH
Jenis diet pra bedah :
5.1.1
Prabedah Darurat/Cito
5.1.2
Elektif / berencana
-Minor : dipuasakan 4-5 jam sebelum pembedahan khusus tonsilektomi. Utk
selainnya diberi diet rendah sisa sehari sebelumnya.
- mayor : sal.cerna -> diet sisa rendah 4-5 hari mulai dari mak.lunak lalu
makanan saring dan diberi Formula Enteral., sedangkan diluar sal.cerna diberi
formula enteral selama 2-3 hari. Terakhir diberikan 8 jam sebelumnya.
5.2 DIET PASCA BEDAH
Diet mengganti kehilangan zat gizi dan keseimbangan cairan elektrolit.
Diberikan bertahap mulai dari cair, saring, lunak dan biasa,
5.2.1 PascaBedah I
6 jam sesudah pembedahan diberikan air putih, teh manis atau cair jernih.
Diberikan singkat, atau berikan parenteral. Berikan mulai dari 30ml/jam.
5.2.2 PascaBedah II
Diberikan bentuk cair kental rata-rata 8-10 kali mulai dari 50ml/jam. Tidak
diperbolehkan air jeruk dan minuman berkarbon.
5. DIET TINDAKAN BEDAH
5.2.3 PascaBedah III
Diberikan bentuk saring ditambah susu dan biskuit, cairan <= 2000 ml. Tidak
boleh bumbu tajam dan minuman berkarbon.
5.2.4 PascaBedah IV
Diberikan bentuk lunak dalam 3 kali makanan utama dan 1 x selingan.
5.2.5 Lewat Pipa Lambung
Diberikan dalam keadaan khusus seperti koma, terbakar, gangguan psikis ->
NGT. Diberikan cair kental penuh 1 kkal/ml sebanyak 250 ml tiap 3 jam utk
merangsang peristaltik lambung.
5.2.6 lewat Jejunum
Diberikan lewat JJF (jejunum feeding fistula) dalam bentuk cair setetes demi
setetes agar tidak diare atau kejang. Atau menggunakan makanan komersial
sejenis DPBPJ.
6. DIET LUKA BAKAR
Kerusakan jaringan permukaan tubuh dikarenakan panas dengan suhu tinggi
sehingga menimbulkan reaksi diseluruh sistem metabolisme.
*klasifikasi :
-Derajat I : dilapisan atas kulit / epidermis disertai pelebaran pembuluh darah
sehingga tampak kemerahan
-Derajat II : kerusakan epidermis dan dermis, pembuluh darah menumpuk dan
mengeras. Timbul kemerahan juga gelembung
-Derajat III : kerusakan seluruh sel epitel kulit termasuk sub kutis dan otot.
Pembuluh darah trombosis.
*luas luka bakar dinyatakan dalam persen luas tubuh oleh Wallace 1940 :
1) Kepala : 9%
2) Tubuh depan : 18%
3) Tubuh blkg : 18%
4) Ekstremitas atas : 18%
5) Ekstremitas bawah kanan : 18%
6) Ekstremitas bawah kiri : 18%
7) Organ genital : 1%
*tujuan : cepat sembuh dan cega gangguan metabolik.
6. DIET LUKA BAKAR
*syarat diet :
-Beri enteral dini atau makanan cair
-Kebutuhan energi
a. Curreri
25 kkal / kgBB aktual + 40 kkal x % LB
- Protein : 20-25%
- Lemak 15-20%
- Vitamin diberikan diatas AKG utk mempercepat sembuh.
- Mineral tinggi terutama Fe, Zn, Na, K, Ca, Fosfors, Mg.
- Cairan tinggi, 48 jam pertama utk mengganti yg hilang agar tidak shock.
*Jenis :
6.1 Diet LB I
Berupa cairan air gula garam soda (AGGS) dan cair penuh.
- 8 jam pertama sampai residu lambung kosong diberi AGGS dan cair penuh ½
kkal/ml cara drip kecepatan 50ml/jam
- 8-16 jam jml per ml ditingkatkan 1 kkal/ml, kecepatan sama
- 16-24 jam tanpa kembung dan muntah ditingkatkan kecepatan 50-75ml/jam, 24
jam kemudian naik 100ml/jam
- Bila keluhan kembung dan mual, diberikan dalam keadaan dingin. Bila muntah
hentikan makanan selama 2 jam.
6. DIET LUKA BAKAR
KOMPOSISI AGGS
Air 200 ml, gula/sirup 25/30 g, garam 2 g, soda kue 1 g
6.2 Diet LB II
-Sirkulasi cairan butuh normal, bentuk makanan disesuaikan dengan
kemampuan
-Cairan AGGS diberikan tidak terbatas
-Cair diberikan 8 kali/hr volume maks 350 ml
-Saring berikan 3-4kali/hr dikombinasikan dengan cair penuh
-Lunak atau biasa disesuaikan
- bahan makanan hiperalergik tidak dianjurkan diberikan.
7. DIET KOMPLIKASI KEHAMILAN
7.1 HIPEREMESIS
Keadaan awal ditandai mual dan muntah berlebih, menyebabkan dehidrasi dan
penurunan BB. Diet ini ditekankan pada sumber KH kompleks terutama pagi
hari dan menghindari makanan lemak. Pemberian makan dan minum berjarak.
Tujuannya mengganti persediaan glikogen dan kontrol asidosis.
*syarat diet :
-KH tinggi 75-80%
-Lemak <= 10%
-Protein 10-15%
-Makanan dalam bentuk kering, beri cairan 7-10 gelas
-Diberikan porsi kecil dan sering
*Jenis :
7.1 Diet HIPER I
Terdiri roti kering, singkong/ubi bakar atau rebus, buah
7.2 Diet HIPER II
7.3 Diet HIPER III -> diberikan makanan dan minuman boleh bersama
-> Makanan utk hiperemesis yaitu roti panggang, biskuit, buah, sari buah, sirup,
kaldu, teh, kopi encer.
7. DIET KOMPLIKASI KEHAMILAN
7.2 PREEKLAMPSIA
Sindrom pada minggu kedua puluh dengan tanda hipertensi, proteinuria, BB
naik, mudah kemerahan, mual, muntah, pusing, nyeri lambung, oliguria, gelisah.
Perhatikan asupan garam dan protein.
*syarat diet :
-Garam renda h
-Protein tinggi 1,5-2 g
- vitamin C dan B lebih tinggi
-Mineral terutama Ca dan K
-Cairan 2500 ml. Jika oliguria dibatasi
*jenis :
7.2.1 Diet I
Makanan cair dari susu dan sari buah. Jumlah cairan paling sedikit 1500 ml dan
sisanya parenteral. Diberikan 1-2 hari.
7.2.2 Diet II
Makanan saring atau lunak dengan diet rendah garam I.
7.2.3 Diet III
Mengandung protein tinggi dan garam rendah, bentuk lunak atau biasa.
8. DIET SALURAN CERNA
Saluran cerna berfungsi cerna makanan, absorbsi dan ekskresi sisa. Terdiri
dari mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar dan anus.
Gangguan terjadi karena infeksi atau radang, gangguan motilitas,
perdarahan atau hematemesis melena, sal.cerna pasca bedah,
tumor/kanker. Penyakitnya antara lain stenosis esofagus, gastritis, ulkus
peptikum, GERD, divertikulosis, Inflamatory Bowel, hemoroid, diare dan
konstipasi. Sedangkan manifestasinya yaitu disfagis, dispepsia, diare,
konstipasi, melena, hematokesia.
*jenis :
8.1 DIET SAL CERNA ATAS (DISFAGIA)
Kesulitan menelan dapat disebabkan kelainan sistem saraf telan,
pascastroke, ada massa atau tumor.
*syarat diet :
- mudah cerna porsi kecil dan sering
- diberikan bertahap mulai cair penuh atau kental saring kemudian lunak,
cair jernih tdk diberikan karena sebabkan sedak / aspirasi
8. DIET SALURAN CERNA
8.2 DIET SAL CERNA ATAS HEMATEMESIS MELENA)
Muntah dan BAB darah akibat luka atau sal.cerna rusak.
*syarat diet :
- tdk rangsang dan meninggalkan sisa
- fase akut diberikan parenteral 24-48 jam utk istirahatkan lambung
- diberikan jika perdarahan sudah tdk ada
- diberikan cair jernih tiap 2-3 jam selama 1-2 hari
8.3 DIET SAL CERNA ATAS (LAMBUNG)
Gangguan gastrointestinal dihubungkan dengan emosi atau makan terlalu cepat
karena kurang dikunyah serta banyak merokok. Gejala berupa dispepsia yaitu
mual muntah, nyeri epigastrum, kembung, cepat kenyang.
Dengan tujuan beri makanan dan cairan utk netralkan sekresi asam lambung
berlebih.
*syarat diet :
-Lemak rendah 10-15%
-Rendah serat
- laktosa rendah
- makan dalam suasana tenang
-Susu tidak dianjurkan berlebih karena rangsang keluaran asam lambung lebih.
8. DIET SALURAN CERNA
*jenis :
8.3.1 Diet I
Diberikan pasien akut dalam bentuk saring setiap 3 jam
8.3.2 Diet II
Diberikan pasien kronis bentuk lunak porsi kecil 3 kali mak.utama dan 2-3x
selingan. Makanan kurang thiamin
8.3.3 Diet III
Bentuk lunak
8.4 DIET SAL CERNA BAWAH (USUS INFLAMATORY)
Radang pada ileum dan usus besar dengan gejala diare darah dan lendir,
nyeri abdomen, BB kurang, demam, steatorea (lemak dalam feses) -> Kolitis
Ulseratif / Chron’s Disease. Dengan tujuan perbaiki keseimbangan csairan
dan elektrolit.
*syarat diet :
-Fase akut puasa dan diberi parenteral
- teratasi, bertahap diberi mulai cair lalu rendah sisa dan serat rendah
- mak. Enteral bebas laktosa mengandung MCT
8. DIET SALURAN CERNA
8.5 DIET DIVERTIKULAR
Penyakit divertikulosis dengan adanya kantong kecil terbentuk didinding
kolon akibat tekanan intrakolon tingii pada konstipasi kronik salah
satunya disebabkan karena kurang konsumsi serat. Divertikulitis terjadi
penupukan sisa makanan sebabkan radang dengan gejala kram bagian kiri
bawah perut, mual muntah, konstipasi/diare, gigil/demam. Diet
divertikulosis bertujuan meningkatkan volume dan konsistensi feses.
*syarat diet :
-Cairan tinggi 2-2,5 liter
- serat tinggi
diet divertikulitis istirahat usus utk cegah perforasi.
*syarat diet :
-Bila perdarahan dimuali cair jernih.
- hindari makanan berbiji kecil yg dapat menumpuk
-Berikan enteral bebas laktosa
9. DIET HATI
Hati berperan dalam metabolisme zat gizi diubah dalam bentuk lain dan
diangkut ke bagian tubuh yg perlu. Berperan mengatur volume dan
sirkulasi darah dan detoksifikasi obat. Dua penyakit hati yaitu hepatitis
(radang disebabkan racun toksin atau infeksi virus. Disertai anoreksia,
demam, mual muntah, jaundice (kuning). Sirosis adalah rusak hati
menetap sebab hepatitis kronik, sumbatan sal.empedu. Dengan gejala
lelah, BB turun, gangguan cerna, jaundice, bisa asites, hipertensi sampai
koma hepatik.
*syarat diet :
-Energi tinggi, cegah pecah protein -> 40-45 kkal/kgBB
- lemak 20-25%
- protein 1,25-1,5 g/kgBB, kasus dengan nekrosis dan ensefalopati disertai
peningkatan amoniak darah maka protein dibatasi utk cegah koma 30-
40g/hari. Protein nabati mengandung serat utk percepat amoniak keluar
feses.
- natrium rendah tergantung edema dan asites
- makanan lunak bila mual muntah.
9. DIET HATI
9.1 Diet Hati I
Pasien akut/prekoma, diberikan cincang atau lunak dengan
pembatasan protein. Formula enteral dengan BCAA, cairan glukosa.
Bila asites/diuresis beri cairan maks 1 liter/hari.
9.2 Diet Hati II
Diberikan lunak atau biasa, protein 1g/kgBB
9.3 Diet Hati III
Diberikan lunak atau biasa.
*BM dibatasi : sumber lemak dan santan, menimbulkan gas,
alkohol, teh/kopi kental
10. DIET EMPEDU
Menyimpan empedu dari hati, bantu cerna dan absorbsi lemak dan
vitamin. Dua penyakit yaitu Kolelitiasis (batu empedu masuk ke
saluran timbul sumbatan dan kram. Dua jenis yaitu batu kolesterol
dan batu pigmen dari bilirubin dan garam kalsium. Kolesistisis
adalah radang kandung empedu karena cairan tidak masuk sal
cerna berubah jd kuning dan masuk ke peredaran darah.
*syarat diet :
-Protein 1-1,25g/kgBB
- saat akut, lemak tidak diperbolehkan. Bila kronis diberikan 20-
25%, bila steatorea diberikan lemak MCT.
- serat tinggi utk ikat kelebihan asam empedu
10. DIET EMPEDU
10.1 DIET LR I
Pasien kolik akut diberikan buah dan minuan manis selama 1-2 hari
10.2 DIET LR II
Diberikan cincang/lunak/biasa -> pasien gemuk
10.3 DIET LR III
Diberikan lunak atau biasa
*BM tidak dianjurkan : semua makanan berlemak dan
menimbulkan gas.
11. DIET DM
11.1 DM TANPA KOMPLIKASI
Peningkatan gula darah akibat kekurangan hormon insulin absolut
atau relatif. DM dibagi menjadi 4 yaitu DM tipe I dan II, gestasional
dan tipe lain.
*syarat diet :
-Energi diberikan AMB 25-30 kkal/kg BB ditambah aktivitas fisik
dan keadaan khusus (hamil/laktasi/komplikasi).
- protein normal
- lemak sedang
-Gula murni dan minuman tdk boleh, kec sebagai bumbu.
*BM anjuran :
-KH kompleks, protein rendah lemak
-Hindari gula sederhana dan tinggi natrium
11. DIET DM
11.2 DM KOMPLIKASI
Timbul komplikasi seperti ginjal dan nefropati.
*syarat diet :
-protein rendah 10%
- lemak sedang, kalium dibatasi, fosfor dan kalsium serta vitamin
tinggi
-Gula murni dan minuman tdk boleh, kec sebagai bumbu.
*BM anjuran :
-Hindari tinggi natrium
- awetan
- tinggi kalium, alkohol, gula dan madu
12. DIET DISLIPIDEMIA
Kelainan metabolisme lipid yaitu kolesterol, LDL, HDL, trigliserid yg
merupakan predisposisi aterosklerosis atau PJK. HDL dihubungkan
dengan hipertrigliseridemia.
- Asam lemak tdk jenuh ganda dan tunggal, serat larut, KH kompleks dan
vegetarian sebagai pengaruh baik, sedangkan lemak jenuh kolesterol dan
gemuk sebagai pengaruh buruk.
*syarat diet :
-Lemak sedang < 30%
- serat tinggi.
•Jenis :
Dislipid I mengandung kolesterol dan lemak jenuh tinggi dari Dislipid II.
Keberhasilan diet dengan ukur kadar setalah 4-6 minggu dan 3 bulan
*BM tidak anjuran :
Produk jadi, berlemak dan santan, awetan
13. DIET JANTUNG
Jantung kehilangan kemampuan melakukan fungsi normal sehingga tidk
terkompensasi menyebabkan sesak nafas (dyspnea), lelah, nyeri. Berkurangnya
aliran darah sehingga timbul edema. Penyakit jantung akut bila disertai infeksi,
gagal jantung, myocard infarct. Bertujuan cegah penimbunan garam atau air.
*syarat diet :
-Protein 0,8 g/kgBB
- kolesterol rendah, garam rendah
- dapat diberikan tambahan enteral, parenteral dan suplemen
*jenis :
13.1 JANTUNG I
Jantung akut 1-1.15 L cairan
13.2 JANTUNG II
Saring atau lunak
13.3 JANTUNG III
Lunak atau biasa.
13.4 JANTUNG IV
Makanan biasa
*BM anjuran :
Menimbulkas gas, lemak, teh/kopi kental, soda dan alkohol, bumbu tajam
14. DIET STROKE
Penyakit kerusakan bagian otak karena pembuluh darah yg bawa O2
dan zat gizi ke otak pecah atau rusak.
*syarat diet :
-Energi cukup, fase akut 1100-1500 kkal
- protein cukup, bila jurus diberikan 1,2-1,5, bila GGK diberikan 0,6
- serat cukup utk bantu turunkan kadar kolesterol
- porsi kecil dan sering
*jenis :
14.1 AKUT
Tidak sadar atau menurun, diberikan parenteral dan dilanjutkan
enteral NGT. Kelebihan cairan timbulkan edema. Kebutuhan
parenteral adalah
AMB X 1 X 1,2; protein 1,5; lemak 2,5;dektrosa 7 g
14.2 PEMULIHAN
Sudah sadar dan tanpa gangguan telan. Diberikan oral bertahap
14. DIET STROKE
14.1.1 DIET I
Fase akut diberikan cair kental atau kombinasi cair jernih dan kental
dalam porsi kecil tiap 2-3 jam.
*BM anjuran :
Maizena, tep.beras, sagu, susu, telur, sari, margarin/minyak jagung,
teh encer, air gula, madu, kaldu.
14.1.2 DIET II
Kombinasi cair jernih dan kental, saring, lunak, biasa.
*BM anjuran :
Hindari garam berlebih, lemak, awetan, menimbulkan gas, serat
tinggi, teh/kopi kental, bumbu tajam.
15. DIET SINDROMA NEFROTIK
Ketidakmampuan ginjal memelihara nitrogen sebagai akibat
meningkatnya permeabilitas membran glomerulus. Kehilangan
protein lewat urin menyebabkan hipoalbumin diikuti edema,
hipertensi, hiperlipid, anoreksia dan lemah. Tujuannya
mengganti protein albumin, kurangi edema.
*syarat diet :
-Energi cukup sbg keseimbangan nitrogen, 35 kkal/kgBB
- protein sedang 1 g/kgBB ditambah protein keluar dari urin
- natrium, kolesterol dibatasi
- cairan disesuaikan dengan yg keluar lewat urin fitambah 500
ml pengganti yg keluar lewat kulit dan pernafasan
16. DIET GAGAL GINJAL AKUT
Menurunnya fungsi ginjal mendadak ditandai penurunan GFR,
disertai oliguria dan anuria. Penyebabnya antara lain
kekurangan cairan tubuh berlebih, diare/muntah, perdarahan
hebat, keracunan, luka bakar. Tujuannya menurunkan ureum
darah.
*syarat diet :
-Protein katabolik ringan 0,6-1 g, katabolik sdg 0,8-1,2 g,
katabolik berat 1-1,5 g
- cairan sebagai pengganti yg keluar dari muntah, diare dan
urin + 500 ml
- katabolik ringan ex keracunan diberikan oral lunak, katabolik
sdg (infeksi, peritonitis) dan katabolik berat (luka bakar,
sepsis) diberikan enteral / parenteral
17. DIET GAGAL GINJAL KRONIS
Menurunnya fungsi ginjal mendadak ditandai penurunan GFR,
disertai oliguria dan anuria. Bila GRF < 25 ml/menit diberi
protein rendah.
*syarat diet :
-Protein rendah 0,6-0,75 g/kgBB
- cairan dibatasi + 500 ml
- DIET RP I : 30 g, BB 50 kg
- DIET RP II : 35 g, BB 60 kg
- DIET RP III : 40 g, BB 65 kg
•BM ANJURAN :
•Hindari protein nabati, lemak, sayuran dan buah tinggi
kalium
•Pasien non dialisis diberikan 50% nabati dan hewani.
18. DIET TRANSPLANTASI GINJAL
Terapi pengganti dengan ganti ginjal donor. Setelah
transplantasi sering terjadi hiperkatabolisme protein, gemuk
dan hiperlipid. Diet 1 bln pertama yaitu TKTP.
*syarat diet :
-Protein tinggi 1 bln pertama : 1,3-1,5 g/kgBB lalu jadi 1 g.
- utk cegah tidak tahan glukosa dibatasi gula sederhana dan
tingkatkan serat.
- kalsium tinggi 800-1200 mg/hr, utk atasi absorbsi rendah
*BM anjuran :
Lemak tidak jenu ganda, sayur dan buah, gula sederhana.
19. DIET GAGAL GINJAL DIALISIS
Dialisis utk penurunan fungsi ginjal berat, tdk mampu mengeluarkan
produk sisa metabolisme, seimbangkan cairan dan elektrolit,
produksi hormon sehingga menimbulkan gejala uremia. Dengan tes
kliren kreatini < 15 ml/menit. Dialisis ada dua yaitu hemodialisis
(aliran darah ke ginjal dialihkan lewat membran semipermeabel dari
ginjal tiruan/mesin sehingga sisa metab dikeluarkan)HD dan dialisis
peritoneal (aliran dialihkan lewat dinding semipermeabel dari
peritoneum)CAPD.
*syarat diet :
-Energi : perhitungkan jml energi dari cairan dialisis (CAPD)
- protein tinggi utk keseimbangan nitrogen dan ganti AA hilang 1-
1,2g/kgBB utk HD dan 1,3 g/kgBB utk CAPD
- natrium diberikan sesuai jml urin keluar 24 jam :
1. 1 g + 1 g tiap ½ L urin (HD)
2. 1-4 g + 1 g tiap ½ L urin (CAPD)
19. DIET GAGAL GINJAL DIALISIS
-Kalium disesuaikan :
1. 2 g + 1 g tiap 1 L urin (HD)
2. 3 g + 1 g tiap 1 L urin (CAPD)
- Kalsium tinggi + suplemen
- Fosfor dibatasi, cairan dibatasi: jml urin 24 jam +500-750 ml
- Bila nafsu makan kurang, beri suplemen enteral TETP
- Diet DIALISIS I : 60 gram BB 50 kg, diet DIALISIS II : 65 gram
BB 60 kg, diet DIALISIS III : 70 gram BB 65 kg,
20. DIET BATU GINJAL (nefrolitiasis)
-Kalium disesuaikan :
1. 2 g + 1 g tiap 1 L urin (HD)
2. 3 g + 1 g tiap 1 L urin (CAPD)
- Kalsium tinggi + suplemen
- Fosfor dibatasi, cairan dibatasi: jml urin 24 jam +500-750 ml
- Bila nafsu makan kurang, beri suplemen enteral TETP
- Diet DIALISIS I : 60 gram BB 50 kg, diet DIALISIS II : 65 gram
BB 60 kg, diet DIALISIS III : 70 gram BB 65 kg,
20. DIET BATU GINJAL (nefrolitiasis)
Batu ginjal terbentuk bila konsentrasi mineral atau garam dalam urin dengan
jumlah tertentu menyebabkan kristal yg mengendap di ureter . Peningkatan
konsentrasi disebabkan kelainan metabolisme. Sebagian batu ginjal yaitu kalisum,
fosfat, oksalat dan asam urat serta sistin yg jarang.
Cairan tinggi 2,5-3 L menghasilkan 2 L urin mencegah terbentuknya batu ginjal.
Gejalanya adalah nyeri, mual muntah, infeksi sal.kemih, sering BAB.
*jenis :
20.1 KALSIUM OKSALAT DAN KALSIUM FOSFAT
HIPERKALSIURIA (>200 mg) disebabkan tingginya absorbsi kalsium, dengan dua
tipe, yaitu tipe I tidak tergantung diet (asupan kalsium) dan tipe II kalsium urin
tinggi dengan batasan konsumsi 500-800 mg (LK) dan 500-600 mg (P).
Pembatasan tidak boleh karena sebabkan keseimbangan kalsium negatif dan
absorbsi oksalat meningkat -> batu. Maka asam oksalat dibatasi.
*syarat diet :
-Cairan tinggi, 2,5-3 L
- natrium sedang 2300 mg -> picu hiperkalsiuria
- serat tidak larut air tinggi karena dapat ikat kalsium
-Oksalat rendah, fosfat normal.
*BM anjuran :
Susu, keju, teri, ikan. Kentang, ubi, bayam, bit, stroberi, anggur, kacang, teh,
coklat.
20. DIET BATU GINJAL (nefrolitiasis)
20.2 ASAM URAT
Berkaitan dengan gout -> metabolisme purin (hiperurikemia), ph
asam sehingga perlu ditingkatkan menjadi netral agar dpt bantu
eksresi.
*syarat diet :
- hindari Bm sumber protein kandungan purin > 100 mg
- utamakan makanan sisa basa tinggi (susu, lemak, sayur dan buah)
dan asam tinggi dibatasi (karbo, protein, lemak hewan)
- cairan tinggi
*BM anjuran :
Susu, keju, teri, ikan. Kentang, ubi, bayam, bit, stroberi, anggur,
kacang, teh, coklat.
21. DIET GOUT
Disebabkan metabolisme purin abnormal karena meningkatnya asam
urat darah disertai timbul kristal berupa garam urat disendi sehingga
sebabkan radang. Diet ini rendah purin dan lemak
*syarat diet :
-Hindari protein dengan purin tinggi > 100 mg
-Cairan 2-2,5 L
PURIN
1. 100-1000 mg
otak, hati, jeroan, kaldu, sardin, kerang
2. 9-100 mg
Daging, ikan, ayam, udang, tahu, tempe, bayam, singkong,
kangkung
3. nasi, ubi, singkong, bihun, tepung, susu, keju, telur, minyak, gula,
sayur dan buah
22. DIET KANKER (Neoplasma Maligna)
Disebabkan tumbuh dan membelah sel abnormal yg merusak jaringan
tubuh hingga ganggu fungsi organ. Penyebab dikaitkan dengan
lingkungan dan makanan berkasinogen. Ada dua tahap yaitu inisiasi
(perubahan sel dengan DNA) dan promosi (sel aktif, matang
berkembang dan menyebar).
*syarat diet :
- energi 36-40 kkal/kgBB (L) dan 32-36 kkal/kgBB (P)
- protein tinggi 1-1,5 g
- rendah iodium bila medikasi radioaktif
- porsi kecil sering
TIPS ATASI MASALAH MAKAN
1. Anoreksia
- makan makanan yg disukai walaupun tidak lapar
- hindari minum sebelum makan
- tekankan makan adalah obat
- olahraga semampunya
2. Perubahan kecap
- makanan suhu kamar atau dingin
- tambah bumbu
- minuman segar -> sari / jus
3. Disfagia
- minum dengan sedotan
- suhu kamar atau dingin
- bentuk cair atau saring
- hindari makanan asam / asin
4. Mulut kering
- diberikan suhu dingin
- makanan cair, kunyah permen karet
5. Mual muntah
- beri makanan kering
- hindari bumbu merangsang
- lemak tinggi
- makan perlahan
- batasi cairan
- tidak tidur stlh makan
23. DIET HIV/AIDS
Infeksi akibat virus HIV -> timbul infeksi sistem organ sehingga rusak kekebalan
tubuh.
*syarat diet :
- energi tinggi, perhatikan stres dan aktivitas serta kenaikan suhu.
- protein tinggi 1-1,5 g
- vitamin 1 ½ kali AKG
- porsi kecil sering
- elektrolit diganti (Na, K, Cl)
*jenis :
23.1 DIET I
Infeksi akut, panas tinggi, disfagia, sesak nafas. Makanan bentuk cair dan bubur
susu porsi kecil tiap 3 jam. Bila disfagia diberikan sonde dengan kombinasi
makanan cair diberikan dalam 4 porsi
23.2 DIET II
Diberikan saring atau cincang tiap 3 jam serta makanan entral atau sonde sebagai
tambahan.
23.3 DIET III
Bentuk lunak atau biasa dengan porsi kecil dan sering ditambah sonde.
*BM anjuran :
Menimbulkan gas hindari, lemak, bumbu tajam, alkohol dan soda.
24. DIET PEMERIKSAAN BENZIDIN
Tau tidak pendarahan sal.cerna atas. BM klorofil dan Hb tidak diperbolehkan.
Diberikan 2-3 hari dalam bentuk sarin atau lunak.
*BM tidak anjuran :
Lemak, sayur & buah hijau, kacang kering, daging merah

25. DIET PEMERIKSAAN PIELOGRAFI INTRAVENUS


Untuk periksa kelainan ginajl, sehari sebelum diberi makanan cair atau lunak.
Minuman dibatasi. Saat pemeriksaan puasa. Makanan terakhir jam 18.00

26. DIET PEMERIKSAAN KOLESISTOGRAFI


Kelainan kandung empedu. Hari 1 diberi lunak tanpa lemak, hari 2 diberi tinggi
lemak.
27. DIET PEMERIKSAAN GLUKOSA
Utk periksa toleransi glukosa. Diberikan 3 hari berturut, sebelum periksa diberi
DIET DM VII (350 GRAM KH). Hari 4 saat pemeriksaan hanya diberi cairan 50-
100 glukosa dan ½ gls sari jeruk.

28. DIET PEMERIKSAAN KESEIMBANGAN LEMAK


Utk tau pengeluaran lemak feses bila terdapat > 5 gram sehari. Diberikan
makanan 100 gram lemak 5 hari. Hari ke 3 sampai 5 diperiksa. BM protein
hewani tidak boleh diberikan.

29. DIET PEMERIKSAAN KOLONOSKOPI


Mengetahui kelainan pada kolon dengan alat endoskopi. Diet rendah sisa agar
kolon bersih. Banyak minum utk defekasi lancar. Diberikan 2-3 hari sblm
pemeriksaan.

Anda mungkin juga menyukai